Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dari kelompok 4 telah menyelesaikan makalah untuk memenuhi
tugas TPB Pendidikan Agama Islam.
Bila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami menerima segala
kritik dan saran dari Dosen pembimbing untuk perbaikan makalah kami dan untuk
menambah ilmu pengetahuan bagi kami selaku penyusun makalah ini.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………... 1
BAB 1 Pendahuluan
BAB 4 Penutup
4. 1 Simpulan ...................................................................................
17
Referensi ............................................................................................... 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs) yang baru saja dicetuskan di Indonesia. Indonesia
berkomitmen penuh untuk melaksanakan dan menyukseskan program ini
mengimplementasikan SDGs. Masalah ketersediaan data yang dialami
Indonesia membuat Indonesia memerlukan adanya kerjasama dengan
Badan Pusat Statistik sebagai instansi yang berperan penting dalam
memonitoring dan mengevaluasi SDGs. Data dan informasi ini berperan
sebagai indikator SDGs baik melalui survei-survei yang secara rutin
dilakukan oleh BPS ataupun melalui kolaborasi dan koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga dalam penyediaan data untuk SDGs.
SDGs (Sustainable Development Goals) atau TPB (Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan) merupakan agenda lanjutan dari tujuan dan
target komitmen global dalam Deklarasi Milenium atau MDGs
(Milennium Development Goals) yang berakhir pada tahun 2015.
Indonesia telah mampu mencapai beberapa tujuan yang ada didalam
MDGs. Namun masih ada beberapa tujuan lain yang membutuhkan
evaluasi dan kerja keras demi terwujudnya kemajuan yang memuaskan.
SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan capaian
MDGs agar terus membaik dan berkelanjutan di semua negara.
SDGs memiliki tujuh belas tujuan dan target yang lebih spesifik.
Pertama, SDGs dirumuskan berdasarkan prinsip-prinsip HAM,
inklusivitas, dan antidiskriminasi. Kedua, dalam hal agenda, SDGs tidak
hanya berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan masa sekarang, tetapi
4
juga memperhatikan kebutuhan masa yang akan datang atau berkelanjutan.
Ketiga, SDGs ditunjukan untuk memastikan bahwa semua manusia dapat
menikmati kehidupan yang sejahtera dalam kemajuan ekonomi, social,
teknologi terjadi selaras dengan lingkungan. Keempat, SDGs juga
dirancang untuk mendorong perdamaian agar terwujud masyarakat yang
adil dan inklusif yang bebas dari rasa takut dan kekerasan. Kelima, SDGs
mengutamakan kerja sama seluruh pemangku kepentingan.
5
publik yang lemah, tidak adanya akses terhadap informasi dan keadilan,
serta kurang terjaminnya kebebasan dasar lainnya. Tantangan dalam
memantau kebijakan ini adalah sulitnya memperoleh data mengenai
kekerasan terhadap anak-anak dan kelompok rentan lainnya, dan akses
terhadap keadilan dan akses publik terhadap informasi.
1. 2 Identifikasi Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dalil alqur’an dan hadist terhadap tujuan SDGs
(Sustainable Development Goals) ke-7.
2. Mengetahui dalil alqur’an dan hadist terhadap tujuan SDGs
(Sustainable Development Goals) ke-8.
3. Mengetahui dalil alqur’an dan hadist terhadap tujuan SDGs
(Sustainable Development Goals) ke-16.
4. Mengetahui kaitan dalil dan tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals).
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
Tujuan ke 8 dari SDGs adalah Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Lapangan
Kerja yang Layak
Tujuan ke 8 dari SDGs ini terdiri dari 10 target serta dua cara untuk
mengimplementasikan seluruh target (means of implementation). Ke-10 target
tersebut dibagi dalam dua wilayah, yaitu pertumbuhan ekonomi dan lapangan
kerja yang layak. Di wilayah pertumbuhan ekonomi, focus terhadap target yang
meliputi demi meningkatnya produktivitas, kreativitas dan inovasi, serta efisiensi
dalam mengonsumsi dan memproduksi sumber daya alam. wilayah lapangan
pekerjaan yang layak, fokus pada target sebagai berikut :
1). Mencapai kondisi full employment (kondisi di mana seluruh faktor produksi
seperti modal dan tenaga kerja telah digunakan secara optimal), dan pekerjaan
yang layak, dengan upah yang sama untuk nilai kerja yang sama, bagi semua
perempuan dan laki-laki, termasuk penyandang disabilitas.
