Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN KEWIRAUSAHAAN

“BAB I. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN


BAB II. RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN”

(Dosen Pengampu : Drs. H. Irwan Suryani, M.Si)

Disusun Oleh :

Kelompok 1
M. Ansar Razak
Mila Sucandra
Hesti Diah Pratiwi
Husla Tasudiah
Lilis Suryana
Nor Hasanah
Afrilia Nur Ivany Putri
Achmad Ade Firmansyah
Ambar Arie Fitri R

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA PRAJA TANAH GROGOT


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kewirausahaan ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga
berterimakasih kepada Bapak Drs. H. Irwan Suryani, M.Si selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Kewirausahaan STIE Widya Praja yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “perencanaan usaha mandiri serta mengelola dan mengembangkan
usaha baru”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari saudara demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Tanah Grogot, 19 November 2019

Penulis
BAB I
GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Wiraswasta

Istilah wiraswastawan ada yang menghubungkannya dengan istilah saudagar. Walaupun


sama artinya dalam bahasa Sansekerta. Tetapi maknabya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga
kata : wira, swa, dan sta, masing-masing berarti ; wira adalah manusia unggul, teladan berbudi
luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliku keagungan watak; swa
artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.
Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu dan dagar artinya akal.
Jadi, saudagar artinya seribu akal. (Raufik Rashidi, 1981 : 4)
Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta
keperkasaan dalam memenuhi kebufuhan serta memecahkan permasalahn hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soemanto, 1984 : 43)
Melihat kepada penfertian di atas, maka DR Daoed Yoesoef (1981 : 78) menyatakan
bahwa seorang wiraswasta adalah :
1 Memimpin usaha baik secara teknis atau ekonomis dengan betbagai aspek fungsional seperti
berikut :
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara
bagian (co-owner);
b. Mengurus dalan kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager;
c. Menerima tantangan ketidapastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulut
di ukur secara kuantitatif dan kualitatif
d. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jafi di sini wiraswasta
sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, coordinator;
e. Penemu (inovator), peniru (initator), dan yang berhubungan dengan ini, penyalur
memindahkan teknologi.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkemvangan melalui jalan kepemimpinan
ekonomi, demi :
a. Kenaikan prestise
b. Kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan
c. Kontinuitas usaha

Fungsi apa yang dilakukan oleh seorang wiraswasta serta bagaimana dia melakukan itu
pada gilurannya memberikan kepadanya tipe kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut ini
kiranya dewasa ini dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta:
1. Wiraswatsa sebagai orang vak, "captain of industry", di suatu bidang tertentu, dimana ia
membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan. Perhatian utamanya
adalah asprk teknik dari usaha yang dijalankannya, sedangkan langganan diperolehnya tidak
secara sengaja tetapi melalui mutu barang dan mutu prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan dan
selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui reklame. Perhatian dan
keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik penjualan dan karenanya juga barang (produksi)
yang mempunyai masa depan yang cerah.
3. .Wiraswasta sebaga orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan dana, mendirikan
concren, yang pada pokoknya bergerak dipasaran uang dan modal.
4. Wiraswasta sebagai seorang social engineer, pengusaha yang berusaha mengikat para
pekerjanya melalui berbagai karya sosial, baik atas pertimbangan moral ataupun berdasarkan
perhitungan zekelijk, yaitu mengelakkan kerugian yang di akibatkan pertukaran personil yang
tetlaku kerap dab cepat.
5. Wiraswasta sebagai manajer, yang memajukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan -
pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkan sepenuhnya azas efesiensi. Disini usaha
meraih keuntungan tidak lagi sinonim dengan usaha mencapa pendapat yang sebesar mungkin
bagi si pengusah, sebab alam pribadi pengusaha terpisah dari alam usaha itu sendiri.

Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki baNgsan yang kelak dapat berdiri
penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi kewiraswastaan terdiri dari 3 bagian
pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu:
1. Sikap mental wiraswata
2. Kewaspadaan mental wiraswasta
3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta

PENGERTIAN WIRASWASTA MENURUT BEBERAPA AHLI


1. Menurut Prof DR Haryati Subadio, pengertian wiraswasta adalah manusia teladan yang
berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri atas kemampuan sendiri, tidak saja dalam
sektor swsta tapi juga dalam sektor negara.
2. DR Sudjoko menyatakan bahwa wiraswasta adalah mereka yang memiliki dan masih memiliki
nilai-nilai manusia printis, pelopor dan pejuang kemerdekaan, pejuang kemajuan. Nilai-nilai ini
adalah watak kepribadian wiraswasta, jiwa semangat dan keterampilan wiraswasta.
3. Suharsono Sagir menulus wiraswasta adalah seorang yang midal utamanya adalah ketekunan
yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama dan disertai
dengan keberanian menanggung resiko berdasarkan suatu perhitungan dan perencanaan yang
tepat.
4. Fadel Muhammad menyatakan bahwa wiraswasta adalah orang yang memfokuskan diri pada
peluang bukan pada resiko. Wiraswasta bukanlah pengambil resiko melainkan penentu resiko.
5. Djatmiko, 1998 : 49 menyatakan bahwa wiraswasta adalah kreativitas dan sikap tindak
manusia yang mampu mengkoordinir sumber alam, tenaga manusia dan peralatan menjadi
benda-benda dan jasa-jasa ekonomi.

