KELAS: III B
NIM : 17.049
ASUHAN KEPERAWATAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA
c. Indeks KATZ
Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk aktivitas
kehidupan sehari – hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri
atau bergantung dari klien dalam hal: makan,kontinen (BAB/BAK),
berpindah, ke kamar mandi, mandi dan berpakaian. Index Katz adalah
pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang didasarkan pada
tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsionalnya. Salah
satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur
perubahan fungsi aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi
dan aktivitas rehabilisasi.
Pengukuran pada kondisi ini meliputi Indeks Katz.
Termasuk/katagori manakah klien?
1) Mandiri dalam makan,kontinensia (BAB/BAK), menggunakan
pakaian, pergi ketoilet, berpindah dan mandi
2) Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
3) Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi diatas
4) Mandiri,kecuali mandi,berpakaian dan salah satu dari fungsi diatas
5) Mandiri kecuali,mandi, berpakaian,ke toilet dan satu fungsi yang lain
6) Mandiri kecuali,berpakaian,ketoilet,berpindah dan satu fungsi yang
lain
7) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
8) Lain-lain (ketergantungan sedikitnya dua fungsi tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai A,B,C,D,E,F & G)
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan,pengarahan atau bantuan efektif
dari orang lain,seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.
C:
- Berikan obat-obatan sesuai -
petunjuk (mis:asetil salisilat)
E:
- Dorong pasien mempertahankan -
postur tegak dan duduk tinggi,
berdiri, dan berjalan.
C:
- Konsul dengan fisoterapi. -
C:
- Rujuk pada konseling psikiatri, -
mis: perawat spesialis
psikiatri, psikolog.
-
- Atur konsul dengan lembaga
lainnya, mis: pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
5. Kurang Pengetahuan Setelah diberikan asuhan O:
(kebutuhan belajar) keperawatan selama 3 x 24 - Tinjau proses penyakit, prognosis, -
mengenai penyakit, jam kebutuhan informasi dan dan harapan masa depan.
prognosis, dan kesalahan interpretasi
kebutuhan pengobatan terhadap penyakit klien N:
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria hasil : - Diskusikan kebiasaan pasien -
kurangnya informasi - Menunjukkan pemahaman dalam penatalaksanaan proses
dan kesalahan tentang kondisi/ prognosis, sakit melalui diet, obat-obatan,
interpretasi informasi. perawatan. dan program diet seimbang,
- Mengembangkan rencana latihan dan istirahat.
untuk perawatan diri,
termasuk modifikasi gaya - Bantu dalam merencanakan -
hidup yang konsisten dengan jadwal aktivitas terintegrasi yang
mobilitas dan atau realistis,istirahat,perawatan
pembatasan aktivitas. pribadi, pemberian obat-obatan,
terapi fisik, dan manajemen stres.
E:
- Tekankan pentingnya -
melanjutkan manajemen
farmakoterapeutik.
E:
- Beritahu klien tatanan -
ruangan,usahakan untuk tidak
selalu mengubah dekorasi atau
letak perabotan.
4. Implementasi
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus
mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya fisik dan perlindungan kepada
pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman
tentang hak-hak pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam tahap pelaksanaan
terdapat dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi. (Aziz
Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1. Page 111).
5. Evaluasi
NO DX Evaluasi
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas Klien
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 80 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah (Janda)
Pekerjaan : -
Alamat : Br. Lebah Denpasar Timur
Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2016
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Untuk mandi, mobilisasi dan ROM, Ny. D membutuhkan alat
bantu dalam melakukan itu. Sementara ADL selain itu, mampu
dilakukannya secara mandiri.
6. Rekreasi
Klien mengatakan tidak memiliki hobi yang menetap
7. Indeks KATZ
Indeks Keterangan
Inde
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
ks
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
KAT
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
Z
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
tidak
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
men
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
unju
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
kkan
fungsi yang lain.
salah
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
satu
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
dari
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
huru
f diatas, melainkan indeks “Lain-Lain”
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/MMSE)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
A. Kesedihan 1
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan 0
D. Ketidakpuasan 0
E. Rasa Bersalah 0
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
I. Keragu-raguan 2
K. Kesulitan Kerja 1
L. Keletihan 2
M. Anoreksia 0
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
Total 7
2. Keadaan Emosi
Klien merasa sedih namun masih mampu mengendalikannya dan
memendam kesedihannya
3. Konsep Diri
- Identitas Diri
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya seperti nama,
umur, dimana ia tinggal, dsb.
- Gambaran Diri
Klien mengatakan merasa agak malu dengan teman-
temannya karena sering terganggu dengan kakinya yang
sering sakit
- Ideal Diri
Klien mengatakan pernah memiliki cita-cita dan sudah
dapat diwujudkannya
- Peran Diri
Klien tidak tinggal bersama keluarga, kini hanya tinggal
bersama para lansia di panti
- Harga Diri
Klien mengatakan dirinya disenangi oleh sesama penghuni
panti, namun dia mengatakan tidak begitu tertarik terhadap
orang lain
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
5. Sosial
- Dukungan Gerontik
Keluarga sangat mendukung terhadap setiap keputusan
yang diambil oleh klien dengan sebelumnya
mempertimbangkan bersama dengan baik
- Hubungan dengan Gerontik
Sekalipun klien berada di panti, hubungan klien dengan
keluarganya diakui oleh klien tidak mengalami masalah.
Klien mengatakan keluarganya sering mengunjunginya dan
membawakannya sesuatu.
- Hubungan dengan orang lain
Klien disenangi oleh sesama penghuni panti namun dirinya
tidak begitu tertarik untuk mengenal orang-orang baru
6. Spiritual
- Pelaksanaan ibadah
Klien biasa sembahyang di sore hari
- Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan dengan seringnya berdoa, kesehatan
akan mudah didapat
7. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
- Keadaan Umum : Badan kurang tegap, jalan sedikit
terganggu
- GCS: 15 (E:4, V:5, M:6)
- Tingkat kesadaran: Compos Mentis
- Suhu : 36 C, Nadi : 80x/mnt, TD: 130/90 mmHg, RR:
24x/mnt, BB: 50 kg, TB:156 cm
- Kepala
Bentuk kepala pasien lonjong, rambut tidak tersebar rata,
kulit kepala pasien tidak terdapat ketombe, tidak terdapat
luka. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan adanya
nyeri tekan.
- Mata, Telinga, Hidung dan Mulut
Mata:
Konjungtiva pasien terlihat anemis, sklera berwarna
kuning, pupil mata ishokor dan terdapat lingkar hitam
pada mata pasien. Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
Telinga:
Keadaan hidung pasien terlihat bersih, tidak ada nodul,
tidak ada polip, tidak ada lesi, tidak ada sekret. Setelah
dipalpasi pasien tidak merasakan adanya nyeri tekan.
Hidung:
Keadaan telinga pasien bersih, tidak ada serumen.
Setelah dilakukan tes pendengaran didapatkan hasil
pendengaran pasien normal.
Mulut:
Mukosa bibir pasien terlihat pucat, tidak ada lesi, gusi
tidak berdarah, gigi pasien lengkap, lidah kotor, tonsil
(T1) normal. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan
adanya nyeri tekan.
- Leher
Bentuk leher pasien simetris, tidak ada lesi, tidak ada
tumor, tidak ada distensi kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan
adanya nyeri tekan.
- Dada & Punggung
Bentuk thorax pasien simetris, gerakan dada bebas, suara
jantung S1-S2 tunggal reguler, suara paru vesikuler.
Payudara pasien simetris, tidak ada massa, tidak ada lesi,
tidak ada nodul, warna areola coklat muda, puting
menonjol keluar.
- Abdomen
Adanya distensi abdomen, nyeri tekan, ascites,
hepatomegali, adanya benjolan/tumor ganas dengan
diameter 7cm pada perut kanan atas. Tidak ada luka, tidak
ada massa, bising usus normal 30x/menit.
- Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas :
Tidak ada odema, sianosis pada ujung kuku, tidak ada
massa ataupun luka, Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
Ekstremitas bawah :
Tidak ada odema, sianosis pada ujung kuku, tidak ada
massa ataupun luka, Setelah dipalpasi pasien merasakan
adanya nyeri tekan pada persendian dengan :
P: peradangan sendi
Q: tertindih beban berat
R: kaki kanan
S: 5
T: hilang timbul, memberat ketika terkena udara dingin
dan membaik ketika minum obat
Kekuatan otot :
555 555
444 444
- Kulit
Tampak banyak kerutan, kering, sedikit pucat
- Genetalia
Tidak terkaji
8. Keadaan Lingkungan:
Ny.D tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya
Denpasar. Ny.D tinggal bersama lansia yang lainnya dan memiliki
hubungan yang harmonis dengan perawat maupun lansia yang
lainnya.