2) Secara substansi mengurangi jumlah pengangguran yang ada pada tahun 2020
Dari Aisyah RA, dia berkata, “Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar (ayahnya)
mengirim (sop) kaki kambing kepada kami di malam hari, lalu aku tidak makan,
dan beliau (Nabi) juga tidak makan karena kami tidak punya lampu. Jika kami ada
minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.” (HR. Ahmad).
Diriwayat lain dari Abu Hurairah RA, “Ada kalanya sampai berbulan-bulan
berlalu, namun rumah-rumah Rasulullah tidak ada satu haripun yang berlampu.
Dan dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan
makanan.”
Maka dengan petunjuk Al-Qur’an yang sangat luas tersebut di atas, dilengkapi
dengan contoh soal untuk mengatasi bila terjadi konflik kepentingan antara
pangan dan energi – umat ini mestinya bisa secara leluasa meng-eksplorasi
berbagai sumber energi terbarukan itu , tanpa harus kawatir akan mengorbankan
kepentingan yang lebih besar yaitu masalah pangan.
8
menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai (Peace), terwujudnya penegakan
keadilan (Justice) dengan menyediakan akses keadilan untuk semua, serta
membangun institusi yang tangguh (Strong institutions). Dalam kaitannya dengan
Tujuan 16 nasional ditetapkan 12 target dengan 34 indikator.
(3) menjalankan peran pemerintah dalam pemenuhan hak sipil bagi warga negara
terutama perempuan dan anak-anak.
Dalam rangka untuk mencapai ketiga sasaran utama dari Tujuan 16 arah
kebijakannya adalah:
(1) meningkatkan akses semua perempuan dan anak terhadap pelayanan yang
berkualitas dan mendukung kelangsungan hidup dan tumbuh kembang,
(4) mendorong perempuan untuk ikut aktif terlibat dalam dunia politik,
(5) meningkatkan kapasitas dan skill perempuan yang berpotensi di dunia politik,
(6) Mendorong dibukanya kesempatan yang sama bagi perempuan di semua lini
kepemimpinan di masyarakat,
(7) KIE tentang Hak Anak kepada seluruh stakeholder yang terlibat,
(8) Koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka menjalankan pemenuhan hak
anak.
Program Tujuan 16. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras dengan pencapaian
Tujuan 16 TPB, program yang terkait dengan mengurangi segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah DIY adalah:
9
(1) Program Perlindungan Perempuan dan Anak,
BAB 3
PEMBAHASAN
Berkaitan dengan tujuan SDGs yang telah disebutkan Rasulullah SAW pun
bersabda,
Sungai adalah tempat mengalirnya air, sungai itulah yang nantinya akan
mengairi tumbuhan-tumbuhan disekitarnya yang mana tumbuhan tersebut
akan kita konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Jika dari kebersihan sungai
saja tidak dapat dijaga maka sumber energi (seperti tumbuhan, hewan)
disekitarnya juga akan ikut tidak bersih.
“Agama Islam itu adalah (agama) yang bersih/suci, maka hendaklah kamu
menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali orang-
orang yang suci.” (HR. Baihaqi).
“Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia
Maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai
kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-orang Yahudi.” (HR. Tirmizi).
10
Al Furqaan Ayat 48
َوه َُو الَّ ِذي أَرْ َس َل ال ِّريَا َح بُ ْشرًا بَ ْينَ يَ َديْ َرحْ َمتِ ِه ۚ َوأَ ْن َز ْلنَا ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء طَهُورًا
“Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat
sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air
yang amat bersih,”
Al Furqaan Ayat 49
ي َكثِيرًا ِ لِنُحْ يِ َي بِ ِه بَ ْل َدةً َم ْيتًا َونُ ْسقِيَهُ ِم َّما خَ لَ ْقنَا أَ ْن َعا ًما َوأَن
َّ َاس
agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar
Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
Seperti yang dijelaskan pada Qs. Al Furqaan ayat 48-49 menjelaskan bahwa
Allah Swt. telah memberikan rahmatnya berupa air hujan yang bersih untuk
dapat dipakai dan dikonsumsi. Lalu Allah juga telah memberikan oksigen
yang dapat dihirup dan hamparan tanah luas untuk ditinggali juga terdapat air-
air yang diperuntukan pada makhluk-Nya.
