Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUGAS 3

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi yang kami beri judul "organ ekskresi
pada wanita dan pria".
Adapun makalah ilmiah biologi tentang ‘’organ ekskresi pada wanita dan pria " ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang " organ ekskresi
pada wanita dan pria " ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Bekasi, 2 Maret 2019

Penyusun :
Salmah
Linsay Berlian

ORGAN EKSRESI PADA WANITA DAN PRIA

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-zat sisa
yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita
dalam kelangsungan hidup.Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan
lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ
tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.Zat
sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia
(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa
ginjal, kulit, paru-paru dan hati.Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi
memiliki suatu factor pengaruh.Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat
dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.Bahkan organ ekskresi itu pun
memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi
dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.
Pria berbagi sistem saluran kemih dengan sistem reproduksi. Uretra pria lebih panjang dari
wanita, karena itu meluas melalui penis. Uretra pria adalah sekitar 18 sampai 20 sentimeter
panjangnya, dan berfungsi sebagai lorong umum untuk baik urin dan air mani dari tubuh. Uretra laki-
laki memiliki empat bagian; uretra spons, membran uretra, uretra pra-prostat, dan uretra prostat, dan
itu meluas melalui prostat, sfingter internal dan eksternal, diafragma urogenital, kelenjar Cowper, dan
seluruh panjang penis sedangkan, Kandung kemih dan uretra pada wanita tidak terhubung ke sistem
reproduksi. Wanita memiliki uretra yang sangat pendek, yaitu panjang sekitar 1,5 inci. Uretra meluas
hanya melalui leher kandung kemih, sfingter internal dan eksternal, dan diafragma urogenital. Infeksi
Urinal umum pada wanita karena jarak pendek antara pembukaan urinoir, anus dan vagina.
.Wanita hamil lebih sering buang air kecil Hal ini Perubahan hormonal membuat aliran darah
ke ginjal menjadi lebih cepat. Hasilnya, kandung kemih pun jadi lebih sering penuh. Selain itu,
hormon juga merangsang ginjal untuk bekerja lebih dan menghasilkan lebih banyak urine guna
membantu tubuh membuang kelebihan limbah lebih cepat. Ketika hamil, sisa metabolisme dari janin
di dalam kandungan juga ikut dikeluarkan melalui urine pada ibu sehingga aliran darah dan produksi
urine pada Ibu hamil ikut meningkat.
Pada ibu hamil, volume darah mengalami peningkatan hingga hampir 50 persen dari sebelum
mengandung. Ini berarti banyak cairan ekstra yang harus diproses di ginjal dan berakhir di kandung
kemih.
Selain itu, rahim yang membesar memberi tekanan pada kandung kemih. Dan saat janin di
dalam kandungan semakin bertumbuh dan bertambah besar, berat badannya bisa menekan kandung
kemih hingga membuat ibu hamil harus buang air kecil terus, terutama di trimester pertama dan
trimester terakhir kehamilan.
Seseorang juga bisa mengalami buang air yang terlalu sering jika mereka memiliki kandung
kemih yang terlalu aktif. Hal ini biasanya disebabkan oleh otot pelvis yang terlalu lemah, masalah
pada saraf, kelebihan berat badan, atau kekurangan hormon estrogen. Kekurangan hormon estrogen
biasanya terjadi ketika seorang wanita akan memasuki masa menopause.
Urine atau pipis manusia merupakan zat cair buangan yang dihasilkan dari proses metabolisme atau
pertukaran zat pada tubuh. Urine adalah zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan Ternyata
Warna urine beragam warnanya, seperti kuning cerah, kuning pucat, kuning pekat (wortel),
kecokelatan (air teh), berwarna kemerahan (buah naga), bahkan ada juga yang berwarna hijau
(asparagus) semua warna tersebut ada di karenakan dari faktor ketuunan atau makanan yang kita
konsumsi. Urine juga dapat di jadikan indikator untuk tes kehamilan Karena pada saat terjadinya
kehamilan Maka hormon hCG (human chorionic gonadotropin) akan meningkat, khususnya ditandai
dengan terjadinya implantasi hasil konsepsi pada dinding rahim. Hormon hCG terkandung dalam
urine.
Perhitungan usia kehamilan biasanya dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Artinya
minggu ke-1 dan minggu ke-2 pada dasarnya belum terjadi konsepsi sama sekali. Bila siklus normal
(28-30 hari), biasanya ovulasi (keluarnya sel telur yang matang) akan terjadi pada akhir minggu ke-2
(14 hari sebelum menstruasi berikutnya). Jika pada masa subur itu sel sperma bertemu dengan sel
telur yang matang, maka akan terjadi konsepsi. Tapi pada titik ini, hormon hCG belum terbentuk.
isa saja karena pemeriksaan dilakukan terlalu dini, hormon hCG-nya belum cukup terdeteksi (tes
kehamilan melalui urine baru bisa mendeteksi kadar hCG minimal 20mIU/ml). Jika tes dilakukan
sebelum hormon hCG terbentuk, hasilnya pasti akan negatif

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah perbedaan antara organ eksresi wanita dan pria ?
2. Mengapa wanita hamil lebih sering buang air kecil ?
3. Adakah jenis makanan yang dapat membuat warna urin berubah ?
4. Urin dapat pula digunakan untuk mengetes kehamilan. Menurut pendapatmu
mengapa hal tersebut dapat dilakukan ?

TUJUAN MASALAH
1. Untuk dapat mengetahui perbedaan organ eksresi wanita dan pria
2. Agar dapat mengetahui mengapa wanita hamil lebih sering buang air ecil
3. Untuk dapat mencari tahu faktor mengapa warna air mani atau urine dapat berubah
4. Untuk mengetahui bahwa air urine dapat digunakan sebagai indikator kehamlan

MANFAAT
1. kita dapat lebih memahami organ eksresi
2. menambah wawasan menjadi lebih luas
3. mengetahu singkatan singkatan dan kata ilmiah ilmu kodekteran
PEMBAHASAN
. Uretra pria lebih panjang dari wanita, karena itu meluas melalui penis. Uretra pria adalah
sekitar 18 sampai 20 sentimeter panjangnya, dan berfungsi sebagai lorong umum untuk baik urin dan
air mani dari tubuh. Uretra laki-laki memiliki empat bagian; uretra spons, membran uretra, uretra pra-
prostat, dan uretra prostat, dan itu meluas melalui prostat, sfingter internal dan eksternal, diafragma
urogenital, kelenjar Cowper, dan seluruh panjang penis sedangkan, Kandung kemih dan uretra pada
wanita tidak terhubung ke sistem reproduksi. Wanita memiliki uretra yang sangat pendek, yaitu
panjang sekitar 1,5 inci. Uretra meluas hanya melalui leher kandung kemih, sfingter internal dan
eksternal, dan diafragma urogenital. Infeksi Urinal umum pada wanita karena jarak pendek antara
pembukaan urinoir, anus dan vagina.
.Wanita hamil lebih sering buang air kecil Hal ini Perubahan hormonal membuat aliran darah
ke ginjal menjadi lebih cepat. Hasilnya, kandung kemih pun jadi lebih sering penuh. Selain itu,
hormon juga merangsang ginjal untuk bekerja lebih dan menghasilkan lebih banyak urine guna
membantu tubuh membuang kelebihan limbah lebih cepat. Ketika hamil, sisa metabolisme dari janin
di dalam kandungan juga ikut dikeluarkan melalui urine pada ibu sehingga aliran darah dan produksi
urine pada Ibu hamil ikut meningkat.
Pada ibu hamil, volume darah mengalami peningkatan hingga hampir 50 persen dari sebelum
mengandung. Ini berarti banyak cairan ekstra yang harus diproses di ginjal dan berakhir di kandung
kemih.
Selain itu, rahim yang membesar memberi tekanan pada kandung kemih. Dan saat janin di
dalam kandungan semakin bertumbuh dan bertambah besar, berat badannya bisa menekan kandung
kemih hingga membuat ibu hamil harus buang air kecil terus, terutama di trimester pertama dan
trimester terakhir kehamilan.
Seseorang juga bisa mengalami buang air yang terlalu sering jika mereka memiliki kandung
kemih yang terlalu aktif. Hal ini biasanya disebabkan oleh otot pelvis yang terlalu lemah, masalah
pada saraf, kelebihan berat badan, atau kekurangan hormon estrogen. Kekurangan hormon estrogen
biasanya terjadi ketika seorang wanita akan memasuki masa menopause.
Urine atau pipis manusia merupakan zat cair buangan yang dihasilkan dari proses metabolisme atau
pertukaran zat pada tubuh. Warna urine tersebut bermacam-macam, seperti kuning cerah, kuning
pucat, kuning pekat (wortel), kecokelatan (air teh), berwarna kemerahan (buah naga), bahkan ada juga
yang berwarna hijau (asparagus). Karena pada saat terjadinya kehamilan Maka hormon hCG (human
chorionic gonadotropin) akan meningkat, khususnya ditandai dengan terjadinya implantasi hasil
konsepsi pada dinding rahim. Hormon hCG terkandung dalam urine.
Perhitungan usia kehamilan biasanya dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Artinya
minggu ke-1 dan minggu ke-2 pada dasarnya belum terjadi konsepsi sama sekali. Bila siklus normal
(28-30 hari), biasanya ovulasi (keluarnya sel telur yang matang) akan terjadi pada akhir minggu ke-2
(14 hari sebelum menstruasi berikutnya). Jika pada masa subur itu sel sperma bertemu dengan sel
telur yang matang, maka akan terjadi konsepsi. Tapi pada titik ini, hormon hCG belum terbentuk.
isa saja karena pemeriksaan dilakukan terlalu dini, hormon hCG-nya belum cukup terdeteksi (tes
kehamilan melalui urine baru bisa mendeteksi kadar hCG minimal 20mIU/ml). Jika tes dilakukan
sebelum hormon hCG terbentuk, hasilnya pasti akan negatif

KESIMPULAN
Jadi dari hasil penilitian ini kami bisa lebih mengetahui perbedaan organ eksresi pada
manusia ( wanita dan pria ). Bahwa organ sekresi pada pria yaitu uretra lebih panjang dari pada
wanita. Yang intinya organ ekskresi laki laki lebih kompleks dari wanita. Dan kita juga dapat
mengetahui mengapa wanita hamil lebih sering buang air kecil hal ini di karenakan Perubahan
hormonal yang membuat aliran darah ke ginjal menjadi lebih cepat. Hasilnya, kandung kemih pun
jadi lebih sering penuh. Selain itu, hormon juga merangsang ginjal untuk bekerja lebih dan
menghasilkan lebih banyak urine guna membantu tubuh membuang kelebihan limbah lebih cepat.
serta janin yang berada di dalam rahim bila semakin membesar akan menekan kantung kemih alhasil
mempercepat pengeluaran urine dikarenakan adanya tekanan.
warna urine juga dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor sepert,i keturunan, dan makanan apa yang
kita konsums. Urine juga dapat di gunakan sebgai alat indikator kehamilan di karenakani ). Karena
pada saat terjadinya kehamilan Maka hormon hCG (human chorionic gonadotropin) akan meningkat,
khususnya ditandai dengan terjadinya implantasi hasil konsepsi pada dinding rahim. Hormon hCG
terkandung dalam urine.
Perhitungan usia kehamilan biasanya dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Artinya
minggu ke-1 dan minggu ke-2 pada dasarnya belum terjadi konsepsi sama sekali. Bila siklus normal
(28-30 hari), biasanya ovulasi (keluarnya sel telur yang matang) akan terjadi pada akhir minggu ke-2
(14 hari sebelum menstruasi berikutnya). Jika pada masa subur itu sel sperma bertemu dengan sel
telur yang matang, maka akan terjadi konsepsi. Tapi pada titik ini, hormon hCG belum terbentuk.
isa saja karena pemeriksaan dilakukan terlalu dini, hormon hCG-nya belum cukup terdeteksi (tes
kehamilan melalui urine baru bisa mendeteksi kadar hCG minimal 20mIU/ml). Jika tes dilakukan
sebelum hormon hCG terbentuk, hasilnya pasti akan negatif

Anda mungkin juga menyukai