Bab I - Pengertian Dan Macam Zat Aditif Dan Zat Adiktif
Bab I - Pengertian Dan Macam Zat Aditif Dan Zat Adiktif
BAB I
Pengertian dan Macam Zat Aditif dan Adiktif
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran untuk topik Pengertian dan Macam Zat Aditif dan
Adiktif adalah sebagai berikut.
berikut
1. Mahasiswa dapat mendefinisikan zat aditif dengan benar berdasarkan
Permenkes No. 033 tahun 2012. 2012
2. Mahasiswa dapat menggolongkan zat aditif dengan benar melalui studi
literatur.
3. Mahasiwa dapat mendeskripsikan zat aditif pewarna dengan benar
b melalui
studi literatur dan pengamatan.
peng
4. Mahasiwa dapat mendeskripsikan zat aditif pemanis dengan benar
b melalui
studi literatur.
5. Mahasiwa dapat mendeskripsikan zat aditif pengawet dengan benar
b melalui
studi literatur.
6. Mahasiwa dapat mendeskripsikan zat aditif penguat rasa dengan benar
b
melalui
alui studi literatur.
literatur
7. Mahasiswa dapat menggolongkan zat adiktif dengan benar melalui studi
literatur.
8. Mahasiswa dapat mendeskripsikan zat adiktif narkotika dengan benar
melalui studi literatur.
literatur
9. Mahasiswa dapat mendeskripsikan zat adiktif non narkotika dengan benar
melalui studi literatur.
literatur
B. Materi
Additives merupakan zat yang ditambahkan kepada bahan utama dengan
tujuan tertentu. Zat aditif yang kita bahas disini adalah zat aditif pada makanan
atau Bahan Tambahan Pangan (BTP). Menurut Permenkes No. 033 tahun 2012,
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. BTP dapat mempunyai atau
tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk
tujuan teknologis pada pembuatan,
pembuatan, pengolahan, perlakuan, pengepakan,
pengemasan, penyimpanan, dan/atau menghasilkan komponen atau
mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung.
A. Zat Aditif
(Ilbäck
ck & Busk, 2000) menggolongkan zat aditif menjadi dua kategori yakni:
Enrichment substances dan technological additives. Enrichment substances
digunakan untuk meningkatkan nilai gizi makanan dan digunakan untuk
Page | 1
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
Zat aditif makanan yang akan dibahas pada tulisan ini adalah 4 zat aditif
makanan yang paling umum kita jumpai dalam kehidupan kita, yakni: (1)
pewarna; (2) pengawet; (3) pemanis; (4) penguat rasa.
Page | 2
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
1. Zat aditif
if pewarna
Pewarna (colour
colour)) adalah bahan tambahan pangan berupa perwarna
alami dan pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada
pangan mampu memberi atau memperbaiki warna. Pewarna alami (natural (
food colour)) adalah pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi,
atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau
sumber alami lain, termasuk pewarna identik alami. Pewarna sintetis
(synthetic
synthetic food colour)
colour) adalah pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi
(Peraturan
eraturan BPOM No. 37, 2013).
Golongan zat aditif pewarna alami yang diijinkan antara lain:
a. Kurkumin Cl No.75300 (Curcumin)
b. Riboflavin (Riboflavins)
c. Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470 (Carmines (Carmines and cochineal
extract);
d. Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll);
(
e. Klorofil dan klorofilin tembaga kompleks CI. No. 75810 (Chlorophylls (Chlorophylls
and chlorophyllins, copper complexes);
complexes
f. Karamel I (Caramel
Caramel I – plain);
g. Karamel III amonia proses (Caramel( III - ammonia process); );
h. Karamel IV amonia sulfit proses (Caramel ( IV - sulphite ammonia
process);
i. Karbon tanaman CI. 77266 (Vegetable( carbon);
j. Beta-karoten
karoten (sayuran) CI. No. 75130 (Carotenes,
( beta (vegetable));
(vegetable
k. Ekstrak anato CI. No. 75120 (berbasis bixin) (Annatto (Annatto extracts, bixin
based);
l. Karotenoid (Carotenoids
Carotenoids);
m. Merah bit (Beet
Beet red);
red
n. Antosianin (Anthocyanins
Anthocyanins);
o. Titanium dioksida CI. No. 77891 (Titanium( dioxide).
Golongan zat aditif pewarna alami yang diijinkan antara lain:
a. Tartrazin CI. No. 19140 (Tartrazine);
(
b. Kuning kuinolin CI. No. 47005 (Quinoline
( yellow);
c. Kuning FCF CI. No. 15985 (Sunset( yellow FCF);
d. Karmoisin CI. No. 14720 (Azorubine
( (carmoisine));
e. Ponceau 4R CI. No. 16255 (Ponceau( 4R (cochineal red A));
f. Eritrosin CI. No. 45430 (Erythrosine);
(
g. Merah allura CI. No. 16035 (Allura ( red AC);
h. Indigotin CI. No. 73015 (Indigotine
( (indigo carmine));
i. Biru berlian FCF CI No. 42090 (Brilliant
( blue FCF);
j. Hijau FCF CI. No. 42053 (Fast( green FCF); dan
Page | 3
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
Page | 4
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
d. Sakarin (Saccharins
Saccharins);
e. Sukralosa (Sucralose/Trichlorogalactosucrose);
(Sucralose/
f. Neotam (Neotame
Neotame).
B. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah adalah bahan yang menyebabkan adiksi atau
ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan ditandai perubahan
perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk
mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan
penggunaannya, memberi
memberi prioritas pada penggunaan bahan tersebut
daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan dapat menyebabkan
keadaan gejala putus zat.
Zat adiktif secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni: zat
adiktif narkotika dan zat adiktif non narkotika.
1. Zat Adiktif Narkotika
Narkotika pada dasarnya memiliki sifat yang dapat dimanfaatkan
untuk bidang kesehatan, tetapi sekaligus dapat menimbulkan
ketergantungan serta penyalahgunaan. Menurut Undang-Undang
Undang Undang No.35
Tahun 2009, narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan
dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-Undang
Undang ini. BErdasarkan undang-undang
undang tersebut,
narkotika dibedakan menjadi:
a. Narkotika Golongan I
Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmuilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
Page | 5
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
Page | 6
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
Page | 7
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
Page | 8
Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang
dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima
persen.
C. Tugas
1. Buatlah makalah dengan tema zat aditif dan adiktif mengenai jenis dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Identifikasi zat-zat
zat zat aditif yang ada pada makanan yang Anda konsumsi
sehari-hari.
hari. Informasi mengenai bahan-bahan
bahan bahan apa saja yang menyusun
suatu makanan, dapat Anda lihat melalui label makanan tersebut.
D. Daftar Rujukan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor
36 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan Pengawet
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan
Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pewarna
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 Tahun 2012
Tentang Bahan Tambahan Pangan
Ilbäck, N.G. & Busk, L. 2000. Food Additives.Use, Intake and Safety.
Scandanavian Journal,
http://www.foodandnutritionresearch.net/index.php/fnr/article/viewFil
e/1778/1685 diakses 7/12/2016
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor
omor 4 Tahun 2014 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pemanis
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Penguat Rasa
Undang-Undang
Undang No.35
No. Tahun 2009 Tentang Narkotika
Barone, J. J., & Roberts, H. 1984. Human Consumption of Caffeine
in Caffeine (pp. 59-73).
59 Springer Berlin Heidelberg.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2013 Tentang
Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol
Page | 9