Al Mu’minuun Ayat 19
Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan
anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak
dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,
“Dia-lah yang menjadikan bumi ini budak bagi kamu, berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-
Nyalah kamu (kembali) setelah dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15)
11
12
“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Nabi
kemudian bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang mabrur (diberkahi),” (HR.Ahmad 4:141, hasan ligoirihi).
Komprehensif (al-Syumul)
Berimbang (Tawazun)
Realistis (Waqi’iyyah)
Keadilan (‘Adalah)
Bertanggung Jawab (Mas’uliyyah)
Mencukupi (Kifayah)
Berfokus pada manusia (Ghayatuha al-Insan)
Mengenal sifat keadilan Allah mempunyai tujuan untuk lebih meyakini dan
mendekatkan diri kepadaNya. Lebih jauh dari itu, mendorong manusia berbudi
pekerti – sebatas kemampuannya – dengan sifat adil Allah itu, dan mendorong
mereka untuk berupaya dengan sungguh-sungguh untuk meraih – sesuai dengan
kemampuannya – sifat adil itu, menghiasi diri, dan berakhlak dengan keadilan itu
(M. Quraisy Shihab, 2000 : 32-33).
13
satupun ayat Al-Qur’an yang secara eksplisit menunjukkan bahwa al-‘Adl
merupakan sifat Allah, namun banyak ayat yang menerangkan keadilanNya (M.
Quraisy Shihab, 2000 : 149). Oleh karena itu, dalam kajian al-Asma al-Husna, al-
Adl merupakan salah satu asma Allah, tepatnya asma yang ke- 30 dari 99 al-Asma
al-Husna itu.
Wahai orang-orang ُك ْم أَ ِوŠوْ َعلَى أَ ْنفُ ِسŠŠَهَدَا َء هَّلِل ِ َولŠ ِط ُشŠوَّا ِمينَ بِ ْالقِ ْسŠَوا قŠŠُوا ُكونŠŠُا الَّ ِذينَ آ َمنŠŠَا أَيُّهŠŠَي
واŠض ِ ْال َوالِ َد ْي ِن َواأْل َ ْق َربِينَ إِ ْن يَ ُك ْن َغنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاهَّلل ُ أَوْ لَى بِ ِه َما فَاَل تَتَّبِعُوا ْالهَ َوى أَ ْنتَ ْع ِدلُوا َوإِ ْن ت َْل ُووا أَوْ تُع
ُ ْر
فَإ ِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا
yang beriman, Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,
sekalipun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orangtua dan kaum
kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) orang yang kaya ataupun miskin, maka
Allah lah yang lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutarbalikkan (fakta) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap segala sesuatu yang kamu kerjakan.
– (Q.S An-Nisa: 135)
…وعد هللا الّذين امنوا منكم وعملوا الصّلحت ليستخلفنهم في األرض كما استخلف الذين من قبلهم
“Allah telah berjanji pada orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
bahwa ia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana ia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa...
Agama Islam yang disebarkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad merupakan agama
yang ditujukan demi kesejahteraan dan keselamatan seluruh umat sekalian alam. Kata
Islam sendiri yang berasal dari bahasa Arab berarti tunduk, patuh, selamat, sejahtera, dan
damai. Maka, agama Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menegakkan perdamaian
di dunia sehingga persaudaraan dapat terjalin dengan erat. Islam juga mengajarkan
bagaimana menghadapi perpecahan dan segala perselisihan yang bermaksud memecah
belah umat. Nilai-nilai perdamaian pada hakikatnya banyak termaktub dalam al-Qur’an
dan juga secara jelas diindikasikan dalam berbagai riwayat Hadis Nabi. Tidak ada satu
ayat pun dalam al-Qur’an, dan tidak ada satu Hadis pun yang mengobarkan semangat
14
kebencian, permusuhan, pertentangan, atau segala bentuk perilaku negative dan represif
yang mengancam stabilitas dan kualitas kedamaian hidup.
