Total Hip Replacement
Total Hip Replacement
DEFINISI
Arthroplasty = rekonstruksi sendi yang mengalami penyakit, kerusakan, atau
ankilosis dengan cara modifikasi natural atau pemberian materi artifisial.
Etiololgi tersering kelainan panggul individu dewasa antara lain: osteoartritis,
rheumatoid artritis, nekrosis avaskular, penyakit degeneratif sendi pasca trauma
(posttraumatic degenerative joint disease), kelainan kongenital, dan infeksi dalam
sendi atau pada tulang di sekitarnya.
INDIKASI
Nyeri dan disfungsi progresif (dan/atau):
Penurunan mobilitas, rawat diri, dan AKS sekalipun telah mendapat terapi
konservatif.
Indikasi berdasarkan penyakitnya:
Artritis: RA, juvenile rheumatoid (Still’s disease), artiritis piogenik (dengan
infeksi yang sudah mereda)
Ankylosing spondylitis
Nekrosis avaskular (pasca fraktur / dislokasi, idiopatik)
Tumor tulang
Cassion’s disease
Penyakit sendi degeneratif (osteoartritis)
Developmental dysplasia of the hip (DDH)
Failed hip reconstruction (cup arthroplasty; femoral head prosthesis;
girdlestone procedure; resurfacing arthroplasty; total hip replacement)
Fraktur / dislokasi (asetabulum, femur proksimal)
Fusi atau pseudoarthrosis pangggul
Gaucher’s disease
Hemoglobinopati (sickle cell disease)
Kelainan herediter
Legg-Calvé-Perthes disease (LCPD)
Osteomielitis (pada lokasi yang jauh, dan tidak aktif) → hematogenik, pasca
operatif osteotomi
Penyakit ginjal (terinduksi kortison, alkoholisme)
Slipped capital femoral epiphysis (SCFE)
Tuberculosis
TINDAKAN OPERATIF
Komponen THR yang umum diberikan:
1. unipolar endoprosthesis
2. bipolar endoprosthesis
3. true total hip components (komponen femoral & asetabular terpisah)
Implan Unipolar
Disebut juga endoprosthesis Moore atau Austin-Moore. Merupakan komponen logam
campuran tunggal bermesin (single, machined metal alloy) yang terdiri atas bagian
femoral stem (batang), leher, dan kepala. Kepala implan diartikulasi dengan
kartilago asetabulum asal.
Prosthesis ini umumnya digunakan pada pasien usia lanjut dengan mobilitas
minimal, yang mengalami fraktur collum femur intrakapsular (subkapital) yang
mengalami pergeseran (displaced).
Implan Bipolar
Endoprosthesis bipolar terdiri atas komponen asetabulum dengan bahan logam
campuran bersaput (polished metal alloy), yang secara anatomis disamakan dengan
asetabulum agar dapat memberikan pembebanan permukaan (surface bearing).
Kepala komponen ini berbentuk sferikal serta berukuran besar. Di dalam komponen
terdapat pelapis polyethylene (polyethylene liner), sehingga padanya dapat dipasang
komponen femoral.
Struktur ini menyebabkan terjadinya pembebanan luar (outer bearing interface)
antara permukaan implan dan asetabulum asal; serta pembebanan dalam (inner
bearing interface) antara lapisan polyethylene dan komponen femoral. Desain seperti
ini secara teori mengurangi gerakan pada asetabulum asal (pertemuan kartilago-
metal), dengan cara meningkatkan pergerakan pada bagian prosthetik yang bebas
Cementless (Noncemented)
Pada teknik cementless (tanpa semen), fiksasi awal dilakukan dengan menggunakan
Press-Fit. Pada teknik ini, digunakan komponen femoral yang memiliki lapisan
permukaan yang berpori, untuk menciptakan pertumbuhan (ingrowth) dan stabilitas
tulang. Teknik Press-Fit umumnya digunakan pada pasien yang berusia lebih muda
dan lebih aktif.
REHABILITASI
Tujuan rehabilitasi meliputi:
1. Tatalaksana nyeri pasca operasi secara memuaskan.
2. Mempertahankan stabilitas medis.
3. Mencapai penyembuhan insisi yang memuaskan.
4. Menjaga agar tidak terjadi dislokasi implan.
5. Mencegah bahaya tirah baring (mis: trombo-flebitis, emboli paru, dekubitus,
pneumonia).
6. Mencapai lingkup gerak sendi (LGS) yang bebas nyeri, dalam batasan yang
diizinkan.
7. Memperkuat otot-otot panggul dan lutut.
8. Mecapai kekuatan fungsional.
9. Mempelajari metode transfer dan ambulasi dengan menggunakan alat bantu.
10. Mencapai kemajuan yang memuaskan dalam kondisi kehidupan sehari-hari
sebelumnya.
Proses Rehabilitasi
Secara umum protokol rehabilitasi THR memakan waktu 9 – 10 hari. Latihan
terapetik untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan panggul dan lutut dimulai
Status Weight-bearing
1. Cemented prosthesis: WB sesuai toleransi dengan walker sedikitnya 6
minggu, dilanjutkan dengan menggunakan tongkat selama 4 – 6 bulan pada
sisi kontralateral.
2. Cementless technique: touch-down (toe-touch) WB dengan walker selama 6-8
minggu (beberapa ahli menganjurkan 12 minggu), kemudian gunakan
tongkat pada sisi kontralateral selama 4-6 bulan. Kursi roda dapat digunakan
untuk jarak jauh, dengan menghindair fleksi panggul >80 o. Saat
menggunakan kursi roda, foot resti harus dipastikan cukup panjang. Letakkan
bantalan segitiga pada dudukan (seat) kursi roda, dimana titik bantalan
tertinggi mengarah posterior, untuk mencegah fleksi panggul berlebihan.
Catatan: (Menurut Skerker & Mulford, 2002. Frontera – Essentials of Physical
Medicine and Rehabilitation):
“Setelah kembali ke komunitas pasca operasi, pasien dapat ambulasi dalam
komunitas, awalnya dengan walker atau cane, setelah itu ambulasi tanpa alat bantu
atau kembali ke keadaan awal pra operasi dalam 4 – 12 minggu. Laju pencapaian
dalam gait training umumnya dibatasi oleh status WB yang ditentukan saat operasi.
Kebanyakan orang dapat kembali ke berbagai aktivitas seperti: dansa, olahraga low
impact, dan regimen latihan pra operasi dalam 12 minggu...”
Aktivitas Olahraga
1. Boleh: bersepeda, golf, bowling.
2. Tidak boleh / dihindari: lari / jogging, ski air, sepak bola, hoki, karate, voli,
badminton, dst (olahraga yang menyebabkan beban atau torque yang tinggi
melalui femur).
Kepustakaan:
1. Cameron H, Brotzman SB. The arthritic lower extremity. In: Brotzman SB,
Wilk KE, editors. Clinical Orthopaedic Rehabilitation. 2nd ed. Philadelphia:
Mosby 2003. p.441-74.
2. Skerker RS, Mulford GJ. Total hip replacement. In: Frontera WR, Silver JK,
editors. Essentials of Physical Medicine and Rehabilitation. Philadelphia:
Hanley & Belfus, Inc. 2002. p.290-6.
3. American Academy of Orthopaedics Surgeons.
http://orthoinfo.aaos.org/booklet