EKONOMI PEMBANGUNAN
Kelompok 4 :
1.
Dosen Pengampu:
Yosi Eka Putri, S.E, M.E
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan karya ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa'atnya diakhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untukmenyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Ekonomi Pembangunan dengan judul “SDGs”. Penulis tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Makalah...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian SDGs.................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi
tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DOTS. Kedua, tujuan
MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada
tahun 2015 (ontrack) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks
kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas
keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat badan
rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan
dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM
perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi
yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di
sector non pertanian, dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat;
(MDG 4), yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi
dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat
pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi perempuan
menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan
umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali
kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu
mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV
lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).
Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru
malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu
ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG
7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang
tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio kawasan
lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya meningkat; (MDG 8),
yaitu berupa keberhasilan pengembangan system keuangan dan perdagangan yang terbuka,
berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio
ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio
pinjaman di BPR yang semuanya meningkat pesat.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
A. Pengertian SDGs
Dengan mengusung tema “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan
Berkelanjutan”, SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global
untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku bagi seluruh negara
(universal), sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral
untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.
Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan
nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia. Terdapat 38 target SDGs di sektor kesehatan yang perlu diwujudkan.
Selain permasalahan yang belum tuntas ditangani diantaranya yaitu upaya penurunan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), pengendalian penyakit HIV/AIDS, TB,
Malaria serta peningkatan akses kesehatan reproduksi (termasuk KB), terdapat hal-hal baru
yang menjadi perhatian, yaitu:
5) Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah; serta penanganan krisis dan
kegawatdaruratan.
Fokus dari seluruh target tersebut antara lain gizi masyarakat, sistem kesehatan
nasional, akses kesehatan dan reproduksi, Keluarga Berencana (KB), serta sanitasi dan air
bersih.
Pembangunan sektor kesehatan untuk SDGs sangat tergantung kepada peran aktif
seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah, parlemen, dunia usaha,
media massa, lembaga sosial kemasyarakatan, organisasi profesi dan akademisi, mitra
pembangunan serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Tantangan terbesar dalam pelaksanaan agenda pembangunan berkelanjutan di
Indonesia adalah reformulasi konsep pembangunan yang terintegrasi dan penempatan
kesehatan sebagai satu rangkaian proses manajemen pembangunan yang meliputi input,
process, output, outcome dan impact pembangunan serta memahamkan bersama akan
substansi pembangunan kesehatan yang harus dilaksanakan bersama di era desentralisasi dan
demokratisasi saat ini.
Program yang diusung untuk mewujudkan SDGs dalam bidang kesehatan adalah
Program Indonesia Sehat dengan 3 pilar yakni paradigma sehat, pelayanan kesehatan dan
jaminan kesehatan nasional.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan dan diarahkan untuk peningkatan Akses dan
mutu pelayanan. Dalam hal pelayanan kesehatan primer diarahkan untuk upaya pelayanan
promotif dan preventif, melalui pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan baik dalam tatanan tata kelola klinis, tata kelola manajemen dan tata kelola
program.
Jaminan Kesehatan Nasional, negara bertekad untuk menjamin seluruh penduduk dan
warga negara asing yang tinggal di Indonesia dalam pelayanan kesehatannya.
Target:
Tujuan 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan
Target:
Indikator:
1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses oleh semua orang,
khususnya orang miskin dan orang-orang dalam situasi rentan, termasuk bayi, untuk
makanan yang aman, bergizi dan cukup sepanjang tahun
2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi, termasuk mencapai,
pada tahun 2025, target yang disepakati secara internasional
pada stunting dan wasting pada anak di bawah usia 5 tahun, dan memenuhi
kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui dan orang tua
3. Pada tahun 2030, dua kali lipat produktivitas pertanian dan pendapatan produsen
makanan skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, petani keluarga,
penggembala dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan sama dengan
tanah, sumber daya produktif lainnya dan masukan, pengetahuan, jasa keuangan,
pasar dan peluang untuk penambahan nilai dan pekerjaan non-pertanian
4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan
menerapkan praktik tangguh pertanian yang meningkatkan produktivitas dan
produksi, yang membantu menjaga ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi
terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir dan bencana lainnya
dan semakin meningkatkan lahan dan kualitas tanah
Tujuan 3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia
Target:
1. Memperkuat pelaksanaan Organisasi Kesehatan Dunia Konvensi Kerangka Kerja
Pengendalian Tembakau di semua negara, sesuai
Indikator:
1. Pada tahun 2030, mengurangi angka kematian global ibu kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup
2. Pada tahun 2030, akhir kematian dapat dicegah dari bayi yang baru lahir dan anak di
bawah 5 tahun, dengan semua negara yang bertujuan untuk mengurangi angka
kematian neonatal untuk setidaknya serendah 12 per 1.000 kelahiran hidup dan di
bawah-5 kematian setidaknya serendah 25 per 1.000 kelahiran hidup
3. Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit
tropis terabaikan dan memerangi hepatitis, penyakit yang terbawa air dan penyakit
menular lainnya
4. Pada tahun 2030, mengurangi oleh satu kematian prematur ketiga dari penyakit tidak
menular melalui pencegahan dan pengobatan dan meningkatkan kesehatan mental
dan kesejahteraan
5. Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk
penyalahgunaan obat narkotika dan penggunaan berbahaya dari alcohol
6. Pada tahun 2020, membagi jumlah kematian global dan cedera akibat kecelakaan
lalu lintas jalan
7. Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi
kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional
9. Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi jumlah kematian dan penyakit dari
bahan kimia berbahaya dan udara, air dan polusi tanah dan kontaminasi
Target:
1. Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang anak, kecacatan dan sensitif
gender dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, non-kekerasan, inklusif dan
efektif untuk semua
2. Pada tahun 2020, secara substansial memperluas secara global jumlah beasiswa yang
tersedia untuk negara-negara berkembang, di negara-negara kurang berkembang
khususnya, pulau kecil yang sedang bekembang dan negara-negara Afrika, untuk
pendaftaran di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi
informasi dan komunikasi, teknis, teknik dan program ilmiah, di negara-negara maju
dan negara berkembang lainnya
3. Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan pasokan guru yang berkualitas,
termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-negara
berkembang, terutama terbelakang negara dan pulau kecil dan negara berkembang.
