Pemicuan
Pemicuan
Pelaksanaan
Pemicuan
Desa
Program Kesehatan
dan Gizi Berbasis
Masyarakat (PKGBM)
untuk Menurunkan
Stanting
Disusun oleh:
Sampaidengantahun2015,Kementerian
Kesehatan bersama dengan pemerintah
daerah dan mitra STBM telah memicu
sejumlah 27.756 desa/kelurahan dari
sebanyak 80.280 desa/keluaranan yang
ada di Indonesia. Kegiatan Pemicuan akan
terus berlanjut dalam rangka
membebaskan masyarakat
untuk tidak lagi buang air besar (BAB) Sembarangan. Program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat PKGBM merupakan program
Kementerian Kesehatan dalam mendukung upaya mencapai
universal akses sanitasi layak bagi masyarakat Indonesia tahun 2019
DAN PEDOMANGIZI
Terimakasih.
DAN PEDOMANGIZI
dr. Anung Sugihantono, M.Kes. 5
DAFTAR ISI
Kata pengantar 4
1. Latar Belakang dan Tujuan 8
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
2. Pelaku 9
a. Pengertian Pemicuan
b. Pelaku Pemicuan
c. Tim Pemicuan dan Lokasi Pemicuan
PEMICUANPELAKSANAANMASYARAKATBERBASIS PROGRAMDESAUNTUK(PKGBM)
3. Lokasi Desa 11
a. Kriteria Umum Penetapan
Lokasi Desa Pemicuan
b. Mekanisme Pemilihan Lokasi Pemicuan
Desa dan Dusun
4. Pemicuan 12
a. Kegiatan Pra Pemicuan 12
b. Langkah Pemicuan 13
1) Perkenalan dan Penyampaian Tujuan
2) Bina Suasana
3) Kesepakatan Istilah Tinja, BAB dan Jamban
4) Pemetaan
DAN PEDOMANGIZI
5) Transect walk
6) Simulasi Air Terkontaminasi
c. Elemen Pemicuan 18
6 1) Memicu Perubahan dengan Elemen Rasa Malu
2) Memicu Perubahan dengan Elemen Harga Diri
3) Memicu Perubahan dengan Elemen Rasa jijik
dan Takut Sakit
4) Memicu Perubahan dengan
Elemen Berkaitan dengan Keagamaan
5) Memicu Perubahan dengan Elemen Berkaitan
dengan Kemiskinan
d. Kesepakatan Bersama 20
e. Pertemuan Pleno di Kantor Desa untuk 21
Menyusun Rencana Tindak Lanjut
5. Paska Pemicuan 22
6. Pelaporan Kegiatan Paska Pemicuan 27
7. Penutup 27
Daftar Istilah dan Singkatan
BABS : Buang Air Besar Sembarangan
CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun
DAN PEDOMANGIZI
7
1
Latar Belakang dan Tujuan
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
a. Latar Belakang
2
Pelaku
a. Pengertian Pemicuan
DAN PEDOMANGIZI
Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku
higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaraan
sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan 9
kebiasaan individu atau masyarakat, yang dilakukan dengan
melakukan pertemuan dengan masyarakat selama setengah
hari dengan difasilitasi oleh tim pemicu puskesmas dan desa
yang terdiri lima (5) orang.
b. Pelaku Pemicuan
yang akan dilatih terdiri empat orang terdiri dari staf kantor
kecamatan (1 orang), dan puskesmas 3 orang (sanitarian,
Tenaga Pengelola Gizi, dan tenaga Promosi Kesehatan). Tim ini
dibentuk dan ditetapkan di forum Rapat Kerja Teknis
Perencanaan Sanitasi Kabupaten. Tim Pemicuan STBM
Puskesmas perlu mendapatkan legalitas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten setempat.
desa dan 2 orang kader desa atau salah satunya bidan desa.
Setiap puskesmas akan mengusulkan 4 – 6 desa. Usulan desa
nominasi ini akan dibahas di Rapat Kerja Teknis Sanitasi tingkat
10 kecamatan untuk ditetapkan menjadi 3 desa untuk Provinsi
Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah,
dan 2 desa provinsi Program PKGBM lainnya. Di forum tersebut
Rapat Kerja Teknis Sanitasi tingkat kecamatan sekaligus
ditetapkan 4 dusun atau RW yang akan menjadi wilayah
pemicuan di masyarakat.
PEDOMANGIZI
3) Tidak sedang mengikuti kegiatan pemicuan dari proyek /
DAN
program lainnya.
4) Memiliki 10 hingga 15 dusun
5) Kriteria lainnya sesuai kesepakatan dan 11
kondisi lokal setempat
4
DAN PEDOMANGIZI
Pemicuan
PEDOMANGIZI
(2) Bina Suasana, (3) Kesepakatan Istilah Tinja, BAB dan
Jamban, (4) Pemetaan, (5) Transek Walk, (6) Simulasi Air
DAN
Terkontaminasi, (7) Memicu Perubahan, (8) Kesepakatan
Bersama, dan (9) Rencana Tindak Lanjut. Dalam melakukan
13
pemicuan perubahan menggunakan (a) Elemen Malu,
(b) Eleman Harga Diri, (c) Elemen Jijik dan Takut Sakit,
(d) Elemen yang Berkaitan dengan Keagamaan, dan (e)
Elemen yang Berkaitan dengan Kemiskinan.
2. Bina Suasana
14
3. Kesepakatan Istilah Tinja, BAB dan Jamban
PEDOMANGIZI
4. Pemetaan
DAN
Pembuatan peta sanitasi sederhana dilakukan sendiri oleh
masyarakat termasuk wanita, pria dan anak muda yang 15
difasilitasi oleh Tim Pemicu. Peta harus berisi informasi tentang
batas dusun, rumah yang mempunyai dan rumah tanpa jamban,
jalan, sungai, sumber air untuk minum, mandi dan mencuci,
masalah sanitasi yang ada. Dalam peta ditunjukkan/ditandai
tempat yang biasanya digunakan untuk buang air besar,
membuang sampah dan air limbah,
Tujuan:
a) Mengetahui / melihat peta wilayah utamanya berkaitan
dengan perilaku BAB masyarakat,
b) Sebagai alat monitoring pada pasca pemicuan, setelah ada
mobilisasi masyarakat.
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
PEMICUANPELAKSANAANMASYARAKATBERBASIS PROGRAMDESAUNTUK(PKGBM)
5. Transect Walk
Tujuan:
Proses:
DAN PEDOMANGIZI
17
b) Lakukan analisa partisipatf di tempat tersebut,
mendiskusikan alur kontaminasi air dari kotoran tinja, dan
penting juga menbahas air yang sehat dan membahas
bagaimana cara memperoleh air minum sehat,
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
sama?
e) Jika diantara masyarakat yang ikut transect walk tidak ada
satupun yang melakukan BAB di tempat tersebut, tanyakan
pula bagaimana perasaannya melihat wilayah tersebut.
Tanyakan hal yang sama pada warga yang rumahnya
berdekatan dengan tempat yang sering dipakai BAB
tersebut.
f) Jika ada anak kecil yang ikut dalam transect walk atau
berada tidak jauh dengan tempat BAB itu, tanyakan apakah
mereka senang dengan keadaan itu? Jika anak-anak kecil
menyatakan tidak suka, ajak anak-anak itu untuk
menghentikan kebiasaan itu, yang bisa dituangkan dalam
DAN PEDOMANGIZI
Tujuan:
DAN PEDOMANGIZI
Tunggu reaksi paserta yang menjadi relawan tadi. Jika menolak
melakukan, tanyakan sebabnya. Sebetulnya apa yang terjadi
sama seperti kebiasaan perilaku masyarakat selama ini, 19
berkumur dengan air sungai yang telah tercemar tinja ataupun
minum air yang telah dihinggapi lalat.
4 5 6
PEMICUANPELAKSANAANMASYARAKATBERBASIS PROGRAMDESAUNTUK(PKGBM)
Pembahasan meliputi:
• FGD untuk menghitung volume/jumlah tinja dari masyarakat
yang BAB di sembarang tempat/tempat terbuka selama 1
hari, 1 bulan, dalam 1 tahun dst.
• FGD tentang privacy, kemiskinan agama,dll
c. Elemen Pemicuan
PEDOMANGIZI
2) Memicu Perubahan dengan Elemen Harga Diri
DAN
Diskusi untuk memicu perubahan karena alasan meningkatkan
“harga diri” dengan: 21
a) Menumbuhkan kebanggaan karena telah mempunyai
jamban dan telah melaksanakan Stop BABS.
b) Menimbulkan keinginan kuat untuk merubah kebiasaan
BABS dengan melaksanakan Stop BABS.
c) Menimbulkan keinginan kuat untuk membangun dan
menggunakan jamban sebagai tempat BAB.
d) Tanyakan perasaan mereka kalau ada tamu yang sangat
dihormatinya mau numpang BAB dan ternyata nggak
punya jamban atau
e) Tanyakan perasaan mereka, bahwa banyak orang yang
lebih miskin darinya sudah mau berubah atau sudah
punya jamban? atau
f) Tanyakan perasaan mereka, bahwa dirinya tidak lebih
baik dari kucing dalam hal BAB.
3) Memicu Perubahan dengan Elemen Rasa jijik dan
Takut Sakit
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
PEDOMANGIZI
c) Apabila masyarakat masih mengharapkan bantuan,
tanyakan kepada mereka: tanggung jawab siapa masalah
DAN
tidak BAB Sembarangan ini? Apakah untuk BAB di tempat
yang benar saja kita harus menunggu diurus oleh
23
pemerintah dan minta bantuan orang lain?
d. Kesepakatan Bersama
24
PEDOMANGIZI
yang BAB Sembarangan.
DAN
25
5
Pasca Pemicuan
KESEHATANSTANTINGMENURUNKAN
PEDOMANGIZI
masyarakat sudah mempraktekkan perilaku sehat secara
permanen. Konsekuensi dari perkembangan perilaku ini
DAN
masyarakat membutuhkan sarana sanitasi seperti jamban
sehat sesuai tingkatanya.
27
PEDOMANGIZI
pendidikan tentang perbaikan perilaku gizi mengkaitkan
dengan kegiatan pemicuan STBM,
DAN
4) Bidan Desa: menjadi penghubung awal dan membantu
sanitarian melakukan advokasi kepada kepala
29
desa/sekolah, membantu kader dan sanitarian untuk
memotivasi masyarakat membangun jamban yang
dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan, menyadarkan
secara aktif tentang STBM kepada ibu-ibu hamil di
posyandu, melakukan kunjungan rumah dan membantu
para kader melakukan pemantauan paska pemicuan,
dan menjadi anggota verifikasi SBS,
6
Pelaporan Kegiatan Paska Pemicuan
Pelaporan kegiatan pemicuan yang difasilitasi melalui program
dan kegiatan rutin paska pemicuan di dusun dituangkan pada
format tertentu. Hasil analisa perkembangan pelaporan
disampaikan ke pertemuan berkala pemerintah desa disamping
disampaikan kepada sanitarian/ tenaga sanitasi puskesmas
untuk dimasukkan ke dalam server data based STBM.
DAN PEDOMANGIZI
31
7
Penutup
Demikian semoga buku pedoman ini bisa bermanfaat bagi kita
semuanya.
Pedoman Pelaksanaan
Pemicuan Desa Program
Kesehatan dan Gizi Berbasis
Masyarakat (PKGBM) untuk
Menurunkan Stanting
Millennium Challenge Account-Indonesia
Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi