OLEH
ABDULLAH LESTALUHU
NIM 18710048
Contents
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
A. Konteks Penelitian
Dalam mempersiapkan lembaga pendidikan yang dapat bersaing tinggi tentu
tidaklah mudah, mengingat hal tersebut merupakan salah satu tugas dari Institusi
di berbagai jenjang lembaga pendidikan secara keseluruhan, yang di dalamnya
mencakup Perguruan Tingggi.
H. John Bernardin dan Joice E.A mengatakan bahwa, manajemen sumber
daya manusia merupakan kumpulan kegiatan yang dimulai dari rekrutmen,
seleksi, pengembangan, pemeliharaan, mempertahankan, pemberian imbalan,
penilaian, dan promosi personel sumber daya manusia yang di lakukan oleh suatu
organisasi/satuan lembaga pendidikan.1 Sedangkan berdasarkan fungsinya
manajemen sumber daya manusia mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.2
Dari pengertian manajemen sumber daya manusia beserta fungsinya
diatas, maka jelas kiranya bahwa Manusia merupakan salah satu sumber daya
organisasi yang paling banyak memainkan peran dan fungsinya dalam mencapai
tujuan suatu organisasi/satuan lembaga pendidikan. Maka dari itu, sumber daya
manusia dalam organisasi harus dikelola dengan baik, benar dan sistematis mulai
dari perekrutan sampai dengan pemberhentian.
Apabila merujuk pada pandangan Islam, tentang besarnya konstribusi
sumber daya manusia pendidik dalam suatu organisasi/satuan lembaga
pendidikan, tentunya perspektif yang sedemikian itu sesungguhnya dapat
mengukuhkan hakikat dan tujuan keberadaan manusia sebagai khalifah di muka
Bumi. Hal ini sesuai sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 30: 3
ِ َو ِإذ قَا َل َرب َُّك ِلل َم ََل ِئ َك ِة ِإ ِني َجا ِعل فِي اْلَر
ض َخ ِليفَة
1
Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif (Malang: UIN-Malang
Press, 2009) 19.
2
Justine T. Sirait, Memahami Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
(Jakarta: PT. Grasindo, 2006) 5-7.
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2005) 64.
Yang artinya: Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Ayat di atas menjelaskan tentang rencana Allah SWT menciptakan manusia
yang diberi mandat sebagai khalifah atau wakil Allah dimuka bumi, yang dari
padanya melekat tanggung jawab untuk mengolola, mengatur, dan melestarikan
bumi dengan segala potensi akal yang dimilikinya.4
Daya saing yang tinggi dalam instansi pendidikan menuntut adanya sumber
daya manusia yang berkemampuan baik dan berkualitas dalam sebuah lembaga
pendidikan. Kemampuan tersebut bisa didapat dengan menguasi IPTEK dan sikap
profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut maka perlu penyusunan strategi yang tepat yaitu: mengadopsi dan
penerapan IPTEK, meningkatkan kemampuan dan kemandirian IPTEK,
pengembangan teknologi berbasis maritim, pengembangan dana inovasi,
pelembagaan model Triple Helix yang dapat dikembangkan menjadi N-helix dan
pengembangan IPTEK berbasis budaya.5 Dengan memperhatikan enam strategi
diatas, diharapkan dapat memberikan konstribusinya terhadap ketercapaian tujuan
sebuah institusi lembaga pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
pendidikan secara Nasional.
Negara Indonesia telah memiliki landasan yang kuat dalam menata
pendidikan secara Nasional. Hal ini berdasarkan pada UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa, Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulai, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
masyarakat, bangsa dan negara.6
4
M. Q. Shihab, Tafsir Al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an (vol. 1) (Jakarta:
Lentera Hati, 2007) 142.
5
Bambang Brodjonegoro, IPTEK dinilai dapat menciptakan SDM yang berkualitas, Tribun
News.com, Jum’at, 6 Juli 2018. Jam 17.15 WIB.
