Handout ACC106 Modul Perpajakan 1 PDF
Handout ACC106 Modul Perpajakan 1 PDF
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan YME karena atas rahmatNya penyusun dapat
menyelesaikan Modul Perpajakan 1. Modul ini berisikan kumpulan soal terpilih untuk mata
kuliah Perpajakan 1.
Penyusun berharap modul ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat membantu
untuk lebih memahami materi Perpajakan 1 serta dapat menambah kemahiran dan keahlian
dalam menyelesaikan beberapa variasi soal.
Selamat Mencoba,
Penyusun
1
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
DAFTAR ISI
2
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Pengantar Perpajakan
Definisi pajak menurut UU No.28 tahun 2007 : Pajak adalah kontribusi wajib kepada
Conceptual Framework for Financial Reporting
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yg bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi pajak :
o Fungsi Penerimaan (Budgetair) : berfungsi sebagai sumber dana yang
diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah
o Fungsi Mengatur (Reguler) : berfungsi sebagai alat untuk mengatur/melaksanakan
kebijakan di bidang sosial ekonomi
Pengelompokkan pajak :
o Menurut golongan :
Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh
wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau
pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: Pajak Pertambahan
Nilai (PPN)
o Menurut sifat :
Pajak subyektif, yaitu pajak yang yang pengenaannya memerhatikan keadaan
diri Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaaan
subyeknya. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).
Pajak obyektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan obyeknya baik
berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan
timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi
subyek pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
o Menurut lembaga pemungut :
Pajak Pusat, yaitu pajak yg dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN, PPnBM,
BPHTB serta Bea Materai.
Pajak Daerah, yaitu pajak yg dipungut oleh pemerintah daerah (propinsi,
kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak
daerah dibedakan menjadi pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota.
3
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
4
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Tarif Pajak
o Tarif pajak sebanding/proporsional
Tarif berupa prosentase tetap, terhadap berapapun jumlahnya yang dikenai
pajaksehingga besarnya pajak terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang
dikenai pajak.
o Tarif pajak tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap terhadap berapapun jumlnya yang dikenai pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang.
o Tarif pajak progresif
Tarif pajak yang prosentasenya semakin besar apabila jumlah yang menjadi dasar
pengenaan pajak semakin besar.
o Tarif pajak degresif
Tarif pajak yang prosentasenya semakin kecil apabila jumlah yang menjadi dasar
pengenaan pajak semakin besar.
5
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
6
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Subyek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi dan
Subyek Pajak Dalam Negeri Badan!
2. Sebutkan siapa saja yang bukan merupakan subyek pajak!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)!
4. Sebutkan fungi NPWP!
5. NPWP dapat dihapus oleh Dirjen Pajak jika memenuhi 2 kriteria. Sebutkan kedua
kriteria tersebut!
6. Sebutkan ancaman hukuman yang akan diberikan jika terbukti menyalahgunakan
NPWP dan NPPKP yang merugikan negara!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(NPPKP)!
7
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
100 Masa PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor
yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21
termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan
pemeriksaan.
200 Tahunan PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor
yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21.
401 PPh Final Pasal 21 Pembayaran untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 pembayaran
Sekaligus Atas Jaminan Hari Tua, sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan
Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pensiun, dan Uang Pesangon.
Pesangon
402 PPh Final Pasal 21 atas untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas
honorarium atau imbalan lain honorarium atau imbalan lain yang diterima
yang diterima Pejabat Negara, Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para
PNS, anggota TNI/POLRI dan para pensiunnya.
pensiunnya
2. Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang
100 Masa PPh Pasal 22 tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 termasuk
SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.
untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut
900 Pemungut PPh Pasal 22
oleh Pemungut.
3. Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 atas
100 Masa PPh Pasal 22 Impor
transaksi impor termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
Pembayaran Pendahuluan skp untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat
199
PPh Pasal 22 Impor ketetapan pajak PPh Pasal 22 Impor.
untuk pembayaran jumlah yang masih harus
300 STP PPh Pasal 22 Impor dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal 22
atas transaksi impor.
8
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
100 Masa PPh Pasal 23 (selain PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti,
dan jasa).
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
101 PPh Pasal 23 atas Dividen
atas dividen.
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
102 PPh Pasal 23 atas Bunga
atas bunga.
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
103 PPh Pasal 23 atas Royalti
atas royalti.
untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor
104 PPh Pasal 23 atas Jasa
atas jasa.
5. Kode Akun Pajak 411125 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang
100 Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi
Pribadi yang terutang.
untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar
yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Orang
200 Tahunan PPh Orang Pribadi
Pribadi termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
6. Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Badan
Kode Jenis
Jenis Setoran Keterangan
Setoran
9
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
10
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
1770 SS
KEMENTERIAN KEUANGAN RI TAHUN PAJAK
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.03 2 0
PERHATIAN :
SPT TAHUNAN
PAJAK PENGHASILAN DIISI OLEH PETUGAS KPP
▪ SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BARCODE DITEMPEL DISINI
▪ ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
▪ BERI TANDA 'X' PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI H.01 SPT PEMBETULAN KE H.02 - ….
WAJIB PAJAK
IDENTITAS
NPWP I.01 : - -
Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal
A. PAJAK PENGHASILAN
1 Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan dan Penghasilan Netto dalam Negeri Lainnya 1 A.01
2 Pengurangan
2 A.02
(Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 angka 13 atau 1721-A2 angka 13)
TK/ K/ K/I/
3 Penghasilan Tidak Kena Pajak A.03 A.04 A.05 3 A.06
(Diisi jumlah PTKP dari Formulir 1721-A1 angka 17 atau 1721-A2 angka 16)
B PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN YANG DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK
11 Jumlah Keseluruhan Harta yang Dimiliki pada Akhir Tahun Pajak 11 C.01
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas adalah benar, lengkap, jelas.
P.01 - -
dd mm yyyy
TANDA TANGAN
* Apabila terdapat Paj ak Penghasilan yang harus dibayar sendiri, Waj ib Paj ak harus melampirkan asli SSP lembar ke-3
11
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
SPT PPh 22
1. NPWP : -
2. Nama :
3. Alamat :
BAGIAN C. LAMPIRAN
1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
3. SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).
Nama 2 0
Tanggal
F.1.1.32.02
12
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
SPT PPh 23
DEPARTEMEN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA SPT Normal
KEUANGAN R.I. PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 SPT Pembetulan Ke-
DIREKTORAT Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan Masa Pajak
JENDERAL PAJAK Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 /
1. NPWP : -
2. Nama :
3. Alamat :
Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
(1) (2) (3) (4)
1. Dividen *) 411124/101
2. Bunga **) 411124/102
3. Royalti 411124/103
4. Hadiah dan penghargaan 411124/100
5. Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100
6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai
dengan PMK-244/PMK.03/2008 :
a. Jasa Teknik 411124/104
b. Jasa Manajemen 411124/104
c. Jasa Konsultan 411124/104
d. Jasa lain :****)
1) …………………………...………………………………………………………………………
2) …………………………...………………………………………………………………………
3) …………………………...………………………………………………………………………
7. ….…………………………….……………….……….….………….………….……
JUMLAH
Terbilang …………………………………………………………….…………………………………………….………………………..…………………………
BAGIAN C. LAMPIRAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan Diisi Oleh Petugas
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT Masa Diterima:
lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos
Tanggal
Nama 2 0
NPWP - tanggal bulan tahun
F.1.1.32.03 Lam piran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or PER- 53/PJ/2009
13
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan (SPT)!
2. Kapan batas waktu penyampaian SPT?
3. Kriteria apa saja yang menyebabkan SPT dianggap tidak disampaikan?
4. Sebutkan denda (sesuai SPT masing-masing) apabila menyampaikan SPT lewat dari
waktu yang telah ditentukan!
5. Apabila WP membayar pajak melewati batas waktu yang telah ditentukan, sanksi
administrasi apa yang akan dikenakan dan berapa besarannya?
6. Sebelum menyampaikan SPT, WP harus membayar pajak terlebih dahulu. Surat apa
yang digunakan untuk membayar pajak, berapa rangkap harus disiapkan dan untuk
siapa saja masing-masing rangkap tersebut?
7. Andi melaporkan SPT PPh Orang Pribadi tahun 2014 pada tanggal 5 April 2015. Sanksi
administrasi apa yang akan dikenakan terhadap Andi dan berapa besarannya?
8. PPh pasal 23 masa Januari 2016 baru dibayarkan PT.A pada tanggal 30 Mei 2016.
Hitunglah bunga pajak yang harus dibayar PT.A atas keterlambatan pembayaran pajak
tersebut!
9. PT. ABC akan membayar PPh Pasal 23 atas jasa sebesar Rp 3.540.000 untuk bulan
Maret 2016. Buatlah SSP nya!
10. PT. ABC akan membayar pajak tersebut di atas (no.9) pada tanggal 10 April 2016,
tetapi tanggal 10 April 2016 adalah hari Sabtu. Hari dan tanggal berapa PT. ABC bisa
membayar pajak?
14
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
WAJIB PAJAK
PERSEORANGAN
N
10
NO. KODE JENIS USAHA KOTA
IBU DAERAH
URUT PROP
KOTA LAINNYA
LAINNYA
PROP
10000 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN,
PERBURUAN DAN PERIKANAN
1. 11000 Pertanian tanaman pangan 15 15 15
2. 12111 Kelapa dan kelapa sawit 11.5 11 10
3. 12113 Kopi 11.5 11 10
4. 12131 Tembakau 11.5 11 10
5. 12132 Teh 11.5 11 10
6. 12141 Pertanian tanaman karet 11.5 11 10
7. 12161 Tebu 11.5 11 10
15
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
16
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
17
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
18
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
19
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. Hadi tinggal di Jakarta membuka toko kelontong di depan rumahnya yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari. Penghasilan bruto / tahun sebesar Rp 30.000.000, berapakah
penghasilan neto Pak Hadi?
2. Wayan tinggal di Denpasar, beliau mempunyai kantor jasa hukum. Penghasilan bruto /
tahun sebesar Rp 50.000.000, berapakah penghasilan neto Pak Wayan?
3. Edi tinggal di Tangerang Selatan, membuka usaha warung nasi. Penghasilan bruto per
bulan adalah sebagai berikut :
Bulan Penghasilan Bruto
Januari Rp 2.000.000
Februari Rp 2.300.000
Maret Rp 2.100.000
April Rp 1.900.000
Mei Rp 2.200.000
Juni Rp 2.300.000
Juli Rp 2.500.000
Agustus Rp 2.400.000
September Rp 2.200.000
Oktober Rp 2.100.000
November Rp 2.300.000
Desember Rp 2.000.000
Berapakah penghasilan neto Edi per tahun?
20
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
September Rp 12.200.000
Oktober Rp 12.100.000
November Rp 12.300.000
Desember Rp 12.000.000
Berapakah penghasilan neto Surya per tahun?
21
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 21
Tarif Pajak Pasal 17 UU PPh Tahun 2000 Wajib Pajak Pribadi
No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Tarif Pajak
(NPWP) (Non NPWP)
1 Sampai dengan Rp 50.000.000 5% 6%
2 Diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15% 18%
3 Diatas Rp 250.000.00 s/d Rp 500.000.000 25% 30%
5 Diatas Rp 500.000.000 30% 36%
22
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
23
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
24
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
25
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
1770 SS
KEMENTERIAN KEUANGAN RI TAHUN PAJAK
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK H.03 2 0
PERHATIAN :
SPT TAHUNAN
PAJAK PENGHASILAN DIISI OLEH PETUGAS KPP
▪ SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BARCODE DIT EMPEL DISINI
▪ ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
▪ BERI TANDA 'X' PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI H.01 SPT PEMBETULAN KE H.02 - ….
WAJIB PAJAK
IDENTITAS
NPWP I.01 : - -
Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal
A. PAJAK PENGHASILAN
1 Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan dan Penghasilan Netto dalam Negeri Lainnya 1 A.01
2 Pengurangan
2 A.02
(Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 angka 13 atau 1721-A2 angka 13)
B PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN YANG DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK
11 Jumlah Keseluruhan Harta yang Dimiliki pada Akhir Tahun Pajak 11 C.01
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas adalah benar, lengkap, jelas.
P.01 - -
dd mm yyyy
TANDA TANGAN
* Apabila terdapat Paj ak Penghasilan yang harus dibayar sendiri, Waj ib Paj ak harus melampirkan asli SSP lembar ke-3
26
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
SPT TAHUNAN
2 0
TAHUN PAJAK
1770 S
FORMULIR
PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN :
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; SPT PEMBETULAN KE - …
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DALAM NEGERI LAINNYA; DAN/ATAU
• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL.
PERHATIAN • SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PET UNJUK PENGISIAN • ISI DENGAN HURUF CET AK /DIKET IK DENGAN T INT A HIT AM
• BERI T ANDA "X" PADA (KOT AK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP :
PEKERJAAN : KLU :
IDENTITAS
STATUS KEWAJIBAN : KK HB PH MT
PERPAJAKAN SUAMI-ISTERI
Permohonan perubahan data disampaikan terpisah dari pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi ini, dengan menggunakan
Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan dilengkapi dokumen yang disyaratkan.
