Anda di halaman 1dari 45

NAMA : NURSYAHILA SARI

KELAS: III B
NIM : 17.049

ASUHAN KEPERAWATAN
REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA

A. Asuhan Keperawatan Teoritis


1. Pengkajian
a. Data dasar
Pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan
organ-organ lainnya (misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal), tahapan
misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-
bentuk arthritis lainnya.
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk
dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari,
biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional
yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu
senggang, pekerjaan,keletihan.
Tanda : Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktur, kelaianan pada sendi.
2) Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat
intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari
sebelum warna kembali normal)
3) Integritas ego
Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial,
pekerjaan,ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan,
keputusan dan ketidakberdayaan (situasi
ketidakmampuan), ancaman pada konsep diri, citra tubuh,
identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada orang
lain).
4) Makanan/ cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi
makanan/ cairan adekuat, mual, anoreksia, kesulitan
untuk mengunyah (keterlibatan TMJ)
Tanda : Penurunan berat badan, kekeringan pada membran
mukosa.
5) Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas
perawatan pribadi, Ketergantungan
6) Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi
pada jari tangan pembengkakan sendi simetris
7) Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi).
8) Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus, lesi kulit,
ulkus kaki, kekeringan pada meta dan membran mukosa.
9) Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;
perubahan peran; isolasi.
10) Penyuluhan/ pembelajaran
Gajala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja),
penggunaan makanan kesehatan, vitamin,
“penyembuhan“ arthritis tanpa pengujian, riwayat
perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.
11) Pertimbangan
Perawatan menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari.
12) Rencana Pemulangan
Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas perawatan
diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.
b. Fungsional klien (indeks katz dan barthel indeks)
Indeks Barthel yang dimodifikasi.
Penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain
dalam meningkatkan aktivitas fungsional. Penilaian meliputi
makan, berpindah tempat, kebersihan diri, aktivitas di toilet,
mandi, berjalan di jalan datar, naik turun tangga, berpakaian,
mengontrol defekasi, mengontrol berkemih. Cara penilaiannya
antara lain :
1) Makan
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri 10.
2) Berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan
sebaliknya termasuk duduk di tempat tidur
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5-10 dan jika
mandiri 15.
3) Kebersihan diri (mencuci muka ,menyisir, mencukur,
menggosok gigi)
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 0 dan jika
mandiri 5.
4) Aktivitas di toilet (mengelap, menyemprot)
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri 10.
5) Mandi
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 0 dan jika
mandiri 5.
6) Berjalan dijalan yang datar
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 10 dan jika
mandiri 15.
7) Naik turun tangga
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri 10.
8) Berpakaian termasuk menggunakan sepatu
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri 10.
9) Mengontol defekasi
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri 10.
10) Mengontrol berkemih
Jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika
mandiri diberi nilai 10.
Dengan penilaian:
0-20 : ketergantungan penuh
21-61 : ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan moderat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri.

c. Indeks KATZ
Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk aktivitas
kehidupan sehari – hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri
atau bergantung dari klien dalam hal: makan,kontinen (BAB/BAK),
berpindah, ke kamar mandi, mandi dan berpakaian. Index Katz adalah
pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang didasarkan pada
tingkat bantuan orang lain dalam melakukan aktifitas fungsionalnya. Salah
satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur
perubahan fungsi aktivitas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri evaluasi
dan aktivitas rehabilisasi.
Pengukuran pada kondisi ini meliputi Indeks Katz.
Termasuk/katagori manakah klien?
1) Mandiri dalam makan,kontinensia (BAB/BAK), menggunakan
pakaian, pergi ketoilet, berpindah dan mandi
2) Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
3) Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi diatas
4) Mandiri,kecuali mandi,berpakaian dan salah satu dari fungsi diatas
5) Mandiri kecuali,mandi, berpakaian,ke toilet dan satu fungsi yang lain
6) Mandiri kecuali,berpakaian,ketoilet,berpindah dan satu fungsi yang
lain
7) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
8) Lain-lain (ketergantungan sedikitnya dua fungsi tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai A,B,C,D,E,F & G)
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan,pengarahan atau bantuan efektif
dari orang lain,seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.

d. Status mental dan kognitif gerontik (SPSMQ dan MMSE)


1) SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)
Digunakan untuk mendeteksi tingkat kerusakan intelektual
terdiri dari 10 hal yang menilai orientasi, memori dalam hubungan
dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemampuan
matematis. Metode penentuan skor sederhana merentangkan tingkat
fungsi intelektual, yang membantu dalam membuat keputusan
mengenai kapasitas perawatan diri.
2) MMSE (Mini Mental Status Exam)
Merupakan suatu alat yang berguna menguji kemajuan klien
dengan menguji aspek kognitif dari fungsi mental, orientasi, regritasi,
perhatian, dan kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa. Nilai
kemungkinan adalah 30, dengan nilai 21 atau kurang biasanya
indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan
lanjut.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera; distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri,
penurunan kekuatan otot.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, ketidak seimbangan mobilitas.
e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal;
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
f. Kurang Pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi
dan kesalahan interpretasi informasi.
g. Risiko cedera berhubungan dengan penurunan lapang pandang,
kelemahan fungsi motorik dan factor lingkungan.
3. Intervensi

