Perawatan pasca insersi merupakan suatu tahap dalam prosedur gigi tiruan
lengkap yang membahas tentang perubahan yang diperlukan oleh gigi tiruan,
perawatan jaringan dan edukasi pasien.
Tujuannya agar pasien mencapai fungsi mulut yang maksimal tanpa iritasi pada
jaringan mulut dan mengajarkan lebih jauh lagi bagaimana pasien menggunakan
gigi tiruan dengan baik. Belajar menggunakan gigi tiruan baru membutuhkan
waktu dan kesabaran, terutama bagi pemakai pemula. Beberapa hari sampai
beberapa minggu merupakan periode penyesuaian dan gigi tiruan dapat dipakai
siang dan malam agar diperoleh adaptasi yang baik. Setelah terbiasa di-anjurkan
untuk membukanya pada malam hari.
Prosedur :
Setelah melewati masa penyesuian, gigi tiruan harus dikeluarkan dari mulut pada
malam hari (akan tidur), gunanya :
- mengurangi kemungkinan patahnya gigi tiruan terutama bagi pasien dengan
kebiasaan jelek (bruxism).
- agar kebersihan gigi tiruan tetap terjaga.
Bila gigi tiruan tidak dipakai pada malam hari, gigi tiruan tersebut sebaiknya
direndam dalam suatu tempat berisi air bersih untuk menghindari terjadinya
proses pengeringan atau berubahnya bentuk basis resin.
Membersihkan gigi tiruan dapat menggunakan :
Pasien harus memelihara kebersihan gigi geligi asli dengan menyikatnya setiap
selesai makan, karena plak gigi adalah etiologi utama terjadinya karies dan
gingivitis. Pemeliharaan terhadap jaringan lunak mulut sama pentingnya dengan
pemeliharaan gigi geligi asli. Seluruh permukaan jaringan lunak yang tertutup
oleh gigi tiruan harus dibersihkan setiap hari dengan sikat gigi berbulu lembut.
Metode membersihkan GTSL dengan menggunakan sikat gigi, dianjurkan untuk
dilakukan secara teratur. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan abrasi permukaan yang
dapat merusak unsur estetik dan biologis GTSL. Kandungan bahan kimia yang
terkandung dalam pasta gigi juga dapat merusak bahan GTSL sehingga akan
menyebabkan permukaan GTSL menjadi kasar. Permukaan yang kasar dapat
meningkatkan akumulasi plak pada GTSL. Oleh karena itu menyikat GSTL
menggunakan pasta gigi perlu didukung dengan teknik yang tepat. Selain itu,
membersihkan GTSL dengan menyikat dengan atau tanpa pasta gigi tidak akan cukup
karena tidak cukup untuk membunuh mikro-organisme. Metode pembersihan secara
mekanis perlu didukung dengan metode pembersihan secara kimiawi yaitu dengan
dilakukan perendaman menggunakan larutan perendaman GTSL.
Pembersih gigi tiruan yang ideal memiliki beberapa syarat diantaranya tidak
beracun, mudah digunakan oleh pasien, mampu melarutkan plak pada gigi tiruan,
tidak berbahaya terhadap kesehatan pasien dan bahan dasar gigi tiruan akrilik.
Pembersih gigi tiruan tablet merupakan tablet yang dilarutkan ke dalam air hangat
7 (±30˚C) untuk membuat larutan effervescent. Perendaman gigi tiruan di dalam
larutan effervescent membantu membunuh kuman yang dapat menyebabkan bau,
dan menghilangkan noda pada gigi tiruan. 5,9 Larutan effervescent memiliki
kelebihan antara lain dapat mencapai bagianbagian sempit yang tidak dapat
dicapai dengan sikat gigi, dapat menghilangkan kuman yang menyebabkan bau
pada gigi tiruan, dapat menghilangkan stain (noda) dan sisa makanan, dan tidak
menggores gigi tiruan. Sedangkan kekurangan dari larutan effervescent adalah
aksi mekanik lebih kecil karena pembersihan dilakukan secara kimia, sehingga
landasan gigi tiruan dianjurkan untuk disikat. 9 Penggunaan jangka panjang tablet
pembersih gigi tiruan dapat mengubah sifat fisik dan mekanis resin akrilik heat
cured yang mungkin disebabkan oleh bahan kimia tertentu dalam tablet pembersih
gigi tiruan, seperti sodium bikarbonat, citrid acid, sodium karbonat, potassium
monopersulfat, sodium perborat, sodium hexametafosfat, sodium benzoat, sodium
stearat.7 Pada penelitian sebelumnya terdapat penurunan flexural strength yang
signifikan pada resin akrilik heat cured yang direndam di dalam larutan tablet
pembersih gigi tiruan selama delapan jam per hari selama 30 hari.7 Penelitian
yang akan dilakukan menggunakan metode, yaitu resin akrilik heat cured
direndam di dalam larutan tablet pembersih gigi tiruan selama 5, 15 dan 30 menit
per hari, selama tujuh hari berturut-turut. Sampel yang mendapat perlakuan akan
diuji melalui pengujian kekerasan. Hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat
perbedaan kekerasan resin akrilik heat cured sebelum dan sesudah dilakukan 8
perendaman dalam larutan tablet pembersih gigi tiruan selama 5, 15, dan 30 menit
selama 7 hari.