Disusun oleh :
LULUH RISMAY YUANA, S.Pd.
SMKN JATIROGO
, Penyusun Laporan,
Disahkan di : ……………………………………..
Hari, tanggal : ……………………………………...
Puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-NYA kami mampu menyelesaikan penyusunan
Laporan Penelitian ini tepat waktu.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan khusunya kepadaBapak / Ibu
Narasumber. selaku Mentor kami atas segala bimbingan, saran, komentar dan
bantuannyaselama pelaksanaan kegiatan. Tidak lupa ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada segenap Keluarga, teman-teman kelas TKR, teman-teman sejawat di
SMKN Jatirogo, dan semua pihak yang telah mendukung proses penyusunan Laporan
ini.
Besar harapan Kami laporan ini dapat bermanfaat untuk kami pribadi
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Kami sadar bahwa laporan ini jauh dari
sempurna dan tidak lepas dari kekurangan. Segenap masukan, saran dan kritik sangat
kami harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan laporan ini kelak
Penyusun
PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PRAKTIK KINERJA
TUNE UP EFI DI KELAS XI TKR 2 SMKN JATIROGO TAHUN PELAJARAN
2017/2018
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif penerapan
metode pembelajaran tutor sebaya sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa
pada praktik kinerja tune up EFI. penelitian ini merupakan suatu best practice yang
dilakukan dalam satu kali pembelajaran kepada siswa kelas XI TKR 2 SMKN Jatirogo
tahun pelajaran 2017/2018. Dalam satu kelas ditemukan ada beberapa siswa yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi dibandingkan yang lain dan mampu berperan
sebagai tutor untuk siswa yang lain. Dengan menerapkan metode belajar tutor sebaya
A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran produktif di SMK adalah untuk menghasilkan siswa
yang mempunyai kemampuan , keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan SOP
pada masing-masing KD yang diajarkan. Siswa yang memenuhi kriteria di atas
selanjutnya disebut dengan siswa yang kompeten.Predikat kompeten ini adalah
syarat mutlak yang harus dicapai siswa untuk dinyatakan tuntas pada mata
pelajaran produktif.Mata pelajaran produktif terutama menekankan pada aspek
keterampilan dan sikap kerja.Hal ini bisa dilihat dari porsi waktu pembelajaran
praktik yang lebih besar dibandingkan dengan teori selama pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan di sekolah, ada banyak factor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam pembelajaran.Mulai dari factor latar belakang / input
siswa, media pembelajaran, maupun kemampuan guru.Fakta yang ditemui penulis
didapatkan bahwa dalam satu kelas ditemui beberapa kelompok siswa dengan
kemampuan yang bervariasi.Dari 33 siswa, 30% (11 siswa) mempunyai kompetensi
tinggi.Sisanya termasuk dalam kompetensi sedang dan rendah. Perbedaan
kemampuan 11 siswa kompetensi tinggi dengan siswa lain cenderung cukup jauh.
Siswa dengan kompetensi tinggi ini mampu menguasai materi pembelajaran dengan
cepat dan baik dibanding siswa yang lainnya.Hal ini menumbulkan adanya
kesenjangan kemampuan yang cukup jauh antara siswa dalam satu kelas.
Dari kondisi di atas penulis tertarik menerapkan metode pembelajaran tutor
sebaya untuk menjembatani perbedaan kemampuan siswa dalam satu kelas. Siswa
dengan kompetensi tinggi akan diminta untuk menjadi tutor kepada teman-
temannya yang lain. Dengan pendekatan antar siswa diharapkan ada peningkatan
hasil belajar dan kompetensi siswa secara umum, sehingga tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa secara keseluruhan dalam satu kelas meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dihadapi penulis di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh penerapan pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil
belajar siswa pada praktik kinerja tune up EFI di kelas XI TKR 2 SMKN
Jatirogo tahun pelajaran 2017/2018?