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat petunjuk pengisian halaman 3) RUPIAH *)
1 PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN …….
……………………………………………..
1
[Diisi akumulasi jumlah penghasilan neto pada setiap Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2 angka 14 yang dilampirkan atau Bukti Potong Lain]
A. PENGHASILAN NETO
[Bagi Wajib Pajak dengan status PH atau MT diisi dari Lampiran Perhitungan PPh Terutang sebagaimana dimaksud dalam bagian 9
G: Lampiran huruf d]
12 PPh YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN/ATAU KREDIT PAJAK LUAR 12
NEGERI DAN/ATAU TERUTANG DI LUAR NEGERI [Diisi dari Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian C Kolom (7)]
D. KREDIT PAJAK
TGL LUNAS
b. DIPERHITUNGKAN DENGAN d. DIKEMBALIKAN DENGAN SKKPP PASAL 17D (WP y ang Memenuhi Persy aratan Tertentu)
UTANG PAJAK
PAJAK BERIKUTNYA
F. ANGSURAN PPh
PASAL 25 TAHUN
a. Fotokopi Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 atau Bukti Potong PPh Pasal 21 d. atau MT
b. Surat Setoran Pajak Lembar Ke-3 PPh Pasal 29 e. …………………………………………………………..
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan TANDA TANGAN
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah beritahukan diatas beserta lampiran-
lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
NAMA LENGKAP :
27
NPW P :
F.1.1.32.18
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
LAMPIRAN - I
TAHUN PAJAK
FORMULIR
1770 S - I •
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
•
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG DITANGGUNG
PEMERINTAH
NPWP :
JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)
1. BUNGA
2. ROYALTI
3. SEWA
6. PENGHASILAN LAINNYA
JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)
1. BANTUAN/SUMBANGAN/HIBAH
2. WARISAN
5. BEASISWA
BAGIAN C : DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG DITANGGUNG PEMERINTAH
NAMA PEMOTONG/ NPWP PEMOTONG/ BUKTI PEMOTONGAN/ JENIS PAJAK : JUMLAH PPh YANG
NO PEMUNGUTAN PPh PASAL 21/
PEMUNGUT PAJAK PEMUNGUT PAJAK DIPOTONG / DIPUNGUT
NOMOR TANGGAL 22/23/24/26/DTP*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
dst
LAMPIRAN - II
TAHUN PAJAK
FORMULIR
NPWP :
2. BUNGA/DISKONTO OBLIGASI
4. HADIAH UNDIAN
12. DIVIDEN
1.
2.
3.
4.
5.
dst
5
dst
5 29
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-II
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. Bambang pegawai pada perusahaan PT Buana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji
sebulan Rp 4.000.000. PT Buana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan
jumlah masing-masing 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Buana menanggung iuran Jaminan
Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji sedangkan Bambang membayar iuran
Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Buana juga
mengikuti program pensiun untuk pegawainya.
PT Buana membayar iuran pensiun untuk Bambang ke dana pensiun, yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp 100.000,
sedangkan Bambang membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000. Berapakah PPh 21
per bulan?
2. Hari, berstatus kawin dengan 2 (dua) orang anak yang masih menjadi tanggungan,
bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Nusa lndah Gemilang dengan gaji sebulan
sebesar Rp 8.000.000. Hari setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp 250.000
ke Dana Pensiun Artha Mandiri yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Nusa Indah Gemilang terhitung
mulai 1 Agustus 2016, Hari akan memasuki masa pensiun dan akan memperoleh uang
pensiun sebesar Rp 4.000.000 per bulan. Berapakah PPh 21 per bulan sebelum dan
sesudah pensiun?
3. Eka (punya NPWP) adalah karyawati pada perusahaan PT. Unggul Makmur dengan
status menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Eka merupakan PNS di Kabupaten
Tangerang. Eka menerima gaji Rp 5.000.000 per bulan dan mendapatkan tunjangan
kehadiran sebesar Rp 500.000. PT. Unggul Makmur mengikuti program pensiun dan
BPJS Kesehatan. Perusahaan membayar premi JKK untuk Eka sebesar 0,5% dari gaji.
Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 40.000 per bulan. Eka juga membayar
iuran pensiun sebesar Rp 30.000 per bulan.
Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap
bulan sebesar 3,7% dari gaji, sedangkan Eka membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap
bulan sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1% dan 0,3% dari
gaji. Berapakah PPh 21 per bulan?
30
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
4. Indri seorang karyawati (belum mempunyai NPWP) dengan status menikah tanpa anak,
bekerja di PT. Tentrem dengan gaji sebulan Rp 3.500.000. Indri membayar iuran
pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp 50.000 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat domisili
yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai
penghasilan apa pun. Pada bulan Juni 2016, Indri mendapatkan THR sebesar Rp
3.500.000. Berapakah PPh 21 atas THR?
5. Hermawan (belum menikah dan mempunyai NPWP), bekerja di PT. Jaya dengan
mendapat upah harian sebesar Rp 250.000. Hermawan bekerja selama 15 hari.
Berapakah PPh 21?
6. Anita adalah seorang notaris (punya NPWP), bekerja di PT. Sumber Dana sebagai
tenaga ahli. Pendapatan Anita adalah sebagai berikut :
a. Pada Januari 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 25.000.000
b. Pada Maret 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 35.000.000
c. Pada Juni 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 37.000.000
d. Pada Oktober 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 43.000.000
Berapakah PPh 21 dari setiap penghasilan yang diperoleh Anita tersebut?
7. Darwis, seorang manager di PT. Elang berstatus menikah dan mempunyai 3 orang
anak. Menerima gaji sebesar Rp 25.000.000 per bulan. PT. Elang mengikuti program
pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 250.000
per bulan. Eka juga membayar iuran pensiun sebesar Rp 150.000 per bulan.
Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap
bulan sebesar 3,7% dari gaji, sedangkan Darwis membayar iuran Jaminan Hari Tua
setiap bulan sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1% dan
0,3% dari gaji. Berapakah PPh 21 per bulan?
31
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 22
Ringkasan Tarif PPh 22
32
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
33
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
1. NPWP : -
2. Nama :
3. Alamat :
BAGIAN C. LAMPIRAN
1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan
Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).
2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar
(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).
3. SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar
(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).
4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).
6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).
Nama 2 0
Tanggal
F.1.1.32.02
34
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN Masa Pajak
DIREKTORAT PPh PASAL 22 /
JENDERAL PAJAK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
dst.
JUMLAH
D.1.1.32.04
35
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
NPWP : - - - - - (3)
Nama :
Alamat :
Tarif
Lebih
Tinggi Tarif PPh yang Dipotong
No. Uraian Harga (Rp) 100% (Tdk (%) (Rp)
ber-
NPWP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jenis Industri : Penjualan Bruto :
1. Semen
2. Kertas
3. Baja
4. Otomotif
5. ……………………………..
6. ……………………………..
Penjualan Barang yang
Tergolong
Sangat Mewah : Harga Jual :
7. ……………………………..
Industri/Eksportir : Pembelian Bruto :
8. Sektor ……………………….
9. Sektor ……………………….
Badan Tertentu Lainnya :
10. ……………………………..
11. ……………………………..
JUMLAH
Terbilang : …………………………………………………………………………………………….……………………
NPWP : - - - - -
Nama :
Perhatian
1. Jumlah PPh Pasal 22 yang dipungut di atas Tanda Tangan, Nama dan Cap
merupakan pembayaran di muka atas PPh
yang terutang untuk tahun pajak yang
bersangkutan. Simpanlah Bukti Pemungutan
ini baik-baik untuk diperhitungkan
kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh. ......................................................... (6)
2. Bukti Pemungutan ini dianggap sah apabila
diisi dengan lengkap dan benar
F.1.1.33.04
36
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. PT Geng Motors adalah importir mobil belum memiliki Angka Pengenal Importir (API),
mengimpor 50 unit mobil dari Korea, dengan harga faktur US$ 10.000 per unit. Biaya
asuransi dan biaya angkut yang berkaitan dengan impor mobil tersebut masing-masing
adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar oleh PT Geng Motors sebesar 5% dari
CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan oleh
Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 13.000. Berapa PPh pasal 22 yang harus dibayar
oleh PT Geng Motors dan siapa yang memungut?
