Family Conference
Family Conference
PENDAHULUAN
Dokter harus mengkaji kesehatan keluarga pasien dalam aspek nilai stress
dalam keluarga, nilai fungsi dalam keluarga, lingkungan kehidupan
keluarga pasien yang memiliki resiko atau bahkan telah menimbulkan
masalah bagi kesehatan pasien, kemampuan keluarga dalam memecahkan
masalah kesehatan yang lalu dan sekarang serta perilaku kesehatan
keluarga. Sehingga dapat tercapai pelayanan yang sesuai dengan tujuan
dokter keluarga yaitu mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga dan mewujudkan keluarga sehat sejahtera3.
1
Kunjungan keluarga dilakukan agar dapat dilaksanakannya pembinaan
keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien,
dan juga meningkatkan partisipasi keluarga dalam manajemen pasien.
Dimana, keluarga memiliki pengaruh terhadap pasien dalam hal
partisipasi dalam pengobatan, stress dalam keluarga, dukungan keluarga,
dan faktor resiko dalam keluarga3.
1.2. Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
dalam bidang ilmu kedokteran komunitas Fakultas Kedokteran UNILA dan
meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai prinsip-prinsip dari
pelayanan kedokteran keluarga, kaitan keluarga dengan kesehatan pasien dan
penerapan prinsip dalam kedokteran keluarga yaitu family conference.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta
pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua
anggota yang terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan
berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus yang tidak
mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasidari dokter ahli
yang sesuai. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran
yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga
sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis
kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit
tertentu saja5.
4
didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan dari
semua sisi yang terkait (comprehensive approach)
yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
b. Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai
suatu unit. Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan
kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu
kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan
yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan
pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi
oleh setiap anggota keluarga3-5.
2. TujuanKhusus
5
sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian
dari anggota keluarga dengan lingkungannya masing-
masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor yang
seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan
akan dapat dilakukan secara sempurna dan karena itu
penyelesaian suatu masalah kesehatan akan dapat pula
diharapkan lebihmemuaskan.
6
1.2.2. Prinsip – Prinsip Dokter Keluarga
7
biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultur maupun spiritual
bagi personal yang membutuhkan upaya kesehatan7.
8
Prinsip community oriented dipegang oleh dokter keluarga
dalam mengelola pasien dengan aspek-aspek komunitas yang
mempengaruhi kesehatan personal. Hal ini berarti dokter dalam
mengelola kasus juga mengintegrasikan pelayanannya dengan
masalah kesehatan yang sedang terjadi dalam angka-angka
kejadian penyakit serta model penyebarannya di komunitas.
Dokter keluarga merupakan posisi yang ideal untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar praktiknya karena
mereka sudah saling mengenal akibat hubungan fungsional
yang berlangsung lama. Hal ini memudahkan dokter keluarga
untuk menganalisis kebutuhan dan risiko kesehatan
masyarakat, melakukan pencegahan penyakit, dan melakukan
promosi kesehataan8-9.
9
lainnya di layanan primer, danmengaturkeperluan akan
layanan spesialis dan dibuka peluang untuk advokasi bagi
pasien jika diperlukan.
c. Mengembangkan “person-centred approach” berorientasi
pada individu, keluarganya, dan komunitasnya.
d. Mempunyai cara konsultasi yang unik yang menggambarkan
hubungan dokter-pasien sepanjang waktu, melalui
komunikasi efektif antaradokter-pasien.
e. Mempunyai proses pengambilan keputusan yang istimewa
mempertimbangkan insidens dan prevalens penyakit
dimasyarakat.
f. Menangani masalah kesehatan akut dan kronik setiap individu
pasien.
g. Menangani penyakit yang masih belum jelas dalam fase dini,
yang mungkin memerlukan intervensi segera.
h. Meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan melalui
intervensi yang pas danefektif.
i. Mempunyai tanggung jawab khusus untuk kesehatan
masyarakat.
j. Mengelola masalah kesehatan dalam dimensi jasmani, rohani
(psikologi) sosial,kultural, dan eksistensial.
1.3. Keluarga
10
lain karena keluarga merupakan satu kesatuan (unit)10.
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
11
berperan dalam lingkungan sosial (Friedman, 1986)Sosialisasi
dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan
keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota
keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga
belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku
melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
c. Fungsi reproduksi.
d. Fungsi keagamaan
e. Fungsi ekonomi
12
1.3.3. Peran Keluarga Dalam Kesehatan Pasien
13
atau pengambil keputusan dalam keluarga. Mengenal
diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau
diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang
dialami pasien.
14
peran atau tangung jawabnya secara penuh, Pemberian
perawatan secara fisik merupakan beban paling berat yang
dirasakan keluarga. Keluarga memiliki keterbatasan dalam
mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah, keluarga
memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama.
Untuk mengetahui dapat dikaji :
Pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa
ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang12:
15
b. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan.
16
b) Apa saja pemilihan tatalaksana dan target dari tatalaksana
pasien
17
g) Membentuk persepsi yang sama antara dokter dan keluarga
pasien tentang kondisi pasien
Secara garis besar family conferece berisi beberapa tahap yaitu pre-
meeting, care conference, dan post meeting. Sedangkan untuk
komponen family conferece meliputi13,14:
a) Isi Kegiatan :
3. Status pasien
4. Diagnosis
9. Penutup
b) Latar
18
diskusi
c) Peserta
19
menyerap dan mengerti apa yang telah dijelaskan. Kita harus
melakukan empati dan mengklarifikasi kesalahpahaman yang
ada. Lakukan perencanaan kedepan bersama keluarga pasien.
Setelah berdiskusi formulasikan rencana penatalaksanaan jangka
panjang yang sesuai dengan tujuan keluarga.
SPIKES:
VALUE:
- L : listen
20
- U : understand patient as a person by asking questions
21
DAFTAR PUSTAKA
22