Anda di halaman 1dari 23

SISTEMATIKA TUMBUHAN

ANGIOSPERMAE PRIMITIF DALAM APG IV

Kelompok 1:

1. Monica Risma T.A.W


2.
3.
4.
5.
6. Fatimah Darmawanti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2019
PENDAHULUAN

A. Dasar Teori
Dalam sistematika tumbuhan terdapat banyak ilmu yang dikaji salah satunya yaitu
filogeni. Ilmu filogeni atau filogenesis yaitu kajian mengenai hubungan di antara
kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap
mendasarinya. Tumbuhan yang ada dimuka bumi ini terus mengalami evolusi dari awal
keberadaannya hingga saat ini. Dalam perkembangannya masing masing-masing
tumbuhan memiliki karakter tersendiri. Menurut APG IV terdapat berbagai macam
tumbuhan angiospermae yang masih tergolong primitive. Tumbuhan-tumbuhan terssebut
diantaranya adalah ordo Amborellales yang terletak di bagian paling atas dari APG IV yang
dianggap sebagai pangkal evolusi ddari tumbuhan Angiospermae. Selanjutnya terdapat
ordo Nymphaeales dan ordo Austrobaileyales. Selanjunya terdapat klade Magnoliids yang
terdiri dari ordo Magnoliales, Laurales, Piperales dan Canellales, kemudian diikuti dengan
ordo Clhoranthales yang menjadi peralihan antara klade Magnoliids dan klade
Commolinids. Setiap ordo dan turunannya memiliki character dan character state
tersendiri sebagai bukti evolusinya.

B. Latar belakang
Biologi adalah ilmu yang memelajari tentang makhluk hidup termasuk tumbuhan.
Dalam memelajari tumbuhan terdapat banyak hal yang dikaji termasuk evousi tumbuhan
itu sendiri. Akan tetapi tidak semua orang yang pernah memelajari biologi utamanya
mahasiswa Pendidikan biologi mengetahui dan memahami adanya evolusi tumbuhan
angiospermae primitive dalam APG IV. Ilmu ini sangat penting untuk dipelajari dan
dipahami oleh mahasiswa Pendidikan biologi untuk memperdalam wawasannya mengingat
mereka adalah calon pendidik bagi para siswa. Jika seorag memiliki keluasan wawasan
yang luas tentang biologi maka akan memperlancar kegiatan belajar mengajar dan dapat
memenuhi kebutuhan pengetahuan siswa secara maksimal. Untuk itu dalam paper ini akan
dijelaskan tentang angiospermae yang dianggap primitive dalam APG IV.

C. Tujuan
Penulisan paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah sistematika
tumbuhan. Selain itu, paper ini bertujukan untuk memberikan pemahaman kepada [embaca
tentang angiospermae primitif dalam APG IV yang meliputi fitur menonjol, deskripsi
umum, filogeni dan beberapa contoh spesies representatif di setiap ordonya.
ISI
A. Amborellales
Terdiri dari 1 genus, dengan satu spesies : amborella trichopoda Endemik dari kepulauan
Caledonia baru di samudra pasifik selatan1

Fitur yang menonjol :


Berbentuk semak-semak dengan sedikit vessel dan dengan daun bertipe alternate yang
sederhana. Stipula sedikit, nodus unilacunar, bunga uniseksual, dengan multiseriate
perianth, stamen banyak sekali, pollen dengan berglanula ektexine, carpel tidak dengan
lengkap menutup, agregat buah dari drupe (buah batu).2

Genus umum : hanya genus Amborella dengan 1 spesies3

Deskripsi :

Amborellaceae paling diakui dalam studi molekuler untuk menjadi anggota angiosperma
paling dasar. Ketidak adaan pembuluh dalam ordo, yang terjadi pada angiospermae,
mungkin merupakan kondisi nenek moyang.

Amborellaceae berupa semak yang luas atau pohon kecil. Kayunya dengan trakeid tapi
tidak bervessel, nodus unilaculanar, semak tropis dioecious, tabung saringan plastida
bertipe S. Daun Amborellaceae berwarna hijau dan sederhana, tipe alternate spiral sampai
distichous, stomata bertipe anomositik, tidak ada stipula, mesofil dengan minyak eter yang
keluar. Perbungaan adalah cyme di ketiak. Bunga kecil, uniseksual, actinomorphic dan
hypogynous hingga perigynous. perianth dengan 5-13 tepal, benang sari pada bunga jantan
jumlahnya tak terhingga, dan laminar, gynoecium bunga betina adalah apocarpous,
placentasi marginal. ovulnya adalah soliter di setiap putik. Buahnya adalah drupecetum.
Sedikit bersatu di pangkal, dengan spiral diatur, tidak dirubah menjadi sepal dan petal.
Buah amborellaceae adalah sebuah agregat dari buah batu dengan bopeng batu-batu, dan
saku dari substansi resin, biji endosperm, kotiledon 2.4