2. PT ABC, perusahaan yang memiliki API, mengimpor gandum dari Amerika dengan
harga US$100.000. Biaya asuransi sebesar US$5.000 dan ongkos angkut sebesar
US$25.000. Kurs Tengah BI (BI rate) waktu itu sebesar Rp 13.500 dan kurs pajak
ditetapkan sebesar Rp 13.000 per US$1. Bea masuk dibayar oleh PT ABC sebesar
30% dari CIF. Berapa PPh 22 yang harus dibayar dan siapa yang memungut?
3. PT. Langgeng merupakan perusahaan yang bergerak di industri mebel. Berikut
transaksi yang dilakukan oleh PT. Langgeng selama bulan Februari 2016 :
a. Menjual meja kursi ke Pemprov DKI sebesar Rp 143.000.000 (termasuk PPN)
b. Melakukan pembelian benda-benda pos seperti perangko dan materai langsung
ke PT (persero) Pos Indonesia. Jumlah keseluruhan nilai pembelian benda-benda
pos tersebut adalah Rp 9.800.000.
c. Membayar tagihan atas pembelian semen kepada PT Indo Semen untuk
pembangunan kantor cabang sebesar Rp 65.000.000 (tidak termasuk PPN).
d. Membayar tagihan listrik kepada PT PLN (persero) cabang Jakarta Selatan
sebesar Rp 25.000.000
e. Membeli bahan baku kayu dari pengepul (tidak memiliki NPWP) sebesar Rp
500.000.000 (tidak termasuk PPN)
f. Membeli mobil operasional kantor sebesar Rp 200.000.000.
Diminta :
i. Hitunglah PPh 22 dari masing-masing transaksi dan siapa pemungutnya!
ii. Buatlah SPP untuk membayar PPh 22 oleh PT. Langgeng dan kapan paling lambat
pembayaran tersebut dilakukan?
iii. Buatlah SPT untuk PPh 22 tersebut dan kapan paling lambat SPT tersebut
dilaporkan?
4. Pertamina melakukan transaksi sebagai berikut :
a. Menjual BBM ke SPBU Swasta dengan harga Rp 50.000.000
b. Menjual BBG ke PT. Keling dengan harga Rp 30.000.000
c. Menjual pelumas ke PT. XYZ dengan harga Rp 10.000.000
Hitunglah PPh 22 atas transaksi tersebut dan siapa yang memungut PPh 22 tersebut?
37
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 23
Obyek Tarif
Bunga, Deviden, Royalti, Hadiah 15%
Sewa sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali tanah dan atau bangunan
Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa 2%
konsultan, dan jasa lain
Untuk yang tidak memiliki NPWP, dipotong 100% lebih tinggi dari tarif yang seharusnya
38
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
39
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
1. NPWP :
2. Nama :
3. Alamat :
Uraian KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
BAGIAN C. LAMPIRAN
Nama : 2 0
Tanggal
F.1.1.32.03
40
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN Masa Pajak
DIREKTORAT PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 /
JENDERAL PAJAK
A. PPH PASAL 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst.
JUMLAH
B. PPH PASAL 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst.
JUMLAH
D.1.1.32.05
41
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
NPWP : (3)
Nama :
Alamat :
Tarif Lebih
Jumlah Penghasilan Tinggi 100% Tarif PPh yang Dipotong
No. Jenis Penghasilan
Bruto (Rp) (Tdk ber- (%) (Rp)
NPWP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Dividen *) 15%
2. Bunga **) 15%
3. Royalti 15%
4. Hadiah dan penghargaan 15%
5. Sewa dan Penghasilan lain
sehubungan dengan
penggunaan harta ***) 2%
6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
Jasa Konsultansi dan Jasa Lain
sesuai PMK-244/PMK.03/2008:
a. Jasa Teknik 2%
b. Jasa Manajemen 2%
c. Jasa Konsultan 2%
d. Jasa lain :
1) ………………………… 2%
2) ………………………… 2%
3) ………………………… 2%
4) ………………………… 2%
5) ………………………… 2%
6) ………………………… 2%
****)
JUMLAH
Terbilang : ……………………………………………………………...……………
Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 ,
yang dipotong di atas merupakan
angsuran atas Pajak Penghasilan yang Pemotong Pajak (5)
F.1.1.33.06
42
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. PT. Lima Sekawan merupakan perusahaan yang bergerak di industri perdagangan
eceran. Berikut pembayaran transaksi selama bulan Juni 2016.
a. PT. Lima Sekawan menggunakan jasa CV. ACAC (tidak punya NPWP) untuk
perawatan AC sebanyak 5 unit. Harga perawatan per unit adalah Rp 40.000.
b. Membayar ke CV. Media untuk mengelola website PT. Lima Sekawan sebesar Rp
600.000
c. Membayar bunga atas pinjaman dari Bank Umum sebesar Rp 2.000.000
d. Membayar bunga atas pinjaman dari PT. Selaras sebesar Rp 5.000.000
e. Membayar deviden sebesar Rp 10.000.000 ke PT. Empat Saudara
f. Menggunakan jasa CV.Harmoni (tidak punya NPWP) untuk membuat neon box senilai
Rp 5.000.000.
g. Melakukan perawatan berkala untuk mobil operasional kantor di CV. Service (punya
NPWP) dengan biaya perbaikan sebesar Rp 4.000.000 (terdiri dari Rp 3.200.000 suku
cadang, Rp 800.000 jasa)
h. Karena mobil operasional sedang di servis, maka perusahaan menyewa mobil dari
PT.Rental senilai Rp 1.000.000.
i. Menggunakan biro jasa Tn. Kurdi (punya NPWP) untuk memperpanjang STNK motor
kantor senilai Rp 300.000.
j. Untuk meningkatkan kemampuan softskill karyawannya, PT. Lima Sekawan
mengadakan training dengan trainer dari PT. Latihan (punya NPWP) senilai Rp
20.000.000
Diminta :
i. Hitunglah PPh 23 untuk masing-masing transaksi!
ii. Buatlah SSP untuk PPh 23 yang harus dibayar dan kapan paling lambat harus
dilakukan pembayaran?
iii. Buatlah SPT dan bukti potong atas PPh 23 serta kapan paling lambat harus
melaporkan SPT tersebut?
2. PT. Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang
modalnya terdiri dari 100 lembar saham. Saham tersebut dimiliki oleh PT. Serasi
sebanyak 20 lembar dan PT. Serupa sebanyak 35 lembar. Pada bulan Juni 2016, PT.
Selaras membagikan deviden kepada PT. Serasi dan PT. Serupa dengan masing-masing
sebesar Rp 20.000.000 dan Rp 35.000.000.
Diminta :
a. Berapakah PPh 23 yang dipotong oleh PT. Selaras untuk transaksi di atas?
b. Buatlah bukti potong PPh 23!
43
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 24
PPh 24 merupakan pajak yang dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yang
diterima di luar negeri yang boleh dikreditkan terhadal PPh yang terutang atas
seluruh penghasilan Wajib Pajak (WP) Dalam Negeri.
Tahapan dalam menghitung PPh 24 adalah sebagai berikut :
1. Jumlahkan seluruh penghasilan dalam dan luar negeri (kecuali rugi luar
negeri)
2. Hitung PPh dalam negeri
3. Hitung batas maksimum PPh 24 yang boleh dikreditkan di dalam negeri
4. Hitung pajak yang dibayar di luar negeri
5. Tentukan PPh 24 dengan membandingkan hasil perhitungan no.3 dan 4,
pilihlah yang jumlahnya lebih kecil.
Soal :
1. PT Perdana di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2015 sebagai
berikut:
Penghasilan Dalam Negeri Rp 400.000.000
Penghasilan dari LN (tarif pajak 20%) Rp 200.000.000
Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus dibayar
oleh PT. Perdana di Indonesia?
2. PT Kirana pada tahun 2015 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Di negara X memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp
300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 40%)
Di negara Y menderita kerugian sebesar Rp 500.000.000.
Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar Rp 500.000.000
Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus dibayar
oleh PT. Kirana di Indonesia?
3. PT Kartika berkedudukan di Jakarta pada tahun pajak 2015 memperoleh
penghasilan bersih sebagai berikut:
di negara Singapura memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar
Rp200.000.000 (tarif pajak yang berlaku 25%)
di negara Malaysia memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar
Rp300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 30%)
44
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
45
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 15
46
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
47
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
1. NPWP : .
2. NAMA :
3. ALAMAT :
Nama 2 0
Tanggal
F.1.1.32.05 Lampiran II.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
48
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I. DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN Masa Pajak
DIREKTORAT PPh PASAL 15 /
JENDERAL PAJAK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst.
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst.
JUMLAH
1
2
3
4
5
dst.
