Disusun Oleh :
Menyetujui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN DASAR PENANGANAN BAHAN HASIL PERTANIAN
KELAS X APHP 2 DI SMK NEGERI 4 JENEPONTO
ABSTRAK
Metode pembelajaran yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah
metode ceramah. Model pembelajaran ini menjadikan kegiatan pembelajaran bersifat satu
arah dan kurang melibatkan siswa secara aktif, sehingga menyebabkan terhambatnya
proses pembelajaran. Keberhasilan proses belajar didukung oleh kemampuan pengajar
dalam membangkitkan minat peserta didik dengan melakukan berbagai strategi
pembelajaran yang efektif. Salah satu model yang dapat menjadi referensi guru adalah
model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran dasar penanganan bahan hasil pertanian pada kompetensi dasar
menerapkan pengemasan hasil panen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
make a match. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
sampel penelitian yaitu siswa kelas X APHP 2 SMK Negeri 4 Jeneponto sebanyak 33 orang
siswa. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan hasil kemampuan kognitif siswa antara
pretest dan posttest. Berdasarkan penelitian, penggunaan metode make a match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan pembelajaran
konvensional, dilihat dari hasil nilai pretest dan posttest yang diujikan.
Kata kunci : Make a Match, Hasil Belajar
ii
APPLICATION OF MAKE A MATCH LEARNING METHOD TO IMPROVE
STUDY RESULT OF STUDENTS IN SUBJECTS THE BASIC HANDLING
PRODUCTS AGRICULTURAL GRADE X APHP 2 AT 4 VOCATIONAL
HIGH SCHOOL IN JENEPONTO
ABSTRACT
Conventional teaching method, speech method, is the most model used in teaching that
does not involve the students actively, so that causes low progress of studying. Succesful
learning process must be supported by the ability of teacher in stimulating students to be
active in the class using many strategies. The cooperative learning model is one of the
methods that is recommended for teachers. The aim of this study was to improve study
results in subjects the basic handling products agricultural on competency basic
“implement packaging of crops” using cooperative teaching method, make a match
(MaM). Types of this study was classroom action research. 33 students of X APHP 2 grade,
4 vocational high school in jeneponto, were involved as subjects of this study. In this study,
Authors compares the cognitive skill of student between pre-test and post-test. The result
reveal that MaM teaching model IS able to improve study result compared to conventional
teaching method.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, karunia
dan pertolongan-Nya, penulis mampu menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Make A Match untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Dasar Penanganan
Bahan Hasil Pertanian Kelas X APHP 2 di SMK Negeri 4 Jeneponto”. Laporan
PTK ini disusun sebagai bentuk laporan tertulis dan informasi yang efektif serta
sebagai salah satu syarat Program Pendidikan Profesi Guru (P3G) Universitas
Negeri Makassar (UNM).
Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PTK ini, penulis mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah turut serta membantu dan memberikan dukungan atas
terlaksananya kegiatan PTK ini, terutama kepada :
1. Ibu Dr. Andi Sukainah, S.TP., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknologi Pertanian yang terus memberikan dorongan dan
motivasi kepada penulis agar segera menyelesaikan masa studinya.
2. Bapak Dr. Subari Yanto, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi
penulis dalam pelaksanaan dan penyusunan PTK.
3. Seluruh staf pengajar dan tata usaha di lingkungan Program Pengembangan
Profesi Guru Prajabatan Bersubsidi UNM yang telah banyak membantu dan
memberikan banyak ilmu kepada penulis.
4. Kedua orang tua dan kedua kakak tercinta yang selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materil.
5. Bapak Ahmad Rivai, S.Pdi., selaku kepala SMK Negeri 4 Jeneponto yang
telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.
iv
6. Ibu Palupie Widhianingtias, S.P., selaku guru pamong yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menjalankan PPL
dan pelaksanaan PTK di sekolah.
7. Ibu Supiati, S.P., selaku Ketua Program Studi Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian yang banyak memberikan dukungan kepada penulis selama
penelitian berlangsung.
8. Ibu Sasmita, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan
Hasil Pertanian dan sebagai observer yang telah meluangkan waktunya dan
senantiasa memberikan dukungan.
