Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

ISU-ISU SOSIAL POLITIK KONTEMPORER

“TEORI RADIKALISME DAN ISU TOLERANSI”

OLEH:

DICKY RAMADHAN 3506200048


DINI PEBRIANTI 3506200184
FERY IRAWAN 3506320024
OBANG SUBADRA 3506200181
WASIMIN 3506200135

KELAS JK SEMESTER 7

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GALUH

TAHUN 2023
TEORI RADIKALISME

Kartodirjo Ariwidodo

Radikalisme adalah suatu Gerakan Radikalisme adalah suatu paham


sosial yang menolak seluruh tata yang dibentuk oleh sekelompok orang
tertib sosial yang ditandai dengan yang menginginkan pembaharuan
kejengkelan moral yang solid untuk atau perubahan pada tatanan sosial
merombak, melawan dan memusuhi dan politik secara drastis.
kaum yang memiliki hak istimewa
serta mempunyai kekuasaan.

Widiana Horaces M. Kallen

Radikalisme bisa dibilang merupakan Radikal adalah memiliki kekayaan


doktrin atau praktik yang menganut yang kuat mengenai kebenaran
paham radikal. ideologi atau program yang
dibawanya. Kelompok radikalisme
kerap memperjuangkan keyakinan
yang dianut.

Kesimpulan

Radikalisme adalah sikap ekstrem yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
terhadap mereka yang dianggap sebagai sesuatu yang kurang baik.
TEORI RADIKALISME

Ciri-Ciri Kaum Radikal Ciri-Ciri Radikalisme


(Syahrin Harahap) (Masduki)

1. Kaku dan tekstualis dalam bersikap 1. Mengklaim kebenaran tunggal dan


serta memahami teks-teks suci menyesatkan kelompok lain yang
2. Ekstrem, fundamentalis dan ekslusif tidak sependapat
3. Eksklusif 2. Mempersulit tata cara Islam yang
4. Selalu bersemangat mengoreksi dianut, bahwa sejatinya ajaran Islam
orang lain bersifat samhah atau toleran dengan
5. Menggunakan kekerasan menganggap perilaku, hukum dan
6. Memiliki kesetiaan lintas negara ibadah
7. Rekonstruksi musuh yang sering 3. Bersikap berlebihan dalam
tidak jelas menjalankan ritual agama yang
8. Melakukan perang secara mati- tidak pada tempatnya
matian 4. Mutlak dalam berinteraksi, keras
9. Concern pada isu-isu penegakan dalam berbicara terutama terkait apa
negara agama yang diyakininya dan emosional
10. Mengkafirkan orang lain dalam berdakwah atau
menyampaikan pendapat
5. Mudah berburuk sangka kepada
orang lain di luar golongannya yang
tidak sepaham
6. Mudah mengafirkan atau memberi
label takfiri orang atau kelompok
lain yang berbeda pendapat
TEORI RADIKALISME

Faktor Penyebab Munculnya Faktor Terjadinya Paham Radikalisme


Radikalisme (sumber: www.kumparan.com)
(Nurjannah)

1. Faktor Sosial (Ketimpangan sosial, Dikutip dari buku Radikalisme Dalam

politik dan ekonomi) Perspektif Analisis Wacana Kritis


2. Faktor Agama (Ajaran dakwah, (2019):
amar makruf nahi munkar dan 1. Faktor Pemikiran
jihad) 2. Faktor Sosial
3. Faktor Psikologis (Ajaran-ajaran 3. Faktor Psikologis

dakwah yang ditafsir ekslusif) 4. Faktor Ekonomi

5. Faktor Politik

6. Faktor Pendidikan

Cara Mencegah Radikalisme

1. Memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar


2. Pemahaman ilmu pengetahuan yang baik dan benar
3. Meminimalisir kesenjangan sosial
4. Menjaga persatuan dan kesatuan
5. Mendukung aksi perdamaian
6. Berperan aktif dalam melaporkan radikalisme dan terorisme
7. Meningkatkan pemahaman hidup kebersamaan
8. Menyaring setiap informasi
9. Ikut aktif mengedukasi masyarakat tentang radikalisme dan terorisme
ISU TOLERANSI

Toleransi

➢ Bahasa latin, “tolerantia” (kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran)

➢ Bahasa Inggris “tolerance”, (sikap jujur dan objektif terhadap orang lain yang berbeda

pandangan, tingkah laku, ras, agama, serta bebas dari prasangka dan fanatis)

➢ Secara umum = mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela, dan kelembutan.
➢ Unesco = sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di
tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.
➢ Kamus Besar Bahasa Indonesia = bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,

membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,

kebiasaan dan kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya

sendiri.

Isu Toleransi

1. Radikalisme dan Terorisme

CH: Ledakan di Hotel JW Mariot, Mega Kuningan, Jakarta, pada 5 Agustus 2003

2. Pengrusakan Tempat Ibadah

CH: Pada bulan Oktober 2015 lalu telah terjadi pembakaran Gereja oleh masyarakat

muslim di Singkel, Aceh. Selain itu, pada 17 Juli 2015 terjadi di Tolikara, Papua. Namun
dalam kejadian tersebut pelaku kekerasannya berasal dari pihak agama Kristen.
3. Kasus Intoleransi Terhadap Keragaman

CH: Konflik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah (1998-2007).

Anda mungkin juga menyukai