D. Kajian Teori
Menurut Susilowati (2009:3-28) tutor sebaya adalah seorang murid
membantu belajar murid lainnya dengan tingkat kelas yang sama. Metode tutor
sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki
daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi kepada teman-temannya yang
belum paham sehingga memenuhi ketuntasan belajar semuanya. Jadi, diharapkan
dengan adanya tutor sebaya, peserta didik yang kurang aktif menjadi aktif. Dalam
kelas tutor sebaya, tugas guru adalah sebagai fasilitator, mediator, motivator dan
evaluator. Sedangkan tugas tutor adalah membantu temannya yang mengalami
kesulitan belajar, karena hubungan antara teman sebaya umumnya lebih dekat
dibandingkan hubungan guru – siswa (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono,
2004:184).
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor
sebaya adalah (1) memilih tutor dengan syarat termasuk dalam peringkat 10 terbaik
berdasarkan nilai rapor atau nilai evaluasi sebelumnya dan dapat menguasai materi,
(2) membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kecerdasan
siswa (ada yang pandai, sedang dan kurang), (3) tutor memberikan bimbingan dan
membahas soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, (4) mengisi
lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung, dan (5) melaksanakan
evaluasi belajar secara individu.
Syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi tutor sebaya antara lain,
berprestasi baik, dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat bantuan
sehingga siswa leluasa bertanya, dapat menerangkan dengan jelas bahan pengajaran
yang dibutuhkan oleh siswa, berkepribadian ramah, lancar berbicara, luwes dalam
bergaul, tidak sombong dan memiliki jiwa penolong serta memiliki daya kreatifitas
yang cukup untuk membimbing temannya (Suharsimi Arikunto, 1988:62- 63).
Beberapa kiat yang bisa dilaksanakan untuk menjadi tutor yang baik yaitu mau
terus belajar dan memperluas wawasan, rajin mencari informasi tambahan,
menyisipkan humor dalam memberikan materi, kreatif mencari alat bantu serta
pandai menghidupkan suasana (Muladi Wibowo, 2004:9).
Setiap metode pembelajaran yang diterapkan di kelas tidak sepenuhnya
sempurna, selalu ada kelebihan dan kekurangan pada setiap metode pembelajaran
terebut. Menurut Suharsimi Arikunto (1988:64) kelebihan metode tutor sebaya
antara lain, menyampaikan informasi lebih mudah sebab bahasanya sama, kesulitan
lebih terbuka, suasana yang rileks menghilangkan rasa takut, mempererat
persahabatan, ada perhatian terhadap perbedaan karaktersitik, konsep mudah
dipahami, serta siswa tertarik untuk bertanggung jawab dan mengembangkan
kreatifitas. Sedangkan kelemahan metode tutor sebaya yaitu, kurang serius dalam
belajar, jika siswa punya masalah dengan tutor ia akan malu bertanya, sulit
menentukan tutor yang tepat, tidak semua siswa pandai dapat jadi tutor.
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks.Gagne dalam Dimyati dan
Mujiono (2002:9) mendefinisikan hasil belajar sebagai kapabilitas (kemampuan).
Siswa akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai setelah melakukan
kegiatan belajar. Hasil belajar dapat berupa perkembangan atau perubahan
kemampuan fisik, intelektual, sosial dan moral. Hasil dari proses belajar mengajar
mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif (pemahaman terhadap materi atau bahan
pembelajaran yang telah diberikan), ranah afektif (sikap, nilai, penghayatan) dan
ranah psikomotorik (keterampilan, kemampuan bertindak, pengamalan). Hasil
belajar didefinisikan sebagai kapabilitas / kemampuan(Gagne dalam Dimyati &
Mudjiono, 2002:9). Siswa akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan
nilai setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar dapat berupa perkembangan
atau perubahan kemampuan fisik, intelektual, sosial dan moral. Hasil dari proses
belajar mengajar mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomototik.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif
meliputi enam jenjang antara lain pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi (Bloom 1956 dalam Sudiono, 2006:49-52). Ranah afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup lima
jenjang antara lain penerimaan, menanggapi, menilai, mengorganisasikan dan
karakterisasi / keterpaduan dengan suatu nilai atau kompleks nilai (Krathwohl 1974
dalam Sudiono, 2006: 54-56). Sedangkan ranah psikomotorik adalah ranah yang
berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah siswa menerima
pengalaman belajar tertentu.Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu.Hasil belajar psikomotor
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif. Hasil
belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta
didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna
yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif (Simson 1956 dalam Sudiono,
2006: 57-58).
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Merancang pembelajaran
Langkah pertama dalam merancang perangkat pembelajaran PMKR dengan
topic pembelajaran adalah Tune up EFI pada kelas XI TKR. Perangkat
pembelajaran yang dimkasud adalah RPP (termasuk lembar penilaian) dan Job
Sheet (Lembar Kerja) siswa. Pelaksanaan pembelajaran sebagian besar akan
dilakukan kegiatan praktikum dengan melakukan hasil akhir adalah ujian kinerja
secara individu.
B. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun, yaitu
pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya. Metode tutor sebaya
merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa
yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan
kepada temantemannya yang belum paham. Pemakaian tutor dari teman mereka
memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor
dapat memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh atau latihan.
Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi
pengarahan dan lain-lain.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor
sebaya adalah (1) memilih tutor dengan syarat termasuk dalam peringkat 10 terbaik
berdasarkan nilai rapor atau nilai evaluasi sebelumnya dan dapat menguasai materi,
(2) membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kecerdasan
siswa (ada yang pandai, sedang dan kurang), (3) tutor memberikan bimbingan dan
membahas soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
Langkah awal metode tutor sebaya adalah memilih tutor. Pemilihan tutor
didasarkan dari hasil evaluasi siswa pada semester sebelumnya dan evaluasi materi
KD sebelumnya. Dari hasil observasi, didapatkan 11 orang siswa yang dinilai layak
untuk berperan sebagai tutor.Selanjutnya siswa sisanya dibagi menajadi 2
kelompok, yaitu dengan kemampuan sedang dan rendah. Langkah berikutnya
adalah membagi siswa menjadi kelompok sesuai jumlah tutor yang sudah dipilih.
Jadi dibentuk 11 kelompok dengan anggota masing-masing 3 orang setiap
kelompok. Siswa yang berperan sebagai turor diberi hak untuk memilih 2 orang
anggota kelompoknya.1 orang dari kelompok kompetensi sedang, 1 orang dari
kelompok kompetensi rendah.Sehingga komposisi setiap kelompok merata.
Selanjutnya siswa tutor dipanggil untuk menerima penjelasan singkat
tentang materi tune up EFI dan memberi kesempatan untuk bertanya materi yang
belum dimengerti. Ketua kelompok menyatakan bahwa mereka telah paham dan
sanggup menjadi tutor untuk teman sekelompoknya. Masing-masing kelompok
diberikan jobsheet (lembar kerja) sebagai panduan yang akan digunakan selama
kegiatan praktik. Berikutnya siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dengan
kelompok masing-masing.Sekaligus berlatih melaksanakan simulasi tune up EFI
sesuai dengan jobsheet yang sudah diterima.
Langkah berikutnya adalah penilaian kinerja.Penilaian dilakukan secara
individu dan dilakukan berurutan masing-masing kelompok. Tiap kelompok
dimulai dengan siswa tutor melakukan praktik, disusul dengan siswa kelompok
sedang dan terakhir siswa kelompok rendah. Masing-masing anggota kelompok
diberikan hak untuk mengomentari / mengoreksi kesalahan yang dilakukan anggota
kelompok lain selama pelaksanaan praktik. Hasil praktikum dikumpulkan dalam
bentuk laporan kerja yang disusun masing-masing siswa secara individu setelah
melakukan praktik.