9. Seluruh staf pengajar dan tata usaha SMK Negeri 4 Jeneponto yang telah
banyak membantu.
10. Siswa dan siswi kelas X APHP 2 SMK Negeri 4 Jeneponto yang ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa PPL PPG Jeneponto 2019 yang telah banyak
membantu dalam berlangsungnya PTK ini.
12. Keluarga besar PPG Prajabatan 3 yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam pelaksanaan PTK.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis selama Penelitian Tindakan
Kelas yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
A. Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 4
B. Metode Pembelajaran Make A Match ....................................................... 6
C. Hasil Belajar.............................................................................................. 9
D. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 12
E. Kerangka Berpikir ................................................................................... 14
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 14
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 15
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 15
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 15
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 15
D. Desain Penelitian .................................................................................... 15
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 16
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 18
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 18
B. Pembahasan............................................................................................. 20
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24
A. Kesimpulan ............................................................................................. 24
vi
B. Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum prestasi belajar siswa di Indonesia ditentukan oleh
kemampuan kognitifnya dalam memahami sebaran materi pelajaran yang
telah ditentukan di dalam kurikulum. Pada pembelajaran terjadi proses
berpikir dan mengamati yang menghasilkan, memperoleh, menyimpan, dan
memproduksi pengetahuan. Keberhasilan proses belajar juga didukung oleh
kemampuan pengajar dalam membangkitkan minat peserta didik dengan
melakukan berbagai strategi pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif
dan produktif adalah kegiatan pembelajaran yang secara terencana membantu
siswa mencapai dua tujuan utama, yakni mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal dan sekaligus mengkondisikan siswa produktif dalam
menghasilkan gagasan-gagasan (Suyono, 2009).
Pada pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013, siswa
berperan utama dalam penyelenggaraan pembelajaran. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di kelas X APHP SMK Negeri 4 Jeneponto, guru tidak banyak
menggunakan pendekatan student centered learning sebagaimana tuntutan
yang terdapat pada Kurikulum 2013. Metode pembelajaran yang paling sering
digunakan dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah yaitu model
yang berorientasi pada guru (teacher centered learning) sebagai penyampai
materi sedangkan siswa hanya berperan sebagai penerima informasi saja.
Pembelajaran seperti ini mengakibatkan keterlibatan siswa dalam
memberikan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang diajukan
guru menjadi sangat kurang, Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai
siswa pada mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan rata-rata perolehan nilai siswa
sebesar 66 dari rata-rata yang seharusnya 75.
2
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah membutuhkan penerapan metode pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus dapat mengubah metode
pembelajaran menjadi lebih kreatif, menarik, dan menyenangkan juga dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa agar lebih memahami
setiap materi yang diberikan oleh guru. Metode pembelajaran merupakan
upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2013).
Salah satu metode yang dapat mendukung ketercapaian kompetensi
dengan optimal adalah metode pembelajaran make a match. Make a match
atau mencari pasangan merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat
digunakan. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif
perbaikan pembelajaran melalui kerja sama atau diskusi antar siswa sebagai
upaya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran
(Shofiya, 2013). Melalui diterapkannya metode pembelajaran make a match
ini diharapkan siswa akan lebih mudah dalam memahami dan menerima
materi pelajaran, sehingga akan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian “Penerapan Metode Pembelajaran Make A Match untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Dasar
Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas X APHP 2 di SMK Negeri 4
Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
make a match pada mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil
Pertanian kelas X APHP 2 di SMK Negeri 4 Jeneponto ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran make
a match pada mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian
kelas X APHP 2 di SMK Negeri 4 Jeneponto ?
3
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
make a match pada mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil
Pertanian kelas X APHP 2 di SMK Negeri 4 Jeneponto.
2. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran make
a match pada mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian
kelas X APHP di SMK Negeri 4 Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta Didik
a. Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran yang lebih
edukatif.
b. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi yang
diajarkan.
c. Meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai peserta didik.
2. Bagi Guru
a. Memberikan masukkan proses pembelajaran yang mudah dan lebih
kreatif, yaitu dengan penerapan metode pembelajaran make a match.
b. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
c. Memotivasi guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang
tepat.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan masukkan mengenai pentingnya menggunakan
pendekatan student centered learning guna meningkatkan motivasi
peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya.
b. Menambah variasi metode pembelajaran sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi lebih aktif dan menarik.