Filogeni :
Saat ini pakar sistematika tanaman menerima amborella trichopoda sebagai garis
keturunan paling dasar dalam klade angiospermae. 5Dalam sistematika, istilah “basal”
menggambarkan garis keturunan yang menyimpang di dekat pangkal filogeni, dengan
demikian lebih awal dengan garis keturunan lainnya. Karena amborella tampaknya basal
dari tanaman lainnya, fitur tanaman berbunga awal dapat disimpulkan dengan

1
Gurcharan Singh, Plant systematics An Integrated Approach, science publisher, India, 2010, hlm. 409
2
Ibid, hlm. 410
3
Ibid, hlm 410
4
Ibid, hlm. 410-411
5
The Angoisperm Phylogeny Group, An update of the Angiosperm Phylogeny Group calssification for thr orders
and families of flowering plants : APG IV, Botanical Journal of the Linnean Society, 181 (1) : 1-20
membandingkan sifat turunan yang dimiliki oleh garis turunan angiospermae utama tetapi
tidak ada di amborella. Ciri-ciri ini dianggap telah berevolusi sebagai perbedaan garis
keturunan amborella.

Satu gagasan awal abad ke-20 tentang ciri-ciri bunga “primitif” dalam angiospermae, yang
diterima hingga relatif baru-baru ini , adalah model bunga magnolia. Ini membayangkan
bunga dengan banyak bagian yang tersusun dalam spiral di atas wadah yang panjang seperti
kerucut dan bukan sejumlah kecil bagian dalam lingkaran bunga yang lebih berbeda.

Dalam sebuah penelitian yang dirancang untuk memeprjelas hubungan antara tanaman
model yang dipelajari dengan baik seperti Arabidopsis Thaliana, dan basal angiosperma
Amborella, Nuphar (Nymphaeaceae), Illicium, monokotil, dan lebih banyak angiosperma
(eudicots) genom kloroplas yang menggunakan cDNA, dan tag urutan yang diekspresikan
. untuk gen bunga, cladogram yang ditunjukkan di bawah ini6

Hubungan yang dihipotesiskan dari tanaman benih yang ada ini menempatkan amborella
sebagai takson saudara dari semua angiospermae lainnya, dan menunjukkan gymnosermae
sebagai saudara kelompok monofiletik ke angiospermae. Ini mendukung teori teori bahwa
amborella bercabang dari garis selisih utama angiospermae sebelum leluhur dari
angiospermae hidup lainnya. Namun ada ketidak pastian hubungan amborellaceae dan
Nymphaeales : satu teori bahwa Amborellaceae adalah saudara monofiletik dengan
angiospermae yang masih ada. Yang lain mengusulkan bahwa amborallaceae dan
Nymphaceales membentuk klade yang merupakan kelompok saudara dari semua
angiospermae yang masih ada. Karena posisi evolusionernya di dasar clade tanaman
berbunga, terdapat dukungan untuk mengurutkan genom lengkap dari Amborella
trichopoda untuk dijadikan referensi untuk studi evolusi. Pada 2010, Yayasan Ilmu

6
Albert, V.A,dkk, Floral generesources from basal angoisperms for comparative genomics research, BMC Plant
Biology, 5 : 5
Pengetahuan Nasional AS memulai upaya pengurutan genom di Amborallea, dan
rancangan urutan genom diposting di situs web proyek pada Desember 2003.7

Spesies representative :

Amborella trichopoda

7
Amborella Genome Database
B. Nymphaeales
C. Austrobaileyales
Fitur Menonjol : Semak memanjat dengan susunan daun opposite, bunga soliter di
axil daun, banci dengan banyak tepal secara bertahap mulai dari kelopak hingga mahkota,
benang sari banyak8.
Genus utama : Austrobaileya adalah satu-satunya genus yang terdiri dari spesies
tunggal yang merupakan seluruh tumbuhan berbunga keluarga Austrobaileyaceae. Spesies
Austrobaileya scandes merupakan tanaman endemik hutan hujan tropis basah di timur laut
Queensland Australia9.
Deskripsi : Tanaman Austrobaileya tumbuh sebagai liana atau tanaman kayu
merambat dalam hutan tropis. Batang utama tumbuh dengan longgar bercabang lurus,
memanjang, dan berdaun. Daunnya kasar, berurat dan sederhana. Daun menghasilkan minyak
esensial dalam sel-sel minyak ether bulat pada bagian mesofil.
Bunga-bunga tidak terlalu menarik, memiliki bau yang kuat dan tidak
menyenangkan, tetapi strukturnya menempatkan Austrobaileya di antara flora yang secara
teoritis paling mirip dengan tanaman berbunga pertama di bumi. Perianth tidak dibedakan
menjadi petal dan sepal, melainkan terdiri dari serangkaian tepal yang disusun secara spiral
dengan ukuran yang sangat bervariasi. Benang sari terdiri dari struktur yang luas, hampir
seperti daun dengan kantung antera menempel pada permukaan atas. Semua ini dianggap
sebagai karakteristik primitif10.
Austrobaileya memiliki bunga besar dan soliter yang disusun secara spiral dengan
kelopak hijau pucat. Untuk menarik penyerbukan, bunga mengeluarkan bau menyengat
sehingga pollinator tertarik hinggap. Polinator biasanya lalat.
Filogeni : APG II (2008) menempatkan family Austrobaileyales bersama dengan
Trimeniaceae, Schisandraceae dan illiaceae dibawah ordo Austrobaileyales, tetapi belum
ditempatkan pada awal angiospermae. Pada sistem APG IV memasukan famili
Austrobaileyaceae pada ordo austrobaileyales. Austrobaileyales diterima sebagai salah satu
garis keturunan paling dasar dalam klade angiospermae.

8
Gurcharan Singh, Plant systematics, (New Delhi : Science Publisher, 2009) h, 413
9
Ibid., h. 414
10
Joan M. Losada et al, Prolonged embryogenesis in Austrobaileya scandens (Austrobaileyaceae) : its ecological
and evolutionary significance, (New Phytologist, 2017) h, 851
Spesies representative : Austrobaileya
scandes, Tanaman merambat hijau, berkayu
dengan batang utama yang melilit longgar
dan cabang lateral lurus dan rimbun
endemic di hutan hujan di timur laut
Queesnsland, Australia. Karakter
primitifnya adalah pada bunga belum bisa
dibedakan antara sepal dan petal. melainkan
terdiri dari serangkaian tepal yang disusun
secara spiral. Benang sari terdiri dari struktur yang luas, hampir seperti daun
dengan kantung antera menempel pada permukaan atas. Menurut penelitian
(Hoekstra, 1983), turunan filogenetik angiospermae memiliki perkecambahan
serbuk sari dan pertumbuhan tabung serbuk sari lebih cepat daripada sejumah
spesies tumbuhan runjung (Pinophyta atau Coniferae) dan gnetales11.

D. Magnoliids
1. Magnoliales, ordo magnolia dari tanaman berbunga, terdiri dari 5 famili
diantaranya : Myristicaceae, Magnoliaceae, Degeneriaceae, Himantandraceae,
Eupomatiaceae, dan Annonaceae. Anggota Magnoliales termasuk semak, kayu,
dan pohon. Magnoliales membentuk klade magnoliid, yang merupakan cabang
evolusi awal di pohon angiospermae. Pada pembahasan ini lebih dikhususkan
pada tiga famili yaitu :

Magnoliaceae
Fitur menonjol : Pohon atau semak dengan daun sederhana, meninggalkan bekas daun
pada nodus, bunga umunya soliter dengan kelamin ganda, hiasan bunga dapat dibedakan
antara kelopak dengan mahkota, tetapi kadang tersapat tenda bunga dalam jumlah besar
yang tersusun secara spiral tanpa perbedaan yang jelas antara kelopak dan mahkota.

11
Hoekstra FA et al, Physilogical evolution in angiosperm pollen : possible role of pollen vigor, Pollen: biology and
implications for plant breeding, (Amsterdam : The NetherlandsElsevier Science, 1983)
Benang sari banyak, tersusun dalam spiral. Bakal buah tersusun dalam spiral terletak di
ujung sumbu bunga12.
Genus Utama : Magnolia (80 spesies), Michelia (40), Talauma (40), dan Liriodendron
(2).
Filogeni : Famili ini dianggap sebagai anggota paling primitif dari angiospermae yang
masih ada selama beberapa decade dalam sistem klasifikasi Hallier (1905), Hutchinson
(1926, 1973). Namun beberapa ahli taksonomi menentang bahwa famili Winteraceae
lebih primitive dibanding dengan Magnoliaceae. Mereka berasumsi bahwa Magnoliaceae
relative sangat terspesialisasi baik secara vegetatif maupun perbungaan. Ciri-ciri primitif
dari Magnoliaceae termasuk bagian bunga yang tersusun secara spiral, benang sari
laminar, buah folikel, dan penyerbukan dibantu oleh serangga13.

Spesies Representatif :

Michelia champaca atau Magnolia


champaca.

Morfologi daun, daun cempaka


berbentuk bulat oval lanset, ujung dan
pangkal daun meruncing dengan
panjang berkisar 2,5-11 cm. Bekas
daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih dari pada setangah tangkai daun.
Morfologi buah, buah cempaka berbentuk bola yang memanjang dan sedikit bengkok.
Pada mulanya, buah berwarna hijau, lalu kemudian berubah menjadi abu-abu pucat dan
tertutup dengan bintil. Biji yang masak berwarna merah tua. Morfologi bunga, Bunga
cempaka berwarna putih kekuning-kuningan dan beraroma harum. Tenda bunga cempaka
sekitar 3-5 cm, yang bagian terdalam lebih sempit dan lebih runcing dari pada yang
terluar.
1. Degeneriaceae

