Laprak Humidi
Laprak Humidi
Oleh :
Kelas/Kelompok : 3B/
Dalam pembahasan ini, kita akan menggunakan satuan massa gas bebas uap sebagai
dasar perhitungan. Dalam fase gas, uap akan dinamakan komponen A dan gas tetap
komponen B. Oleh karena sifat-sifat campuran gas-uap itu berubah sesuai dengan tekanan
totalnya, tekanan harus ditetapkan dulu. Kecuali bila dinyatakan lain, kita andaikan tekanan
total 1 atm. Demikian pula, kita andaikan bahwa gas dan uap itu mematuhi hukum gas ideal.
Kelembaban (humidity) ialah massa uap yang dibawah oleh satu satuan massa gas bebas-uap.
Menurut definisi ini, kelembaban hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam
campuran bila tekanan total dibuat tetap. Jadi tekanan bagian uap adalah PA atm, rasio molal
antara uap dan gas pada 1 atm adalah PA/(1 – PA)
2. Menghitung koefisien perpindahan panas (hGa) dan koefisien pindah massa (Kya) pada
proses humidifikasi
3.Menghitung harga kelembaban (Y), suhu udara (T) dan entalpi (H) pada proses
humidifikasi dan dehumidifikasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
20 21 20 21 21 20 21
30 22 23 22 22 21 22
40 22 22 22 22 21 22
50 23 28 22 22 21 22
60 22 23 22 22 22 22
20 29 35 32 34 32 30
30 31 37 32 34 35 33
40 30 38 30 32 34 31
50 32 38 30 29 30 32
60 33 38 33 34 35 35
Tabel 4.3. Data Pengukuran Laju Alir Udara Menggunakan Anemometer
20 3.49 4.82
30 4.34 6.47
40 4.57 7.25
50 5.29 5.66
60 5.55 8.18
Tabel 4.4. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice
Tabel 4.5. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara Masuk (Y1) dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart
T in T out
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
65 60 0.014 57.5 25 0.0085
20
65 48 0.013 61 30 0.012
30
65 50 0.013 69 25 0.01
40
69 49 0.014 69 49 0.02
50
65 39 0.012 77 25 0.01
60
Tabel 4.6. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara A dan Udara B, dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart
Ta Tb
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
20 65 38 0.0128 61 31 0.0105
30 66 44 0.0142 65 35 0.012
40 66 52 0.0136 65 42 0.013
50 66 52 0.0136 65 57 0.014
60 66 40 0.0138 65 35 0.012
Tabel 4.7. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara C dan Udara D, dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart
Tc Td
dP
Entalpi RH (%) Humidity Entalpi RH (%) Humidity
57 35 0.0098 65 46 0.0136
20
61.5 28 0.01 66 40 0.0138
30
61.5 32.5 0.0102 66 44 0.0142
40
61.5 45 0.012 66 52 0.0136
50
64.5 32.5 0.0112 66 34 0.013
60
Grafik kelembaban (Y) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir
0.01
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.1. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
30 mmHg
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
40 mmHg
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
50 mmHg
e. Pada beda tekanan 60 mmHg
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
60 mmHg
Grafik entalpi (H) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir
64
63
62
61
60
59
58
57
56
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.6. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
b. Pada beda tekanan 30 mmHg
66
Entalpi (kJ/kg dry air)
65
64
63
62
61
60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 30
mmHg
c. Pada beda tekanan 40 mmHg
68
67
66
65
64
63
62
61
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 40
mmHg
d. Pada beda tekanan 50 mmHg
68
66
64
62
60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.9. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 50
mmHg
75
70
65
60
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 60
mmHg
4.1.2 Dehumidifikasi Dengan Pemanasan
Tabel 4.1. Data Suhu Bola Basah pada Tiap Kolom Berbeda
Tabel 4.2. Data Suhu Bola Kering pada Tiap Kolom Berbeda
Tabel 4.5. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice
Tabel 4.6. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara Masuk (Y1) dan Udara A (A) dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart
Masuk A
ΔP
orifice Entalpi Specific Entalpi Specific
RH Humidity RH Humidity
(mmHg) (kJ/kg Volume (kJ/kg Volume
(%) (kg/kg dry air) (%) (kg/kg dry air)
dry air) (m3/kg) dry air) (m3/kg)
20 77 41 0,89 0,0155 80 39 0,925 0,0165
30 106 40 0,93 0,0235 71,5 32,5 0,9 0,013
40 81 30 0,91 0,016 75,5 22,5 0,9125 0,0125
50 77 30 0,9 0,014 71,5 32,5 0,9 0,013
60 72 30 0,9 0,013 72 35 0,897 0,0135
Tabel 4.7. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara B dan Udara C (C), dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Psycometric Chart
B C
ΔP
orifice Entalpi Specific Humidity Entalpi Specific Humidity
RH RH
(mmHg) (kJ/kg Volume (kg/kg dry (kJ/kg Volume (kg/kg dry
(%) (%)
dry air) (m3/kg) air) dry air) (m3/kg) air)
20 83 35 0,993 0,0168 80 35 0,91 0,0155
30 77 18 1,05 0,0114 71 20 0,91 0,011
40 87 24 1,1 0,0154 71 17 0,915 0,01
50 83 28 1 0,015 63,5 20 0,9 0,0095
60 78 9 0,99 0,014 71 18 0,912 0,0105
Tabel 4.8. Pengukuran Nilai Kelembaban Udara, Relative Humidity, dan Entalpi
Udara D dan Udara Keluar (Y2), dari Temperatur Kering dan Basah
Menggunakan Psycometric Chart
D keluar
ΔP
orifice Entalpi Specific Humidity Entalpi Specific Humidity
RH RH
(mmHg) (kJ/kg Volume (kg/kg dry (kJ/kg Volume (kg/kg dry
(%) (%)
dry air) (m3/kg) air) dry air) (m3/kg) air)
20 81 28 0,92 0,015 100 18 0,95 0,017
30 77 24 0,92 0,013 90 14 0,94 0,013
40 73 23 0,91 0,011 81 13 0,93 0,012
50 69 14 0,92 0,01 81 19 0,92 0,013
60 69 20 0,91 0,01 77 14 0,93 0,01
Grafik kelembaban (Y) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir
a. Pada ΔP = 20 mmHg
0.017
0.0165
0.016
0.0155
0.015
0.0145
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.1. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
b. Pada ΔP = 30 mmHg
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
20 mmHg
c. Pada ΔP = 40 mmHg
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
40 mmHg
d. Pada ΔP = 50 mmHg
0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
50 mmHg
e. Pada ΔP = 60 mmHg
Gambar 4.5. Grafik Hubungan Kelembaban (Y) terhadap Panjang Kolom pada ∆P
60 mmHg
Grafik entalpi (H) terhadap panjang kolom adsorpsi pada setiap laju alir
a. Pada ΔP = 20 mmHg
100
Entalpi (kJ/kg dry air)
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.6. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 20
mmHg
b. Pada ΔP = 30 mmHg
100
Entalpi (kJ/kg dry air)
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada
∆P 30 mmHg
c. Pada ΔP = 40 mmHg
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 40
mmHg
d. Pada ΔP = 50 mmHg
Gambar 4.9. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 50
mmHg
e. Pada ΔP = 60 mmHg
78
76
74
72
70
68
0 0.5 1 1.5 2
Panjang Kolom (m)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan Entalpi (H) terhadap Panjang Kolom pada ∆P 60
mmHg
4.1.3 Humidifikasi Tanpa Pemanasan
Tabel 4.1. Data Temperatur Udara Bola Basah, Bola Kering dan Temperatur Air
dalam Reaktor
Tabel 4.4. Data Kelembaban Udara, Ratio Humidity, Entalpi Udara Masuk (Y1)
dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Pysicometric Chart
Kapasitas Panas
Waktu (Joule)
(menit)
In Out
0 123.2 122.26
6 125.08 122.26
9 125.08 128.84
12 125.08 128.84
15 123.2 128.84
18 125.08 128.84
21 125.08 122.26
24 125.08 128.84
27 125.08 128.84
30 125.08 128.84
33 125.08 128.84
Tabel 4.6. Data Hasil Perhitungan Nilai Kya, hGa, NtG dan Htg
Waktu
Kya hGa NtG
(menit)
0 0.244942 38.07891 1.098612289
3 0.16893 19.32999 0.757685702
6 0.321305 19.34014 1.440361582
9 0.357152 19.51188 1.586965057
12 0.297958 30.20851 1.335001067
15 0.357152 19.51188 1.586965057
18 0.296463 11.41372 1.31730149
21 0.311669 11.40194 1.386294361
24 0.225564 11.40194 1.003302109
27 0.426513 11.40194 1.897119985
30 0.426513 11.40194 1.897119985
Tabel 4.7. Data Hasil Perhitungan Massa Udara Kering, Massa Udara Basah, Kandungan
H2O Masuk dan Keluar Kolom, serta Jumlah H2O yang diserap
massa udara
Massa Udara
basah Kandungan Kandungan
Kering
Waktu masuk (kg H2O masuk H2O keluar Jumlah H2O
Masuk (kg
(menit) H2O/kg kolom (kg kolom (kg yang diserap
udara
udara H2O) H2O)
kering)
kering)
0 0.335217243 0.330588997 0.004628246 0.005289424 0.00066
3 0.336334634 0.330907747 0.005426887 0.005625432 0.00020
6 0.335569362 0.330349835 0.005219527 0.005781122 0.00056
9 0.340424406 0.335228367 0.00519604 0.005866496 0.00067
12 0.332606467 0.32827326 0.004333207 0.005580645 0.00125
15 0.340424406 0.335228367 0.00519604 0.005866496 0.00067
18 0.340424406 0.335591883 0.004832523 0.00536947 0.00054
21 0.336380968 0.331802099 0.004578869 0.005640636 0.00106
24 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005456843 0.00089
27 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005787561 0.00122
30 0.335281683 0.330717778 0.004563905 0.005787561 0.00122
Tabel 4.8. Data Temperatur Air dan Udara Konstan (Keadaan Steady State)
Tabel 4.1. Data Temperatur Udara Bola Basah, Bola Kering, Tempeatur Air dalam
Reaktor, dan Pengukuran Laju Alir dengan menggunakan Anemometer Tiap Waktu
Tabel 4.2. Data Pengukuran Laju Alir Gas Menggunakan Rumus Orifice
Tabel 4.3. Data Kelembaban Udara, Ratio Humidity, Entalpi Udara Masuk (Y1)
dan Udara Keluar (Y2) dari Temperatur Kering dan Basah Menggunakan
Pysicometric Chart
Tabel 4.4 Data Kapasitas Panas Lembab Udara Masuk dan Keluar Menggunakan
Pysicometric Chart
Tabel 4.5. Data Hasil Perhitungan Nilai Kya, hGa, NtG dan Htg
Tabel 4.6. Data Hasil Perhitungan Massa Udara Kering, dan Massa Udara Basah.
Tabel 4.8. Data Temperatur Air dan Udara Konstan (Keadaan Steady State)