• Palpasi:
– Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke
atas.
– Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan
konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis
patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma
berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari
dasarnya.
– Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak napas, kita bisa
tetap curiga ada tidaknya penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan
lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat penekanan pada trakea.
– Ada tidaknya pembesaran KGB regional secara lengkap.
– Ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula, sternum serta tempat
metastase jauh lainnya di paru, hati, ginjal dan otak.
Terapi Farmakologi dan Non-
farmakologi untuk Hipotiroid?
FARMAKOLOGI:
• Levotiroksin (LT4): Pilihan Utama. Untuk
menghilangkan gejala dan mempertahankan
kadar TSH normal atau sekitar 0.4 – 2.5 mU/L
Dosis umum 100 – 125 mg/hari 1x sehari.
• Pada usia lanjut dengan penyakit jantung,
dimulai dosis kecul 25 – 50 µg/hari.
Sediaan: tablet, suntikan IV.
• Triyodotironin (LT3, Liothyronine): 3 – 4 x lebih
aktif dari levotiroksin. Untuk pengobatan
jangka pendek.
Dosis: 10 – 25 µg/hari. 2 – 3 x sehari.
NON-FARMAKOLOGI:
• Tiroidektomi
– Tiroidektomi konvensional
– Tiroidektomi minimal invasif dengan endoskopik
Struma multinodular
• Tiroid sudah mulai membesar pada usia muda
dan berkembang menjadi struma multinodular.
Kebanyakan penderita tidak mengalami keluhan
karena tidak ada hipotiroidisme atau
hipertiroidisme, penderita datang berobat karena
keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan.
Namun sebagian pasien mengeluh adanya gejala
mekanis yaitu penekanan pada esofagus
(disfagia) atau trakea (sesak napas), biasanya
tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul
perdarahan di dalam nodul