JUMLAH
D.1.1.32.09 Lampiran II.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
49
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
NPWP : - - - - - (3)
Nama :
Alamat :
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………
NPWP : - - - - -
Nama :
F.1.1.33.14 Lampiran II.4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
50
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. PT. Angin Ribut memiliki transaksi bulan Mei 2016 sebagai berikut :
a. PT. Angin Ribut membayar kepada PT. A (perusahaan pelayaran Indonesia)
sebesar Rp 60.000.000 atas sewa kapal untuk mengekspor barang.
b. PT. Angin Ribut membayar kepada Sing Ltd (perusahaan penerbangan Singapura)
sebesar Rp 100.000.000 untuk mengekspor barang.
Diminta :
i. Hitunglah PPh pasal 15 dari masing-masing transaksi tersebut di atas!
ii. Buatlah SSP untuk membayar PPh Pasal 15
iii. Buatlah SPT untuk melaporkan PPh Pasal 15 tersebut
2. PT. Kerang menggunakan kapal laut PT. Mutiara untuk mengantarkan barang pesanan
dari Jakarta ke Surabaya senilai Rp 800.000.000. PT. Mutiara mendapat imbalan sebesar
Rp 25.000.000. Hitunglah PPh Pasal 15!
3. PT. Laut Luas merupakan perusahaan pelayaran dalam negeri. Pada bulan Februari
2016 mengangkut barang dari Malaysia ke Surabaya dengan imbalan Rp 32.000.000.
Pada bulan Maret 2016 mengangkut barang dari Surabaya ke Singapura dengan
imbalan 27.500.000 (termasuk PPN). Hitunglah besarnya penghasilan yang diterima oleh
PT. Laut Luas.
4. PT.Apel Co (perusahaan luar negeri) mengangkut produk elektronik milik PT.Micro senilai
Rp 1.000.000.000 dengan kapal dari Gresik ke Surabaya dengan imbalan Rp
40.000.000. Karena kondisi barang tidak ada yang rusak, maka mendapat tambahan
imbalan sebesar Rp 10.000.000.
5. PT. Pelangi menyewa kapal PT. Suka Berlayar untuk mengadakan pesta farewell direktur
mereka. Harga sewa sebesar Rp 50.000.000 dan kapal hanya bersandar di pelabuhan.
Berapa imbalan yang diterima oleh PT. Suka Berlayar?
6. PT. Samudera mengangkut barang milik Tn. Andi dari Jakarta ke Denpasar dengan
imbalan Rp 10.000.000. Berapakah imbalan yang diperoleh PT. Samudera?
51
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
PPh 25
52
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
53
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ
Latihan :
1. Penghasilan neto PT. A tahun 2015 sebesar Rp 80.000.000. Sisa kompensasi kerugian
tahun 2014 adalah 100.000.000. Kredit pajak tahun 2014 adalah : PPh 22 sebesar Rp
5.000.000, PPh 23 sebesar Rp 7.000.000, PPh 24 sebesar Rp 3.000.000.
Diminta :
i. Hitunglah PPh 25 per bulan untuk tahun 2015!
ii. Buatlah SSP nya dan kapan paling lambat dibayarkan?
iii. Kapan paling lambat dilaporkan ke KPP?
2. Penghasilan PT. B tahun 2015 sebesar Rp 75.000.000, termasuk di dalamnya
penghasilan tidak teratur sebesar Rp Rp 25.000.000. Kredit pajak tahun 2015 sebesar
Rp 10.000.000. Hitunglah PPh 25 per bulan tahun 2016.
3. SPT Tahunan Badan PT.COD tahun 2015 dibayar dan dilaporkan tanggal 25 Mei 2016
dengan data sebagai berikut :
a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak Rp 400.000.000
b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000
c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000
Hitunglah PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!
4. SPT Tahunan Badan PT. TAU tahun 2015 dibayar dan dilaporkan tanggal 25 April 2016
dengan data sebagai berikut :
a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak 2015 Rp 400.000.000
b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000
c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000
WP melakukan pembetulan SPT Tahunan, dibayar dan dilaporkan pada tanggal 16
Agustus 2016 dengan data baru berupa penghasilan neto 2015 Rp 500.000.000.
Hitunglah PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!
5. Dari SPT Tahunan tahun 2015 diperoleh data sebagai berikut :
a. Penghasilan neto sebesar Rp 100.000.000
b. Kredit pajak :
– PPh 23 sebesar Rp 14.000.000
– PPh 24 sebesar Rp 12.000.000
– PPh 25 /bulan tahun 2014 sebesar Rp 5.000.000
Hitunglah PPh 25 tahun 2016!
54