(Dr. Suparman Sumahamijaya 1981 : 5) menyatakan ciri manusia wiraswasta sebagai berikut :
1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya dan menentukan
program batas waktu untuk mencapainya.
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi kontruktif.
3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kompetensi
untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif.
4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
6. Tahu mensyukuri dirinya, waktu, dan mensyukuri lingkungannya.
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
8. Memajukan lingkungan denga menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya
sendiri.
9. Mrmbuasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran waktu
dan uang.
10. Srlain menaraik pelajaran dari kekeliruan, kesalahn dan pengalaman pahit, serta berprihatin
selalu.
11. Menguasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
12. Mereka berwatak maju dan cerdik, serta percaya pada diri sendiri.
13. Mampu memusatkan perhatiannya pada setiap tujuannya.
14. Berkpribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16. Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka bergadang, jangan menjadi perokok berat, tidak
minum alkohol dan narkotik.
17. Menghilangkan diri dari sifat dengki, rakus, dendam, khawatir dan ragu-ragu
18. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridho-Nya, beriman dan
memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman.

Seorang pengusaha seharusnya memiliki sifat-sifat sebagai berikut :


1. Confidence : Percaya diri
Dengan percaya diri, kita dapat memprioritaskan diri kita menjadi sanggup dalam menjalani
setiap usaha tanpa merasa malu untuk memulainya dari keci/awal. Dengan demikian kita dapat
maju kearah selanjutnya untuk mencapai kesuksesan. Tapi perlu di garis bawahi percaya diri
disini bukan berarti kita menyombongkan diri kita sendiri, tetapi menjadi tolak ukur kemampuan
diri kita pribadi.

2. Energi : semangat/tenaga/kekuatan
Kita mempunyai potensi kekuatan diri lebih besar apabila dikembangkan dan dilatih.
Pengetahuan dan wawasan merupakan titik pertama dalam mencapai kekuatan diri.

3. Abilty to Take Calculated Risk : Mengkalkulasi Risiko yang akan terjadi


Kecermatan, ketelitian kehati-hatian merupakan sikap yang harus dimiliki wirausahawan.
Penggabungan dari kesemuanya adalah memfokuskan kepada dampak yang akan terjadi setelah
usaha dijalankan. Entah itu untung atau rugi. Serta bagaimana cara menanggulangi secara
profesiaonal, tanpa mengabaikan hal sekecil mungkin. Seorang wirausaha harus mampu dan bisa
mengkalkulasi kesemuanya itu. Jangan ceroboh mengambil sikap, menggampangkan apalagi
menyepelekan, ini akan membuat kesalahan yang fatal bagi kemajuan usaha.

4. Dinamisme : melakukan perubahan / cara dalam penentuan lokasi usaha


Seorang usahawan harus dapat melihat dan memilih tempat-tempat yang strategis untuk usaha
yang akan dijalankan. Sehingga dapat memperoleh kemajuan yang pesat, karena selain didukung
dengan faktir penjualan, temoat strategis daoat berperan juga dalam kemajuan usaha.
5. Leadership : mempunyai sifat memimpin
Sifat kepemimpinan selalu terpancar dalam diri seseorang. Karena manusia dituntut untuk dapat
memimpin dirinya sendiri. Jiwa pemimpin merupakan hal yang vital sekali bagi seorang
wirausahawan untuk dikembangkan.

6. Optimisme: optimis
Mereka yang menanamkan sifat ini akan mempunyai gambaran keberhasilan yang akan
diperolehnya.

7. Need to Achieve : kemampuan untuk mencapai target


Target merupakat penyokong sebuah usaha. Karena dengan target, kita fapat menentukan
proyeksi keuntungan dengan jelas. Target ini diperlukan beberapa trik dan cara-cara yang harus
dipersiapkan oleh para penjual. Khususnya untuk para wirausahawan yang belum mempunyai
merketer handal.

8. Creativity: kreatif
Pencipta mempunyai imajiner dan pembharuan ini adalah sesuatu gambaran yang dapat
diberikan oleh wirausahawan yang merubah keadaan dari yang tidak ada menjadi ada serta dapat
dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

9. Flexibilty : fleksibel
Menyesuaikan diri dengan keadaan, melihat dari kenyataan. Seorang wirausahawan perlu
mengambil langkah yang pasti. Usahawan yang fleksibel dapat memanfaatkan keadaan dan
situasi yang ada, selalu mencari jalan untuk mengisi kebutuhan yang ada denga melihat apa yang
saat ini digemari atau dibutuhkan costumer.

10. Resposibility: rasa tanggung jawab


Tanggung jawab yang besar dapat membantu kita dalam menghadapi masalah. Mereka yang
mempunyai tanggung jawab yang besar lebih mengutamakan keberhasilan daripada ketidak
berhasilan dal memecahkan kejadian.

11. Independence : merdeka/ berdiri sendiri


Mandiri. Tidak mengandalkan orang lain. Biasanya orang melihat dari cara ia menjalankan
usahanya itu, setelah itu dipelahari benar-benar dan apabila ada kesempatan membuka sendiri
lapangan pekerjaan.

12. Initiative : inisiatif


Strategi ini yang diberikan kepada para leader dalam mengungkapkan gagasan tentang cara
menggunakan inisiatif.
B. Pengertian Wirausaha

Pengertian wirausaha yang asal katanya terjemahan dari enterpreneur ( bahasa perancis)
yang dalam bahasa inggris artinya between taker atau go-between.
Menurut Joshep S : enterpreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru. Orang tersebut melakuakan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi
bisnis yang sudah ada.

C. Inti dan hakekat kewirausahaan


1. Tujuan memahami konsep umum kewirausahaa
Banyak yang menafsirkan bahwa kewirausahaan identik dengan wirausahawan pandangan ini
sangat keliru karena jiwa dan semangat ada dalam kewirausahaan dan mempunyai emikiran
kreatif dan inovatif.
2. Menpunyai jiwa dan sikap kewirausahaan
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang yang memiliki kepribadian kreatif dan
inovatif yaitu orang yang memiliki sikap kewirausahaan
3. Proses kewirausahaan
Proses yang di awali dengan suatu aksioma yaitu dengan adanya tantangan
4. Fungsi dan peluang kewirausahaan
Fungsi dan peran dapat dilihat melalui 2 pendejatan yaitu mikro dan makro antara penemu dan
perencana
5. Pengetahuan, kemampuan dan kemauan wirausaha
Baik pengetahuan tentang usaha yang dimaksud dirintis melalui lingkungan usaha serta
pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab manajemen organisasi bisnis.

D. Macam tipe wirausaha


Tiga tipe wirausaha :
1. Wirausaha yang memiliki inisiatif
2. Wirausaha yang mengorganisir mekanis social dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
3. Yang menerima resiko atau kegagalan

Olah sebab itu definisi yang paling baik dalam kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.

Pandangan pisikologi
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh
suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan
orang lain.

Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain. Menemukan cara
cara baru untuk menggunakan sumberdaya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan
kerja yang disenangi masyarakat.
E. Menumbuhkan minat berwirausaha
Wirausaha merupakan potensi pembangunan baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kebyataan bahwa jumlah wirausaha
indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat. Sehingga persoalan
pembangunan wirausaha indonesia meruoakan persoalan mendesak bagi suksesnya
pembangunan. Jika kita perhatikan adanya manfaat wirausaha lebih rinci sebagai berikut :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh
karena seorang wirausaha itu adalah orang yang terpuji, jujur, berani dan hidup tidak merugikan
orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha menjaga dan membangun
lingkungan.
5. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain.
6. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri
7. Memveri contoh bagaimana kita harus bekerja keras.
8. Hidup secara efisien
9. Memelihara kesetasian lingkungan

Ada dua dharma bhakti wirausaha dalam pembangunan bangsa :


1. Sebagai pengusaha, memberikan dharma baktinya sebagai melancarkan proses produksi,
distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan masyarakat.
2. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional,
mengurangi ketergantungan terhadap bangsa asing.

E. Macam Profil Kewirausahaan


(Zimerer & Scarbrought, 1996:9)

1. Women Enterpreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka karena didorong
factor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membangun
ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
2. Minority entrepreneur
Kaum minoritas terutama di Negara Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja di
lapangan pemerintahan sebagai mana warga Negara umumnya. Oleh sebab itu, berusaha
menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari
daerah tertentu yang menjadi kelomok minoritas dalam suatu daerah, mereka juga bergiat
mengembangkan bisnis
3. Immigrant enerpreneur
Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan
formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non-
formal yang dimulai dari berdagang kecil kecilan.
4. Part time entrepreneur
Emulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang ntuk
berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan
dibidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan
hobinya yang menarik
5. Home-based entrepreneur
Ada pula ibu ibu rumah tangga yang memuali kegiatannya dengan membuat kue dan
aneka masakan. Mengirim kue kue ke toko setempat. Akhirnya usahanya makin lama
makin maju.
6. Family owned business
Sebuah keluarga dapa membuka berbagai macam caang usaha. Mungkin saja sebuah
usaha ini dimuali dulu dari bapak setelah usahanya maju di buka cabang oleh ibu lalu
anak-anaknya meneruskan usaha mereka
7. Copreneus
Copreneus dibuat dengan cara pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian
masing-masing. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi penanggung jawab
divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.

F. Modal Wirausaha
1. Modal Intelektual
Dapat di wujudkan sebagai bentuk ide-ide sebagai modal utama disertai pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan
2. Modal Sosial dan Moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra seorang
wirausaha
3. Modal Mental
Kesiapan mental berdasarkan landasan agama diwujudkan dalam bentuk keberanian menghadapi
resiko dan tantangan.
4. Modal Material
Modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang meiliki jenis-jenis
modal diatas.

Cara merintis bisnis/usaha baru


1. Merintis usaha baru sejak awal
2. Membeli perusahaan yang telah ada
3. Kerjasama manajemen atau waralaba
BAB II
RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

1. Disiplin, obyek dan perkemvangan ilmu kewirausahaan


Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari trntang nilai kemampuan
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Menurut Thomas W. Zhimmer 1996, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta
proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang
pasar.
Menurut Soeharto Prawirokusumo, 1997, pendidika kewirausahaan telah diajarkan
sebagai suatu disipln ilmu tersendiri yang independen karena :
1. Kewirausahaan berisi tentang bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat
teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha
yang jelas tidak masuk dalam kerangka manajemen umum yang memisahkan antaran
manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan menerapkan sesuatu yang baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan
atau kesejahteraan rakyat yang adil dan merata.

2. Objek studi kewirausahaan


Obek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup, motivasi diri,
berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu dan membiasakan diri untuk belajar dari
pengalaman.
Menurut Soeparman Soemahadidjaya,1997:14-15 kemampuan seseorang yang menjadi
objek kewirausahaan meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup. Usaha dalam merumuskan tujuan hidup di
perlukan adanya perenungan dan koreksi yang kemudian dibaca dan diamati berulang-
ulang
2. Kemampuan memotivasi diri yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar
3. Lemampuan berinisiatif yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tsnps menunggu perintsn
orang lain yang dlaukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa berinisiatif
4. Kemampuan berinovasi yang melahirkan kreativitas dan setelah dibiasakn berulan ulang
akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovasi adalah desakan dalam diri untuk selalu
mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang dapat dijadika perangkat dalam
menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5. Kemampuan membentuk modal material, social dan intelektual
6. Kemampuan dalam mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu selalu tepat waktu dan
segala tindakan dalam setiap pekerjaan
7. Kemampuan mental ang dilandasi agama
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik
maupun menyakitkan
3. perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan :
1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ( Drucer,
1959)
3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha (Zimmer, 1997)
4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan ntuk memulai dan mengembangkan usaha
(Soharto Prawiro,1997)
5. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
dapat memberikan manfaat serta nilai lebih
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan ilia tambah dan dengan jalan
mengkombinasikan sumber sumber melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN MENJADI WIRAUSAHA


Keuntunga :
1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang di kehendaki sendiri
2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh.
3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakatdengan usaha-usaha konkrit
5. terbuka kesempatan untuk menjadi bos

Kelemahan :
1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul berbagai resiko jika resiko ini
telah di antisipasi secara baik maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut
2. Bekerja keras dan jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat
4. Tanggun jawabnya sangat besar banyak keputusan yang harus dia buat, walaupun dia
kurang menguasai permasalahan yang dihadapi

4. kebutuhan akan Wiraswasta


seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal :
1. pengenalan barang dan jasa baru
2. metode produksi baru
3, sumber bahan mentah baru
4.Pasar pasar baru
5. organisasi industri baru
5. menilai peluang membuka usaha baru
kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis
berlebihan. Untuk menetralisir rasa optimis berlebihan tersebut, perlu dilakukan evaluasi.
Misalnya banyak isu yang berkembang bahwa hanya 1 dari 10 usaha baru yang akan sampai [ada
ulang tahunnya yang kesepuluh dan usaha lain mati ditengah jalan. Ini mengingatkan kita pada
kehati-hatian tidak gegabah asal membuka usaha baru saja, tetapi juga harus memperhitungkan
segala kemungkinan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai