Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI


PEMBIMBING : ALFIANA ADHITASARI, ST., M.Eng.

Tanggal Praktikum : Selasa,12 November 2019


Tanggal Pengumpulan : Selasa, 19 November 2019

Oleh :

Kelas/Kelompok : 3B/

Melinda Indah Kusuma 171411051

Miranti Nur Arafah 171411052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Secara harafiah operasi humidifikasi berarti operasi kelembaban. Namun di dalam


praktik, operasi humidifikasi mempunyai arti yang lebih luas yang tidak saja terbatas pada
operasi kelembaban saja, tetapi juga meliputi operasi dehumidifikasi (menurunkan
kelembaban), pendinginan cairan, pendinginan gas dan pengukuran kelembaban gas. Bahan
yang ditransfer di antara fase-fase dalam operasi humidifikasi meliputi bahan fase cair murni
yang ditransfer dengan cara penguapan atau pengembunan. Di dalam operasi humidifikasi
ini, di samping terjadi transfer massa juga terjadi transfer panas, sehingga di dalam operasi
ini perlu mengetahui karakteristik keseimbangan sistem, juga perlu diketahui karakteristik
entalpi sistem.
Untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi.
Sedangkan, dalam humidifikasi, kadar uap air dapat ditingkatkan dengan melewatkan aliran
gas diatas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam aliran gas. Contoh paling sederhana
adalah pengeringan padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan
utama dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek samping. Contoh proses dehumidifikasi
adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin
yaitu udara. Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi dan
dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus dihilangkan dari gas klor basah,
sehingga gas ini bias digunakan pada peralatan baja untuk menghindari korosi. Demikian
juga pada proses pembuatan asam sulfat, gas yang digunakan dikeringkan sebelum masuk ke
konventor bertekanan yaitu dengan jalan melewati pada bahan yang menyerap air
(dehydrating agent) seperti silica gel, asam sulfat pekat, dan lain-lain.

Dalam pembahasan ini, kita akan menggunakan satuan massa gas bebas uap sebagai
dasar perhitungan. Dalam fase gas, uap akan dinamakan komponen A dan gas tetap
komponen B. Oleh karena sifat-sifat campuran gas-uap itu berubah sesuai dengan tekanan
totalnya, tekanan harus ditetapkan dulu. Kecuali bila dinyatakan lain, kita andaikan tekanan
total 1 atm. Demikian pula, kita andaikan bahwa gas dan uap itu mematuhi hukum gas ideal.
Kelembaban (humidity) ialah massa uap yang dibawah oleh satu satuan massa gas bebas-uap.
Menurut definisi ini, kelembaban hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam
campuran bila tekanan total dibuat tetap. Jadi tekanan bagian uap adalah PA atm, rasio molal
antara uap dan gas pada 1 atm adalah PA/(1 – PA)

I.2 Tujuan Percobaan

1. Mengetahui prinsip humidifikasi dan dehumidifikasi

2. Menghitung koefisien perpindahan panas (hGa) dan koefisien pindah massa (Kya) pada
proses humidifikasi

3.Menghitung harga kelembaban (Y), suhu udara (T) dan entalpi (H) pada proses
humidifikasi dan dehumidifikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


4.1.1 Dehumidifikasi Tanpa Pemanasan

Tabel 4.1. Data Suhu Bola Basah pada Tiap Kolom

Temperatur Basah (0C)


∆P
(mmHg) T in T out Ta Tb Tc Td

20 21 20 21 21 20 21

30 22 23 22 22 21 22

40 22 22 22 22 21 22

50 23 28 22 22 21 22

60 22 23 22 22 22 22

Tabel 4.2. Data Suhu Bola Kering pada Tiap Kolom

Temperatur Kering (0C)


∆P
(mmHg) T in T out Ta Tb Tc Td

20 29 35 32 34 32 30

30 31 37 32 34 35 33

40 30 38 30 32 34 31

50 32 38 30 29 30 32

60 33 38 33 34 35 35
Tabel 4.3. Data Pengukuran Laju Alir Udara Menggunakan Anemometer

