Disusun Oleh :
Kelompok 1
M. Ansar Razak
Mila Sucandra
Hesti Diah Pratiwi
Husla Tasudiah
Lilis Suryana
Nor Hasanah
Afrilia Nur Ivany Putri
Achmad Ade Firmansyah
Ambar Arie Fitri R
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kewirausahaan ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga
berterimakasih kepada Bapak Drs. H. Irwan Suryani, M.Si selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Kewirausahaan STIE Widya Praja yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “perencanaan usaha mandiri serta mengelola dan mengembangkan
usaha baru”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari saudara demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Tanah Grogot, 19 November 2019
Penulis
BAB I
GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Wiraswasta
Fungsi apa yang dilakukan oleh seorang wiraswasta serta bagaimana dia melakukan itu
pada gilurannya memberikan kepadanya tipe kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut ini
kiranya dewasa ini dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta:
1. Wiraswatsa sebagai orang vak, "captain of industry", di suatu bidang tertentu, dimana ia
membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan. Perhatian utamanya
adalah asprk teknik dari usaha yang dijalankannya, sedangkan langganan diperolehnya tidak
secara sengaja tetapi melalui mutu barang dan mutu prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan dan
selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui reklame. Perhatian dan
keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik penjualan dan karenanya juga barang (produksi)
yang mempunyai masa depan yang cerah.
3. .Wiraswasta sebaga orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan dana, mendirikan
concren, yang pada pokoknya bergerak dipasaran uang dan modal.
4. Wiraswasta sebagai seorang social engineer, pengusaha yang berusaha mengikat para
pekerjanya melalui berbagai karya sosial, baik atas pertimbangan moral ataupun berdasarkan
perhitungan zekelijk, yaitu mengelakkan kerugian yang di akibatkan pertukaran personil yang
tetlaku kerap dab cepat.
5. Wiraswasta sebagai manajer, yang memajukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan -
pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkan sepenuhnya azas efesiensi. Disini usaha
meraih keuntungan tidak lagi sinonim dengan usaha mencapa pendapat yang sebesar mungkin
bagi si pengusah, sebab alam pribadi pengusaha terpisah dari alam usaha itu sendiri.
Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki baNgsan yang kelak dapat berdiri
penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi kewiraswastaan terdiri dari 3 bagian
pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu:
1. Sikap mental wiraswata
2. Kewaspadaan mental wiraswasta
3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta
(Dr. Suparman Sumahamijaya 1981 : 5) menyatakan ciri manusia wiraswasta sebagai berikut :
1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya dan menentukan
program batas waktu untuk mencapainya.
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi kontruktif.
3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kompetensi
untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif.
4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
6. Tahu mensyukuri dirinya, waktu, dan mensyukuri lingkungannya.
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
8. Memajukan lingkungan denga menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya
sendiri.
9. Mrmbuasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran waktu
dan uang.
10. Srlain menaraik pelajaran dari kekeliruan, kesalahn dan pengalaman pahit, serta berprihatin
selalu.
11. Menguasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
12. Mereka berwatak maju dan cerdik, serta percaya pada diri sendiri.
13. Mampu memusatkan perhatiannya pada setiap tujuannya.
14. Berkpribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16. Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka bergadang, jangan menjadi perokok berat, tidak
minum alkohol dan narkotik.
17. Menghilangkan diri dari sifat dengki, rakus, dendam, khawatir dan ragu-ragu
18. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridho-Nya, beriman dan
memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman.
2. Energi : semangat/tenaga/kekuatan
Kita mempunyai potensi kekuatan diri lebih besar apabila dikembangkan dan dilatih.
Pengetahuan dan wawasan merupakan titik pertama dalam mencapai kekuatan diri.
6. Optimisme: optimis
Mereka yang menanamkan sifat ini akan mempunyai gambaran keberhasilan yang akan
diperolehnya.
8. Creativity: kreatif
Pencipta mempunyai imajiner dan pembharuan ini adalah sesuatu gambaran yang dapat
diberikan oleh wirausahawan yang merubah keadaan dari yang tidak ada menjadi ada serta dapat
dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
9. Flexibilty : fleksibel
Menyesuaikan diri dengan keadaan, melihat dari kenyataan. Seorang wirausahawan perlu
mengambil langkah yang pasti. Usahawan yang fleksibel dapat memanfaatkan keadaan dan
situasi yang ada, selalu mencari jalan untuk mengisi kebutuhan yang ada denga melihat apa yang
saat ini digemari atau dibutuhkan costumer.
Pengertian wirausaha yang asal katanya terjemahan dari enterpreneur ( bahasa perancis)
yang dalam bahasa inggris artinya between taker atau go-between.
Menurut Joshep S : enterpreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru. Orang tersebut melakuakan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi
bisnis yang sudah ada.
Olah sebab itu definisi yang paling baik dalam kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Pandangan pisikologi
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh
suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan
orang lain.
Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain. Menemukan cara
cara baru untuk menggunakan sumberdaya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan
kerja yang disenangi masyarakat.
E. Menumbuhkan minat berwirausaha
Wirausaha merupakan potensi pembangunan baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kebyataan bahwa jumlah wirausaha
indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat. Sehingga persoalan
pembangunan wirausaha indonesia meruoakan persoalan mendesak bagi suksesnya
pembangunan. Jika kita perhatikan adanya manfaat wirausaha lebih rinci sebagai berikut :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh
karena seorang wirausaha itu adalah orang yang terpuji, jujur, berani dan hidup tidak merugikan
orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha menjaga dan membangun
lingkungan.
5. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain.
6. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri
7. Memveri contoh bagaimana kita harus bekerja keras.
8. Hidup secara efisien
9. Memelihara kesetasian lingkungan
1. Women Enterpreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka karena didorong
factor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membangun
ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
2. Minority entrepreneur
Kaum minoritas terutama di Negara Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja di
lapangan pemerintahan sebagai mana warga Negara umumnya. Oleh sebab itu, berusaha
menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari
daerah tertentu yang menjadi kelomok minoritas dalam suatu daerah, mereka juga bergiat
mengembangkan bisnis
3. Immigrant enerpreneur
Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan
formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non-
formal yang dimulai dari berdagang kecil kecilan.
4. Part time entrepreneur
Emulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang ntuk
berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan
dibidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan
hobinya yang menarik
5. Home-based entrepreneur
Ada pula ibu ibu rumah tangga yang memuali kegiatannya dengan membuat kue dan
aneka masakan. Mengirim kue kue ke toko setempat. Akhirnya usahanya makin lama
makin maju.
6. Family owned business
Sebuah keluarga dapa membuka berbagai macam caang usaha. Mungkin saja sebuah
usaha ini dimuali dulu dari bapak setelah usahanya maju di buka cabang oleh ibu lalu
anak-anaknya meneruskan usaha mereka
7. Copreneus
Copreneus dibuat dengan cara pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian
masing-masing. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi penanggung jawab
divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.
F. Modal Wirausaha
1. Modal Intelektual
Dapat di wujudkan sebagai bentuk ide-ide sebagai modal utama disertai pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan
2. Modal Sosial dan Moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra seorang
wirausaha
3. Modal Mental
Kesiapan mental berdasarkan landasan agama diwujudkan dalam bentuk keberanian menghadapi
resiko dan tantangan.
4. Modal Material
Modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang meiliki jenis-jenis
modal diatas.
Kelemahan :
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resiko jika resiko ini
telah di antisipasi secara baik maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut
2. Bekerja keras dan jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat
4. Tanggun jawabnya sangat besar banyak keputusan yang harus dia buat, walaupun dia
kurang menguasai permasalahan yang dihadapi