4. Bagi Peneliti
a. Memberikan pengalaman dalam penerapan suatu metode
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran make a
match.
b. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pembelajaran
Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau
perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa (Uno,
2010). Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain (Rusman,
2012). Komponen tersebut berupa guru, siswa, media, sarana dan
lingkungan yang saling terkait. Apabila semua komponen pembelajaran
dapat dikelola dengan baik maka proses pembelajaran akan berjalan
secara efektif. Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar yang
memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai
(Rusmono, 2012).
Dalam hubungan pembelajaran sebagai sebuah sistem, terdapat
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran, yaitu:
a. Faktor Guru
Guru merupakan komponen penting dalam
mengimplementasikan suatu strategi pembelajaran yang telah
dibuat, karena guru adalah pihak yang melaksanakan strategi
tersebut di dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga
komponen yang berhadapan langsung dengan siswa yang
merupakan subjek belajar.
b. Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Proses pembelajaran
dipengaruhi oleh perkembangan siswa yang tidak sama. Selain
itu, dalam suatu kelas karakteristik siswa juga berbeda-beda.
c. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya
media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah
dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
6
C. Hasil Belajar
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan,
10
E. Kerangka Berpikir
Peneliti masih
Hasil belajar
Kondisi Awal menggunakan
peserta didik
metode ceramah
rendah
(Pra Siklus)
Peneliti Siklus 1
Tindakan menerapkan
metode make a Siklus 2
match
Hasil belajar
Kondisi Akhir peserta didik
meningkat
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2006). Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah pada suatu penelitian (Sugiyono, 2011).
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian, yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara yang
digunakan sebagai patokan untuk menentukan bagaimana hasil penelitian
yang dilakukan.
Hipotesis pada penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang
dirumuskan sebelumnya sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran make a match.
H1 : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran make a match.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK merupakan penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk
mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu objek penelitian di
kelas tersebut (Arikunto,2008). Guru yang melakukan penelitian tindakan
kelas berperan ganda, yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji permasalahan yang terjadi saat pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Make A Match berlangsung, dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X
APHP 2 SMK Negeri 4 Jeneponto tahun ajaran 2018/2019, yang berjumlah 33
orang peserta didik yaitu terdiri dari 6 orang peserta didik laki-laki dan 27
orang peserta didik perempuan. Sampel kelas yang dipilih yakni kelas yang
memiliki kemampuan siswa beragam dan merupakan kelas tempat peneliti
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
D. Desain Penelitian
Desain Penelitian Tindakan Kelas secara umum mencakup empat langkah,
yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau
pengamatan, dan 4) refleksi (Kemmis, dkk dalam Alvina, 2017). Secara
sederhana alur pelaksanaan tindakan kelas terdapat pada Gambar 3.1.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Jeneponto yang terletak di
Dusun Tonroa Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto,
Provinsi Sulawesi Selatan – 92352. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa, baik dengan menggunakan metode ceramah dan metode
pembelajaran kooperatif tipe make a match. Sesuai dengan tujuan yang
diharapkan oleh peneliti, maka desain yang digunakan yaitu Penelitian
Tindakan Kelas. Pada desain ini, secara umum mencakup empat langkah, yaitu:
1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau pengamatan,
dan 4) refleksi.
Mata pelajaran yang diteliti yaitu Dasar Penanganan Bahan Hasil
Pertanian dan Kompetensi Dasar yang dipilih yaitu menerapkan pengemasan
hasil panen. Populasi pada penelitian ini yakni siswa kelas X Program Studi
Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dengan jumlah 64 orang siswa.
Sedangkan, sampel penelitian yang digunakan yaitu berjumlah 33 orang siswa,
Penelitian dilaksanakan menggunakan 25 soal yang sudah divalidasi oleh
guru mata pelajaran sebagai Judgement Ahli. Instrumen yang diteliti adalah
instrumen tes hasil belajar ranah kognitif berupa tes pilihan ganda. Penelitian
dilakukan kepada siswa kelas X APHP 2.
Data hasil pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat dilihat pada
Lampiran 15, sedangkan data hasil pembelajaran menggunakan metode make
a match dapat dilihat pada Lampiran 16. Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksanakan, perolehan nilai rata-rata pretest dan posttest prasiklus, siklus 1
dan siklus 2 ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest
Nilai Rata-rata
Kelas
Pretest Posttest
Pra Siklus 27,00 49,20
19
100,00 80,55
72,61
65,12
49,20 50,53
50,00
27,00 29,82 27,20 27,45
0,00
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji coba instrumen, 25 butir soal dinyatakan valid. Butir
soal yang sudah dinyatakan valid dapat dipergunakan untuk pengumpulan data,
karena setiap butir soal yang valid akan dijadikan pretest dan posttest sebagai
instrumen penelitian. Tahap berikutnya untuk mengetahui hasil belajar pada
mata pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian dengan Kompetensi
Dasar yaitu menerapkan pengemasan hasil panen, dilakukan pengujian
normalized gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum
pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest).
Berdasarkan hasil yang didapat, pada prasiklus mendapatkan rata-rata n-
gain pretest dan posttest sebesar 29,82%, siklus 1 mendapatkan rata-rata n-gain
pretest dan posttest sebesar 50,53% dan pada siklus 2 mendapatkan rata-rata n-
gain pretest dan posttest sebesar 72,61%. Hasil rata-rata n-gain dari siklus 1
dan 2, mengalami peningkatan lebih besar karena pada pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode make a match menuntut setiap siswa
menjadi aktif, kreatif dan edukatif sedangkan prasiklus menggunakan metode
ceramah sehingga guru hanya berperan mentransfer materi dan kurang
melibatkan siswa secara aktif dan cenderung teoritis, sehingga siswa hanya
menerima materi pembelajaran secara pasif dan aktif mencatat materi yang
disampaikan guru.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penerapan metode pembelajaran
make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian di SMK Negeri 4 Jeneponto, maka
simpulan yang diperoleh sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran menggunakan metode make a match pada siklus 1
dan 2 dapat berjalan dengan baik, peserta didik memperhatikan materi
melalui media katu soal dan kartu jawaban. Peserta didik lebih aktif,
komunikatif, fokus, dan senang dalam mengikuti pembelajaran dan
berdiskusi kelompok untuk mengelompokkan komoditas hasil
pertanian dengan kemasan yang digunakan.
2. Penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X TPHP 2. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji
Normalized Gain pada siklus 1 sebesar 50,53% dan pada siklus 2
sebesar 72,61%. Peningkatan nilai ini terjadi karena faktor
pembelajaran dengan metode make a match dapat menjadikan setiap
siswa ikut serta aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, model
yang digunakan praktis dan tingginya pemahaman siswa terhadap
materi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai penerapan metode
pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian di SMK Negeri 4
Jeneponto, maka dapat direkomendasikan berikut :
1. Metode pembelajaran make a match ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, sehingga diharapkan adanya penelitian selanjutnya pada
mata pelajaran yang berbeda di setiap jenjang kelas.