2.1.5 Informasi / Data Penunjang
-
2.1.6 ANALISA DATA
No. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS:
Ny D mengatakan ± sudah dua tahun Nyeri Akut Proses inflamasi dan
merasa kesemutan dan linu pada destruksi sendi
kakinya
Ny D mengatakan rasa kesemutan dan
linu bertambah jika terkena dingin dan
berkurang setelah minum obat.
DO:
Ny D tampak memegangi kakinya
Hasil pengkajian PQRST :
P: peradangan sendi
Q: tertindih beban berat
R: kaki kanan
S: 5
T: hilang timbul, memberat
ketika terkena udara dingin dan
membaik ketika minum obat
2. DS:
Ny D mengatakan tidak mengerti Kurang Kurangnya informasi
tentang penyakit rematik, makanan Pengetahuan mengenai penyakit yang
pantangan dan cara pengobatan diderita
untuk rematik
DO:
Ny D tampak bertanya tentang
rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan rematik
2.2 PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORASI)
1. Nyeri b.d agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses
inflamasi, destruksi sendi d.d kesemutan dan rasa ngilu pada persendian,
pasien tampak memegangi kakinya, hasil pengkajian PQRST menunjukkan ; P
: peradangan sendi, Q: tertindih beban berat, R: kaki kanan, S: 5, T: hilang
timbul, memberat ketika terkena udara dingin dan membaik ketika minum
obat
2. Kurang Pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan b.d kurangnya informasi dan kesalahan interpretasi
informasi d.d pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik pasien tampak
bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematik.
2.3 RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. D
Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri berhubungan Tujuan : Setelah diberikan O:
dengan agen asuhan keperawatan - Kaji keluhan nyeri, catat -
pencedera; distensi selama3 x 24 jam nyeri dapat lokasidan intensitas (skala 0-Catat
jaringan oleh terkontrol, dengan Kriteria faktor-faktor yang mempercepat
akumulasi cairan/ hasil : dan tanda-tanda rasa sakit non
proses inflamasi, - Mampu mengontrol verbal.) -
destruksi sendi. nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu N:
menggunakan teknik - Berikanmatras/ kasur keras,
non farmakologik untuk bantal kecil. Tinggikan tempat
mengurangi nyeri, tidur sesuai kebutuhan.
mencari bantuan. E:
- Melaporkan bahwa - Dorong untuk sering mengubah
nyeri berkurang dengan posisi. Bantu untuk bergerak di
menggunakan tempat tidur, sokong sendi yang -
manajemen nyeri. sakit di atas dan bawah, hindari
- Merasakan nyaman gerakan yang menyentak.
setelah nyeri berkurang.
- Pasien terlihat rileks,
dapat tidur, beristirahat
dan berpartisipasi dalam -
aktivitas sesuai - Dorong penggunaan teknik
kemampuan. manajemen stres, misalnya
relaksasi progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi, pedoman
imajinasi, hypnosis diri, dan
pengendalian napas.
C:
- Berikan obat-obatan sesuai
petunjuk (mis:asetil salisilat)
C:
- Diskusikan pentingnya obat -
obatan lanjutan/ pemeriksaan
laboratorium, mis: LED, Kadar
salisilat, PT.
2.4 IMPLEMENTASI
No. Dx. E
No Hari / Tgl, Jam Implementasi
Keperawatan R
1 Nyeri b.d agen pencedera; Rabu, 9 Maret 2016 S ; pasien mengatakan nyeri pada kaki
distensi jaringan oleh 09.00 Wita berkurang, pasien mengatakan merasa l
akumulasi cairan/ proses pasien mengatakan nyerinya teralihkan
inflamasi, destruksi sendi d.d mengobrol dengan perawat.
kesemutan dan rasa ngilu pada
persendian, pasien tampak O;
memegangi kakinya pasien tampak mampu mengontrol nyer
pasien terlihat meminum obat yang dib
perawat dengan reaksi alergi (-), pasien
memegangi kakinya. Skala nyeri 3, mem
terkena udara dingin, membaik ketika m
A ; masalah teratasi
P ; pertahankan kondisi pasien.