12
Gurcharan Singh, Plant systematics, (New Delhi : Science Publisher, 2009) h, 423
13
Ibid., h. 425.
Fitur menonjol : Pohon atau semak dengan daun sederhan tersusun secara bergantian,
bunga biasanya soliter dengan kelamin ganda. Mahkota dan kelopak bisa dibedakan,
kelopak berjumlah 3 dan mahkota 12-18, benang sari banyak, karpel tunggal, tertutup
rapat, buah kasar dengan banyak biji14.
Genus utama : Degenaria, dengan 2 spesies yaitu Degenaria vitiensis dan Degenaria
roseiflora
Deskrispsi : Struktur bunga Degeneria dianggap primitif diantara tanaman berbunga.
Karakteristik benang sari sama dengan yang terdapat pada Austrobaileya dan
Magnoliaceae ; mereka tidak memiliki antera, filament dan ikat yang dapat dibedakan,
tetapi seperti daun dengan dua pasang mikrosporangia tertanam dipermukaan. Karpel
muda berbentuk cangkir, celah dipenuhi oleh rambut.
Filogeni ; Famili ini sebelumnya termasuk dalam Winteraceae, dan dianggap lebih dekat
dengan Zygophyllum oleh Hutchinson (1973). Sekarang diperlakukan sebagai keluarga
mandiri, lebih dekat dengan family Magnoliaceae dan Himantandraceae Takhtajan
(1987, 1997). Fitur primitif pada famili ini adalah dedaunan sederhana, banyak benang
sari laminar, karpel sebagian atau seluruhnya tertutup oleh stigma15.
Spesies representative :
Degeneria vitiensis merupakan
tanaman berbunga endemik Fiji. Dari
APG II sampai APG IV, memasukan
family ini pada ordo Magnoliales.
2. Annonaceae
Fitur menonjol : Pohon atau semak
dengan daun distichous (tampak
dalam dua deret jika dilihat dari atas,
sudut yang terbentuk umunya 180
derajat). Aroma bunga harum, bunga trimer dengan banyak benang sari yang tersusun
secara spiral, karpel bebas dan berjumlah banyak, buah agregat beri16.

14
Ibid., h. 425
15
Ibid., h. 426-427
16
Ibid., h. 427
Genus utama : Guateria (250 spesies), Xylopia (150), Uvaria (100), Artabotrys (100),
Annona (100) dan Polyalthia (100).
Deskripsi : Pohon, semak belukar atau liana, mengandung minyak astiri. Daun hijau
tersusun distichous, rongga skretori mengandung minyak, lender atau resin. Perbungaan
dengan bunga soliter atau racemose. Bunga berkelamin banci, kelopak 3, bersatu jarang
berlepasan, berdaging. Mahkota bervariasi warnanya putih, krem, kuning kehijauan,
coklat-kehijauan, jingga muda atau merah-violet, 6 atau 3, berlepasan atau menyatu, sama
panjang, sering kali lingkaran dalamnya mereduksi, berdaging , valvate atau imbricate.
Benang sari berkisar 25-100 tersusun secara spiral.
Filogeni : Secara umum disepakati bahwa keluarga Annonaceae berasal dari stok
Magnoliaceous. Hutchinson menempatkan Annonaceae merupakan family dari
Magnoliales. Ciri-ciri primitif meliputi banyak benang sari dan karpel yang disusun
secara spiral. Sepal dan kelopak lebih maju dari Magnoliaceae. Adapun yang merupakan
ciri-ciri lebih majunya Annoaceae adalah adanya buah berdaging17.
Spesies representative :
Annona muricata, Jenis ini berupa
perdu atau pohon kecil yang
umum dikenal dengan nama
sirsak/ buah nona/ nangka
seberang. Daunnya menjorong-
membundar telur sungsang, hijau
tua, mengkilat agak tebal, kelopak
segitiga; mahkota bunganya membundar telur lebar, hijau-kuning dan tebal; benangsari
banyak , tangkai sari berbulu. Buahnya meupakan buah agregat (pseudocarp) membulat
telur-lebar, menjorong yang berkembang dari karpel yang menyatu, berkulit hijau tua
berduri lunak, berdaging buah putih dan segar rasanya. Biji banyak, melonjong pipih,
berwarna coklat-hitam, mengkilat.

2.Laurales

17
Ibid., h. 428-429
Famili ini tersebar diseluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia, terutama di
hutan hujan Asia Tenggara dan Amerika Utara.18

Fitur yang menonjol

Pohon atau perdu yang aromatis, daun berganti-ganti, perianth kecil dan
tidak berbeda, benang sari dalam beberapa lingkaran, buah berbiji tunggal atau
berry.
Deskripsi
Pohon, atau perdu yang aromatis (kecuali Cassythta yang herba memanjat
atau parasit). Karbohidrat cadangan sering dalam bentuk inulin, terdapat tanin, juga
menghasilkan proanthosianin dan biasanya alkaloid dari kelompok benzyl
isoquinolin dan aporfin, umum terdapat sel-sel minyak atsiri (mengandung
monoterpen dan atau seskuiterpen) atau sel-sel lendir pada jaringan paenkim. Daun
tunggal, tersebar, jarang yang berbahan atau dalam lingkaran, tanpa stipula, Pada
Cassytha daun tereduksi menjadi sisik. Bunga dalam rasemus, spika, umbella atau
panikula. Setiap bunga aktinomorf, biseksual (kadang-kadang uniseksual) kaliks 6
sepal dalam 2 lingkaran, bersatu membentuk tabung pada bagian dasar ada
hyphatium. Korola tidak ada, stamen dalam 4 lingkaran masing-masing 3 helai
melekat pada tabung, kaliks 1 atau lebih lingkaran terdapat dapat berupa
stamonium. Antera membuka dengan klep, filamen sering mempunyai sepasang
tonjolan nektar pada dasar sampingnya. Pistilum 1 dengan ovarium superus, 1
karpel, 1 ruang dan 1 ovul. Buah baka atau drupa, pada dasarnya sering terdapat
kupula yang berasal dari kalik yang persisten. Biji dengan embrio yang besar,
keping biji mengandung minyak dan pati, asam laurat sering merupakan bagian
terbesar dari lemak. Biji tanda endosper. Famili ini terdiri dari (30-50 marga
tergantung pengarang). Dengan sekitar 2000-3000 jenis, tersebar di daerah tropis
dan subtropis. Pusat penyebaran tersebar di Asia Tenggara dan Brazil. Marga yang
besar adalah Cinnamomun (250 jenis), Persea (200), Cryptocaria (200), Litsea

18
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010), h.
431.
(250), dan Belischmiedia (150). Kepentingan ekonomi Famili ini antara lain karena
minyak aromatisnya dan penghasil kayu.19

Filogenik

Lauraceae umumnya dianggap sebagai famili yang lebih khusus


ditempatkan lebih dekat ke Monimiaceae dan Calycanthaceae. Urutan Laurales
umumnya dianggap milik kompleks magnoloid dan mewakili garis keturunan
divergen awal. Apomorfeies yang berasal dari Lauraceae dan Monimiaceae
termasuk ovarium dengan karpel tunggal dan butiran serbuk sari spinose. Benang
sari dengan pelengkap berpasangan dan kepala sari membuka dengan katup. Famili
ini secara tradisional dibagi menjadi dua subfamili Causythoideae (Cassytha) dan
Lauroideae. Yang terakhir ini dibagi menjadi tiga atau lima suku. Pada beberapa
tumbuhan Lauraceae, perianth dapat mewakili benang sari yang dimodifikasi
karena tepal dan benang sari Persea memiliki tiga jejak. Hypodaphnis dengan
indung telur yang lebih rendah dianggap sebagai saudara bagi anggota famili
lainnya.20
Spesies Representatif
 Cinnamomum burmanii (Kayu Manis)

19
Marina Silalahi, Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan, Tidak Diterbitkan, h. 45-46,
http://repository.uki.ac.id/197/1/TAKSONOMI%20TUMBUHAN%20TINGGI.pdf
20
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010), h. 432
Kingdom: Plantae

(tanpa Angiospermae
takson):

(tanpa Magnoliids
takson):

Ordo: Laurales

Famili: Lauraceae

Genus: Cinnamomum

Spesies: C. burmannii

 Persea americana (Alpukat)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Ranales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea
americana

3. Piperales
Fitur yang menonjol
Ordo ini sebagian besar merupakan tumbuhan berkayu menahun yang memanjat
jarang sekali dalam bentuk semak, dengan nodus yang melebar. Daun bervariasi dalam
bentuk dan 47 umumnya aromatik dan terasa pedas. Bunga sangat kecil, tersusun
dalam spika dan tidak memiliki perianthium. Genus Piper ditandai dengan buah yang
empuk, dengan 2-6 stamen, ovarium satu sel yang dosebut dengan orthotropus ovule.
Genus Peperomia berbeda Piper memiliki buah sebentar, 2 stame tanpa stipula dan
merupakan herba tegak. Spesies Piper species memnyukai habitat yang lembab yang
ditemukan pada hutan primer maupun hutan yang terganggu.21
Deskripsi
Biasanya berupa terna, semak merambat atau kayu atau pohon kecil yang
mengandung minyak esensial, batangnya disambung secara mencolok, 3 nodus
lacunar ke multilacunar, bundel pembuluh darah tersebar, elemen pembuluh dengan
skalariform atau dinding ujung sederhana, tabung saringan tipe-plastid.
Daun tunggal berseling, spiral, herba atau berdaging sederhana, seluruh selubung
petiolate berurat-berurat. Bunga biasanya biseksual, kadang uniseksualmeliki 1-10
stament, melekat pada dasar ovarium atau tidak/bebas.
Gynoecium dengan 2-4 karpel bersatu, atau karpel tunggal, ovarium superior,
unilokular, stigma 1-5, basal plasentasi; ovula, naik, ortotrop, bitegmic atau unitegmic,
crassinucellate. Buah biasanya berbiji besar dan sedikit, memiliki endospermia dan
kadang juga memiliki perisperma.22

Filogenik

Pipersceae bersama dengan Saururaceat merupakan kelompok monofiletik yang


sering dianggap sebagai ordo Piparales. Thorne sebelumnya menempatkan famili ini
dibawah subordo Piperineae daro ordo Madnoltales, tetapi kemudian memindahkan ke
bawah Piperales bersama dengan Aristolochiaceae, Hydnoraceae dan Lactoridaceae.
Piperaceae, seperti Saururaceae bersifat monofiletik. Peperomia dianggap sebagai

21
Marina Silalahi, Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan, Tidak Diterbitkan, h. 46-47,
http://repository.uki.ac.id/197/1/TAKSONOMI%20TUMBUHAN%20TINGGI.pdf
22
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010), h. 437
anggota famili yang paling rendah dengan banyak apomorf seperti areal tunggal, antera
monothecous, ovul unitegmic. Butiran serbuk sari yang tidak seimbang dan daun
sekulen sering dipindah ke famili Peperomiaceae yang berbeda. Thorne dan Stevens
menempatkan Peperomioideae, sedangkan 4 genera lainnya ditempatkan dibawah
Piperoideae.23
Spesies Representatif
 Piper nigrum
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : P. nigrum

4. Canelalles
Winteraceae

Fitur menonjol : Pohon dan semak dengan daun berganti sederhana dengan permukaan
bawah glaucous. ketentuan kurang., simpul trilacunar. tidak ada kapal, bunga berukuran sedang
dalam cymes, benang sari banyak dengan filamen pipih, serbuk sari dalam tetrads. stigma meluas
pada gaya dan buah folikel.
Deskripsi umum : Pohon atau semak yang kurang selaput dan dengan trakeid memanjang
sempit, des trilacunar, saringan tabung plastid tipe-S. Meninggalkan kasar, alternatif, aromatik,
kelenjar, mengandung terpenoid, seluruh, mirip dengan venic reticulate. di bawah permukaan
glaucous karena lapisan lilin, ketentuan dikirimkan. Perbungaan cymose atau fasikulasi.
dengan beberapa bunga berukuran sedang. terminal soliter di Zygogynum. Bunga biasanya
bersifat seksual, jarang poligami, aktinomorfik dengan benang sari yang disusun secara spiral,

23
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010), h. 438
hipoginosa. Kelopak dengan 2-6 sepal, bebas atau menyatu di pangkalan (Drimys), valvate,
kadang jatuh sebagai penutup. Corolla dengan 5 atau banyak petais. 2- atau lebih-seriate.
sebagian besar mencolok sejak awal. menanamkan Androecium dengan banyak benang sari,
sentrifugal, bebas, filamen diratakan atau hampir semua la.ninar, buruk dibedakan dari yang
lain, antera yang bithecous, memiliki hubungan yang panjang, introrse, konektifitas yang sering
melampaui anthers, tapetum amoeboid atau kelenjar, pollen uniporate, dirilis dalam tetrads.
Gynoecium dengan 1-banyak karpel, dalam satu putaran, biasanya bebas, kadang-kadang
sedikit berhubungan (Exospermum) atau sinkarposa (Zygogynum), ovarium superior dengan
plasentasi parictal, ovula 1-banyak. anatropis. bitegmic, crassinucellate, stigma meluas pada
gaya atau kapit, karpel kadang-kadang sebagian tidak disegel (Drimys). Buah dan buah beri
atau folikel, embrio menit. endosperma mencolok. Penyerbukan oleh kumbang smali
(Drimys). lalat dan ngengat. beberapa spesies angin diserbuki (Tasmannial. Dispersal terutama
buah beri oleh vertebrata.

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
(tanpa takson) : Magnoliids
Ordo : Canellales
Famili : Winteraceae

Filogeni : Filogeni: Keluarga telah memperoleh signifikansi filogenetik yang dapat


dipertimbangkan selama tiga dekade terakhir dan telah dianggap sebagai keluarga
angiosperma dan Drimys yang paling primitif (menurut Eames, 1961 kombinasi karakter
menunjukkan Belliolum sebagai genus paling primitif keluarga) sebagai genus paling primitif
dalam klasifikasi terbaru Thorne (versi pra-2003) dan Cronquist. Takhtajan juga menganggap
ini sebagai keluarga yang sangat primitif tetapi menganggap Degeneria (sebelumnya di bawah
Winteraceae, tetapi sekarang dipindahkan ke Degeneriaceae) sebagai genus yang paling
primitif. Posisi primitif Drimys didukung oleh tidak adanya vesel, trakeid memanjang yang
sempit, benang sari laminar dan polinasi kumbang yang lebih primitif. Catatan fosil keluarga
juga kembali ke 100-140 tahun. Hanya Chloranthaceae yang mungkin setua dalam sejarah
fosil angiospermae. Thorne (1996) daftar fitur primadona lainnya dari Drimys sebagai
alternatif, keseluruhan. ekstrak daun, serbuk sari dalam tetrads. Inisial kambial Jong dan
tracheid, sinar heterogen, dan pohon pinnate yang tidak terorganisir dengan baik, bunga kecil
berukuran sedang di dalam cymes, carpel tanpa gaya, sebagian disegel marin stigmatic, dan
buah folikel. Posisi Winteraceae di pangkal angiospermae. telah ditolak selama dekade
terakhir, sebagian besar karena kemunculan hipotesis asal herba. dan hasil studi cladistic
sebagian besar didasarkan pada data molekuler. Your.g (1981) mengintervensi neoteny dalam
keluarga dengan sejumlah pembalikan. Juga disarankan bahwa keluarga memiliki keturunan
yang sama dengan liciaceae (Doyle dan Donoghue, 1993) dan An.borellaceae (Loconte dan
Stevenson, 1991). Loconte (1996), pada perbandingan berbagai hipotesis menyimpulkan
bahwa pohon berdasarkan pada hipotesis Winteraceae adalah dua langkah lebih lama dari satu
berdasarkan pada Calycanthaceac.

Spesies representatif : Michelia hampaca L (Cempaka Kuning atau Kembang Kantil) 24

E. Chloranthaceae

Fitur menonjol : Meninggalkan aromatik, berlawanan,sederhana dengan dasar


tangkai, bunga kecil, kurang perianth. Benang sari 1-3, terhubung dalam massa, karpel 1.
Ovarium inferior dengan ovula tunggal.buah berbiji kecil

24
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010),
h.433-435
Deskripsi Umum : Herbal atau semak atau pohon cemara yang mengandung minyak
essensial. Pembuluh tidak tidak ada di Sarcandra (pembuluh dilaporkan di akar, tetapi tidak di
batang). hadir pada orang lain tetapi dengan elemen tapering panjang. dengan pelat perforasi
skalariforin, nodus unilacunar atau trilacunar. sast-tube plastids tipe-S. Daun aromatik.
sebaliknya, sederhana, biasanya bergerigi di sepanjang margin, tangkai daun sering dihubungkan
di pangkalan, ketentuan kecil. interpetiolar. mesofil daun dengan sel-sel minyak eter bulat bola
Inflorescence suatu lonjakan, malai atau kapit, unit-unit pengaruh utama cymose. Bunga biasanya
berkelamin tunggal atau pseudobisual karena koherensi bunga jantan dan betina, berkelamin
tunggal di Ascarina dan Hedyosmum tetapi biseksual di Chloranthus dan Sarcandra. menit bunga.
braktat, aktinomorfik. Perianth tidak ada pada bunga jantan, tidak sempurna dan seperti kelopak
dan bergantungan dengan ovarium pada bunga betina, yang terakhir kadang-kadang benar-benar
telanjang (Ascarina) atau tertutup oleh bract cupular (Hedyosmum). Androecium dengan satu
(Sarcandra) atau tiga benang sari terhubung ke massa tunggal dengan antera tengah yang sering
bithecous dan monotheeous

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Chloranthales
Famili : Chloranthaceae

Filogeni : Phylogeny: Keluarga secara tradisional ditempatkan di kompleks


magnoloid di bawah perintah Piperales (Cronquist), Chloranthales (Takhtajan, Dailgren, Thorne).
Donoghue dan Doyle (1989) menempatkan Chloranthaceae di bawah Laurales, tetapi posisi ini
tidak didukung oleh analisis cladistic berbasis DNA. Taylor dan Hickey (1996) menganggap
Chloranthaceae sebagai keluarga dasar angiospermae. Keluarga menunjukkan karakter
plesiomorfik seperti bunga dalam perbungaan, tanaman dioecious, karper soliter, plentasi apikal,
dan buah drupaceous dengan biji kecil. Keluarga adalah yang tertua dalam catatan fosil, fosil ge-
nus Clavitopollenites ditugaskan ke Chloranthaceae dan lebih dekat ke genus Ascarina. Batang-
batang Sarcandra pada dasarnya adalah bebas-kapal. Pada genus lain, pembuluh bersifat primitif
dengan elemen-elemen pembuluh yang panjang, bertas dan dengan banyak pelat perforasi
berpalang. Keluarga tersebut dianggap paling awal untuk merekam penyerbukan angin dalam
angiospermae. Taylor dan Hickey percaya pada asal usul Chloranthaceae dari gnetopsids.
berhipotesis bahwa ovula dan bract yang mensubstitusi unit bunga di Chloranthaceae adalah
homolog dengan salah satu ovula terminal dan proanthophyll yang menggantikan anthion beberapa
unit perbungaan) Chloranthaceae telah mengalami pengurangan yang cukup besar dalam jumlah
bagian-bagiannya serta tingkat elaborasi secara umum. Thorne (1996 menganggap Trimeniaceae
sebagai kerabat terdekat Chloranthaceae. Posisi keluarga ini dalam sistem APG tidak pasti.
Keluarga ini adalah saudara dari magnoliid + eudicot dalam analisis terkotak enam gen dengan 84
per dukungan boctstrap (Zanis et al .. 2003), tetapi APG Il lebih memilih untuk menjaga keluarga
tidak ditempatkan pada awal angiospermae, tanpa menetapkannya pada urutan apa pun. APweb
menempatkannya di bawah Chloranthales, sebelum Magnoliid, tetapi setelah Commelinids.
Thorne sebelumnya (1999) menempatkan keluarga di bawah Magnoliales di bawah memesan
Chloranthineae setelah Winterineae dan llicineae, tetapi dalam revisi berikutnya (2003)
menempatkannya (bersama dengan Amborellaceae, Trimeniaceae dan Austrobaileyaceae) di
bawah urutan yang berbeda Chloranıhales di bagian gnetopsids. akhirnya dihapus pada tahun
2006. 2007 bersama dengan Nymphaeales di bawah subclass yang berbeda Chloranthidae. 25

Spesies representatif :`Tumbuhan Hedyosmum

25
Gurcharan Singh, Plant Systematics an Integrated Approach, (Edisi ke-3; Enfield: Science Publishers, 2010),
h.411-413
PENUTUP

Kessimpulan

Amborellales terdiri dari 1 genus, dengan satu spesies : amborella trichopoda Endemik
dari kepulauan Caledonia baru di samudra pasifik selatan. Berbentuk semak-semak dengan sedikit
vessel dan dengan daun bertipe alternate yang sederhana. Stipula sedikit, nodus unilacunar, bunga
uniseksual, dengan multiseriate perianth, stamen banyak sekali, pollen dengan berglanula
ektexine, carpel tidak dengan lengkap menutup, agregat buah dari drupe (buah batu).

Austrobaileyales memiliki ciri menonjol berupa semak memanjat dengan susunan daun
opposite, bunga soliter di axil daun, banci dengan banyak tepal secara bertahap mulai dari kelopak
hingga mahkota, benang sari banyak contoh spesies representativenya adalah Austrobaileya
scandes,

Klade Magnoliids yang terdiri dari ordo Magnoliales, Laurales, Piperales dan Canellales.
ordo magnolia dari tanaman berbunga, terdiri dari 5 famili diantaranya : Myristicaceae,
Magnoliaceae, Degeneriaceae, Himantandraceae, Eupomatiaceae, dan Annonaceae Genus utama
: Degenaria, dengan 2 spesies yaitu Degenaria vitiensis dan Degenaria roseiflora contoh spesies
representative : Degeneria vitiensis Genus utama : Guateria (250 spesies), Xylopia (150), Uvaria
(100), Artabotrys (100), Annona (100) dan Polyalthia (100) contoh Spesies representative :
Annona muricate. Laurales Famili ini tersebar diseluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia,
terutama di hutan hujan Asia Tenggara dan Amerika Utara. Fitur yang menonjol berupa pohon
atau perdu yang aromatis, daun berganti-ganti, perianth kecil dan tidak berbeda, benang sari dalam
beberapa lingkaran, buah berbiji tunggal atau berry, contoh spesies representatif Cinnamomum
burmanii (Kayu Manis). Genus Piper ditandai dengan buah yang empuk, dengan 2-6 stamen,
ovarium satu sel yang dosebut dengan orthotropus ovule. Genus Peperomia berbeda Piper
memiliki buah sebentar, 2 stame tanpa stipula dan merupakan herba tegak. Spesies Piper species
memnyukai habitat yang lembab yang ditemukan pada hutan primer maupun hutan yang
terganggu, contoh species representatifnya adalah piper nigrum.

Canelalles salah satunya Winteraceae memiliki karakter berupa pohon dan semak dengan
daun berganti sederhana dengan permukaan bawah glaucous. ketentuan kurang., simpul trilacunar.
tidak ada kapal, bunga berukuran sedang dalam cymes, benang sari banyak dengan filamen pipih,
serbuk sari dalam tetrads. stigma meluas pada gaya dan buah folikel.

Chloranthaceae memiliki fitur menonjol meninggalkan aromatik, berlawanan,sederhana


dengan dasar tangkai, bunga kecil, kurang perianth. Benang sari 1-3, terhubung dalam massa,
karpel 1. Ovarium inferior dengan ovula tunggal.buah berbiji kecil
DAFTAR PUSTAKA

Hoekstra FA. Mulcahy DL, Ottaviano E. 1983. Physiological evolution in angiosperm


pollen: possible role of pollen vigor, Pollen: biology and implications for plant breeding.
Amsterdam, The NetherlandsElsevier Science
Joan M. Losada et al. 2017. Prolonged embryogenesis in Austrobaileya scandens
(Austrobaileyaceae) : its ecological and evolutionary significance.New Phytologist. Vol
215:851-864

Silalahi, Marina. Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan. Tidak Diterbitkan.


http://repository.uki.ac.id/197/1/TAKSONOMI%20TUMBUHAN%20TINGGI.pdf

Singh Gurcharan. 2009. Plant Systematics. Enfiled : Science Publishers

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai