PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.
1
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalahnya
yaitu:
Bagaimana pandangan masyarakat Kamloops kepada pendatang
Indonesia, dalam perilaku sosial yaitu mengantre?
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hakikat mengantre, persamaan mengantre
antara kota Jakarta dan Kota Kamloops, Perbedaan mengantre antara Kota Jakarta
dan Kota Kamloops
3
2.2 Persamaan Budaya Antre di Kota Jakarta dan Kota Kamloops
Persamaan mengantre antara kota Jakarta dan kota Kamloops adalah sama
sama berbaris, saling menunggu, sama sama bersabar untuk mendapatkan apa
yang ia inginkan walaupun di Kota Jakarta hanya terjadi di beberapa tempat
saja.
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian dan alat yang
digunakan selama penelitian.
Menggambarkan fenomena yang ada saat ini atau saat yang lama. Penelitian
deskriptif sangat penting sebagai studi pendahuluan bagi penelitian
lain/lanjutan.
2. Kajian Pustaka
Referensi dari semua jenis referensi seperti buku, prodising, jurnal papers,
artikel, disertasi, tesis, skripsi, handouts, laboratory manuals, makalah, dan
karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
5
3.3 Sumber Data/Populasi dan Sampel
1. Data Primer
Sumber data utama yang digunakan sebagai bahan analisis dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner dengan cara mengumpulkan kemudian
menganalisis sumber informasi dan menarik kesimpulan.
2. Data Sekunder
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian
pustaka dengan mengutip teori teori yang relevan dengan judul penelitian yang
diambil dari berbagai sumber.
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai Interpretasi dan analisis data, serta
pembahasan
1. PertanyaanPertama
“Apakah kamu sering mengantre?”. Berdasarkan data dari grafik diatas yang diisi
oleh 64 Responden 92,2% atau 59 responden memilih ‘Ya’ sebaliknya 7,8% atau
5 responden memilih ‘Tidak’.
7
2. Pertanyaan kedua
“Apakah kamu pernah diselak saat mengantre?”. Berdasarkan data dari grafik
diatas yang diisi oleh 64 Responden 96,9% atau 62 responden memilih ‘Ya’
sebaliknya 3,1% atau 2 responden memilih ‘Tidak’.
8
3. Pertanyaan ketiga
9
4. Pertanyaan keempat
4.2 Pembahasan
Sesuai data yang telah diolah pada Interpretasi dan Analisis Data, maka
peneliti dapat merumuskan hasil dari pengolahan data sebagai berikut:
Pertanyaan pertama “Apakah kamu sering mengantre?”. Berdasarkan analisis
data, sebanyak 91,7% atau 55 responden memilih ‘Ya’. mengatakan bahwa
responden sering mengantre, sebalik nya 8,3% atau 5 responden mengatakan
mereka jarang mengantre. Dari pernyataan responden pada pertanyaan pertama
ini, dapat dilihat mengantre merupakan suatu kewajiban yang harus semua orang
lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Pertanyaan kedua “Apakah kamu sering diselak?”. Berdasarkan analisis data,
sebanyak 96,7% atau 58 responden mengatakan bahwa mereka sering diselak saat
mengantre, sebaliknya sebanyak 3,3% atau 2 responden mengatakan bahwa
responden tidak pernah diselak saat mengantre.
Pertanyaan ketiga “bagaimanakah menurutmu mengantre di Kota Jakarta?”.
berdasarkan analisis data, sebanyak 89,1% atau 50 responden mengatakan bahwa
antrean di Kota Jakarta itu tidak tertib dan terjadi selak-menyelak antrean,
10
sebaliknya sebanyak 10,9% atau 10 responden bahwa antrean di Kota Jakarta
tertib dan teratur.
pertanyaan keempat “bagaimanakah menurutmu mengantre di Kota
Kamloops?”. berdasarkan analisis data, sebanyak 93,3% atau 56 responden
mengatakan bahwa ketika mereka sedang mengantre di Kota Kamloops
suasananya tertib dan teratur, sebaliknya sebanyak 6,7% atau 4 responden
mengatakan ketika mereka sedang mengantre di Kota Kamloops suasananya tidak
tertib dan terjadi selak-menyelak.
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Maka secara garis besar dari pertanyaan dan jawaban atas kuesioner, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan mengantre di Kota Kamloops lebih baik daripada
kegiatan mengantre di Kota Jakarta. Bagi sebagian masyarakat Indonesia kegiatan
mengantre merupakan suatu hal yang lumayan menyebalkan karena harus
menunggu disuatu antrean sambil berdiri. Sebaliknya bagi sebagian masyarakat
Kota Kamloops mengantre merupakan suatu keharusan karena dengan mengantre
akan tercipta suasana yang tertib. Dari keseluruhan sejauh ini masyarakat Jakarta
memiliki kesadaran mengantre yang sangat kecil dibanding kesadaran mengantre
masyarakat Kamloops.
5.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
BIODATA PENULIS
SD N 1 Lampung
SMP Tugasku
Email : anadief1@gmail.com
14
BIODATA PENULIS
Email : ericaastwti@gmail.com
15
BIODATA PENULIS
Emai : gilang.kartiko999@gmail.com
16
BIODATA PENULIS
SDI PB Soedirman
SMP ATC
Email : aryahafiidh@gmail.com
17
LAMPIRAN
18
19
20
21