Laju Alir Udara


∆P (m/s)
(mmHg)
In Out

20 3.49 4.82

30 4.34 6.47

40 4.57 7.25

50 5.29 5.66

60 5.55 8.18

Tabel 4.4. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice

ΔP orifice Orifice (Vo) (m/s)


(mmHg)
In Out A B C D
20 42.1512 42.3927 44.2778 42.3927 42.3445 44.2778
30 51.6244 52.2144 54.5107 51.9203 51.9940 54.4544
40 59.9524 59.9524 63.0084 59.6108 60.0034 62.9435
50 67.0288 68.1617 70.4455 66.6469 66.8381 70.4455
60 73.4264 73.8424 77.0102 73.4264 73.7594 77.4070

Tabel 4.5. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara Masuk (Y1) dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart

T in T out
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
65 60 0.014 57.5 25 0.0085
20
65 48 0.013 61 30 0.012
30
65 50 0.013 69 25 0.01
40
69 49 0.014 69 49 0.02
50
65 39 0.012 77 25 0.01
60
Tabel 4.6. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara A dan Udara B, dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart

Ta Tb
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
20 65 38 0.0128 61 31 0.0105
30 66 44 0.0142 65 35 0.012
40 66 52 0.0136 65 42 0.013
50 66 52 0.0136 65 57 0.014
60 66 40 0.0138 65 35 0.012

Tabel 4.7. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara C dan Udara D, dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart

Tc Td
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
57 35 0.0098 65 46 0.0136
20
61.5 28 0.01 66 40 0.0138
30
61.5 32.5 0.0102 66 44 0.0142
40
61.5 45 0.012 66 52 0.0136
50
64.5 32.5 0.0112 66 34 0.013
60
Grafik kelembaban (Y) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir

a. Pada beda tekanan 20 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada


ΔP = 20 mmHg
0.015
Humidity (kg/kg dry air)

0.01

0.005

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.1. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg

b. Pada beda tekanan 30 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


30 mmHg
0.016
Humidity (kg/kg dry air)

0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
30 mmHg

c. Pada beda tekanan 40 mmHg


Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada
ΔP = 40 mmHg
0.015

Humidity (kg/kg dry air)


0.01

0.005

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
40 mmHg

d. Pada beda tekanan 50 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada


ΔP = 50 mmHg
0.025
Humidity (kg/kg dry air)

0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
50 mmHg
e. Pada beda tekanan 60 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada


ΔP = 60 mmHg
0.015
Humidity (kg/kg dry air)
0.01

0.005

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
60 mmHg

Grafik entalpi (H) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir

a. Pada beda tekanan 20 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 20


mmHg
66
65
Entalpi (kJ/kg dry air)

64
63
62
61
60
59
58
57
56
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
b. Pada beda tekanan 30 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 30


mmHg
67

66
Entalpi (kJ/kg dry air)

65

64

63

62

61

60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.7. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 30
mmHg
c. Pada beda tekanan 40 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 40


mmHg
70
69
Entalpi (kJ/kg dry air)

68
67
66
65
64
63
62
61
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.8. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 40
mmHg
d. Pada beda tekanan 50 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


50 mmHg
70
Entalpi (kJ/kg dry air)

68

66

64

62

60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.9. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 50
mmHg

e. Pada beda tekanan 60 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 60


mmHg
80
Entalpi (kJ/kg dry air)

75

70

65

60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 60
mmHg
4.1.2 Dehumidifikasi Dengan Pemanasan

Tabel 4.1. Data Suhu Bola Basah pada Tiap Kolom Berbeda

Temperatur Basah (0C)


∆P
(mmHg) T in T out Ta Tb Tc Td
25 30 26 25 26 26
20
25 28 24 24 24 25
30
26 26 25 26 23 24
40
25 26 24 25 22 23
50
24 25 24 24 24 23
60

Tabel 4.2. Data Suhu Bola Kering pada Tiap Kolom Berbeda

Temperatur Kering (0C)


∆P
(mmHg) T in T out Ta Tb Tc Td
30 54 38 39 40 42
20
44 54 38 46 43 43
30
41 51 43 45 45 42
40
40 47 38 42 40 46
50
38 49 37 40 44 42
60

Tabel 4.3. Data Pengukuran Laju Alir Udara Menggunakan Anemometer

Laju Alir Udara


∆P
(mmHg) Masuk Keluar
3,23 5,09
20
4,21 6,29
30
4,73 6,18
40
5,18 8,88
50
5,96 8,62
60

Tabel 4.4. Data Panjang Kolom

Kolom Panjang Kolom (m)


Masuk 0
A 0.85
B 1.00
C 1,10
D 1.15
Keluar 1,8

Tabel 4.5. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice

ΔP orifice Orifice (Vo) (m/s)


(mmHg) masuk A B C D keluar
20 42,6329 43,4631 45,0324 43,1093 43,3455 44,0465
30 53,3749 52,5070 56,7140 52,7979 53,0872 53,6611
40 60,9657 61,0494 67,0288 61,1330 60,9657 61,6320
50 67,7862 67,7862 71,4529 67,7862 68,5352 68,5352
60 74,2561 74,1322 77,8804 74,7495 74,6675 75,4835

Tabel 4.6. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara Masuk (Y1) dan Udara A (A) dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart

Masuk A
ΔP
orifice Entalpi Specific Entalpi Specific
RH Humidity RH Humidity
(mmHg) (kJ/kg Volume (kJ/kg Volume
(%) (kg/kg dry air) (%) (kg/kg dry air)
dry air) (m3/kg) dry air) (m3/kg)
20 77 41 0,89 0,0155 80 39 0,925 0,0165
30 106 40 0,93 0,0235 71,5 32,5 0,9 0,013
40 81 30 0,91 0,016 75,5 22,5 0,9125 0,0125
50 77 30 0,9 0,014 71,5 32,5 0,9 0,013
60 72 30 0,9 0,013 72 35 0,897 0,0135

Tabel 4.7. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara B dan Udara C (C), dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart

B C
ΔP
orifice Entalpi Specific Humidity Entalpi Specific Humidity
RH RH
(mmHg) (kJ/kg Volume (kg/kg dry (kJ/kg Volume (kg/kg dry
(%) (%)
dry air) (m3/kg) air) dry air) (m3/kg) air)
20 83 35 0,993 0,0168 80 35 0,91 0,0155
30 77 18 1,05 0,0114 71 20 0,91 0,011
40 87 24 1,1 0,0154 71 17 0,915 0,01
50 83 28 1 0,015 63,5 20 0,9 0,0095
60 78 9 0,99 0,014 71 18 0,912 0,0105

Tabel 4.8. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara D dan Udara Keluar (Y2), dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart

D keluar
ΔP
orifice Entalpi Specific Humidity Entalpi Specific Humidity
RH RH
(mmHg) (kJ/kg Volume (kg/kg dry (kJ/kg Volume (kg/kg dry
(%) (%)
dry air) (m3/kg) air) dry air) (m3/kg) air)
20 81 28 0,92 0,015 100 18 0,95 0,017
30 77 24 0,92 0,013 90 14 0,94 0,013
40 73 23 0,91 0,011 81 13 0,93 0,012
50 69 14 0,92 0,01 81 19 0,92 0,013
60 69 20 0,91 0,01 77 14 0,93 0,01
Grafik kelembaban (Y) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir

a. Pada ΔP = 20 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


20 mmHg
0.0175
Humidity (kg/kg dry air)

0.017

0.0165

0.016

0.0155

0.015

0.0145
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.1. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg

b. Pada ΔP = 30 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


30 mmHg
0.025
Humidity (kg/kg dry air)

0.02

0.015

0.01

0.005

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
c. Pada ΔP = 40 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


40 mmHg
0.018
0.016
Humidity (kg/kg dry air) 0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
40 mmHg

d. Pada ΔP = 50 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


50 mmHg
0.016
Humidity (kg/kg dry air)

0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
50 mmHg
e. Pada ΔP = 60 mmHg

Kelembaban Terhadap Panjang Kolom pada ΔP =


50 mmHg
Humidity (kg/kg dry air) 0.016
0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
60 mmHg

Grafik entalpi (H) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir

a. Pada ΔP = 20 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 20


mmHg
120

100
Entalpi (kJ/kg dry air)

80

60

40

20

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 20
mmHg
b. Pada ΔP = 30 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 30


mmHg
120

100
Entalpi (kJ/kg dry air)

80

60

40

20

0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.7. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada
∆P 30 mmHg

c. Pada ΔP = 40 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 40


mmHg
100
90
Entalpi (kJ/kg dry air)

80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.8. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 40
mmHg
d. Pada ΔP = 50 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP = 50


mmHg
90
80
Entalpi (kJ/kg dry air) 70
60
50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.9. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 50
mmHg

e. Pada ΔP = 60 mmHg

Entalpi Terhadap Panjang Kolom pada ΔP


= 60 mmHg
80
Entalpi (kJ/kg dry air)

78
76
74
72
70
68
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 60
mmHg
4.1.3 Humidifikasi Tanpa Pemanasan

Tabel 4.1. Data Temperatur Udara Bola Basah, Bola Kering dan Temperatur Air
dalam Reaktor

Temperatur Air T Udara Kering T Udara Basah


Waktu ('C) ('C) ('C)
(menit)
In Out In Out In out
0 25 23 28 24 21 22
3 24 23 27 24 22 22
6 24 24 28 24 22 23
9 24 24 29 24 22 23
12 24 24 31 25 21 23
15 24 24 29 24 22 23
18 25 24 29 24 22 22
21 25 25 32 25 22 23
24 25 25 33 26 22 23
27 25 25 33 24 22 23
30 25 25 33 24 22 23
*∆P = 30 mbar dan Laju Alir Pompa = 100 L/jam

Tabel 4.2. Data Pengukuran Laju Alir Udara Menggunakan Anemometer

Laju Alir Udara (m/s)


Waktu (menit)
In Out
0 4.08 4
3 4.35 3.67
6 3.89 3.56
9 3.53 3.48
12 4.13 3.77
15 3.69 3.45
18 4.89 3.52
21 5.52 3.43
24 5.27 3.96
27 5.58 4.5
30 4.29 4.73

*∆P = 30 mbar dan Laju Alir Pompa = 100 L/jam


Tabel 4.3. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice

Waktu P' masuk V Orifice P' keluar V Orifice keluar


(menit) (kg/m3) Masuk (m/s) (kg/m3) (m/s)

0 1.050 29.07871 1.160093 27.67007


3 1.050 29.07871 1.160093 27.67007
6 1.049 29.09398 1.15942 27.67809
9 1.031 29.35232 1.15942 27.67809
12 1.048 29.10924 1.158749 27.68612
15 1.031 29.35232 1.15942 27.67809
18 1.031 29.35232 1.160093 27.67007
21 1.033 29.32205 1.158749 27.68612
24 1.033 29.32205 1.156069 27.71818
27 1.033 29.32205 1.15942 27.67809
30 1.033 29.32205 1.15942 27.67809

Tabel 4.4. Data Kelembaban Udara, Ratio Humidity, Entalpi Udara Masuk (Y1)
dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Pysicometric Chart

T udara In T udara Out

Waktu Volume Volume


Humidity
(menit) Entalpi RH Humidity (kg Spesicific Entalpi RH Spesicific
(kg air/kg
(KJ/Kg) (%) air/kg UK) (m3/kg dry (KJ/Kg) (%) (m3/kg dry
UK)
air) air)
0 65 55 0.014 0.952 64.5 85 0.016 0.862
3 66 68 0.0164 0.952 64.5 85 0.017 0.862
6 66 62 0.0158 0.953 68 91 0.0175 0.8625
9 66 56 0.0155 0.97 68 91 0.0175 0.8625
12 65 43 0.0132 0.954 68 85 0.017 0.863
15 66 56 0.0155 0.97 68 91 0.0175 0.8625
18 66 44 0.0144 0.97 64.5 85 0.016 0.862
21 66 40 0.0138 0.968 68 85 0.017 0.863
24 66 40 0.0138 0.968 68 78 0.0165 0.865
27 66 40 0.0138 0.968 68 91 0.0175 0.8625
30 66 40 0.0138 0.968 68 91 0.0175 0.8625
Tabel 4.5. Data Kapasitas Panas Lembab Udara Masuk dan Keluar Menggunakan
Pysicometric Chart

Kapasitas Panas
Waktu (Joule)
(menit)
In Out
0 123.2 122.26
6 125.08 122.26
9 125.08 128.84
12 125.08 128.84
15 123.2 128.84
18 125.08 128.84
21 125.08 122.26
24 125.08 128.84
27 125.08 128.84
30 125.08 128.84
33 125.08 128.84

Tabel 4.6. Data Hasil Perhitungan Nilai Kya, hGa, NtG dan Htg

Waktu
Kya hGa NtG
(menit)
0 0.244942 38.07891 1.098612289
3 0.16893 19.32999 0.757685702
6 0.321305 19.34014 1.440361582
9 0.357152 19.51188 1.586965057
12 0.297958 30.20851 1.335001067
15 0.357152 19.51188 1.586965057
18 0.296463 11.41372 1.31730149
21 0.311669 11.40194 1.386294361
24 0.225564 11.40194 1.003302109
27 0.426513 11.40194 1.897119985
30 0.426513 11.40194 1.897119985
Tabel 4.7. Data Hasil Perhitungan Massa Udara Kering, Massa Udara Basah, Kandungan
H2O Masuk dan Keluar Kolom, serta Jumlah H2O yang diserap

massa udara
Massa Udara
basah Kandungan Kandungan
Kering
Waktu masuk (kg H2O masuk H2O keluar Jumlah H2O
Masuk (kg
(menit) H2O/kg kolom (kg kolom (kg yang diserap
udara
udara H2O) H2O)
kering)
kering)
0 0.335217243 0.330588997 0.004628246 0.005289424 0.00066
3 0.336334634 0.330907747 0.005426887 0.005625432 0.00020
6 0.335569362 0.330349835 0.005219527 0.005781122 0.00056
9 0.340424406 0.335228367 0.00519604 0.005866496 0.00067
12 0.332606467 0.32827326 0.004333207 0.005580645 0.00125
15 0.340424406 0.335228367 0.00519604 0.005866496 0.00067
18 0.340424406 0.335591883 0.004832523 0.00536947 0.00054
21 0.336380968 0.331802099 0.004578869 0.005640636 0.00106
24 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005456843 0.00089
27 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005787561 0.00122
30 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005787561 0.00122

Tabel 4.8. Data Temperatur Air dan Udara Konstan (Keadaan Steady State)

Waktu T Air ( ̊C) T Udara Kering ( ̊C) T udara Basah ( ̊C)


(menit) Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
30 25 25 33 24 22 23

4.1.4 Humidifikasi Dengan Pemanasan

Tabel 4.1. Data Temperatur Udara Bola Basah, Bola Kering, Tempeatur Air dalam
Reaktor, dan Pengukuran Laju Alir dengan menggunakan Anemometer Tiap Waktu

T Udara Kering T Udara Basah Laju Alir Udara


Waktu Temperatur Air ('C)
('C) ('C) (m/s)
(menit)
In Out In Out In out In Out
0 28 27 45 30 25 24 4,46 3,23
3 28 27 42 29 23 26 4,88 3,85
6 29 28 44 30 24 27 4,83 3,11
9 29 28 43 30 24 26 4,57 3,37
12 28 27 40 30 23 25 4,24 3,79
15 28 27 38 28 22 25 5,15 4,24
18 27 26 38 28 23 25 4,12 4,03
21 27 26 37 28 24 25 4,28 4,7
24 27 26 35 28 24 25 4,61 3,81
27 27 26 34 28 24 25 4,2 3,77
30 27 26 34 29 24 25 4,13 3,6

Tabel 4.2. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice

Tabel 4.3. Data Kelembaban Udara, Ratio Humidity, Entalpi Udara Masuk (Y1)
dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Pysicometric Chart

Waktu P' masuk V Orifice Masuk P' keluar V Orifice keluar


(menit) (kg/m3) (m/s) (kg/m3) (m/s)

0 1,087 28,586 1,136 27,957


3 1,099 28,43 1,136 27,9557
6 1,087 28,586 1,124 28,116
9 1,087 28,586 1,136 27,957
12 1,124 28,116 1,136 27,957
15 1,124 28,116 1,149 27,798
18 1,124 28,116 1,149 27,798
21 1,124 28,116 1,149 27,798
24 1,124 28,116 1,149 27,798
27 1,136 27,957 1,149 27,798
30 1,136 27,957 1,149 27,798

Tabel 4.4 Data Kapasitas Panas Lembab Udara Masuk dan Keluar Menggunakan
Pysicometric Chart

Waktu Kapasitas Panas


(menit) In Out
0 130,72 138,24
3 130,72 153,28
6 138,24 160,8
9 138,24 153,28
12 130,72 145,76
15 123,2 145,76
18 130,72 145,76
21 138,24 145,76
24 138,24 145,76
27 138,24 145,76
30 138,24 145,76

Tabel 4.5. Data Hasil Perhitungan Nilai Kya, hGa, NtG dan Htg

Waktu (menit) Kya hGa NtG


0 0,173 0,000 0,79
3 0,302 45,860 1,39
6 0,307 48,764 1,4
9 0,230 27,763 1,05
12 0,196 25,821 0,91
15 0,285 29,178 1,32
18 0,276 39,065 1,28
21 0,254 32,740 1,18
24 0,237 32,740 1,1
27 0,221 32,555 1,03
30 0,173 32,555 0,81

Tabel 4.6. Data Hasil Perhitungan Massa Udara Kering, dan Massa Udara Basah.

Waktu Massa Udara Kering massa udara basah masuk


(menit) Masuk (kg udara kering) (kg H2O/kg udara kering)
0 0,3042 0,3069
3 0,3035 0,3065
6 0,3046 0,3079
9 0,3055 0,3089
12 0,2984 0,3017
15 0,3006 0,3036
18 0,3009 0,3036
21 0,3007 0,3046
24 0,3022 0,3066
27 0,2996 0,3041
30 0,2996 0,3041
Tabel 4.7. Data Hasil Perhitungan Kandungan H2O Masuk dan Keluar Kolom, serta
Jumlah H2O yang diserap

Kandungan H2O Kandungan H2O


Waktu Jumlah H2O yang
masuk kolom (kg keluar kolom (kg
(menit) diserap
H2O) H2O)
0 0,00274 0,00502 0,00228
3 0,00303 0,00622 0,00319
6 0,00335 0,00655 0,00320
9 0,00336 0,00611 0,00275
12 0,00328 0,00537 0,00209
15 0,00301 0,00571 0,00271
18 0,00271 0,00572 0,00301
21 0,00391 0,00571 0,00180
24 0,00438 0,00574 0,00136
27 0,00449 0,00569 0,00120
30 0,00449 0,00569 0,00120

Tabel 4.8. Data Temperatur Air dan Udara Konstan (Keadaan Steady State)

Waktu T Air T Udara Kering T udara Basah


(menit)
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
30 27 26 34 29 24 25

Anda mungkin juga menyukai