NIM : M1C117055
Dosen Pengampu : Muhammad Iqbal bin Ahmadi Salim Bafadhal, Lc, MA.
Pertanyaan
Jawab
1. Sebenarnya radikal merupakan istilah yang sangat positif karena berdasarkan KBBI arti
dari radikal itu sendiri ialah sebagai segala sesuatu yang sifatnya mendasar sampai ke
akar-akarnya atau sampai pada prinsipnya. Dapat juga diartikan sebagai sifat maju dalam
hal pola pikir atau tindakan. Sebuah istilah yang netral dapat berubah konotasinya
menjadi negatif jika istilah tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Banyak
orang yang jika mendengar kata atau paham radikal yang terlintas dalam pikirannya
adalah kekerasan, bom, dan hal-hal negatif lainnya. Hal ini terjadi dikarenakan
kebanyakan media menggunakan kata radikal ketika memberitakan berita-berita
kekerasan sehingga secara otomatis banyak orang memaknai paham radikal adalah hal
negatif.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan orang dapat terjerumus ke dalam paham radikal baik
faktor internal maupun eksternal adalah :
Orang tersebut merasa bahwa ialah adalah korban dari suatu sistem, baik sistem
pemerintahan itu sendiri maupun sistem dari tempat ia tinggal, lalu kemudian orang
tersebut menarik dirinya sendiri seakan menjadi korban dari sebuah sistem.
Masalah kemiskinan, ketidakadilan, dan kecewa kepada pemerintah menjadi pemicu
orang-orang tersebut bergabung ke kelompok teroris.
Masalah pemahaman sempit tentang kitab suci, terutama Al-Qur’an yang ditafsirkan
secara bebas. Sehingga membuat kekeliruan dan menarik orang-orang untuk
bergabung ke dalam kelompok teroris.
3. Upaya yang dilakukan untuk membendung paham radikal di kalangan pelajar dan
mahasiswa :
memperkenalkan dan memahami ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas ilmu umum
saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi penting terkait perilaku, sikap,
dan juga keyakinannya kepada Tuhan.
Meminimalisir kesenjangan sosial
Menjaga persatuan dan kesatuan
Mendukung aksi perdamaian
Berperan aktif dalam melaporkan radikalisme dan terorisme
Menyaring aktif informasi yang didapat
4. Menurut saya orang-orang yang melakukan tindak teroris berdasarkan alasan ingin
berjihad di jalan fi sabilillah sebenarnya adalah orang-orang yang terjebak dalam
pemahaman agama, hal ini dikarenakan kurang mampunya untuk menyaring informasi
yang ia dapat serta juga karena telah termakan oleh orasi-orasi mengenai tindakan teroris
yang beralaskan agama.