Anda di halaman 1dari 1

AL-WALA’ WAL BARA (LOYALITAS DAN ANTI LOYALITAS)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat:

1. Mengetahui makna wala’ dan bara’


2. Memahami bahwa wala’ dan bara’ adalah konsekuensi dari pengamalan Laa Ilaha Illallah
3. Mengamalkan sikap wala’ dan bara’ secara benar dan proporsional, tidak ekstrem dan
emosional
4. Menguasai prinsip-prinsip wala’ dan bara’, baik dalam tinjauan syar’i, siasy, dan da’awy

POKOK-POKOK MATERI

Al-wala’ adalah kecintaan kepada sesuatu karena Allah SWT dan di jalan Allah SWT.Bara’ adalah
kebencian kepada sesuatu karena Allah SWT dan di jalan Allah SWT. Seseorang yang menyatakan Laa
Ilaha Illallah, dituntut untuk bersikap al-wala’ dan bara’. Makna sikap wala’, yaitu mencintai, memihak,
mendukung dan membangun hal-hal yang erat hubungannya dengan masalah keimanan dan
ketaqwaan. Makna sikap bara’ yaitu membenci, meninggalkan, menolak dan menghancurkan hal-hal
yang berhubungan denan kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Dalam penerapannya sifat al-wala’ dan
bara’ hendaknya berfifat situasional, kondisional dan proporsional. Sebagaimana dijelaskan oleh DR.
Muhammad bin Saad bin Salim Al-Khatthani, bahwa al-wala’ dan al-bara’ diklasifikasikan menjadi 3
pendekatan, yaitu: Wala’ul kull (loyalitas penuh), Wala’ul ba’dh wal barra’ul ba’dh (loyalitas
proporsional), dan barra’ul kull (berlepas diri penuh)

Ma’raji: Said Hawwa, Al-Wara’ wal Barra’

Anda mungkin juga menyukai