Anda di halaman 1dari 12

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

ISSN : 2301-4717 p. 11-22 11


Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

TINGKAT AKURASI PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI


TERHADAPNILAI PASAR DENGAN METODE ASSESSMENT
SALES RATIO (STUDI KASUSPADAKECAMATAN
MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE)

Razif1, Kasnah Wati2


1,2
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
1
razifishak@gmail.com , 2kasnahwati.ksp@gmail.com

Abstract: The purpose of this study is to determine the level of accuracy of the determination of the object tax
selling value (NJOP) of the earth to market value by the method of assessment sales ratio in Muara Satu
subdistrict, Lhokseumawe City. The data used is quantitative data presented in the form of numbers of NJOP
and Market Value. The used sample used is 30 data on purchasing and selling transactions. The analytical
method used isdescriptive quantitative and data analysis using descriptive statistics, which used the asessment
sales ratio test which includes measurement of central tendency, measurement of variability (COD and COV),
and Study Ratio.based on the result of the analysis, it can be concluded whit that: a) assessments sales ratio
from each village is still not in accordance with the assessment ratio set by the local goverment, which is a
minimum of 80%. b) the results of the measurement of the central level of assessment tendency in the NJOP
determination in th Muara Satu subdistrict area are not in the interval standard international assosiation of
assessing officers (IAAO). c) NJOP variability measurements in muara satu subdistrict have been set at a
different level of assessment.

Keywords: Tax Object Selling Value, Sales Ratio Assessment, Central Tendency, COD and COV.

PENDAHULUAN Penggolongan pajak berdasarkan lembaga


Tanah merupakan salah satu properti pemungutannya di Indonesia dapat dibedakan
berwujud (tangible property) yang sangat peka menjadi dua yaitu Pajak Pusat dan Pajak
terhadap perkembangan. Perkembangan yang Daerah.pajak pusat adalah pajak-pajak yang
cukup pesat pada suatu daerah menyebabkan dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini
kenaikan permintaan berbagaiproperti pada pasar sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal
properti. Dengan adanya kenaikan permintaan Pajak Kementerian keuangan.Sedangkan pajak
tersebut maka harga properti cenderung daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
meningkat. Dengan adanya perkembangan suatu Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi maupun
daerah untuk tujuan tertentu seperti pembangunan Kabupaten atau Kota.Segala pengadministrasian
daerahindustri ataupun komersial maka secara yang berkaitan dengan pajak pusat, akan
otomatis harga tanah didaerah tersebut dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
cenderung meningkat. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Pajak merupakan sumber utama Perpajakan (KP2KP) dan Kantor Wilayah
penerimaan negara yang digunakan untuk Direktorat Jenderal Pajak serta di Kantor Pusat
membiayai pengeluaran rutin maupun Direktorat Jenderal Pajak. Untuk
pembangunan agar tercapai kemakmuran dan pengadministrasian yang berhubungan dengan
kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut tertuang pajak daerah, akan dilaksanakan di Kantor Dinas
dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau
(APBN) dimana penerimaan pajak merupakan Kantor sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah
penerimaan dalam negeri yang terbesar. Pajak Daerah setempat (www.pajak.go.id).
adalah iuran wajib bagi setiap warga negara yang StudiAssessment Sales Ratio sebagai salah
harus dibayarkan kepada kas negara menurut satu alat yang dapat digunakan secara luas untuk
ketentuan undang-undang yang berlaku yang mengevaluasi masalahyang ada kaitannya dengan
bertujuan untuk membiayai pengeluaran umum Pajak Bumi dan Bangunan, baik itu menyangkut
negara sehingga dapat dipaksakan dan tidak adanya penetapan, keseragaman maupunkeadilan. Selain
timbal jasa (kontraprestasi) secara langsung. Hal itu dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi
ini terjadi karena pajak adalah sumber pasti dalam berbagai permasalahan seputar análisis
memberikan kontribusi dana kepada negara yang pasar,penyelesaian keberatan prosedur penilaian
merupakan cerminan dari kepedulian masyarakat dan masalah lainnya. Rasio yang sering
dalam pembiayaan negara. digunakan dalam bidangpenilaian properti untuk
12 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

kepentingan perpajakan adalah Assessment Ratio TINJAUAN PUSTAKA


(AR) yang merupakan perbandinganantara Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai nilai properti PENGERTIA PAJAK
yang ditetapkan terhadap Nilai Pasar (market Susyanti, dkk (2015) Defenisi pajak
value). berdasarkan undang-undang no. 28 tahun 2007
Pertumbuhan Kota Lhokseumawe sangat pasal 1 berbunyi sebagai berikut :
pesat antara lain menyangkut pertumbuhan Pajak adalah kontribusi wajib kepada
penduduk, ekonomi, sosial, dan budaya, disertai negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
dengan peran dan status kotanya yang sangat cepat yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
tersebut, memberikan implikasi dan konsekwensi undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
pada pemenuhan tuntutan akan tersedianya langsung dan digunakan untuk keperluan negara
lahan/tanah, baik untuk lokasi perumahan, kawasan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
industri, dan perdagangan, maupun untuk lokasi Ciri-ciri yang ada dalam pengertian pajak
sejumlah perguruan tinggi. Kondisi ini memberikan tersebut adalah :
dampak positif terhadap perkembangan nilai tanah 1. Pajak merupakan kontribusi wajib
dan bangunan yang berada dalam lingkup kawasan dari masyarakat kepada negara.
tersebut. 2. Dipungut berdasarkan UU dan aturan
Dengan demikian Kecamatan Muara Satu pelaksanaannya, sehingga sanksinya
Kota Lhokseumawe khususnya Kelurahan Batuphat tegas dan bisa dipaksakan.
Timur, Ujong Pacu dan Blang Pulo perlu diuji 3. Tanpa kontra prestasi secara langsung
keakuratan penetapan NJOP dengan nilai pasarnya. 4. Dipungut oleh pemerintah pusat
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa (Negara) maupun oleh pemerintah
besar rasio atau perbandingan yang ada antara daerah (provinsi, kabupaten/kota)
lokasi pengembangan atau perumahan dengan 5. Digunakan untuk membiayai
perkampungan sekitar. Selain itu di daerah tersebut pelaksanaan pemerintahan demi
tingkat pertumbuhannya sangat pesat, khususnya kemakmuran masyarat.
menyangkut ekonomi, sosial, dan penduduk. Hal
ini dapat dilihat, semakin banyaknya dibangun PAJAK BUMI dan BANGUNAN
ruko-ruko, sehingga bisa dikatakan sebagai Menurut Suandy (2011) Pajak Bumi dan
kawasan perdagangan, ditambah lagi daerah Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan
tersebut terdapat perguruan tinggi dan tempat dan besarnya pajak terutang ditentukan oleh
wisata. keadaan objek yaitu bumi, tanah dan tau bangunan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan menurut
ini adalah : 1. Apakah Studi Assessment Sales Ratio Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 adalah pajak
pada masing-masing kelurahan di Kecamatan atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai
Muara Satu sudah sesuai dengan Assessment Ratio dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau
(AR) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
Lhokseumawe? 2. Apakah pengukuran tendensi kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan
sentral untuk penetapan NJOP di wilayah tersebut pertambangan.
berada dalam interval standar International Menurut Undang-Undang : “PBB adalah
Association Of Assessing Officers (IAAO)? 3. iuran yang dikenakan terhadap pemilik, pemegang
Bagaimanakah pengukuran variabilitas untuk kekuasaan, penyewa dan yang memperoleh
melihat keseragaman NJOP di masing-masing manfaat dari bumi dan bangunan”. pengertian bumi
kelurahan Kecamatan Muara Satu. disini adalah termasuk permukaan bumi yang ada
Sedangkan tujuan dalam penelitian ini dibawahnya. Bumi menunjukkan pada
adalah : 1. Untuk mengetahui Studi Assessment permukaan bumi dan meliputi tanah dan perairan
Sales Ratio (AR) yang digunakan sebagai dasar pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi di Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam
Kecamatan Muara Satu apakah sudah sesuai atau diletakkan secara tetap pada tanah dan atau
dengan Assessment Ratio (AR) yang ditetapkan perairan dan digunakan sebagai tempat tinggal atau
oleh Pemerintah dalam meningkatkan tempat berusaha.
penerimaan PBB di Kota Lhokseumawe. 2.
Untuk mengetahui pengukuran tendensi dalam SubjekPajakBumidanBangunan
penetapan NJOP di Kecamatan Muara Satu berada Subjek PBB menurut Pasal 4 UU PBB
dalam interval standar International Association Of adalah orang atau badan yang secara nyata
Assessing Officers (IAAO). 3. Untuk mengetahui mempunyai suatu hak atas bumi, dan atau
pengukuran variabilitas NJOP di Kecamatan Muara memperoleh manfaat atas bumi, dan atau
Satu telah ditetapkan pada tingkat penilaian yang memiliki, menguasai, dan atau memperoleh
sama/seragam. manfaat atas bangunan. Selanjutnya dapat dirinci,
13
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

bahwa yang dimaksud subjek diatas adalah terdiri NILAI JUAL OBJEK PAJAK
dari orang atau badan yang : Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 1994,
1. Memiliki atau mempunyai hak atas bumi dan menyatakan bahwa dasar pengenaan Pajak Bumi
atau bangunan: dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek Pajak
a.Memiliki atau mempunyai hak atas bumi (NJOP). Nilai Jual Objek Pajak adalah “harga rata-
(tanah) saja rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang
b. Memiliki atau mempunyai hak atas terjadi secara wajar, NJOP ditentukan melalui
bngunan saja perbandingan harga dengan objek lain yang
c.Memiliki atau mempunyai hak atas bumi sejenis, atau nilai perolehan baru, atau nilai
(tanah dan bangunan). jual objek pajak pengganti”. Besarnya NJOP
2. Menguasai bumi dan atau bangunan : tersebut digunakan sebagai dasar pengenaan
a. Menguasai bumi (tanah) PBB yang ditetapkan setiap tiga tahun sekali,
b. Menguasai bangunan saja ditetapkan oleh Menteri Keuangan kecuali untuk
c. Menguasai bumi (tanah) dan bangunan daerah tertentu ditetapkan setiap tahunnya
3. Memperoleh manfaat atas bumi dan atau sesuai dengan perkembangan daerahnya.
bangunan Berdasarkan Keputusan Menteri
a. Memperoleh manfaat atas bumi (atas) saja Keuangan Republik Indonesia No
b. Memperoleh manfaat atas bangunan saja 523/KMK.04/1998 tentang penentuan klasifikasi
c. Memperoleh manfaat atas bumi (tanah) dan dan besarnya NJOP sebagai Dasar Pengenaan
bangunan PBB yang mengatur pokok-pokok antara lain :
1. Pengertian NJOP seperti yang dijelaskan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan pada uraian diatas
Berdasarkan pasal 2 Ayat (1) UU PBB, 2. Standar Investasi adalah jumlah yang
yang menjadi Objek Pajak PBB adalah bumi dan diinvestasikan untuk suatu pembangunan
atau bangunan, permukaan bumi, tanah, (perairan) dan/atau penanaman/penggalian jenis
dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. sumber daya alam atau budi daya tertentu
Sedangkan bangunan yang juga dijadikan objek yang dihitung berdasarkan komponen tenaga
PBB adalah konstruksi teknik yang ditanam atau kerja, bahan dan alat mulai dari awal
diletakkan secara tetap pada tanah dan atau pelaksanaan pekerjaan sampai tahap
perairan. Selanjutnya penjelasan dari Pasal 1 produksi atau menghasilkan.
Angka (2) UU PBB, menguraikan lebih lanjut 3. NJOP meliputi nilai jual objek permukaan
mengenai pengertian bangunan yang menjadi objek bumi (tanah,perairan,dan wilayah laut di
PBB adalah : Indonesia) beserta kekayaan alam yang
a. Jalan lingkungan yang terletak dalam ada di bawah maupun di atasnya dan/atau
suatu komplek suatu bangunan bangunan di atasnya.
seperti hotel, pabrik, dan 4. Objek pajak yang bersifat khusus adalah
emplasemennya, dan lain-lain yang objek yang terletak, bentuk, peruntukan
merupakan satu kesatuan dengan dan/atau penggunaannya mempunyai sifat
kompleks bangunan tersebut. dan karakteristik khusus.
b. Jalan TOL 5. Dalam hal objek pajak yang nilai jual
c. Kolam renang permeternya lebih besar dari ketentuan
d. Pagar mewah NJOP, maka NJOP yang terjadi di
e. Tempat olahraga lapangan digunakan sebagai dasar
f. Galangan kapal pengenaan PBB.
g. Dermaga 6. Objek pajak sector pedesaan dan perkotaan
h. Taman mewah yang tidak bersifat khusus NJOP nya
i. Tempat penampungan/kilang minyak ditentukan berdasarkan Nilai Indikasi
air, gas dan pipa minyak Rata-rata (NIR) yang diperoleh dari hasil
penilaian secara massal.
Dalam rangka memberikan manfaat kepada 7. NJOP pada bangunan ditentukan
pemerintah atau berupaya dalam pelaksanaan berdasarkan pemeliharaan bangunan
pemungutan PBB secara adil maka undang- tersebut. Pemeliharaan bangunan dilihat
undang memberikan kewenangan kepada Menteri dari konstruksi dan kapan (berdasarkan
Keuangan untuk mengatur tentang klasifikasi tahun) bangunan tersebut dibangun.
objek pajak bumi dan bangunan adalah 8. Besarnya NJOP sektor perkebunan,
pengelompokan bumi dan bangunan menurut kehutanan, pertambangan serta usaha
nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman bidang perikanan, peternakan dan
serta untuk memudahkan perhitungan pajak perairan untuk areal produksi ditentukan
terhutang. berdasarkan nilai jual permukaan bumi
dan/atau bangunan ditambah dengan nilai
14 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

