Anda di halaman 1dari 39

Tirotoksikosis adalah sindroma klinis yang

terjadi bila jaringan terpajan hormon tiroid


yang beredar di sirkulasi dalam kadar tinggi
Prevalensi bervariasi dipengaruhi faktor
genetik dan asupan yodium
Terdapat predisposisi familial kuat pada
sekitar 15% pasien Graves mempunyai
keluarga dekat dengan kelainan sama dan kira-
kira 50% keluarga pasien dengan penyakit
Graves mempunyai autoantibodi tiroid yang
beredar di darah
P:L = 5:1
Kelompok umur 20-50 tahun
Hipertiroidisme Primer
- Penyakit Graves (Struma Difus Toksik)
- Struma Multinodular Toksik (Penyakit Goetsch)
- Adenoma Toksik (Penyakit Plummer)
- Metastase Karsinoma Tiroid yang Berfungsi
- Mutasi Reseptor TSH
- Mutasi Gs (Sindoma McCune-Albright)
- Struma Ovarii (ektopik)
- Obat: kelebihan iodium (Fenomena Jod-Basedow), lithium

Tirotoksikosis tanpa Hipertiroidisme


- Tiroiditis Subakut(viral atau De Quarvain)
- Silent Tiroiditis
- Destruksi Kelenjar Tiroid: Amiodarone, Radiasi, Infark adenoma
- Hormon Tiroid Berlebih (Tirotoksikosis faktisia) atau Jaringan Tiroid Berlebih

Hipertiroidisme Sekunder
- TSH-secreting Pituitary Adenoma
- Tirotoksikosis Gestasional (Trimester I)
- Sindroma Resistensi Hormon Tiroid
- Chorionic Gonadotropin-secreting Tumor
Reseptor TSH Limfosit B
Limfosit T
sebagai membentuk
tersensitisasi
autoantigen antibodi

Antibodi berikatan
dengan reseptor
TSH

teraktivasi sinyal adenyl cyclase-cAMP dan kinase C-


phosphoinositide signal transduction systems

Hiperaktivasi tiroid

tirotoksikosis

Mutasi gen Aktivasi reseptor TSH dan


reseptor TSH Upregulasi sinyal c-AMP
Sistem Gejala dan Tanda
Umum Tidak tahan terhadap hawa panas, hiperkinesis, mudah
capek, berat badan menurun.
Gastrointestinal Hiperdefekasi, lapar, makan banyak, haus, muntah, disfagi,
splenomegali.
Muskular Rasa lemah
Genitourinaria Oligomenorea, amenorea, libido turun, infertil, ginekomasti

Kulit Rambut rontok, berkeringat, kulit basah, silky hair, dan


onikolisis
Psikis dan saraf Labil, iritabel, tremor, psikosis, nervositas, paralisis periodik,
dispneu, hipertensi
Jantung Aritmia, palpitasi, gagal jantung
Darah dan limfatik Limfositosis, anemia, splenomegali, leher membesar
Skelet Osteoforosis, epifisis cepat menutup dan nyeri tulang
Mata Mata menonjol, bengkak pada kelopak mata, nyeri dan
iritasi mata, penglihatan kabur, ketajaman kurang, gerakan
kurang
Spesifik untuk penyakit Graves ditambah
dengan:
Optalmopati (50%), edema pretibial, kemosis,
proptosis, diplopia, visus menurun, ulkus
kornea
Dermopati (0,5-4%)
Akropaki (1%)
Ciri Keluhan Tanda fisik
Umum o Kesukaan terhadap suhu tertentu o Berat menurun
o Berat badan turun meski makan o Sikap hiperkinetik
banyak o Waktu jabat tangan terasa
o Gelisah, mudah capek tremor, basah karena keringat

Riwayat o Ada sakit tiroid


keluarga
Emosi o Nervositas, irritable, emosi labil o Emosi tampak labil
o Sulit tidur