Indikator:
1. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki
menyelesaikan bebas, adil dan kualitas primer dan pendidikan menengah yang
mengarah ke hasil belajar yang relevan dan efektif
2. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki
memiliki akses ke pengembangan anak usia dini yang berkualitas, peduli dan
pendidikan anak usia dini sehingga mereka siap untuk pendidikan dasar
3. Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki
untuk pendidikan yang terjangkau dan kualitas teknis, kejuruan dan pendidikan
tinggi, termasuk perguruan tinggi
4. Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa
yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan
kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan
5. Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan menjamin
akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk
rentan, termasuk penyandang cacat, masyarakat adat dan anak-anak dalam situasi
rentan
6. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua pemuda dan sebagian besar orang
dewasa, baik laki-laki dan perempuan, mencapai membaca dan menghitung
7. Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua peserta didik memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan pembangunan
berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan
gender, promosi budaya damai dan non-kekerasan, dunia kewarganegaraan dan
penghargaan keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya untuk pembangunan
berkelanjutan
Target:
1. Melakukan reformasi untuk memberikan wanita hak yang sama terhadap sumber daya
ekonomi, serta akses ke kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk-bentuk lain
dari properti, jasa keuangan, warisan dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum
nasional
Indikator:
3. Hilangkan semua praktek-praktek berbahaya, seperti anak, awal dan pernikahan paksa
dan mutilasi alat kelamin perempuan
4. Kenali dan nilai dibayar perawatan dan pekerjaan rumah tangga melalui penyediaan
pelayanan publik, infrastruktur dan kebijakan perlindungan sosial dan promosi
tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan keluarga sebagai tepat secara
nasional
5. Menjamin partisipasi penuh dan efektif perempuan dan kesempatan yang sama untuk
kepemimpinan di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik,
ekonomi dan masyarakat
6. Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak-hak
reproduksi yang disepakati sesuai dengan Program Aksi dari Konferensi
Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan dan Beijing Platform for
Action dan dokumen hasil peninjauan konferensi mereka.
C. Bagaimana Kondisi Negara Berkembang Dalam Pencapaian SDGs
Beberapa agenda MDGs yang belum tercapai akan dilanjutkan dalam pelaksanaan
pencapaian SDGs hingga tahun 2030. SDGs merupakan penyempurnaan MDGs karena:
2. Memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju juga sumber dari swasta.
4. Inklusif, secara spesifik menyasar kepada kelompok rentan (No one left behind).
Indonesia telah berhasil mencapai sebagian besar target MDGs Indonesia yaitu 49 dari
67 indikator MDGs, namun demikian masih terdapat beberapa indikator yang harus
dilanjutkan dalam pelaksanaan TPB/SDGs. Beberapa indikator yang harus dilanjutkan
tersebut antara lain penurunan angka kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional,
peningkatan konsumsi minimum di bawah 1.400 kkal/kapita/hari, penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI), penanggulangan HIV/AIDS, penyediaan air bersih dan sanitasi di
daerah perdesaan serta disparitas capaian target antar provinsi yang masih lebar.
TPB/SDGs memuat 17 Tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan
baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September
2015. Penggunaan dan penyebutan istilah Sustainable Development Goals (SDGs) relatif
populer secara global dan telah disosialisasikan melalui berbagai forum, koordinasi, kegiatan
komunikasi, advokasi dan liputan media. Di tingkat nasional, Kementrian PPN/BAPPENAS
bersama Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta para pemangku kepentingan telah secara resmi menerjemahkan istilah
SDGs menjadi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk mewujudkan pemahaman
kesamaan tentang SDGs. Lebih lanjut, kapan aturan harus menggunakan istilah SDGs atau
TPB/SDGs yaitu:
Jakarta – Sidang Pleno Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO tahun 2023
dilaksanakan di Gedung A Kemendikbudristek RI hari Kamis (02/01/2023).
Isu utama UNESCO terkait agenda SDGs adalah bidang pendidikan yang masuk
kedalam SDG 4: Pendidikan Berkualitas, bidang ilmu pengetahuan yang masuk ke dalam
SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi termasuk isu pariwisata, SDG 11: Kota
dan Pemukiman yang Berkelanjutan termasuk warisan budaya dan Alam, SDG 15: Ekosistem
Daratan termasuk kawasan konservasi.
Selain itu, bidang kebudayaan yang masuk ke dalam SDG 11: Kota dan Pemukiman
yang Berkelanjutan termasuk warisan budaya dan alam, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan di
Bidang Komunikasi dan Informasi yang masuk ke dalam SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan
Kelembagaan yang tangguh termasuk ketenagakerjaan bagi jurnalis dan awak media.
Disamping itu, Sanjoyo juga membahas mengenai status capaian indikator SDGs
Indonesia tahun 2021 dimana kemajuan cukup baik dapat dilihat pada pilar pembangunan
lingkungan dan ekonomi dan dari 222 indikator yang dilaporkan, Sebagian besar (63% atau
141 indikator) telah tercapai.
Pada kesempatan yang sama, Sanjoyo juga memaparkan highlight capaian SDG 4
dimana Proporsi siswa kelas 5, 8, dan 11 yang mencapai kompetensi minimum dalam
membaca dan matematika masih perlu ditingkatkan. Disamping itu, tingkat penyelesaian
pendidikan terus meningkat. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah tingkat
penyelesaian sekolah. Hal ini dapat dilihat dari 97,37% yang menyelesaikan pendidikan
jenjang pendidikan SD dan 88,88% yang menyelesaikan pendidikan SMP/Sederajat,
sedangkan yang menyelesaikan pendidikan SMA/sederajat hanya 65,94%.
Selain itu juga dipaparkan bahwa Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi terus
meningkat, namun perlu upaya percepatan untuk mendorong daya saing SDM Indonesia.
selain itu, disampaikan juga bahwa kualitas pendidikan masih perlu ditingkatkan baik dari
sisi pengembangan kurikulum maupun kualifikasi dan kompetensi pendidik.
Tak lupa, highlight capaian SDG 8 dan 11 juga disampaikan dalam siding tersebut.
Dari paparan tersebut dilihat bahwa jumlah wisman 2021 menurun signifikan menjadi 1,5
juta. Proporsi kontribusi terhadap PDB 2,24% tercatat 2 kali lebih rendah dari 2019. Dari
Goal 14 dapat dilihat bahwa Realisasi Proporsi Tangkapan Jenis Ikan yang Berada dalam
Batasan Biologis Yang Aman tahun 2022 sebesar 66,39%. Hal ini menunjukkan bahwa
proporsi tangkapan berada dalam batas biologis yang aman, dengan tetap menjaga
pertumbuhan ekonomi di bidang perikanan tangkap.
Terakhir, Sanjoyo memaparkan bahwa indeks kebebasan dari kekerasan bagi jurnalis
dan awak media telah mencapai 76,02 poin sebagai hightlight capaian SDG 16. Perwakilan
Sekretariat Nasional SDGs Indonesia juga menyampaikan berbagai program prioritas untuk
meningkatkan pemerataan dan mutu Pendidikan yang dijalankan oleh pemerintah serta juga
dengan intervensi programnya seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah, Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Teacher Training, Beasiswa Afirmasi, Dana Alokasi Khusus ,
dan kegiatan lainnya.
Paparan tersebut mendapat sambutan dar berbagai undangan yang hadir dimana
notabenenya adalah kementerian – kementerian/ Lembaga yang terkait dengan UNESCO,
Sebagian tanggapan menyatakan bahwa isu SDGs ini dan laporan capaian ini perlu menjadi
bagian dari laporan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO di Headquarter UNESCO.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
SDGs ( Sustainable Development Goals ) adalah sebuah dokumen yang akan menjadi
sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan Milenium Development Goals “MDGs”
yang dimana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi kerangka pembangunan yang
berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs sekarang
diganti dengan SDGs
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
10. Mengurangi Kesenjangan
15. Kehidupan di Darat
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs
http://www.4muda.com/mengenal-17-tujuan-global-global-goals-sebagai-kelanjutan-dari-
tujuan- pembangunan-millenium-millenium-development-goals/
http://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian-bappenas/konsep-sdgs-
kerangka-pembangunan-pasca-2015/