Islam mengakui adanya kenyataan bahwa harta dihasilkan bersama oleh tenaga kerja dan
modal. Oleh karena itu tenaga kerja itu memiliki posisi yang secara komparatif lebih
lemah dari pada majikannya, Islam sudah menetapkan beberapa aturan untuk melindungi
hak-haknya. Sebenarnya, hak-hak tenaga kerja tersebut adalah tanggung jawab majikan
dan begitu pula sebaliknya. Di dalam bagian ini kita akan mengkaji hak-hak tenaga kerja,
sedangkan di bagian berikutnya nanti akan kita bahas tentang kewajiban tenaga kerja.
kerene ada hadis "Dari Abdullah bin Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Berikan
upah kepeada pekerja sebelum kering keringatnya."(HR.Ibnu Majah).
Kesemua hak itu diberikan oleh Islam kepada tenaga kerja lebih dari empat belas abad
yang silam, sebelum ada konsep mengenai hak buruh semacam itu, belum ada serikat
buruh, belum ada piagam penghargaan, belum ada gerakan buruh dan konsep mengenai
collective bargaining. Untuk melihat pandangan Islam itu lebih jauh, ada baiknya kita
perhatikan beberapa hal berikut ini.
Pertama, dalam pandangan Islam semua orang, lelaki dan wanita, itu sama. Islam telah
mengharuskan persaudaraan dan kesamaan di antara kaum Muslimin serta telah
menghapus semua jarak antarmanusia karena ras, warna kulit, bahasa, kebangsaan
maupun kekayaan. Di dalam Islam, kaya dan miskin, putih atau hitam, majikan atau
pekerja, Arab atau non-Arab, kaya ataupun miskin, semuanya sama karena semua orang
diciptakan dari bahan yang sama dan berasal dari nenek moyang yang juga sama (yaitu
Nabi Adam as.).
Firman Allah yang terkandung dalam surat an-nisa 'ayat: 59 yaitu: artinya: " Hai orang-
orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, dan ulil amri di antara
kamu. kemudian ji. ka kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. "Oleh karena itu yang berkuasa di tengah-tengah umat dan individu yang
15
mengatur dan mengendalikan umat dan individu itu adalah apa yang di bawa Rasulullah,
sehingga umat harus memilihkepada syara ', karena itu kedaulatan ditangan syara
16
BAB 4
PENUTUP
4. 1 Simpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Allah Swt telah memberikan semua karunia-Nya kepada kita. Semua
keperluan yang kita butuhkan di dunia ini telah Allah berikan. Bahkan hal
belum kita ketahui di masa depanpun telah Allah jelaskan dalam Al Quran
juga Hadist. Mengenai keadilan, perdamaian, dan kelembagaan yang
saling berkaitan telah Allah paparkan perkaranya harus seperti apa
dijalaninya. semua ada landasannya di dalam Al Quran dan Hadist. Allah
Swt. juga telah menjelaskan kepada kita mengenai pekerjaan yang layak
dan pertumbuhan ekonomi. Agama Islam yang disebarkan dan diajarkan
oleh Nabi Muhammad merupakan agama yang ditujukan demi
kesejahteraan dan keselamatan seluruh umat sekalian alam. Kata Islam
sendiri yang berasal dari bahasa Arab berarti tunduk, patuh, selamat,
sejahtera, dan damai. Maka, agama Islam mengajarkan umatnya untuk
selalu menegakkan perdamaian di dunia sehingga persaudaraan dapat
terjalin dengan erat. Islam juga mengajarkan bagaimana menghadapi
perpecahan dan segala perselisihan yang bermaksud memecah belah umat.
Nilai-nilai perdamaian pada hakikatnya banyak termaktub dalam al-Qur’an
dan juga secara jelas diindikasikan dalam berbagai riwayat Hadis Nabi.
Tidak ada satu ayat pun dalam al-Qur’an, dan tidak ada satu Hadis pun
yang mengobarkan semangat kebencian, permusuhan, pertentangan, atau
segala bentuk perilaku negative dan represif yang mengancam stabilitas
dan kualitas kedamaian hidup.
17
REFERENSI
http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs/detail/16-perdamaian-keadilan-
dan-kelembagaan-yang-kuat
https://www.google.com/search?
q=hadist+oekerjaan+yang+layak&oq=hadist+oekerjaan+yang+layak&aqs
=chrome..69i57.5481j0j9&client=ms-android-oppo&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/atiqur39774/5
c8f226595760e54bb776552/hak-dan-kewajiban-tenaga-kerja-menurut-
kaidah-islam
18