Selama siswa melakukan praktik, guru sekaligus melakukan penilaian
kinerja dengan menggunakan lembar penilaian kinerja yang sudah
disiapkan.Kriteria penilaian yang dinilai adalah persiapan, langkah kerja, hasil
kerja, dan waktu.Nilai akhir adalah akumulasi skor yang dicapai pada masing-
masing kriteria penilaian.Nilai akhir ini sekaligus menjadi acuan utama ketuntasan
belajar siswa pada materi tune up EFI.
A. Kesimpulan
Setelah pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa dengan
pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada praktik tune
up EFI di kelas XI TKR 2 SMKN Jatirogo. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penilaian kinerja siswa secara keseluruhan sudah di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal dengan nilai lebih dari 80.
B. Saran
Pelaksanaan pembelajaran dengan tutor sebaya harus memperhatikan
pemilihan siswa yang akan ditunjuk sebagai tutor. Karena siswa tutor adalah ujung
tombak keberhasilan pembelajaran. Disarankan untuk mempertimbangkan juga
masukan dari guru-guru lain yang juga mengajar dan tahu karakter siswa secara
lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
daninternasional.
2. Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel
Injection/EFI)
4.5 Merawat berkala sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel
Injection/EFI)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Mengidentifikasi masalah dan
Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-
informasi yang relevan serta mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang, peserta didik
dapat menjelaskan fungsi perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic
Fuel Injection/EFI) dengan percaya diri.
2. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Mengidentifikasi masalah dan
Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-
informasi yang relevan serta mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang, peserta didik
dapat menentukan fungsi perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic
Fuel Injection/EFI) dengan percaya diri.
3. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Melakukan tindakan strategis,
melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan,
peserta didi dapat Melakukan perawatan berkala sistem bahan bakar bensin injeksi
(Electronic Fuel Injection/EFI) sesuai SOP dengan sikap prima teknisi.
4. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Melakukan tindakan strategis,
melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan,
peserta didik dapat Mengontrol hasil perawatan berkala berkala sistem bahan bakar
bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI)sesuai SOP dengan sikap prima
teknisi.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian EFI
EFI singkatan dari Electronic Fuel Injection, maksudnya adalah sebuah sistem
penyemprotan (injeksi) bahan bakar yang dalam kerjanya dikendalikan secara
elektronik (oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan
bakar yang sesuai dengan kebutuhan motor.
2. Keistimewaan EFI
Dibandingkan dengan sistem karburator, beberapa kelebihan dari sistem EFI
antara lain :
a. Perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat dapat diperoleh pada semua
tingkat putaran mesin sehingga daya optimal dan gas buang ramah lingkungan
(dikontrol secara elektronik)
b. Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar lebih baik (desain intake
manifold)
c. Respon yang baik sesuai dengan perubahan katup gas (injektor dekat silinder)
d. Sistem koreksi campuran (saat start dingin lebih mudah dan penghentian
bahan bakar saat deselerasi) dan lain-lain.
Nama EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama
yang berbeda, tetapi secara garis besar prinsip kerja dan tujuannya sama, hanya
beda konstruksi / letak pada mesin.
Contoh nama-nama selain EFI antara lain::
HONDA :PGMFIMITSUBHISI : MPI
MAZDA :EGIBOSCH : JETRONIC, dan lain-lain
3. Penggolongan sistem injeksi
Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakarnya sistem injeksi bensin dibagi
dua, yakni:
(1) Injeksi langsung dan
(2) Injeksi tak langsung
4. Sistem Aliran Bahan Bakar
Bahan bakar disuplai oleh pompa bensin listrik dan tekanan diatur ≈ 2.5 – 3,5
bar oleh sebuah regulator tekanan. Injektor menginjeksikan bahan bakar
kedalam intake manifold sesuai dengan signal yang dikendalikan oleh kontrol
unit (ECU)
Macam - macam sistem pengaliran bahan bakar
1. Sistem pengaliran bahan bakar dengan saluran pengembali
2. Sistem aliran bahan bakar tanpa saluran pengembali (returnless system)
5. Komponen komponen sistem bahan bakar
(1) Tangki bensin
(2) Pompa bensin listrik
(3) Injektor
6. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
1) Pemeriksaan kerja pompa bahan bakar
2) Memeriksa relay pompa bensin.
3) Pemeriksaan tekanan bahan bakar
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 7 - 12:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab 20 menit
salam.
b. Guru memimpin doa.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
c. Guru melakukan presensi.
d. Mengingatkan siswa untuk menggunakan sumber
daya listrik sesuai kebutuhan.
e. Mengingatkan siswa untuk menggunakan sumber
daya air sesuai kebutuhan.
f. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
g. Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari
dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
h. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya bagi kehidupan.
i. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan.
j. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
k. Guru melakukan apersepsi.
l. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, yaitu :Menerapkan cara perawatan
sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel
Injection/EFI).
m. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaanterkait materi yang akan diajarkan.
Inti a. Guru menampilkan slide presentasi tentang materi 135
pokok. menit
b. Siswa mengamati slide.
c. Guru menjelaskan dan mendorong siswa untuk
memahami serta merespon penjelasan dengan
pertanyaan atau pernyataan terkait materi yang
ditampilkan.
d. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
e. Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang gambar
yang ditampilkan.
f. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.
g. Guru membimbing siswa melakukan diskusi panel
masing-masing kelompok.
h. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.
Penutup a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil 15 menit
pembelajaran yang sudah dilakukan.
b. Guru memberikan tugas mengenai Menerapkan
cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
(Electronic Fuel Injection/EFI)sesuai SOP dan
undang-undang K3LH.
c. Guru menyampaikan topik materi pertemuan
berikutnya.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa
dan salam.
e. Mengkolaborasi pengumpulan tugas dengan hard
dan soft file. Dengan tujuan untuk mengurangi
jumlah penggunaan kertas.
f. Memadamkan lampu, kipas, AC, maupun beban
listrik lainnya setelah menggunakan ruangan.
g. Membimbing siswa untuk membersihkan ruang
kelas setelah digunakan.
I. Sumber Belajar
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan mesin kendaraan ringan, penerbit Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis engine dan komponen komponennya, penerbit
erlangga.
3. Toyota, 1995, Manual servis jenis mesin 4 KF, penerbit Toyota.
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
1.1.1.1. Tes Pengethuan dengan tes tertulis (soal uraian)
1.1.1.2. Tes ketrampilan dengan tes unjuk kerja
2. Instrumen Penilaian
a. Kisi-kisi soal dan soal uraian
Indikator
Kompetensi Indikator
Pencapaian Tujuan Pembelajaran Soal
Dasar Soal
Kompetensi
3.6 3.6.1 i. Setelah melakukan 1. Menjelas 1. Sebutkan
Menerapkan Menjelaskan proses pembelajarn kan beberapa
cara Perawatan cara Perawatan dengan Prosedur keistimewaan
Engine Engine Mengidentifikasi dan (minimal dua
Management Management masalah dan teknik poin) pada
System (EMS) System (EMS) Menetapkan masalah pemeriks kendaraan
melalui berpikir aan yang
3.6.2 tentang masalah dan ganggua menggunakan
Menntukan cara menyeleksi informasi- n sistem sistem
Perawatan informasi yang bahan Electronis
Engine relevan serta bakar Fuel Injection
Management mengembangkan bensin (EFI) bila
System (EMS) solusi melalui EFI. dibandingkan
pengidentifikasian 2. menentu dengan
4.6.1 alternatif-alternatif, kan cara karburator.
Melakuakan tukar-pikiran dan Teknik 2. Sebutkan
4.6 Merawat perawtan mengecek perbedaan perawata fungsi tangki
berkala Engine berkala Engine pandang, peserta n kecil dalam
Management Management didik dapat Kompon tangki bahan
System (EMS) System (EMS) menjelaskan fungsi en bakar pada
4.6.2 perawatan sistem system sistem injeksi
Mengontrol bahan bakar bensin bahan bensin
Hasil perawatan injeksi (Electronic bakarbbe 3. Pada pipa
berkala Engine Fuel Injection/EFI) nsin EFI pembagi
Management dengan percaya diri. 3. melakuk bahan bakar
System (EMS) ii. Setelah melakukan an sistem injeksi
proses pembelajarn Prosedur bensin
dengan pengece dilengkapi
Mengidentifikasi kan hasil dengan
masalah dan perawata peredam
Menetapkan masalah n system getaran
melalui berpikir bahanba (pulsation
tentang masalah dan kar damper),teran
menyeleksi informasi- bensin gkan secara
informasi yang EFI singkat dan
relevan serta 4. Mengont jelas fungsi
mengembangkan rol hasil peredam
solusi melalui perawata getaran
pengidentifikasian n sistem tersebut!
alternatif-alternatif, bahan 4. Jelaskan
tukar-pikiran dan bakar langkah
mengecek perbedaan bensin Pemeriksaan
pandang, peserta EFI kerja pompa
didik dapat bahan bakar
menentukan fungsi
perawatan sistem
bahan bakar bensin
injeksi (Electronic
Fuel Injection/EFI)
dengan percaya diri.
iii. Setelah melakukan
proses pembelajarn
dengan Melakukan
tindakan strategis,
melihat ulang dan
mengevaluasi
pengaruh-pengaruh
dari solusi yang
dilakukan, peserta
didi dapat Melakukan
perawatan berkala
sistem bahan bakar
bensin injeksi
(Electronic Fuel
Injection/EFI) sesuai
SOP dengan sikap
prima teknisi.
2. Setelah melakukan
proses pembelajarn
dengan Melakukan
tindakan strategis,
melihat ulang dan
mengevaluasi
pengaruh-pengaruh
dari solusi yang
dilakukan, peserta
didik dapat
Mengontrol hasil
perawatan berkala
berkala sistem bahan
bakar bensin injeksi
(Electronic Fuel
Injection/EFI)sesuai
SOP dengan sikap
prima teknisi.
b. Kunci jawab
1.
a) Perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat dapat diperoleh pada
semua tingkat putaran mesin sehingga daya optimal dan gas buang
ramah lingkungan (dikontrol secara elektronik)
b) Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar lebih baik (desain intake
manifold)
c) Respon yang baik sesuai dengan perubahan katup gas (injektor dekat
silinder)
d) Sistem koreksi campuran (saat start dingin lebih mudah dan
penghentian bahan bakar saat deselerasi) .
2. Tangki kecil berfungsi menghindari terjadinya kehilangan bahan bakar
saat belok (bahan bakar mengalami gaya ke samping)
3. Peredam getaran (pulsation damper) berfungsi :untuk meredam
terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar pada pipa pembagi (reil) akibat
bekerjanya injektor saat membuka dan menutup.
4. Pemeriksaan kerja pompa bahan bakar
Sebelum memeriksa kerja pompa bahan bakar pastikan kondisi
selang bahan bakar, klem dan pipa dalam keadaan baik.
Putar kunci kontak pada posisi ON beberapa saat lalu OFF-kan
secara berulang-ulang dan dengarkan kerja pompa bensin (biasanya
pompa bekerja ±3 detik)
Jika pompa tidak bekerja cek ada tidaknya tegangan yang masuk ke
pompa
( Tegangan kerja pompa : 12 – 14 V)
Jika tegangan kerja pompa tidak sesuai cek sekering / relay pompa
bensin.
B. Kreteria penskoran/penilaian
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 10
2 30
3 30
4 30
Total skor = 100
C. Soal Unjuk Kerja
Pencapaian
No Komponen/Sub Komponen Penilaian Kompetensi
0 1
1 2 3 4
I Persiapan Kerja
1.1. Penggunaan pakaian kerja
1.2. Persiapan tools and equipments
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
2.1.1. Memeriksa filter udara
2.1.2. Pemeriksaan kerja pompa bahan bakar
2.1.3. Memeriksa relay pompa bensin.
2.1.4. Pemeriksaan tekanan bahan bakar
Skor Komponen :
III Hasil Kerja
3.1. perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi
3.1.1. Memeriksa filter udara
3.1.2. Pemeriksaan kerja pompa bahan bakar
3.1.3. Memeriksa relay pompa bensin.
3.1.4. Pemeriksaan tekanan bahan bakar
Skor Komponen :
VI Sikap Kerja
4.1. Keselamatan kerja
4.2. Kedisiplinan
4.3. Tanggung jawab
4.4. Teliti
4.5. Inisiatif
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Waktu persiapan pekerjaan
5.2. Waktu pelaksanaan pekerjaan
5.3. Waktu penyelesaian pekerjaan
Skor Komponen :
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik
(NP)
Persiapan Proses Sikap Hasil Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 10 50 10 25 5
Skor Komponen
NK
Keterangan:
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
A. Tujuan :
Setelah selesai praktik siswa dapat:
1 Memeriksa baterai dengan benar
2 Memeriksa sistem pelumas dengan benar
3 Memeriksa sistem pendingin dan tali kipas dengan benar
4 Memeriksa saringan udara dengan benar
5 Memeriksa PCV dengan benar
6 Menggunakan scan tool dengan benar
7 Menggunakan exhaust gas analyzer dengan benar
8 Membuat kesimpulan hasil penggunaan scan tool dan exhaust gas analyzer
B. Alat : Bahan :
1 Tool Box (Alat Standar). 9 Avometer 1 Majun
2 Kunci T 10 10 Carburator Cleaner 2 Air aki
3 Kunci Ring 10-11 11 Hydrometer
4 Kunci Pas/Ring 10 12 Radiator tester Waktu :
5 Feeller gauge 13 Scanner 1 Instruksi : 30 menit.
6 Kunci Busi 16 mm 14 Engine gas analyzer 2 Latihan : 150 menit.
7 Batang sok pendek 15 Unit engine stand EFI
8 Kunci Rachet
C. Keselamatan Kerja :
1 Selalu awali kerja dengan doa.
2 Bersihkan tempat kerja sebelum dan sesudah praktek.
3 Perhatikan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
4 Hati-hati menggunakan peralatan praktek. Terutama scanner dan engine gas
analyzer.
Figure 1. Diagram Electronic Fuel Injection
D. Langkah Kerja :
1 Memeriksa baterai
a. Bersihkan pol baterai apabila terdapat jamur / kotor
b. Periksa bodi baterai secara visual. Apakah terdapat keretakan / kebocoran.