investasi atau nilai jual pengganti atau bidang-bidang umum lainnya yang berminat
dihitung secara keseluruhan berdasarkan dengan penilaian properti.
nial jual pengganti. Standar Pengukuran Akurasi Penetapan
9. Objek pajak yang bersifat khusus, NJOP NJOP terhadap Nilai Pasar menurut IAAO adalah
nya dapat ditentukan berdasarkan nilai sebagai berikut:
pasar yang dilakukan oleh pejabat a. Jika mean/median > 1,10 (110%) berarti
fungsional penilai secara individu. over-assessment
b. Jika mean/median< 0,90 (90%) berarti
under-assessment
ASSESSMENT SALES RATIO c. Jika mean/weighted mean> 1,10 (110%)
Menurut Hartoyo (2013) Assessment sales berarti terjadi regresivitas
ratio (ASR) adalah “rasio atau perbandingan antara d. Jika mean/weighted mean< 0,90 (90%)
nilai yang digunakan untuk penetapan pajak suatu berarti terjadi progresivitas
property terhadap nilai pasarnya”. Assessment
Sales Ratio Berdasarkan keputusan (Direktorat METODE PENELITIAN
Jenderal Pajak dalam Tata Cara Perhitungan Objek Penelitian
Masing-Masing, Key Performance Indicator Objek dalam penelitian ini adalah data
(KPI) Lampiran 1 SE -18/PJ.22/2006 Tanggal PPAT yang saya peroleh dari Kecamatan Muara
27 Juli 2006 ) yang dimaksud dengan Assessment Satu Kota Lhoseumawe dan Data Niai Jual Objek
sales ratio adalah “perbandingan ratarata Nilai Jual Pajak (NJOP) dari Kantor Dinas Pendapatan
Objek Pajak (NJOP) PBB yang sudah ditetapkan Daerah Kota Lhokseumawe selama tahun 2017.
dibandingkan dengan rata-rata harga pasar”.
Formula perhitungannya adalah sebagai Populasi dan Sampel
berikut : Populasi dalam penelitian ini adalah 131
data transaksi jual beli tanah kosong dan juga
bangunan yang terjadi di Kecamatan Muara Satu
Kota Lhokseumawe selama tahun 2017.Dalam
Menurut Direktorat Jenderal Pajak dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
Tata Cara Perhitungan Masing-Masing, ker digunakan adalah convenience sampling atau
Performance Indicator (KPI) Lampiran 1 SE- teknik pengambilan sampel secara kebetulan
18/PJ.22/2006 Tanggal 27 Juli 2006), (aksidental sampling). Aksidental sampling
mengemukakan bahwa perhitungan untuk merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
Assessment Sales Ratio adalah sebagai berikut: kebetulan, yaitu sampel mana saja yang secara
penilaian property untuk kepentingan perpajakan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
adalah Assessment Sales Ratio (AR) yang digunakan sebagai sampel, bila dipandang objek
merupakan perbandingan antara NJOP sebagai nilai yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
property yang ditetapkan terhadap Nilai Pasar data. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 data
(market value). Analisis penentuan NJOP tanah transaksi jual beli tanah kosong dan bangunan yang
dimaksudkan untuk melihat tingkat penerapan terdiri dari 3. kelurahan yaitu Batuphat Timur,
NJOP tanah terhadap nilai pasar yang berlaku. Ujung Pacu dan Blang Pulo.
Studi Assessment Sales Ratio dapat member
informasi umum apakah NJOP yang ditetapkan Prosedur Penelitian
lebih tinggi atau lebih rendah dari pasar. Prosedur penelitian adalah sebagai
berikut:
INTERNATIONAL ASSOCIATION OF 1. Mengajukan permohonan penelitian
ASSESSING OFFICERS (IAAO) 2. Disposisi pimpinan
International Association of Assessing 3. Pengumpulan data
Officers (IAAO) adalah sebuah organisasi 4. Analisis data penelitian
internasional yang melakukan penelitian, 5. Kesimpulan dan saran
menyelenggarakan pendidikan, menetapkan Jenis Data
standar penilaian administrasi, menyediakan jasa Hasan (2006) menjelaskan bahwa, Jenis
profesi penilaian properti dan hal lain yang data dapat dibagi menjadi:
berhubungan dengan pajak properti yang berpusat 1. Data Kualitatif adalah data yang
di Amerika Serikat, tepatnya di 314 West 10 th St. tidak berbentuk bilangan.
Kansas City, Missouri. Contoh: Kelamin, agama, atau
Sebagian besar anggota IAAO adalah warna.
orang-orang yang berprofesi sebagai penilai 2. Data Kuantitatif adalah data yang
properti, yang biasanya bekerja untuk pemerintah, berbentuk bilangan.
tapi pada dasarnya juga terbuka untuk siapapun Contoh: Tinggi, panjang, atau umur.
yang bekerja untuk industri, akademik, atau
15
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

Jenis data yang digunakan dalam 1. Assessment Ratio (AR) adalah rasio atau
penelitian ini berupa data kuantitatif. Data ini perbandingan antara nilai yang digunakan
disajikan dalam bentuk angka-angka berupa nilai untuk penetapan pajak suatu properti
NJOP dan Nilai Pasar. terhadap nilai pasarnya.
2. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah PBB
Sumber Data adalah besarnya NJOP tanah dalam Surat
Sunyoto (2013) menyatakan bahwa, Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
dilihat dari sumbernya maka data yang PBBuntuk ketetapan tahun 2017.
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer 3. Nilai atau harga pasar adalah harga transaksi
dan data sekunder. atau harga jual beli yang terjadi.
1. Data Primer 4. Nilai atau harga pasar ini didapat dari agen
Data NJOP Kecamatan Muara Satu Kota atau broker properti.
Lhokseumawe selama tahun 2017. Data 5. Nilai atau harga yang dilaporkan adalah
ini diperoleh di Kantor Dinas Pendapatan harga transaksi jual beli yang dilaporkan
Daerah Kota Lhokseumawe. oleh notaris/PPAT setiap bulan selama tahun
2. Data Sekunder 2017 kepada KPP Pratama.
Data transaksi jual beli tanah kosong di 6. Variabilitas adalah suatu pengukuran yang
Kecamatan Muara Satu Kota berguna untuk menganalisis tingkat
Lhokseumawe selama tahun 2017. Data keseragaman penetapan NJOP di suatu daerah
ini diperoleh dari laporan PPAT yang tertentu. Apabila penetapan NJOP disuatu
dilaporkan setiap bulannya oleh camat dan daerah seragam artinya NJOP yang sudah
notaris ke Kantor Dinas Pendapatan ditetapkan mendekati sama dengan nilai objek
Daerah Kota Lhokseumawe. Data pajak yang sebenarnya (harga jual), berarti
demografis dan geografis, data ini kinerja penetapan sudah bagus.
diperoleh dari Kantor Kecamatan Muara
Satu Kota Lhokseumawe. METODE ANALISIS DATA
Studi Rasio
Teknik Pengumpulan Data Studi rasio digunakan untuk membandingkan Nilai
Metode Wawancara (Interview) Jual Objek Pajak dengan nilai pasar. Sesuai
Sugiyono (2010), menjelaskan bahwa metode dengan SE-09/PJ.06/2003 disebutkan bahwa
Wawancara ini merupakan pertemuan dua orang standar Assessment Ratio yang ditetapkan oleh
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya pemerintah minimal 80%. Secara matematis, cara
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna perhitungannya sebagai berikut:
dalam suatu topik tertentu. Peneliti menggunakan x 100%
teknik wawancara terhadap Kepala Kantor Dinas
Keterangan :
Pendapatan Daerah Kota Lhokseumawe dan
AR = Assessment Ratio
Kepala Kantor Kecamatan Muara Satu Kota
Ai = Nilai yang ditetapkan suatu properti
Lhokseumawe.
(NJOP)
Si = Nilai Pasar (Market Value)
Metode Observasi (Observation Methods)
Danang (2013), menyatakan bahwa Metode
Pengukuran Tendensi Sentral
Observasi merupakan suatu metode yang
Pengukuran Tendensi Sentral digunakan untuk
digunakan oleh peneliti dengan cara pengamatan
mengetahui apakah penetapan NJOP di
langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
perusahaan. Peneliti melakukan observasi langsung
berada dalam interval standar IAAO, yaitu
ke Kantor Dinas Pendapatan Daerah yang berada di
assessment berada pada level 90% -110%.
Kota Lhokseumawe untuk mendapatkan data Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) yang terjadi di
a. Mean (Rata-Rata Hitung)
Kecamatan Muara Satu selama kurun waktu 2017,
Yaitu total nilai dari Assessment Ratio (AR)
dan kantor Kecamatan Muara Satu Kota
dibagi dengan jumlah observasi. Secara
Lhokseumawe untuk mendapatkan Data Geografis
matematis, cara perhitungannya sebagai berikut:
dan Data Demografi serta data transaksi jual beli
tanah dalam kurun waktu 2017. Data lainnya yaitu
dari literature atau daftar pustaka serta referensi
Keterangan:
penelitian seperti jurnal skripsi sebelumnya, dan
(Ai/Si) = Jumlah seluruh ratio
buku-buku yang berhubungan dengan penelitian
n = Ukuran sampel
ini.
b. Median (Nilai Tengah)
Yaitu angka tengah yang diperoleh
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
apabila data disusun dari nilai terendah
hingga nilai tertinggi. Nilai ini
16 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