Mata o Mata menonjol, bengkak o Mata menonjol, lid-lag, globe-


kelopak mata, nyeri dan iritasi lag
mata o Eksoftalmos, edema kelopak,
o Penglihatan kabur atau dobel kemosis
o Ketajaman kurang o Kelemahan otot ekstraokuler
o Gerakan kurang o Ketajaman mata kurang,
skotoma, edema papil,
pendarahan retina
Leher o Gondok o Gondok teraba dan terlihat
Respirasi o Dyspneu o Kadang sesak dengan gerakan
banyak
Jantung o Palpitasi, edema pergelangan kaki, o Takikardi, jantung hiperaktif
ortopneu, CHF o Kardiomegali, tanda gagal
jantung, fibrilasi atrium, takikardi
paroksimal
Gastrointestinal o Sering defekasi

Genitourinaria o Poliuria, hipomenorea, mensis


irregular,amenorea, fertilitas
berkurang
Neuromaskuler o Lesu, gementar,kadang ada bursitis o Gemetar, secara objektif otot
lemah dan atrofi, hiperreflekssia

Dermatologi o Rambut rontok o Kulit halus, basah dan hangat


o Keringat berlebihan o Rambut halus dan lurus.
o Pigmentasi atau vitiligo o Oncholysis (kuku plammer)
o Perubahan tekstur kuku dan kulit o Myxedema pretibial, akropaki,
hiperpigmentasi dan vertiligo
Pemeriksaan kadar hormon
TSH FT3 FT4
Subclinical hyperthyroidism N N
Primary hyperthyroidism
T3 Thyrotoxicosis N
Secondary hyperthyroidism /N

Pemeriksaan Antibodi Antitiroid


Hipertiroidisme primer: penyakit Graves,
toksik nodular goiter/ toksik multinodular
goiter
Tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme: tiroiditis
subakut, tiroiditis silent, destruksi tiroid
(karena amiodarone, radiasi, infark adenoma),
asupan hormon tiroid berlebihan (tiroksikosis
factitia)
Hipertiroidisme sekunder: adenoma hipofisis
tirostatika
Tiroidektomi

Yodium radioaktif
Bekerja dengan cara menghambat proses
organifikasi dan reaksi autoimun, tetapi PTU
masih ada efek tambahan yaitu konversi T4 T3
di perifer
Dosis dimulai dengan 30mg CMZ, 30 MTZ,
atau 400mg PTU sehari dalam dosis terbagi.
Biasanya dalam 4-6 minggu tercapai
eutiroidisme. Kemudian dosis di titrasi sesuai
respon klinis.
Tiroidektomi : operasi dikerjakan kalau
keadaan pasien eutiroid, klinis maupun
biokimiawi.
Yodium radioaktif: Lebih disarankan untuk
pasien yg lebih tua (50-60 tahun), pasien
dengan tirotoksikosis parah dan pasien yang
mempunyai masalah jantung.
Penyakit jantung tiroid
Krisis Tiroid (Thyroid Storm)
Periodic paralysis thyrotocsicosis ( PPT)
Komplikasi akibat pengobatan
Prognosis baik apabila ditatalaksana dengan
baik
Sebagian pasien dapat terjadi hipotiroid
Hipertiroid dapat kambuh lagi karena masih
dapat jaringan tiroid setelah ablasi dan titer
antibodi yang tinggi dari anti TSI
Nama lengkap : Sariadi Purba
Usia : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidikalang
Pekerjaan : TNI
Status : Kawin
Agama : Katolik
Tanggal masuk : 30 April 2012
Keluhan utama : Bengkak pada leher
Telaah : Os datang dengan keluhan pada
bengkak pada leher yang disadari Os sejak 4
bulan terakhir, awalnya kecil makin lama
makin membesar. Bengkak pada leher tidak
disertai rasa nyeri. Os juga mengeluhkan
sering merasa gemetar dan juga jantung
berdebar-debar sejak 7 bulan terakhir. Keringat
banyak (+) sejak 7 bulan yang lalu dan Os lebih
suka berada pada tempat yang dingin.
Peningkatan nafsu makan (+), namun os
mengeluhkan berat badannya dirasakan
menurun kurang lebih 4 Kg selama 3-4 bulan
Selain itu Os juga mengeluhkan
adanya mual sejak 4 bulan terakhir.
Muntah (-). Os sering langsung
buang air besar setelah makan,
dengan BAB cair dengan frekuensi
3-4 kali sehari. Demam (-).
Riwayat penyakit terdahulu : (-)
Riwayat alergi obat/bahan kimia: (-)
Hubungan seks :
(+)
Umum: Gemetar, berkeringat banyak, Abdomen: Mual (+), diare (+)
selera makan meningkat
Kulit : tidak ada keluhan Alat kelamin: Tidak ada keluhan

Kepala dan leher: terdapat benjolan pada Ginjal dan Saluran Kencing: Tidak ada
leher keluhan
Mata : tidak ada keluhan Hematologi: Tidak ada keluhan
Telinga: tidak ada keluhan Endokrin/Metabolik: penurunan BB (+)
Hidung : tidak ada keluhan Vaskuler: tidak ada keluhan
Mulut dan Tenggorokan : tidak ada Muskuloskeletal: tidak ada keluhan
keluhan
Pernafasan: sesak (-) Sistem saraf: Tidak ada keluhan
Keadaan sakit : sedang
Gizi : BB=52 kg TB =165
cm
IMT = 19,1 kg/m2, kesan: normoweight
Pemeriksaan Fisik
KULIT : tidak dijumpai kelainan
KEPALA DAN LEHER : simetris, TVJ R-2 cmH20,
trakea medial, pembesaran KGB(-), struma:membesar,
diffuse, bilateral, grade IV
MATA : Conjunctiva palp. inf. pucat (-), sclera ikterik
(-), RC (+)/(+), Pupil isokor, ki=ka, 3mm,
eksoftalmus (+)
TELINGA: dalam batas normal
HIDUNG: dalam batas normal
RONGGA MULUT DAN TENGGORAKAN : Dalam
batas normal
Depan Belakang
Inspeksi Simetris Fusiformis Simetris Fusiformis
Palpasi SF: kiri=kanan, kesan: normal SF: kiri=kanan, kesan: normal

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi SP: Vesikular SP: Vesikular


ST: - ST: -
JANTUNG
Batas Jantung Relatif: Atas : ICR III Sinistra
Kanan : LSD
Kiri : 1 cm medial LMCS, ICR V
Jantung : HR : 96 x/i, reguler, M1>M2 , A2>A1 , P2>P1, A2>P2,
desah (-), gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel H/L/R: ttb
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat
PINGGANG
Tapping pain (-), ballotement (-)

EKSTREMITAS:
Superior : Tremor, basah, hangat
Inferior : edema (-/-),
ALAT KELAMIN:
Lelaki

Rectal Toucher (RT):


Tidak dilakukan pemeriksaan

NEUROLOGI:
Refleks Fisiologis : (+) Normal
Refleks Patologis : (-)

BICARA
Dalam batas normal
Tgl. S O A P
Terapi Diagnostik
30 -Bengkak sensorium= CM Tirotoksikosis ec. Propanolol 2x1
Grave disease
April- pada leher TD=150/60 Neurobiad 1x1
1 Mei -Gemetar HR=96x/i Ranitidine 2x1
2012 -Palpitasi RR=24x/i
-Keringat Temp=36,8C
banyak
-Mual
-Diare
Tgl. S O A P
Therapi Diagnostic

2-3 -Bengkak pada sens=CM TD=140/70 Tiroto * Tirah Baring * Darah


leher ksikos * Diet hati III Lengka
Mei -Gemetar HR=80 is ec. * Threeway, p
2012 -Palpitasi RR=24 Grave
* Inj. Furosemid * Urinali
-Keringat diseas
banyak Temp=36,8 e 1 amp/8 jam sa
-Mual Laboratorium : * Inj. * KGD
-Diare Spironolacton adrand
Hb : 12,4 1x100 mg om
RBC : 5, 59x106 * Lactulac syr * Konsul

WBC : 6400 3xC1 GEH


* Balance -500cc * Elektro
Ht: 37,8
lit
LED : 10
KGD ad random : 78 mmHg
T3 : .9,00 nmol/l
T4 : 24,86 ug/dl

Anda mungkin juga menyukai