25
DAFTAR PUSTAKA
3.2 Menganalisis 3.2.2 Menjelaskan sifat morfologis Sifat fisis merumuskan masalah tentang Tes
sifat bahan hasil bahan hasil pertanian Sifat morfologis sifat bahan komoditas hasil Tertulis
pertanian 3.2.3 Menjelaskan sifat inderawi Sifat inderawi pertanian Keterampila
4.2 bahan hasil pertanian Sifat fisik mekanis Mengumpulkan data tentang n:
Menyimpulkan 3.2.4 Menjelaskan sifat mekanis Sifat fisiologis sifat bahan komoditas hasil Penilaian
sifat bahan hasil bahan hasil pertanian Komponen kimia pertanian Mengolah data tentang Unjuk
pertanian 3.2.5 Menganalisis sifat fisiologi sifat bahan komoditas hasil Kerja
bahan hasil pertanian pertanian Observasi
4.2.1 Mendiagnosis sifat indrawi Mengomunikasikan tentang sifat
bahan hasil pertaniain bahan komoditas hasil pertanian
4.2.2 Menunjukkan sifat mekanis
bahan hasil pertanian
si model 3.4.2 Memilih cara panen hasil b. Cara panen hasil Mengumpulkan data tentang Tes lisan
pemanenan pertanian dan perikanan pertanian dengan kriteria dan cara panen komoditas Keterampila
dengan tepat, sehingga mutu tepat, sehingga mutu hasil pertanian n:
4.4 Menetapkan dapat dipertahankan. dapat dipertahankan. Mengolah data tentang kriteria dan Penilaian
model pemanenan 4.4.1 Menunjukkan Kriteria saat cara panen komoditas hasil Unjuk
panen hasil pertanian dengan pertanian Kerja
tepat sesuai yang Mengomunikasikan tentang kriteria Observas
dipersyaratkan. dan cara panen komoditas hasil i
4.4.2 Melakukan pemanenan hasil pertanian
pertanian pertanian dengan
tepat, sehingga mutu dapat
dipertahankan
a. Peralatan panen hasil
8 Mengamati untuk mengidentifikasi Pengetahuan
3.5 3.5.1 Memilih peralatan panen hasil pertanian dan merumuskan masalah tentang :
Mengid pertanian dengan tepat, peralatan panen komoditas hasil Tes
entifikasi sehingga mutu dapat pertanian Tertulis
peralatan dipertahankan.. Mengumpulkan data tentang Tes lisan
panen. peralatan panen komoditas hasil Keterampila
4.5 4.5.1Menggunakan Peralatan panen pertanian n:
Menentukan hasil pertanian dengan tepat, Mengolah data tentang peralatan Penilaian
peralatan sehingga mutu dapat panen komoditas hasil pertanian Unjuk
panen. dipertahankan Mengomunikasikan tentang Kerja
peralatan panen komoditas hasil Observas
pertanian i
3.6 Mengevaluasi 3.6.1 Menjelaskan pengertian sortasi a) Pengertian sortasi
16 Mengamati untuk mengidentifikasi Pengetahuan
hasil sortasi dan (pemilahan) dan grading (pemilahan) dan dan merumuskan masalah tentang :
grading hasil (pengelasan) bahan hasil grading (pengelasan) sortasi (pemilahan) dan grading Tes
pertanian pertanian. bahan hasil pertanian. (pengelasan) komoditas hasil Tertulis
3.6.2 Menjelaskan tujuan sortasi b) Tujuan sortasi pertanian Tes lisan
(pemilahan) dan grading (pemilahan) dan
32
4.6 Menetapkan (pengelasan) bahan secara grading (pengelasan) Mengumpulkan data tentang sortasi Keterampila
mutu bahan hasil manual maupun menggunakan bahan secara manual (pemilahan) dan grading n:
pertanian. peralatan. maupun menggunakan (pengelasan) komoditas hasil Penilaian
3.6.3 Menilai prinsip sortasi peralatan. pertanian Unjuk
(pemilahan) dan grading Mengolah data tentang sortasi Kerja
(pengelasan) bahan secara c) Prinsip sortasi (pemilahan) dan grading Observas
manual maupun menggunakan (pemilahan) dan (pengelasan) komoditas hasil i
peralatan. grading (pengelasan) pertanian
3.6.4 Membedakan factor grade bahan secara manual Mengomunikasikan tentang sortasi
berdasarkan sifat fisika, kimia maupun menggunakan (pemilahan) dan grading
dan biologi peralatan. (pengelasan) komoditas hasil
4.6.1 Menunjukkan proses sortasi d. Faktor grade pertanian
bahan
4.6.2 Menunjukkan proses grading
a. prinsip dan teknik-teknik
16 Mengamati untuk mengidentifikasi Pengetahuan
3.7 3.7.1 Mengungkapkan prinsip dan membersihkan, dan merumuskan masalah tentang :
Menerap teknik-teknik membersihkan, mengepris dan prinsip dan teknik-teknik Tes
kan teknik- mengepris dan menyiangi menyiangi bahan sesuai membersihkan, mengepris dan Tertulis
teknik bahan sesuai dengan standar dengan standar yang menyiangi komoditas hasil Tes lisan
membersih yang berlaku atau standar berlaku atau standar pertanian Keterampila
kan, konsumen. konsumen. Mengumpulkan data tentang n:
mengupas 3.7.2 Memilih prinsip dan teknik- b) M enerapkan prinsip dan prinsip dan teknik-teknik Penilaian
kulit bahan teknik membersihkan, teknik-teknik membersihkan, mengepris dan Unjuk
sesuai mengepris dan menyiangi membersihkan, menyiangi komoditas hasil Kerja
standar bahan sesuai dengan standar mengepris dan menyiangi pertanian Observas
4.7 Melakukan yang berlaku atau standar bahan sesuai dengan Mengolah data prinsip dan teknik- i
pembersiha konsumen. standar yang berlaku atau teknik membersihkan, mengepris
n, 4.7.1 Melakukan membersihkan standar konsumen. dan menyiangi komoditas hasil
mengupas 4.7.2 Melakukan mengepris bahan c) Terampil dalam pertanian
kulit, bahan sesuai standar yang berlaku membersihkan, Mengomunikasikan tentang prinsip
mengepris dan menyiangi dan teknik-teknik membersihkan,
33
hasil 4.7.3 Melakukan menyiangi bahan bahan sesuai standar yang mengepris dan menyiangi
pertanian sesuai standar konsumen berlaku atau standar komoditas hasil pertanian
konsumen komoditas
hasil pertanian
3.8.1 Menjelaskan tujuan a) Tujuan, prinsip dan
16 Mengamati untuk Pengetahua
3.8 mengemas bahan hasil teknik-teknik mengidentifikasi dan n:
Menerapk pertanian mengemas bahan hasil merumuskan masalah tentang Tes
an 3.8.2 Memahami prinsip pertanian pengemasan bahan hasil Tertulis
pengemasan mengemas bahan hasil pertanian Tes lisan
hasil panen pertanian Mengumpulkan data tentang Keterampil
3.8.3 Membedakan teknik-teknik pengemasan bahan hasil an:
4.8 mengemas bahan hasil pertanian Penilaia
Mengemas pertanian Mengolah data tentang n Unjuk
hasil panen. 4.8.1 Melakukan pengemasan pengemasan bahan hasil Kerja
bahan hasil pertanian pertanian Observa
Mengomunikasikan tentang si
pengemasan bahan hasil
pertanian
a. Tujuan, prinsip dan
16 Mengamati untuk mengidentifikasi Pengetahuan
3.9 Menerapkan 3.9.1 Menjelaskan tujuan teknik-teknik menyimpan dan merumuskan masalah tentang :
penyimpanan penyimpanan bahan hasil bahan hasil pertanian penyimpanan bahan hasil Tes
hasil panen pertanian pertanian Tertulis
.9 Menyimpan 3.9.2 Menjelaskan prinsip Mengumpulkan data tentang Tes lisan
hasil panen penyimpanan bahan hasil penyimpanan bahan hasil Keterampila
pertanian pertanian n:
3.9.3 Membedakan teknik-teknik Mengolah data tentang Penilaian
penyimpanan bahan hasil penyimpanan bahan hasil Unjuk
pertanian pertanian Kerja
4.8.1 Melakukan penyimpanan Observas
bahan hasil pertanian i
34
Mengomunikasikan tentang
penyimpanan bahan hasil
pertanian
Kerusakan bahan dalam 12 Mengamati untuk mengidentifikasi Pengetahuan
3.10 3.10.1 Menganalsis kerusakan bahan penyimpanan dan merumuskan masalah tentang :
Mengevaluasi dalam gudang Teknik pemberantasan kerusakan bahan dan kapasitas Tes
penyimpanan 3.10.2 Memilih bahan untuk hama gudang gudang Tertulis
hasil panen fumigasi gudang Densitas/kapasitas kamba Mengumpulkan data tentang Tes lisan
3.10.3Menghitung kapasitas gudang bahan kerusakan bahan dan kapasitas Keterampila
4.10 4.10.1 Mengidentifikasi kerusakan gudang n:
Memperbaiki bahan Mengolah data tentang kerusakan Penilaian
penyimpanan 4.10.2 Melakukan fumigasi bahan dan kapasitas gudang Unjuk
hasil panen Mengomunikasikan tentang Kerja
kerusakan bahan dan kapasitas Observas
gudang i
35
B. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan pengemasan hasil panen (C3)
4.8 Mengemas hasil panen (P2)
D. Tujuan Pembelajaran
36
E. Materi Pembelajaran
1. Definisi pengemasan
2. Fungsi pengemasan
3. Tujuan utama dari pengemasan
4. Syarat-syarat bahan pengemas
5. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengemasan hasil panen
6. Peranan penting kemasan bagi beberapa pihak
7. Jenis-jenis bahan kemasan
8. Jenis peralatan pengemasan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru memasuki kelas 15 menit
tepat waktu,
mengucapkan salam dan
menyapa siswa.
Guru mempersiapkan
kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar
mengajar dan menyiapkan
Orientasi media dan alat yang
diperlukan.
Salah seorang peserta
didik memimpin doa
bersama sebelum memulai
pembelajaran.
Guru mengisi agenda
kelas dan mengecek
kehadiran siswa.
37
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru memasuki kelas 15 menit
tepat waktu,
mengucapkan salam dan
menyapa siswa.
Guru mempersiapkan
kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar
mengajar dan menyiapkan
Orientasi media dan alat yang
diperlukan.
Salah seorang peserta
didik memimpin doa
bersama sebelum memulai
pembelajaran.
Guru mengisi agenda
kelas dan mengecek
kehadiran siswa.
40
melalui kartu
soal/jawaban yang
sudah diberikan.
2. Setiap siswa mencari
pasangan kartunya
beruap soal atau
jawaban.
Menalar / menganalisis
data
1. Siswa yang dapat
mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu
Pembuktian yang ditentukan akan
mendapat poin/hadiah.
2. Guru membahas setiap
kartu yang sudah
berpasangan antara soal
dan jawaban.
Mengkomunikasikan
1. Guru meminta kepada
siswa untuk
memberikan kesimpulan
Menarik
mengenai point – point
Kesimpulan
dari hasil kartu
soal/jawaban.
2. Siswa memberikan
kesimpulan.
Penutup Guru melakukan 20 menit
penilaian (post test) dan
tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya.
Guru melakukan tanya
jawab dengan peserta
didik untuk membuat
rangkuman materi
belajar.
Guru melakukan refleksi
Simpulan terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Guru menginformasikan
materi pembelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya.
Guru memberi motivasi
untuk tetap semangat
serta mengingatkan
peserta didik untuk
mempelajari materi baru.
42
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Sintak Deskripsi Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru memasuki kelas 15 menit
tepat waktu,
mengucapkan salam dan
menyapa siswa.
Guru mempersiapkan
kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar
mengajar dan menyiapkan
Orientasi media dan alat yang
diperlukan.
Salah seorang peserta
didik memimpin doa
bersama sebelum memulai
pembelajaran.
Guru mengisi agenda
kelas dan mengecek
kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa
untuk ikut aktif dan
memperhatikan kegiatan
pembelajaran
Motivasi
Guru menyampaikan
manfaat dari mempelajari
pelajaran yang akan
dibahas.
Guru menginformasikan
topik materi, kompetensi
dan tujuan pembelajaran
yang akan dibahas pada
pertemuan ini.
Peserta didik menerima
informasi topik materi,
Apersepsi
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan
dilakukan.
Guru bertanya mengenai
topik materi yang sudah
diketahui oleh siswa.
Guru mengadakan pretest.
43
- Menyiapkan
LKPD
- Menggunakan
seragam
sekolah
sesuai dengan
jadwalnya
- Kehadiran
anggota
kelompok
lengkap
48
- Mengutarakan
pertanyaan
dalam kegiatan
belajar
- Mengemukakan
pendapat
dalam kegiatan
belajar
- Mendapatkan
informasi dari
berbagai
sumber
Program Remedial :
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM.
Program Pengayaan :
Program pengayaan diberikan / ditawarkan kepada peserta didik yang sudah
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebagai bentuk pendalaman
terhadap materi yang diberikan.
Nama :
Standar Kompetensi : Menerapkan pengemasan hasil panen
Pilihlah jawaban yang benar dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X)!
1. Kegiatan penanganan sejak bahan berada di tempat pemanenan hingga sampai ke konsumen
memerlukan kegiatan ....
a. pembersihan b. pengemasan c. pengangkutan d. penyimpanan e. penyortiran
2. Perhatikan beberapa point berikut ini!
1. kemasan kertas
2. kemasan karton
3. kemasan kayu
4. kemasan plastik
Pengemasan pada tomat di pasar tradisional menggunakan jenis kemasan yang ditunjukan
oleh nomor ....
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
3. Tujuan utama dari pengemasan adalah ....
a. Menurunkan kadar air
b. Memperpanjang masa simpan
c. Mempermudah sortasi
d. Meningkatkan nilai jual produk
e. Mempermudah grading
4. Fungsi yang tidak termasuk dari pengemasan pada bahan pangan adalah ....
a. Melindungi produk
b. Sebagai identitas produk
c. Mempermudah transportasi barang
d. Meningkatkan pemasaran produk
e. Mampu memasarkan produk
5. Kemasan dapat digunakan sebagai identitas produk dan sebagai media promosi, hal tersebut
merupakan peranan kemasan bagi pihak ....
a. pembeli b. petani c. konsumen d. pemerintah e. industri
64
6. Jenis bahan kemasan yang sesuai dengan gambar di bawah ini yaitu ....
a. Polipropilen
b. Polivinil clorida
c. Polistyrene
d. Polietilen
e. Akrilik
7. Peralatan pengemasan produk pangan yang digunakan untuk mengemas berbagai kemasan
plastik dimana pengoperasiannya dilakukan secara manual, dapat digunakan untuk skala
rumah tangga, dan dengan harga yang relatif murah merupakan alat pengemas ....
a. b.
c. d.
e.
8. Jenis peralatan pengemas yang prinsip penggunaannya dengan menghampakan udara untuk
menekan kandungan oksigen dalam kemasan yaitu ....
65
e. Kemasan harus mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang dikemasnya terkesan
mengikuti perkembangan terakhir
17. Buah durian merupakan salah satu komoditas yang memiliki bau yang tajam, sehingga perlu
dikemas dengan menggunakan kemasan kedap udara dan ditaburi dengan biji kopi sebelum
pengiriman. Perlakuan tersebut termasuk ke dalam salah satu fungsi pengemasan yaitu ....
a. Melindungi dan mengawetkan produk
b. Sebagai identitas produk
c. Meningkatkan efisiensi pengiriman
d. Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya
e. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke konsumen
18. Perhatikan beberapa hal di bawah ini !
1. Dapat melindungi komoditas/produk
2. Bereaksi dengan bahan pangan
3. Dapat meningkatkan kehilangan air
4. Mudah beradaptasi dengan lingkungan
5. Dapat meningkatkan suhu
6. Sesuai dengan sistem penanganan serta jenis komoditasnya
Berdasarkan pernyataan di atas yang termasuk dalam syarat-syarat bahan pengemas yaitu ....
a. 2, 4 dan 6 b. 1, 3 dan 5 c. 1, 4 dan 6 d. 2, 5 dan 6 e. 3, 4 dan 6
19. Saat berbelanja ke supermarket Hanif menjumpai berbagai produk susu cair dengan kemasan
yang berbeda, dari kemasan tersebut Hanif bisa mengetahui masing-masing tanggal
kadaluarsa produk. Fungsi pengemasan yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu ....
a. Menambah daya tarik konsumen
b. Memberi kenyamanan bagi pemakai
c. Sarana informasi dan iklan
d. Melindungi dan mengawetkan produk
e. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk
20. Kemasan dapat digunakan sebagai usaha perlindungan konsumen, hal tersebut merupakan
peranan kemasan bagi pihak ....
a. pembeli b. petani c. industri d. pemerintah e. pedagang
21. Jenis kemasan produk pangan yang berbahan dasar kertas terdiri dari ....
a. Chipboard, HDPE, tyvek
b. Container board, soluble, LDPE
c. Polivinil, lilin, perkamen
d. Glasin, tyvek, soluble
e. Chipboard, container board, etilen
22. PT Bina Mandiri merupakan industri penghasil komoditas buah yang dipasarkan ke pasar
tradisional dan supermarket. Untuk mempertahankan kualitas, komoditas buah tersebut
dimasukkan ke dalam keranjang selama proses pengangkutan. Keranjang buah yang
digunakan tersebut berperan sebagai ....
67