6
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 (Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2013) 3.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional diatas, maka lembaga
pendidikan harus berlandaskan dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
pada Pasal 35 Ayat 1 yang terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. 7
Untuk itu, lembaga pendidikan harus selalu memperbaiki kualitas lembaga
pendidikannya dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan yang telah di
tetapkan oleh pemerintah agar pendidikan menjadi lebih baik dan berkualitas
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan mudah.
Perguruan Tinggi merupakan jenjang pendidikan yang berkelanjutan dari
MA, SMA, maupun SMK. Dengan adanya perguruan tinggi ini, di harapan dapat
memfasilitasi peserta didik untuk memperdalam keilmuannya sehingga dapat
menekuni bidang yang di inginkannya dengan memilih jurusan sebagaimana yang
telah disediakan oleh Perguruan Tinggi.
Institut Agama Islam Negri Madura merupakan salah satu kampus ternama
dan paling diminati diatara sederet kampus tetangga lainnya. Pada mulanya IAIN
Madura merupakan peralihan STAIN Pamekasan yang di dirikan pada tanggal 21
Maret 1997 dan kini sudah beralih status menjadi IAIN Madura berdasarkan
Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2018 yang di resmikan oleh Menteri Agama RI
Lukman Hakim Saifuddin pada tanggal 5 Juli 2018. 8 Peralihan status ini tentu
tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan, di penuhi dan di
perjuangankan baik dari segi materi dan non materi.
Dalam dua Tahun terakhir ini, semenjak IAIN Madura di resmikan
setidaknya mengalami beberapa kemajuan diantaranya: mampu membuka
program study dan jurusan baru, peresmian gedung baru, dan pendaftar
mahasiswa baru paling banyak di antara kampus tetangga lainnya. 9 Dari sekian
kemajuan yang di alami oleh IAIN Madura Tentunya semua ini memerlukan
7
Ibid, 17.
8
Dr. H. Mohammad Kosim, M. Ag. Rektor IAIN Madura, Wawancara Langsung (03
September 2019).
9
Obserfasi, Kampus IAIN Madura (03 September 2019).
beberapa penambahan personil khususnya terkait sumber daya manusia pendidik
baru yang di sesuaiakan dengan jumlah kebutuhan yang Ideal.
Peenerimaan dosen baru
Terlepas dari perihal diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh
lagi dalam rangka melihat langsung kebijakan yang berlaku terkait rekrutmen dan
seleksi Pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Perguruan Tinggi
IAIN Madura dengan melihat dan memperhatikan apakah kebijakan tersebut
sudah sesuai dengan peraturan yang ada, baik dalam standarisasinya maupun
pengaplikasiannya atau masih perlu di Kroscek atau bahkan perlu perbaikan yang
berelanjutan.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari konteks penelitian diatas, maka fokus yang dapat diajukan
peneliti dalam penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses rekrutmen dan seleksi pendidik di Perguruan Tinggi
IAIN Madura?
2. Bagaimana upaya Perguruan Tinggi IAIN Madura dalam meningkatkan
kualitas SDM pendidik?
3. Bagaimana evaluasi Perguruan Tinggi IAIN Madura dalam meningkatkan
kualitas SDM pendidik?
C. Tujuan Penelitian
Melihat fokus Penelitian yang telah di rumuskan diatas, maka dengan
demikian tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisa proses rekrutmen dan seleksi pendidik di Perguruan
Tinggi IAIN Madura.
2. Untuk mengetahui upaya Perguruan Tinggi IAIN Madura dalam
meningkatkan kualitas SDM pendidik.
3. Untuk mengetahui evaluasi Perguruan Tinggi IAIN Madura dalam
meningkatkan kualitas SDM pendidik.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan konstribusi khususnya
dalam hal yang berakaitan dengan Rekrutmen dan Seleksi SDM pendidik di
Perguruan Tinggi secara umum. Adapaun manfaat yang dapat diambil dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
menambah wawasan keilmuan khususnya mengenai Rekrutmen dan
Seleksi pendidik dalam Meningkatkan Kualitas SDM di Perguruan
Tinggi IAIN Madura.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan
tambahan referensi bagi peneliti lainnya khususnya yang berhubungan
dengan Rekrutmen dan Seleksi pendidik.
2. Secara Praktis
a. Bagi Perguruan Tinggi IAIN Madura, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan evaluasi tambahan khususnya yang berhubungan dengan
Rekrutmen dan Seleksi pendidik.
b. Bagi Rektor dan Tim Dosen pengadaan rekrutmen dan seleksi, agar
selalu memperhatikan dan mengembangkan diri dalam rangka
mempersiapkan SDM pendidik yang handal dan profesional.
c. Bagi calon pendidik, dapat mempersiapkan diri sehingga dapat
meningkatkan kinerja secara profesonal sesuai dengan keadaan zaman
yang semakin berkembang.
E. Orisinalitas Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang perbedaan dan persamaan
dalam bidang kajian yang diteliti dengan penelitian sebelumnya. Langkah ini
bermaksud untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal yang
sama. Selain itu juga dapat diketahui sisi mana saja yang membedakan fokus
permasalahan antara peneliti dan peneliti terdahulu. Berdasarkan hasil eksplorasi
yang dilakukan peneliti, ditemukan lima hasil penelitian terdahulu terkait dengan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Ika Nur Syafiyana, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses
rekrutmen dan pengembangan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan
di perguruan tinggi STAIYO. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
field research (study lapangan) dengan melalui tiga teknik pengumpulan data
yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) proses rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan di
STAIYO dilakukan melalui langkah berikut: menganalisa kebutuhan dosen dan
tenaga kependidikan, menentukan kreteria yang diharapkan, mengumumkan
informasi lowongan dan syarat yang harus dipenuhi, melakukan seleksi
administrasi yang dilanjutkan tes wawancaara bagi yang lolos seleksi
administrasi, menentukan hasil seleksi yang dilakukan ketua dan dosen senior,
dan mengumumkan hasil seleksi melalui surat. 2) upaya pengembangan
profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan di STAIYO dilakukan dengan
cara berikut: setiap dosen diwajiibkan membuat jurnal/karya
ilmiah/handout/diklat, mengadakan program stadium general disetiap awal
semester yang sekaligus sebagai pembukaan kuliah, mengadakan workshop
dosen dan tenaga kependidikan, mengikut sertakan dosen dan tenaga
kependidikan dalam diklat kependidikan yang diadakan oleh lembaga
eksternal, memberikan kesempatan dan dukungan bagi para dosen dan tenaga
kependidikan untu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, baik
dengan biaya mandiri maupun beasiswa. 3) faktor yang mempengaruhi upaya
pengembangan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan terdiri dari dua
faktor yaitu faktor pendukung dan penghambat. a) Faktor pendukung meliputi:
adanya kesamaan dan kejelasan visi dan misi, adanya pemimpin yang
bijaksana, adanya hubungan kerja dengan lembaga lain, adanya dukungan dari
imasyarakat luas, adanya kebijakan yang bersifat desentralisasi pendidikan,
tersedianya jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang cukup ideal. b) faktor
penghambat meliputi: minimnya dana, terdapat dosen dan tenaga kependidikan
yang belum sepenuhnya mau mengembangkan kompetensi yang dimiliki,
sebagian dosen dan tenaga kependidikan yang dimiliki kurang produktif.10
2. Mahyuni Anshari, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan di SDIT Bina Amal Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah case studies (study kasus) dengan
melalui tiga teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) proses
rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan di SDIT Bina Amal Semarang
meliputi: perencanaan ketenagaan, penerimaan, perekrutan, seleksi, masa
orientasi, masa percobaan kerja hingga diangkat menjadi guru tidak tetap
yayasan (GTTY) dan guru tetap yayasan (GTY) dengan sistem penggajian dan
perkembangan karir yang sudah ditetapkan oleh yayasan. 2) sistem pembinaan
pendidik dan tenaga kependidikan di SDIT Bina Amal Semarang di
selenggarakan melalui: peran yayasan, pimpinan unit sekolah, guru sejawat dan
jaringan sekolah Islam terpadu, pihak Dinas kependidikan, Kementrian Agama,
para praktisi dan sejumlah organisasi dan perusahaan yang peduli terhadap
perkembangan pendidikan. Pembinaan di titik beratan pada kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial dengan penguatan di bidang
pendidikan Islam dan Al-Qur’an. 3) faktor pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan di SDIT Bina Amal Semarang terdiri dari dua faktor yaitu faktor
pendukung dan penghambat. a) faktor pendukung meliputi: peran optimal
pengurus yayasan, kemampuan manajemen unit sekolah, pembinaan oleh JSIT,
dukungan masyarakat dan organisasi di luar yayasan. b) faktor penghambat
meliputi: keberagaman latar belakang pendidikan guru, padatnya mata
pelajaran yang dibebankan oleh kurikulum nasional sehingga dapat
10
Ika Nur Syafiyana, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta, Tesis (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2015).
menyulitkan untuk memfokuskan pembinaan karena banyaknya guru dan mata
pelajaran yang harus dibina.11
3. Etika Pujanti, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
rekrutmen dan seleksi tenaga pendidik dan kependidikan di SDIT Al-Mahdhuri
Pesisir Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (study
lapangan) dengan melalui tiga teknik pengumpulan data yaitu: observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa:
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi tenaga pendidik dan kependidikan di SDIIT
Al-Mahdhuri dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu: 1) tahapan
rekrutmen dan seleksi meliputi: melakukan penentuan jumlah kebutuhan
tenaga pendidik, menyebarkan informasi melalui media massa. 2) seleksi
administrasi yang di lakukan oleh sekolah meliputi: seleksi berkas surat
lamaran calon tenaga pendidik dan kependidik untuk menentukan kesuaian
persyaratan, pelaksanaan test wawancara, dan praktik mengajar.12
4. Wilya Murti, Murniati AR, Niswanto, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kebijakan pemerintah Kabupaten Aceh selatan dalam Rekrutmen
calon Guru tingkat Sekolah Menengah Tahun 2014. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis penelitian
yang digunakan adalah field research (study lapangan) dengan melalui tiga
teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) program kebijakan Pemda dalam
pererutan guru di Kabupaten Aceh selatan Tahun 2014 merupakan program
tindak lanjut kebijakan yang telah ditetapkan oleh pusat yaitu, perekrutan
CPNS yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ada, baik
sistem perekrutan dan formasi yang dibutuhkan. 2) mekanisme perekrutan
meliputi: melalui tahapan pengumuman, pengumpulan berkas, penyeleksian
berkas, pengumuman kesiapan berkas, test dan pengumuman kelulusan, serta
11
Mahyuni Anshari, Sistem Rekrutmen dan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
di SDIT Bina Amal Semarang, Tesis (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2017).
12
Etika Pujanti, Strategi Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Pendidik di SDIT Al-Mahdhuri
Pesisir Barat, Tesis (Lampung: UIN Raden Intan, 2017).
pemberian SK. Sedangkan strategi yang dilakukan adalah menentukan
kualifikasi lulusan PTK yang terakreditasi dengan menggunakan sistem
computer assisted test (CAT). 3) kendala yang dihadapi dalam penentuan
perekrutan calon guru yaitu kurangnya sarana pendukung untuk mengikuti test
dengan sistem komputerisasi, sinyal internet yang lemah yang tidak menentu,
kurang dan rendahnya kemampuan sumber daya personil dalam
mengoperasikan komputer.13
5. Endang Dwi Hastutiningsih, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
manajemen sumber daya manusia Kepala Madrasah pada tenaga pendidik
dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTS Negri Manyaran Tahun ajaran
2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (study
lapangan) dengan melalui tiga teknik pengumpulan data yaitu: observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa:
1) manajemen sumber daya manusia Kepala Madrasah pada tenaga pendidik
dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTS Negri Manyaran dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, proses
rekrutmen, pelatihan dan pemberian kompensasi dan evaluasi. 2) hambatan
manajemen sumber daya manusia Kepala Madrasah pada tenaga pendidik
dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTS Negri Manyaran meliputi
pengelolaan SDM, pengembangan pelatihan tenaga pendidik dan tingkat
kompleksitas kerja guru yang terlalu tinggi. 3) solusi manajemen sumber daya
manusia Kepala Madrasah pada tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu
pendidikan di MTS Negri Manyaran adalah dengan meningkatkan dukungan
dari luar dan bekerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan mutu
pendidikan serta memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik.14
13
Wilya Murti, Murniati AR, Niswanto, Studi Evaluatif Tentang Kebijakan Pemerintah
Kabupaten Aceh selatan dalam Rekrutmen calon Guru tingkat Sekolah Menengah Tahun 2014,
Jurnal volume 5, No. 3, Agustus 2017.
14
Endang Dwi Hastutiningsih, Manajemen Sumber Daya Manusia Kepala Madrasah pada
Tenaga Pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTS Negri Manyaran Tahun ajaran
2015/2016, Tesis (Surakarta: IAIN Surakarta, 2017).
Tabel 1.1
Nama peneliti, Persamaan, Perbedaan dan Orisinalitas Penelitian
F. Definisi Istilah
Secara sederhana dalam penelitian perlu adanya definisi istilah sebagai
kunci untuk menyampaikan persepsi dan menghindari perbedaan pemahaman
dalam penelitian ini, istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Proses rekrutmen dan seleksi pendidik
Merupakan aktifitas terkait penambahan pendidik baru di suatu lembaga
yang dimulai dari menganalisa kebutuhan dosen, menentukan kreteria yang
diharapkan, mengumumkan informasi lowongan dan syarat yang harus dipenuhi,
melakukan seleksi administrasi yang dilanjutkan tes wawancaara bagi yang lolos
seleksi administrasi, menentukan hasil seleksi, dan mengumumkan hasil seleksi.
2. Upaya dalam meningkatkan kualitas SDM pendidik
Merupakan usaha rektor sebagai pemegang kekuasaaan tertinggi lembaga
pendidikan tinggi untuk menopang dan memfasilitasi pendidik untuk
meningkatkan empat kompetensi inti pendidik yaitu: kompetensi pedagogik,
profesional, kepribadian, dan sosial.
3. Eluasi dalam meningkatkan kualitas SDM pendidik
Merupakan tindak lanjut rektor untuk memperhatikan, mengecek dan
melihat kinerja pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar.
G. Sistematika Penulisan
Tata urutan dalam penulisan dimaksudkan untuk mempermudah bagi
pembaca untuk mempelajari dan memahami isi dari tesis ini dengan judul
‘‘Analisis Rekrutmen dan Seleksi Dosen dalam Meningkatkan Kualitas SDM Di
Perguruan Tinggi IAIN Madura’’. Kerangka yang dimaksud sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi: halaman judul, halaman pengajuan, halaman
persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstrak.
2. Bagian teks, terdiri dari:
- BAB I : Pada bagian ini, terdapat sub bab pendahulan yang
meliputi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, orisiinalitas penelitian, defiinisi istilah dan sistematika
penulisan.
- BAB II : Pada bagian ini, terdapat sub bab pembahasan yang
membahas tentang teori yang dapat mendukung dalam penelitian
ini yang meliputi .. F) kerangka berfikir
- BAB III : Pada bagian ini, terdapat sub bab metode penelitian yang
akan menentukan langkah penelitian yang meliputi A) pendekatan dan
jenis penelitian, B) kehadiran peneliti, C) lokasi penelitian, D) sumber
data, E) prosedur/tenknik pengumpulan data, F) analisis data, G)
pengecekan keabsahan data, dan H) tahapan penelitian.
- BAB IV : Pada bagian ini, merupakan paparan hasil penelitian yang
meliputi A) paparan data dan B) temuan penelitian.
- BAB V : pembahasan.
- BAB VI : penutup, A) kesimpulan, dan B) saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangat berperan penting karena
peneliti sebagai subjek dan instrumen dalam penelitian ini, yang tujuannya untuk
membentuk sebuah penelitian. Hal ini dilakukan melalui proses pengumpulan,
pemilihan, dan interpretasi data.17
Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai instrument atau pengumpul data
dengan melakukan obserfasi non partisipan. Peneliti hadir dangan berperan
sebagai instrumen ke Perguruan Tinggi IAIN Madura untuk mengumpulkan data,
menganalisis data. Berikut hal yang sudah dilakukan oleh peneliti:
1. Pada tanggal 3 September 2019, peneliti melakukan observasi awal untuk
melihat lokasi secara kesluruhan di perguruan tinggi IAIN Madura.
15
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 180-181.
16
Lexy J. Moleong, Meodologi Penelitian Kualitatif, cet. 32 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm. 26.
17
Imam Gunawan, metode Penelitian KualitatifTeori & Praktik (Jakarta: PT Bumi Aksar, 2014),
hlm. 91.
2. Pada tanggal yang sama setidaknya peneliti sudah melakukan wawancara
terkait peresmian IAIN dan dampaknya bagi kampus kepada Rektor IAIN
Madura, Waka 1 dan 2 dan Ketua Mahasiswa.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian atau
tempat untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan peneliti. Oleh karena itu
sangat penting bagi peneliti untuk menentukan terlebih dahulu dimana lokasi
penelitian itu dilangsungkan dengan memperhatikan keterbatasan geografis dan
praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu dipertimbangkan dalam penentuan
Lokasi penelitian.18
Dalam hal ini, peneliti memilih PT IAIN Madura, yang terletak di
Kabupaten Pamekasan. Berikut beberapa alasan peneliti memilih lokasi tersebut:
1. Peneliti merupakan Alumni PT IAIN Madura.
2. Lokasi penelitian mudah diakses.
3. Adanya peresmian pengalihan status STAIN ke IAIN Madura dua Tahun
lalu.
4. Kampus yang paling diminati di bandingkan kampus tetanggga lainnya di
Madura.
Dengan adanya beberapa alasan diatas, peneliti ingin memberikan
sumbangan berupa karya tulis ilmiah guna memastikan bahwa PT IAIN Madura
tidak hanya terkenal dengan biaya yang terjangkau, tetapi juga kualitas SDM di
dalamnya sangat di jaga dan perhatikan.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data itu
diperoleh.19Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1) data
primer dalam penelitian ini merupakan hasil observasi dan wawancara terkait:
proses rekrutmen dan seleksi pendidik, upaya peningkatan kualitas SDM dan
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm.128.
19
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 129.
evaluasi. 2) data sekunder dalam penelitian ini merupakan kumpulan dokumen
penting meliputi: profil IAIN Madura, visi, misi, dan tujuan, data pendidik, data
mahasiswa dan mahasiswi, sarana dan prasarana serta struktural perguruan tinggi
IAIN Madura.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan wawancara semiterstruktur
(semistructure interview). Dalam hal ini, peneliti menyiapkan beberapa
pertanyaan untuk diajukan kepada terwawancara dan selanjutnya peneliti
mengajukan pertanyaan bebas guna memperoleh informasi yang lebih mendalam
20
Ibid., SuharsimiArikunto, hlm. 60.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta, 2009),
hlm. 225.
22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif kualitatif dan R&D, hlm. 145.
mengenai masalah yang sedang diteliti.23 Adapun wawancara yang digunakan
oleh peneliti dalam proses penelitian ini sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.3
Wawancara
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti menyelidiki benda tertulis seperti arsip dan
dokumen yang berhubungan dengan fokus penelitian.24Adapun dokumentasi yang
digunakan oleh peneliti dalam proses penelitian ini sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.4
Dokumentasi
23
Ibid., 157
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 158.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pencarian dan pengaturan secara sistematik
mengenai hasil wawancara, catatan, dan bahan yang dikumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan
meningkatkan menyajikan apa yang ditemukan.25Adapun tahapan yang dikerjakan
dalam menganalisis data penelitian ini dintaranya:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Display data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dann sejenisnya.
3. Conclusion Drawing (Verifikasi)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau
teori.26
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis non
statistik. Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data yang terhimpun
dalam transkip wawancara, catatan lapangan, dan dokumen.
