Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

NAMA : ENDAH AFRIANI

KELOMPOK MAPEL : PAI-2

JUDUL MODUL : ISLAM RADIKAL

JUDUL MASALAH : Islam adalah Agama yang Rahmatan Lil Aalamiin. Dan salah satu karakteristik Islam
dan Tasawuth, pertengahan, bukan ekstrim. Namun dalam kenyataannya ada sebagian Umat Islam yang
berpaham Radikal. Bagaimana implementasi pencegahan sikap Radikalisme dalam pembelajaran PAI di
sekolah anda.

NO KOMPONEN DESKRIPSI
1 Identifikasi Masalah ( Berbasis 1. Banyak disekolah yang terpapar radikalisme akibat
masalah yang ditemukan pengaruh media, lingkungan, dan keluarga
dilapangan) 2. Kurangnya sosialisasi tentang bahaya radikalisme di
sekolah
3. Minimnya sumber bacaan siswa mengenai bahaya
radikalisme diperpustakaan ataupun musholah
2 Penyebab Masalah (dianalisis apa 1. Faktor pemikiran Radikalisme dapat muncul dan
yang menjadi akar masalah yang berkembang karena yakin jika segala sesuatunya harus
menjadi piihan masalah) diubah ke arah yang kelompoknya inginkan, sekalipun
harus menggunakan cara kekerasan untuk meraih
tujuannya tersebut.
2. Faktor ekonomi Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor
permasalahan ekonomi. Karena manusia akan berusaha
sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan
cara kekerasan.
3. Faktor politik Radikalisme bisa muncul dan berkembang
ketika sekelompok orang merasa pemerintah negara tidak
adil kepada rakyatnya atau hanya mempehatikan segelintir
kelompok saja.
4.Faktor sosial Radikalisme dapat disebarkan dengan
memengaruhi pemikiran orang lain. Terlebih lagi jika orang
tersebut berpikiran sempit dan mudah percaya kepada
pihak yang dianggap membawa perubahan ke dalam
hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan suatu
paham yang bertentangan dengan ideologi negaranya.
5. Faktor pendidikan Radikalisme dapat muncul di berbagai
tempat, termasuk sarana pendidikan. Ideologi radikalisme
bisa dengan mudah disisipkan dalam pengajaran
3 Solusi Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa
a. dikaitkan dengan teori/dalil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
yang relevan. Yang Artinya: “Ada seorang perempuan disiksa karena
b. sesuaikan dengan seekor kucing yang dikurungnya hingga mati karena
langkah/prosedur yang sesuai tindakannya tersebut ia masuk neraka. Wanita itu tidak
dengan masalah yang akan memberi kucing tersebut makan, tidak pula minum ketika
dipecahkan ia mengurungnya. Juga kucing tersebut tidak dibolehkan
untuk memakan serangga-serangga di tanah” (HR. Bukhari
no. 3482 dan Muslim no. 2242).
Hadits di atas memberi isyarat bahwa umat Islam tidak
dibolehkan melakukan tindakan radikal maupun teror.
Keduanya merupakan tindakan yang berlebihan dan kejam.
Apalagi bila dilakukan kepada sesama manusia. Demikian
selain bertentangan dengan agama, juga menyalahi
kemanusiaan.
1. Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan
Benar
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah paham
radikalisme ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan
dengan baik dan benar
2. Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan
Benar
Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah
pemahaman radikalisme ialah memahamkan ilmu
pengetahuan dengan baik dan benar.
3. Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan
Meningkatkan pemahaman tentang hidup kebersamaan
juga harus dilakukan untuk mencegah munculnya
pemahaman radikalisme.

Tujuan sekolah dalam mencegah radikalisme melalui


program-program Anti Radikalisme bagi peserta didik yaitu
untuk meningkatkan antara lain:
(1) religius; (2) nasionalisme; (3) gotong royong; (4)
kebersamaan; (5) demokratis; dan (6) kekeluargaan
juga diperlukan langkah-langkah dalam mencegah
radikalisme dan terorisme pada peserta didik di sekolah
pendidikan berbasis agama Islam, sebagai berikut:
(1) memberikan pemahaman kepada santri tentang nilai-
nilai perdamaian, persaudaraan, penyelamatan, dan cinta
kasih, selain itu pula perlu ditingkatkan akan kesadaran
hukum, penegakkan keadilan, toleransi terhadap
perbedaan dan modernisasi dalam memandang berbagai
masalah,
(2) perlu dikembangkan pengajaran agama yang humanis
bagi kaum non pesantren dan masyarakat luas,
(3) meluruskan kurikulum yang ada di pondok pesantren
tentang makna jihad dan terorisme

Anda mungkin juga menyukai