berhubungan dengan posisi sentral yang dapat diketahui apakah pada Kecamatan Muara
dimilikinya dalam sebuah distribusi. Satu perlu dilakukan penilaian ulang atau tidak.
c. Weighted Mean Kriteria koefisien dispersi dan koefisien variasi
Yaitu rata-rata hitung tertimbang dari yang layak juga ditentukan oleh IAAO.
suatu observasi, dalam hal ini total nilai a. Koefisien Dispersi (Coefficient of
dari NJOP bumi dibagi dengan total nilai Dispersion)
pasar seluruh sampel obyek pajak Menurut Rossini dan Paul Kershaw
observasi. Secara matematis, (2006), koefisien dispersi adalah ukuran
perhitungannya sebagai berikut: keseragaman menggunakan nilai median.
Semakin rendah COD, semakin baik
penentuan NJOP-nya (assessment). Hal
ini berarti properti-properti (objek pajak)
yang serupa telah ditentukan NJOPnya
Keterangan: pada suatu tingkat akurasi yang relatif
A = Total Jumlah NJOP sama. Analisis ini digunakan untuk
S = Jumlah Total Nilai Pasar mengetahui besarnya penyimpangan yang
d. Mean Dibagi Dengan Median terjadi dalam menentukan besarnya NJOP
Jika jumlah data (sampel) sekurang- dengan menggunakan perhitungan COD
kurangnya 30, aturan umum yang dapat dengan tidak memerlukan asumsi
digunakan untuk menerjemahkan hasil kenormalan distribusi.
rasio atau perbandingan antara meandan
medianadalah sebagai berikut: Perhitungan dilakukan dengan cara
1. Jika mean/median rasionya lebih dari membagi rata-rata deviasi absolut dengan rasio
1,10 (110%) merupakan indikasi median lalu dikalikan dengan 100%. Rata-rata
terjadinya over assessment. deviasi absolut didapat dengan cara mengurangkan
2. Jika mean/median rasionya kurang rasio median dari setiap rasio sampel,
dari 0,90 (90%) merupakan indikasi menjumlahkan hasilnya tanpa menghiraukan nilai
terjadinya under assessment. positif atau negatif, lalu membaginya dengan
jumlah sampel. Kriteria COD untuk menentukan
e. Mean dibagi dengan Weighted Mean NJOP adalah sebagai berikut:
Jika jumlah data (sampel) sekurang- 1. COD < 20%: tingkat keseragaman
kurangnya 30, aturan umum yang dapat penetapan NJOP adalah tinggi,
digunakan untuk mengukur hasil rasio menghasilkan kualitas yang baik
atau perbandingan antara mean dan dalam melakukan penilaian untuk
weighted mean adalah sebagai berikut: penetapan NJOP.
1. Jika mean/weightedmean rasionya 2. COD > 20%: tingkat keseragaman
lebih dari 1,10 (110%) merupakan penetapan NJOP adalah rendah,
indikasi terjadinya regresivitas, menghasilkan kualitas yang buruk
berarti properti yang lebih rendah dalam melakukan penilaian untuk
nilai pasarnya ditentukan NJOP-nya penetapan NJOP.
(assessed) pada persentase yang
lebih tinggi daripada properti b. Koefisien Variasi (Coefficient of
(obyek pajak) yang lebih tinggi Variation)
nilai pasarnya. Menurut Rossini dan Paul Kershaw
2. Jika mean/weightedmean rasionya (2006), koefisien variasi adalah ukuran
kurang dari 0,90 (90%) merupakan keseragaman dengan menggunakan nilai
indikasi terjadinya progresivitas, mean. Semakin rendah COV, semakin
berarti properti yang lebih rendah baik penentuan NJOP-nya (assessment)
nilai pasarnya ditentukan NJOP-nya berarti properti-properti (obyek pajak)
(assessed) pada persentase yang yang serupa telah ditentukan NJOPnya
lebih rendah daripada properti pada suatu tingkat akurasi yang relatif
yang lebih tinggi nilai pasarnya. sama. Aturan umum sehubungan dengan
tingkat COV adalah bahwa keseragaman
Pengukuran Variabilitas penentuan nilai dapat dikatakan baik
Pengukuran variabilitas digunakan untuk jika COV sama atau kurang dari 25%.
mengetahui tingkat keseragaman dan tingkat COV dihitung dengan cara membagi
variabilitas penetapan NJOP tiap kelurahan di standar deviasi dengan mean rasio dan
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Di mengalikannya dengan 100%. Varians
samping itu, pengukuran ini juga berguna untuk diperoleh dengan cara mengurangkan
melihat kinerja penilaian atau penetapan sehingga mean rasio dari setiap rasio,
17
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