25
Imam Gunawan, Metode Penelitian KualitatifTeori & Praktik, hlm. 210.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, hlm.247-253
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.27
Untuk mengetahui apakah data-data yang diperoleh dari penelitian ini benar-benar
falid, maka peneliti berusaha mengeceknya kembali secara cermat serta teliti agar
peneltian yang dilakukan tidak terkesan sia-sia.
Untuk dapat mengecek keabsahan dari data-data yang diperoleh dilapangan
maka peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Perpanjangan keikutsertaan
Keikutsertaan peneliti sangat menetukan dalam pengumpulan data.
Keikutsertaan tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Perpanjangan
keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data
yang dikumpulkan.Perpanjangan keikutsertaan dilakukan apabila waktu penelitian
yang ditentukan sebelumnya telah habis sedangkan prsoses penelitian masih
belum selesai.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan
dalam memahami suatu gejala. sehingga bisa memahami dan menfokuskan
kepada aspek yang relevan dengan judul.
Jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup maka ketekunan
pengamatan menyediakan kedalaman.
3. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data dengan
menggunakan sesuatu di luar data itu, kegunaan data lain tersebut adalah untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding.28
27
Buna’i, Penelitian Kualitatif, hlm. 100.
28
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 219.
Mengacu pada pendapat Denzim yang dikutip oleh Burhan Bugin
menjelaskan bahwa pelaksanaan pengujian keabsahan data dengan metode
triangulasi terbagi menjadi empat, yaitu sumber, metode, peneliti, dan teori.29
Penaliti menggunaan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah
menggali, memandingkan, dan mengecek balik derajat kepercaan sustu informasi
yang melalui waktu dan alat yang berbeda dan kebenaran informasi dari berbagai
sumber yang digunakan sebagai teknik pengumpul data.
Mengetahui alasan dalam perbandingan data tersebut merupakan hal
terpenting dalam evaluasi ini. Dengan demikian triangulasi sumber memiliki arti
membandingkan atau mengecek ulang kevalidan informasi yang didapatkan.
4. Uraian rinci
Dalam penelitian kualitaif membangun keteralihan dilakukan dengan cara
uraian rinci (thick description). Dalam teknik ini peneliti menguraikan
penelitianya dengan seteliti dan secermatmungkin yang menggambarkan konteks
tempat penelitian diselenggaakan.30Jadi uraian rinci merupakan data yang
diperoleh dan dipaparankan secara rinci. Sehingga peneliti mudah untuk mengerti
temuan-temuan yang dihasilkan selama peneliti. Uraian rinci disini lebih
memfokuskan pada fokus penelitian yang ada.
H. Tahapan Penelitian
1. Tahap pra lapangan
Dalam tahap ini ada empat kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti
yaitu: Membuat judul penelitian, Membuat dan menentukan konteks penelitian,
Menyusun proposal, Mengurus perijinan penelitian
2. Tahap pekerjaan lapangan
Memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan
diantaranya membangun keakraban dengan subjek yang akan diteliti, berperan
serta sambil mengumpulkan data, baik data primer ataupun data sekunder.
29
Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Putra Grafika, 2007), hlm. 264.
30
Lexy J. Moleng, Metode Penelitian Kualitatif. hlm. 337.
3. Tahap analisis data dan Penyusunan laporan
Tahap analisis data, setelah peneliti berhasil mendapatkan data atau
informasi dari objek yang diteliti, langkah yang diambil adalah menganalisis data
yang diperoleh dan kemudian menyajikannya secara utuh tanpa melakukan
penambahan maupun pengurangan informasi yang peneliti peroleh dari lokasi
penelitian dalam bentuk karya ilmiah.31 Sedangkan penyusunan laporan ini berisi
tentang kerangka dan isi laporan penelitian. Adapun mekanisme yang diambil dari
penyusunan laporan ini disesuaikan dengan buku panduan tentang penulisan karya
ilmiah yang diatur oleh Pasca Sarjana UIN Ibrahim Malang
4. Pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data
5. Menyimpulkan hasil penelitian
31
Burhan Bugi, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 148.