c. Ukur berat jenis elektrolit baterai dengan hydrometer
d. Carilah berat jenis rata-rata dan tentukan kondisi baterai
BJ
HASIL PENGUKURAN BERAT JENIS SEL BATERAI
RATA-
RATA
Sel 1 Sel 2 Sel 3 Sel 4 Sel 5 Sel 6
d. Tutup radiator
E. Hasil Kerja :
1 Pemeriksaan baterai
d Tutup radiator
4 Pemeriksaan PCV
Kondisi PCV……………………………………………………………………
a Jenis engine
b Jenis OBD
c Putaran stasioner
d Temperatur mesin
1. DEDIK ERMING 1.
2. DEVI BAGUS PRIYANTIKA 2.
3. DODIH DRISNANDA PUTRA PERMANA 3.
4. DONI SAPUTRA 4.
5. DWI PRIYANTO 5.
6. EKA BUDI SULISTIANTO 6.
7. EKO SULIS SETIAWAN 7.
8. FAHREZA ALFAN ZULFIKRI 8.
9. FAHRI SEPTIAWAN 9.
10. FAHRIZAL OSCAR KURNIA PRATAMA 10.
11. FATKHUR ROSYIDIN 11.
12. FEBRI HAMSAH 12.
13. GAGUK DWI YULIANTO 13.
14. HARDITA GUNTUR WIBOWO AGUNG 14.
15. HERI PRASETYO 15.
16. ILHAM FAUZI 16.
17. IMAM EFENDI 17.
18. IMAM FAUZI 18.
19. IMAM RAGIL ADI S. 19.
20. INDRA SUGIANTO 20.
21. JEFRI REZA ALVIAN 21.
22. KHAIRIL BIRUL WALIDAINI WAFAHLAN 22.
23. LINGGA JEFRY PRASETYO 23.
24. MARIYONO 24.
25. MASKUR 25.
26. MOCH YAHYA KHOIRUL HUDA 26.
27 MOCH. ATIQULLOH 27.
28 MOH NUR FAUZI 28.
29 MOH. JUNAEDI 29.
30 MOH.NUR KHALIM 30.
31 MOHAMAD MUSTOFA 31.
32 MOHAMAD ZAKARIA SOFYAN 32
TASAQURI
33 MOHAMMAD GUFRON 33.
Lampiran 4
DAFTAR NILAI SISWA
SIKAP
PERSIAPAN PROSES HASIL WAKTU
NO NAMA SISWA KERJA TOTAL
10% 50% 20% 15% 5%
1 DEDIK ERMING 100 87 85 90 100 89
2 DEVI BAGUS P 100 85 85 90 100 88
3 DODIH DRISNANDA P 100 90 85 90 100 90.5
4 DONI SAPUTRA 100 87 85 90 100 89
5 DWI PRIYANTO 100 90 85 90 100 90.5
6 EKA BUDI S 100 80 85 90 100 85.5
7 EKO SULIS SETIAWAN 100 87 85 90 100 89
8 FAHREZA ALFAN Z 100 90 85 90 100 90.5
9 FAHRI SEPTIAWAN 100 80 85 90 100 85.5
10 FAHRIZAL OSCAR K 100 87 85 90 100 89
11 FATKHUR ROSYIDIN 100 80 85 90 100 85.5
12 FEBRI HAMSAH 100 90 85 90 100 90.5
13 GAGUK DWI Y 100 87 85 90 100 89
14 HARDITA GUNTUR W 100 80 85 90 100 85.5
15 HERI PRASETYO 100 87 85 90 100 89
16 ILHAM FAUZI 100 90 85 90 100 90.5
17 IMAM EFENDI 100 80 85 90 100 85.5
18 IMAM FAUZI 100 87 85 90 100 89
19 IMAM RAGIL ADI S. 100 87 85 90 100 89
20 INDRA SUGIANTO 100 80 85 90 100 85.5
21 JEFRI REZA ALVIAN 100 90 85 90 100 90.5
22 KHAIRIL BIRUL W 100 80 85 90 100 85.5
23 LINGGA JEFRY P 100 87 85 90 100 89
24 MARIYONO 100 90 85 90 100 90.5
25 MASKUR 100 80 85 90 100 85.5
MOCH YAHYA
26 100 87 85 90 100 89
KHOIRUL HUDA
27 MOCH. ATIQULLOH 100 80 85 90 100 85.5
28 MOH NUR FAUZI 100 90 85 90 100 90.5
29 MOH. JUNAEDI 100 80 85 90 100 85.5
30 MOH.NUR KHALIM 100 87 85 90 100 89
31 MOHAMAD MUSTOFA 100 90 85 90 100 90.5
32 MOHAMAD ZAKARIA 100 80 85 90 100 85.5
MOHAMMAD
33 100 87 85 90 100 89
GUFRON
Lampiran 5
REKAMAN KEGIATAN
Lampiran 6
BIODATA PESERTA
Peserta Lomba,