mengkuadratkan selisihnya, Market Value, dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
menjumlahkan selisih yang telah tanah yang merupakan Assessment Value. Dengan
dikuadratkan, dan membaginya dengan menggunakan metode convenience sampling,
jumlah sampel dikurangi satu. Standar jumlah sampel yang terpilih adalah 30 kasus terdiri
deviasi dihitung dengan mengakarkan dari dari eiga Kelurahan.
varians.
1. Studi Rasio
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Pengujian ini digunakan untuk mengetahui
Kecamatan Muara Satu merupakan salah apakah ada perbedaan antara NJOP tanah dan
satu dari Empat Kecamatan yang berada diwilayah bangunan dengan nilai pasarnya. Jika level of
Kota Lhokseumawe, Aceh, Indonesia dengan assesment berada pada tingkat 100% (standar nilai
Ibukota Kecamatan Batuphat, Luas Kecamatan tengah 1,00) berarti tidak ada perbedaan antara
55.90 Km2 yang terdiri dari 11 Desa, 39 Dusun NJOP tanah dan bangunan dan nilai pasar. Jika
serta tinggi tempat DPL 0.5-10 M. Batas-batas level of assesment berada dibawah 100%
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe yaitu : menandakan penetapan NJOP tanah dan bangunan
Utara : Selat Malaka di bawah nilai pasar, sedangkan jika level of
Selatan : Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh assessment berada diatas 100% menandakan bahwa
Utara penetapan NJOP di atas nilai pasar.
Barat :Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Tujuan dari Assessment Ratio yaitu untuk
Utara membandingkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
Timur : Kecamatan Muara Dua, Kota dengan Nilai Pasar. Dalam penelitian ini nilai pasar
Lhokseumawe ditunjukkan dengan harga nilai jual. Dari
Table 1 perhitungan studi ratio dapat dilihat pada lampiran
Nama-Nama Desa Kecamatan Muara Satu 2 dan diperoleh hasil perhitungan seperti yang
Kota Lhokseumawe Tahun 2017 terlihat pada tabel 2 dibawah ini :
Kemukiman Gampong Tabel 2
Desa Blang Panyang Assessment Ratio (AR) Per Kelurahan
Desa Meunasah Dayah Kelurahan AR AR% Kesimpulan
Desa Cot Trieng Batuphat Under Assessment
Paloh Timur Timur 0,542 54,2
Desa Meuria Paloh
Desa Paloh Punti Blang Pulo 0,985 98,5 Under Assessment
Desa Padang Sakti Ujung Pacu 0,745 74,5 Under Assessment
Desa Blang Pulo Sumber : Data Olahan
Desa Batuphat Timur
Paloh Barat Desa Blang Naleung Mameh 2. Pengukuran Tendensi Sentral
Desa Ujong Pacu Pengukuran tendensi sentral ini bertujuan
Desa Batuphat Barat untuk mengetahui besarnya mean, median, median
Sumber : Kantor Camat Muara Satu weighted mean, perbandingan antara mean dan
median serta perbandingan antara mean dengan
Perkembangan penduduk di Kecamatan weighted mean sehingga dapat diketahui apakah di
Muara Satu Kota Lhokseumawe semakin Kecamatan Muara Satu under-assessment atau over-
bertambah setiap tahunnya dimasing-masing assessment juga dapat diketahui apakah terjadi
kelurahan, baik itu bagi pendatang atau yang progresivitas atau regresivitas atau mungkin tidak
pindah dari kota lain ke kota Lhokseumawe terjadi keduanya (proportional). Pengukuran
khususnya di Kecamatan Muara Satu, dengan tendensi sentral dengan menggunakan data rasio
demikian sudah terlihat jelas bahwasanya diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Pada
permintaan terhadap tempat tinggal atau bangunan Tabel 4.6 dikemukakan ringkasan hasil pengukuran
(perumahan) semakin meningkat, yang ditandai tendensi sentral di Kecamatan Muara Satu untuk
dengan banyaknya penduduk yang menyewa Tahun 2017.
bahkan membeli bumi atau bangunan yang berada
Di Kota Lokseumawe khusunya dikawasan Mean
Kecamatan Muara Satu demi memudahkan segala Merupakan rata-rata hitung dari jumlah
aktivitas/urusan mereka masing-masing baik itu total Assessment Ratio dengan jumlah objek
dikalangan siswa, mahasiswa/i maupun tenaga pajak yang diteliti (Sampel). Berikut ini
kerja yang bekerja diwilayah tersebut. penghitungan Mean dari Assessment Ratio:

ANALISIS DATA
Data yang di analisis dalam studi ratio Dari perhitungan ARmean diatas Rata-rata
adalah Nilai Pasar tanah yang merupakan hitung dari total Assessment Ratio adalah 0,757
18 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

atau 75,7% yang berasal dari penjumlahan antara Hal ini menunjukkan bahwa nilai mean
jumlah nilai yang ditetapkan untuk suatu property 0,757 dibagi dengan nilai median 0,55 yang
(NJOP) yang dibagi dengan jumlah nilai pasar yang dihasilkan berada diatas standar yang ditetapkan
memiliki nilai yaitu 22,72 yang telah dibagi dengan The International Association Of Assessing Officer,
rata-rata sampel yaitu 10, kemudian dibagi dengan yaitu 0,90 sampai dengan 1,10. Jika mean/median
seluruh sampel penelitian, yang jumlah sampel rasionya kurang dari 0,90, maka hal ini merupakan
tersebut sebanyak 30 sampel. Untuk lebih jelasnya indikasi terjadinya under assessment. Jika
bisa dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2 yang mean/median rasionya lebih dari 1,10, maka hal
tertera jelas untuk semua jumlah sampel per ini merupakan indikasi terjadinya over assessment.
kelurahan. Karena rasio mean/median di Kecamatan Muara
Satu berada dalam situasi over asessment maka
Median bisa dikatakan bahwa penetapan NJOP berada
Merupakan nilai tengah dari rasio-rasio diatas nilai pasar.
tersebut. Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui
ARMedian sebesar 0,55. Angka 0,55 didapat dari Mean/Weighted Median
mengurutkan AR tiap sampel dari yang terkecil
hingga yang terbesar, nilai yang di tengah
merupakan median. Karena sampel berjumlah Hasil perhitungan mean 0,757dibagi
genap yaitu 30, maka setelah diurutkan didapat AR dengan weighted mean 0,286 seperti nilai yang
0,55 dan 0,55 yang berada di tengah (urutan ke-15 tertera pada tabel 4.6 menunjukkan hasil sebesar
dan ke-16), jadi kedua AR ini ditambah dan dibagi 2,647 hal ini berarti terjadi regresivitas dalam
dua, sehingga didapat hasil 0,55. Median (nilai penetapan NJOP di Kecamatan Muara Satu Kota
tengah) dapat dilihat pada lampiran 4 pada kolom Lhokseumawe, karena hasilnya >1,10 sesuai
AR yang sudah diurutkan dari yang terkecil hingga standar The International Association Of Assessing
yang terbesar sehingga mendapatkan hasil yaitu Officer yang sah.
0,55.
3. Pengukuran Variabilitas
Weighted Mean Pengukuran variabilitas digunakan untuk
mengetahui tingkat keseragaman dan tingkat
variabilitas penetapan NJOP tiap kelurahan di
Kecamatan Muara Satu. Di samping itu,
pengukuran ini juga berguna untuk melihat kinerja
penilaian atau penetapan sehingga dapat diketahui
apakah perlu penilaian ulang di Kecamatan Muara
Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui Satu atau tidak. Hasil pengukuran variabilitas
bahwa rata-rata tertimbang dari rasio-rasio dengan menggunakan perhitungan COD adalah
tersebut adalah 0,286 atau 28,6% yaitu hasil dari 38,18% yang dihitung dengan cara membagi rata-
pembagian antara seluruh jumlah Nilai Jual Objek rata deviasi absolut dengan rasio median lalu
Pajak dari ke 30 sampel penelitian dengan seluruh dikalikan dengan 100%. Rata-rata deviasi absolut
Nilai Pasar dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat didapat dengan cara mengurangkan rasio median
pada lampiran 1, hal ini dapat diartikan bahwa dari setiap rasio sampel, menjumlahkan hasilnya
tingkat Assessment Ratio untuk Kecamatan masih dengan tidak menghiraukan nilai positif atau
rendah, karena tidak sesuai dengan standar yang negatif, lalu membaginya dengan jumlah sampel.
ditetapkan oleh The International Association of
Assessing Officers, yang menyatakan bahwa tingkat
Assessment Ratio untuk semua objek pajak dalam
suatu daerah seharusnya berada dalam 10% dari
tingkat rasio yang diinginkan yaitu antara 90%
sampai dengan 110%. Dari perhitungan Mean,
Median, dan Weighted Mean dapat kita ketahui Perhitungan COD secara lengkap dapat dilihat pada
kualitas tingkat penentuan NJOP serta terjadinya Lampiran 4. Sedangkan COV dapat dihitung
progesivitas atau regresivitas pada Kecamatan dengan cara membagi standar deviasi dengan
Muara Satu. mean rasio dan mengalikannya dengan 100%.
Varians diperoleh dengan cara mengurangkan
Mean/Median mean rasio dari setiap rasio, mengkuadratkan
selisihnya, menjumlahkan selisih yang telah
dikuadratkan, dan membaginya dengan jumlah
sampel dikurangi satu. Standar deviasi dihitung
dengan mengakarkan varians.
19
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

tingginya harga tanah dan bangunan, sedangkan


NJOP nya sangat rendah.
Hasil analisis didapat bahwa tingkat
assesment ratio pada wilayah Blang Pulo, Batuphat
Timur, dan Ujung Pacu untuk tahun 2017 masih
Standar Deviasi = √varians = √0,490862 = berada dibawah standart yang ditetapkan oleh
0,701 Dewan Pengelola Keuangan Aset Daerah
(DPKAD) kota Lhokseumawe, karena NJOP yang
ditetapkan masih dibawah harga pasar, sehingga
Perhitungan COV secara lengkap dapat dilihat dihasilkan Level Of Assesment yang sangat rendah.
pada Lampiran 5. Dengan melihat hasil Sampai dengan saat ini DPKAD belum bisa
perhitungan diatas, didapat hasil penetapan NJOP menyesuaikan NJOP dengan nilai pasarnya, karena
di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe wajib pajak merasa keberatan dan tidak mau
bahwasanya ketetapan yang terjadi ternyata tidak menbayar PBB jika NJOP tinggi, dengan kata lain
seragam, hal tersebut dapat terlihat dari nilai COD jika NJOP sama atau diatas harga pasar, maka
yang lebih besar dari 20% dan COV yang lebih pajak yang dibayar juga akan tinggi. Selain itu juga
besar dari 25%. Hal ini tidak sesuai dengan standar dengan NJOP yang tinggi wajib pajak akan
yang dikeluarkan oleh The International bereaksi dan akan mengajukan keberatan,
Association Of Assessing Officer (IAAO) bahwa sedangkan pengajuan keberatan tidak manunda
ukuran COD yang baik harus lebih kecil atau pembayaran pajaknya. Karena itu, DPKAD
sama dengan 20% dan COV lebih kecil atau sama berasumsi bahwa lebih baik ditetapkan NJOP yang
dengan 25%. rendah dan wajib pajak mau membayar pajaknya
dari pada dengan NJOP yang tinggi wajib pajak
PEMBAHASAN tidak mau membayar.
Hasil Pengukuran Studi Rasio
Kecamatan Muara Satu Kota Hasil Pengukuran Tendensi Sentral
Lhokseumawe dipilih oleh peneliti sebagai wilayah Dari hasil pengukuran tendensi sentral
penelitian karena merupakan salah satu wilayah pada Assessment Rasio Mean dapat kita ketahui
yang perkembangan wilayahnya cukup pesat bahwa tingkat assessment ratio di Kelurahan
khususnya pada kelurahan Batuphat Timur, karena Batuphat Timur, Kelurahan Blang Pulo dan
kelurahan tersebut adalah wilayah yang termasuk Kelurahan Ujong Pacu masih rendah karena
kota sehingga nilai tanah dan beangunannya selalu diperoleh hasil 0,757 atau 75,7% dan masih belum
mengalami kenaikan. Sebuah rumah baik diwilayah ada kriteria adil itu bisa terlihat dari hasil Mean
perumahan maupun perkampungan tidak hanya dibagi dengan Median yang diperoleh hasilnya
dijadikan sebagai tempat tinggal (rumah tinggal), yaitu 1,376% artinya belum memenuhi standar
tetapi juga dijadikan sebagai asset (invest) yang yang ditetapkan oleh IAAO, yang menyatakan
lebih bermanfaat yaitu rumah tersebut dapat bahwa tingkat assesment ratio untuk semua objek
dikontrakan (disewakan), seperti contoh banyak pajak dalam suatu daerah seharusnya berada dalam
perumahan-perumahan yang berada diwilayah 10% dari tingkat ratio yang diinginkan yaitu antara
Blang Pulo, Batuphat Timur dan Ujong Pacu serta 90% sampai dengan 110%. Dengan kata lain, baik
wilayah lainnya yang ditempati oleh kebanyakan wilayah perumahan maupun perkampungan
mahasiswa dari dalam maupun luar daerah yang penetapan NJOP berada di bawah harga pasar tanah
sangat membutuhkan tempat tinggal karena dan bangunan. Hasil analisis tersebut merupakan
berdekatan dengan perguruan tinggi maupun nilai tengah dari keseluruhan sampel perumahan
tempat yang dekat dengan kawasan wisata. dan perkampungan. Analisis tersebut juga
Pada uji Assessmen Ratio baik didaerah menunjukkan bahwa penetapan NJOP, baik pada
perumahan maupun perkampungan di setiap perumahan maupun perkampungan sama-sama
kelurahan yang telah peneliti teliti ternyata telah berada di bawah nilai pasar.
terjadi under assesment dengan nilai Kelurahan Pengukuran tendensi sentral pada weight
Batuphat Timur 54,2%, Kelurahan Blang Pulo mean, dihasilkan 0,286, Hasil analisis belum
98,5%, dan Kelurahan Ujung Pcu 74,55, karena memenuhi standar ratio IAAO dan belum mencapai
pnenetapan NJOP masih dibawah harga pasar, keseragaman atau tidak adil, dimana tingkat ratio
dengan kata lain nilai tanah dan bangunan belum yang diinginkan yaitu antara 90% dan 110%. Data
mencapai standar yang ditetapkan oleh pemerintah. yang diambil dalam penelitian ini cenderung
Sedangkan standar yang telah ditetapkan oleh berimbang antara yang berada dibawah nilai rata-
pemerintah yaitu 80%, yang artinya penetapan rata assessment sales ratio dengan yang berada di
NJOP bumi dan bangunan sama atau mendekati atas nilai rata-rata assessment sales ratio. Hal ini
harga pasar. Namun hasil analisis menyatakan tampak dalam hasil pengukuran tendensi sentral
bahwa assesment ratio pada tiap kelurahan telah dari mean/median yang menunjukkan perbandingan
terjadi under assesment, hal tersebut terjadi karena NJOP terhadap Nilai Pasar sebesar 1,376.
20 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Dikatakan dibawah nilai rata-rata assessment sales tahun 2017 NJOP tanah dan bangunan pada
ratio adalah dimana penetapan NJOP jauh dibawah perumahan rata-rata naik dua (2) kelas dan untuk
nilai pasar. Sedangkan diatas nilai rata-rata perkampungan ratia-rata naik satu (1) kelas.
assessment ratio dimana NJOP mendekati harga Namun dengan penetapan NJOP yang baru, NJOP
pasar. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari tetap masih di bawah harga pasar karena tingkat
masing-masing kelompok properti yaitu perumahan kenaikannya sangat kecil, maka pengaruhnya
dan perkampungan harga pasarnya bervariasi. terhadap level of assessment pun juga kecil.
Harga suatu tanah dan bangunan dikatakan
bervariasi karena nilai tanah dan bangunan pada KESIMPULAN DAN SARAN
setiap properti berbeda, hal ini bisa dilihat dari Kesimpulan
kondisi tanah, konstruksi bangunan, faktor Berdasarkananalisidanhasilpembahasan
lingkungan, dan fasilitas yang tersedia pada yang telahdilakukansebelumnya,
kelompok properti perumahan. Dan hasil makaolehpenelitidapatmenarikkesimpulansebagaib
pengukuran tendensi sentral dikatakan berimbang erikut :
karena pada kedua kelompok propeti tersebut 1. AssessmentRatio pada Kelurahan-Kelurahan
adalah lebih besar 0,90 dan kurang dari 1,10. di Kecamatan Muara Satu Kota
Sedangkan pada mean/weight mean, hasil Lhokseumawetidak sesuai dengan Assessment
anliasis menunjukkan assessment sales ratio tidak Ratio yang ditetapkan oleh Pemerintah
tergantung pada nilai pasar (nilai pasar yang Daerah yakni minimal 80%.Kelurahan yang
sebenarnya). Pada kenyatannya assessment sales ada di Kecamatan MuaraSatumemiliki
ratio tergantung pada seberapa besar harga pasar Assessment Ratio yangtidak sesuai dengan
yang diinginkan wajib pajak untuk dijadikan ketentuan ini, yaitu Kelurahan
sebagai dasar penetapan NJOP. BatuphatTimurdengan Assessment
Ratiosebesar 54,2% ,
Hasil Pengukuran Variabilitas KelurahanBlangPulodenganAssessment Ratio
Karena dari hasil analisis menunjukkan sebesar 98,5%, dan Kelurahan
nilai COD sebesar % pada Pengukuran UjongPacudenganAssessment Ratiosebesar
variabilitas menunjukkan bahwa penetapan NJOP 74,5%. Dengan kata lain bahwapenetapan
pada Kelurahan Batuphat Timur, Blang Pulo dan NJOP
Ujung Pacu masih belum seragam. Sedangkan masihdibawahhargapasarnyaataudengan kata
standar yang ditentukan oleh IAAO sebesar 20%. lain terjadiunder assessment.
Begitu pula dengan nilai COV sebesar , 2. HasilpengukuranTedensiSentral Level Of
dimana nilai tersebut cukup tinggi dari standar Assessment penetapan NJOP di wilayah
yang telah ditentukan oleh IAAO yaitu 20%. KecamatanMuaraSatutidak berada dalam
Ketidakseragaman ini, dikarenakan penetapan interval standarInternational Association of
NJOP masih belum sesuai dengan keadaan objek Assessing Officers (IAAO) yaitu sebesar 90%
pajak yang sebenarnya. Ada beberapa objek pajak sampai dengan 110%. Hal ini terlihat dari
yang nilainya tinggi, namun NJOP nya masih perhitungan mean dibagi dengan median
rendah, sedangkan objek pajak yang nilainya cukup yaitu sebesar 1,376 dan dari perhitungan
rendah penetapan NJOP nya sama dengan objek mean dibagi weighted mean sebesar 2,647.
pajak yang nilainya tinggi. Hal yang menyebabkan Perhitungan ini menunjukkanterjadinyaover
tingkat penetapan NJOP tidak seragam yaitu masih assessmentdanterjadinya regresivitasdi
belum dilaksanakannya penilaian ulang khususnya Kecamatan MuaraSatu Kota Lhokseumawe.
untuk kalompok properti perumahan, sementara 3. PengukuranVariabilitasNJOP di
harga pasarnya selalu mengalami kenaikan. Petugas KecamatanMuaraSatu Kota Lhokseumawe
pajak belum melakukan penilaian ulang, dengan telah ditetapkan pada tingkat penilaian yang
alasan kurangnya petugas lapangan yang bertugas tidak sama atau tidak seragam. Hal ini dilihat
melakukan penilaian, jarak objek pajak yang akan dari perhitungan COD sebesar 79,636%,
dilakukan penilaian, dan biaya. yangmelebihidari standar COD IAAO yaitu
Penelitian dapat dirumuskan bahwa, kurang lebih dari 20% dan perhitungan COV
penetapan NJOP tanah dan bangunan terhadap sebesar 92,602% yangtidak memenuhi
harga jual pada kawasan perumahan dan standar COV IAAO yaitu lebih dari 25%.
perkampungan di Kecamatan Muara Satu tidak
sesuai dengan tingkat yang diinginkan. Dan
penetapan NJOP tanah dan bangunan terhadap Saran
harga jual tanah dan bangunan baik pada Berdasarkankesimpulananalisis yang
perumahan maupun perkampungan di Kecamatan telahdilakukanolehpeneliti,
Muara Satu juga belum ditentukan secara seragam. makapenelitidapatmemberikan saran
Adapun upaya yang dilakukan DPKAD dalam sebagaiberikut :
penetapan NJOP tanah dan bangunan yaitu untuk
21
Volume 7, Nomor 1, Februari 2019

1. Mengingat Assessment Ratio di Kecamatan studikasus-di-kecamatan-


MuaraSatu Kota Lhokseumawe masih ada kaliwateskabupaten-jember-pdf.htm 25
yang dibawah nilai pasar maka dipandang Desember 2017.
perlu untuk ditingkatkan pada presentase Fitriandi, dkk. 2010. Kompilasi Undang-
90%sampaidengan 110% sesuai dengan Undang Perpajakan Terlengkap 2010.
standar yang ditetapkan oleh IAAO dan perlu Salemba Empat, Jakarta.
dilakukan penilaian ulang (re-appraisal) Harjanto, Budi, 2000. Konsep Dasar Penilaian
terutama untuk wilayah yang mengalami Properti, Direktorat Jendral Pajak,
peningkatan nilai tanah yang pesat. Hal ini Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan,
dimaksudkan agar rasa keadilan didalam Semarang.
penetapan NJOP tanah dapat terwujud. Hartoyo, 1998, Assessment Ratio Suatu Alat
2. Karena Nilai Pasar sebagai dasar penentuan Pengukur kinerja Penilaian dalam
NJOP bersifat dinamis, yaitu selalu mengikuti Pelaksanaan PBB,Modul Penilaian II,
perkembangan yang terjadi setiap saat, maka Jakarta.
hendaknya KPP Pratama Kota
Lhokseumaweharus melakukan pendataan dan Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian
penilaian objek pajak secara Dengan Statistik. PT. Bumi Aksara,
berkesinambungan sesuai dengan kondisi Jakarta.
terbaru dari objek pajak sehingga data nilai
pasar yang diperoleh lebih up to date dan http://alhy-zatya.blogspot.com/2012/06/non-
penetapan NJOP tidak terlalu jauh dari nilai probability-sampling-accidental.html 28
pasar. Agustus 2018
3. Mengantisipasi gejolak yang terjadi di
masyarakat akibat peningkatan pengenaan https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defeni
Assessment Ratio, sebaiknya KPP Pratama si-sampling-dan-teknik-sampling.html 28
Kota Lhokseumawe bersama-sama dengan Agustus 2018
Pemerintah KotaLhokseumawe meningkatkan
pelayanan, mengadakan penyuluhan dan Indriantoro, Nur., Supomo Bambang. 2012.
pemberian informasi kepada masyarakat Metode Penelitian Bisnis untuk
tentang pemanfaatan uang yang mereka Akuntansi & Manajemen. BPFE.
bayar. Yogyakarta
4. Untuk meningkatkan Penerimaan Daerah, International Association Assesing Officers
sehubungandengan dikeluarkannya keputusan (IAAO), 1990, Standard on Ratio Studies
pemerintah yaitu PBB disetorkan ke Chicago.
pemerintah daerah per tahun 2013, International Association of Assessing Officers
makaperlunya diberikan sosialisasi (2010), Standard on Ratio Studies,
kepadamasyarakat tentang pemanfaatan Missouri: International Association of
pajak yang mereka bayar, yang dapat Assessing Officers
bermanfaat langsung bagi daerah tempat Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2002.
masyarakat tersebut tinggal. Surat Edaran Direktur PBB & BPHTB
Nomor : SE-01/PJ.6/2002 Tentang
DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan Analisis Assessment Sales
Darwin, MBP. 2009. Pajak Bumi Dan Bangunan Ratio Sebagai Alat Uji Akurasi NJOP
dalam tataran praktis. Mitra Wacana Bumi Terhadap Nilai Pasar Tahun 2002.
Media. Jakarta. Jakarta.
Direktorat Jenderal Pajak dalam Tata Cara Keputusan Menteri Keuangan RI. 2012. Nomor :
Perhitungan Masing-masing, Key KEP-291/WPJ.16/2012 Tanggal 06
Performance Indicator (KPI) Lampiran 1 Desember 2012 Tentang Penetapan NJOP
SE-18/PJ.22/2006 Tanggal 25 Desember Sebagai Dasar Pengenaan PBB Kota
2017. Manado. Jakarta.
Firmansyah. (2008). Analisa Tingkat Akurasi Lubis, Irwansyah., Gustin, Djuanda., Ardiansyah,
Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Lubis. 2010. Review Pajak. Salemba
(NJOP) Bumi Terhadap NilaiPasar Empat, Jakarta.
dengan Metode Assessment Sales Ratio Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Andi, Jakarta.
(Studi kasus di KPP kecamatan Meliala, Tulis S dan Fransisca Widianti
Kaliwates Kabupaten Jember). Dapat di Oetomo.2010. Perpajakan dan Akuntansi
akses di: Pajak. Jakarta : Semesta Media
http://jurnalskripsi.com/analisatingkat- Novie, Amelia Sandra. 2010. Analisis tingkat
akurasi-penetapan-njopbumi-terhadap-nilai- akurasi penetapan NJOP terhadap nilai
pasar-denganmetode-assessment-sales-ratio- pasar dengan metode Assessment Sales
22 RAZIF, KASNAH WATI Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Ratio (Studi kasus di Kecamatan Kelapa Ratio (Studi Kasus di Kecamatan Kamal).
Gading Kotamadya Jakarta Utara). Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo,
Skripsi. Institut Bisnis dan Informatika Bangkalan. Tugas Akhir.
Indonesia. Jakarta. Undang-Undang No 12 Thun 1994 Tentang
http://eprints.unisbank.ac.id/182/ Perubahan UndangUndang Pajak Bumi
Paat, Elriza. 2012. Tingkat Akurasi Penetapan dan Bangunan.
NJOP Bumi Terhadap Nilai Pasar Undang-Undang No. 20 Tahun 2000, Tentang Bea
Dengan Metode Assessment Sales Ratio Perolehan hak Atas Tanah dan Bangunan
di Kecamatan Sario Kota Manado. Utah Komisi Pengawas Pajak Negara, 2004, Divisi
Fakultas Ekonomi Universitas Sam Pajak Kekayaan Assessment/Sales Studi
Ratulangi, Manado. Perbandingan
Pemerintah Republik Indonesia. 1994. Undang- Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia Edisi Revisi
Undang No.12 Tahun 1994 Tentang 2011. Salemba Empat, Jakarta.
Perubahan UndangUndang Pajak Bumi Wakas Menthari, 2015. Analisis tingkat akurasi
dan Bangunan. Jakarta. penetapan NJOP bumi di Kecamatan
Prawoto, Agus. 2011. Penilaian Pajak Bumi Mapanget Kota Manado. Skripsi. Fakultas
Bangunan Perdesaan & Perkotaan. Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam
BFPFE, Yogyakarta. Ratulangi Manado.
Rahman, Abdul, (2010), Administrasi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/a
Perpajakan, Jakarta: Penerbit Nuansa rticle/view/8358. Diakses 08 Desember
Cendikia 2017. Hal. 1-9
Rezki, vandy. (2010), “Analisa Tingkat Akurasi Yulihardi. 2008, PedomanPenulisan Proposal
Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Penelitian & Skripsi, Padang, Universitas
(NJOP) Bumi Terhadap Nilai Pasar Putra Indonesia
Dengan Metode Assessment Sales Ratio
(Studi Kasus Di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Bukittinggi)“.
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus.
Salemba Empat, Jakarta.
Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan.
Refika Aditama, Bandung.
Skripsi.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q
=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ua
ct=8&ved=0CDoQFjAE&url=http%3A%2F
%2Fejournal.unsrat.ac.id%2Findex.php%2F
emba%2Farticle%2Fdownload%2F2917%2
F2468&ei=_f9bVfv7Lc2ruQSRtoDABg&us
g=AFQjCNHITELIXs34dmjfjVlaKsNmW
MhgEA&bvm=bv.93756505,d.c2E. Diakses
25 Desember 2017. Hal 1-11.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian
Akuntansi. PT. Refika Aditama, Bandung.
Supramono & Damayanti Woro Theresia, 2010.
Perpajakan Indonesia Mekanisme dan
Perhitungan. Andi Yogyakarta.
Yogyakarta.
Surat Edaran 09/PJ.06/2003, Tentang Standar
Assessment Sales Ratio
Surat Edaran Direktur PBB dan BPHTB Nomor :
SE-09/PJ.06/2002, Tentang Penerapan
NJOP Sama Dengan Nilai Pasar.
Suryawati, dkk. 2010. Analisa Penetapan NJOP
(Nilai Jual Objek Pajak) Bumi
Terhadap Nilai Pasar Dengan
Menggunakan Metode Assessment Sales

Anda mungkin juga menyukai