No Diagnosa Rencana Keperawatan


Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri berhubungan Tujuan : Setelah diberikan O:
dengan agen asuhan keperawatan - Kaji keluhan nyeri, catat -
pencedera; distensi selama3 x 24 jam nyeri lokasidan intensitas (skala 0-Catat
jaringan oleh dapatterkontrol, dengan faktor-faktor yang mempercepat
akumulasi cairan/ Kriteria hasil : dan tanda-tanda rasa sakit non
proses inflamasi, - Mampu mengontrol verbal.)
destruksi sendi. nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu N:
menggunakan teknik - Berikanmatras/ kasur keras, -
non farmakologik untuk bantal kecil. Tinggikan tempat
mengurangi nyeri, tidur sesuai kebutuhan.
mencari bantuan.
- Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri.
- Merasakan nyaman E:
setelah nyeri berkurang. - Dorong untuk sering mengubah -
- Pasien terlihat rileks, posisi. Bantu untuk bergerak di
dapat tidur, beristirahat tempat tidur, sokong sendi yang
dan berpartisipasi dalam sakit di atas dan bawah, hindari
aktivitas sesuai gerakan yang menyentak.
kemampuan.
- Dorong penggunaan teknik -
manajemen stres, misalnya
relaksasi progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi, pedoman
imajinasi, hypnosis diri, dan
pengendalian napas.
- Libatkan dalam aktivitas hiburan -
yang sesuai untuk situasi
individu.

- Beri obat sebelum aktivitas/ -


latihan yang direncanakan sesuai
petunjuk.

C:
- Berikan obat-obatan sesuai -
petunjuk (mis:asetil salisilat)

2. Hambatan mobilitas Setelah diberikan asuhan O:


fisik berhubungan keperawatan selama 3 x 24 - Evaluasi/ lanjutkan pemantauan -
dengan deformitas jam, klien dapat melakukan tingkat inflamasi/ rasa sakit pada
skeletal, nyeri, aktivitas yang dapat sendi.
penurunan kekuatan ditoleransi, dengan Kriteria
otot. hasil : N:
- Mempertahankan fungsi - Pertahankan istirahat tirah baring/ -
posisi dengan tidak duduk jika diperlukan jadwal
hadirnya/ pembatasan aktivitas untuk memberikan
kontraktur. periode istirahat yang terus
- Mempertahankan menerus dan tidur malam hari
ataupun meningkatkan yang tidak terganggu.
kekuatan dan fungsi dari
dan/ atau konpensasi - Bantu dengan rentang gerak -
bagian tubuh. aktif/pasif, jika memungkinkan
- Mendemonstrasikan
tehnik/ perilaku yang
memungkinkan
melakukan aktivitas
- Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatan kekuatan - Ubah posisi dengan sering dengan -
dan kemampuan jumlah personel cukup.
berpindah
- Memperagakan
penggunaan alat bantu - Berikan lingkungan yang aman, -
untuk mobilisasi misalnya menaikkan rest train,
(walker) menggunakan pegangan tangga
pada toilet, penggunaan kursi
roda.

- Berikan matras busa/ pengubah -


tekanan.

E:
- Dorong pasien mempertahankan -
postur tegak dan duduk tinggi,
berdiri, dan berjalan.

C:
- Konsul dengan fisoterapi. -

- Berikan obat-obatan sesuai -


indikasi (steroid).
3. Gangguan citra tubuh Setelah diberikan asuhan O:
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 - Perhatikan perilaku menarik diri, -
perubahan kemampuan jam klien dapat menerima penggunaan menyangkal atau
untuk melaksanakan keadaannya, dan kondisi terlalu memperhatikan perubahan.
tugas-tugas umum, tubuhnya.
ketidakseimbangan Dengan Kriteria hasil :
mobilitas. - Mengungkapkan - Dorong pengungkapan mengenai -
peningkatan rasa percaya diri masalah tentang proses penyakit,
dalam kemampuan untuk harapan masa depan.
menghadapi penyakit,
perubahan pada gaya hidup,
dan kemungkinan N:
keterbatasan. - Diskusikan arti dari kehilangan/ -
- Menyusun rencana perubahan pada pasien/orang
realistis untuk masa depan. terdekat. Memastikan bagaimana
pandangan pribadi pasien dalam
memfungsikan gaya hidup sehari-
hari, termasuk aspek-aspek
seksual.

- Diskusikan persepsi pasien -


mengenai bagaimana orang
terdekat menerima keterbatasan.

- Ikut sertakan pasien dalam -


merencanakan perawatan dan
membuat jadwal aktivitas.

- Bantu dalam kebutuhan -


perawatan yang diperlukan.

C:
- Rujuk pada konseling psikiatri, -
mis: perawat spesialis
psikiatri, psikolog.

- Berikan obat-obatan sesuai -


petunjuk, mis; anti ansietas dan
obat-obatan peningkat alam
perasaan.

4. Defisit perawatan diri Setelah diberikan asuhan O:


berhubungan dengan keparawatan selama 3 x 24 - Kaji hambatan terhadap -
kerusakan jam perawatan diri klien partisipasi dalam perawatan
muskuloskeletal; terpenuhi dengan kriteria diri berpakaian, mandi, eliminasi,
penurunan kekuatan, hasil : makan. Identifikasi /rencana
daya tahan, nyeri pada- Melaksanakan aktivitas untuk modifikasi lingkungan
waktu bergerak. perawatan diri pada tingkat
yang konsisten dengan N:
kemampuan individual. - Pertahankan mobilitas, kontrol -
- Mendemonstrasikan terhadap nyeri dan program
perubahan teknik/ gaya hidup latihan.
untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri. C:
- Mengidentifikasi sumber- - Konsul dengan ahli terapi -
sumber pribadi/ komunitas okupasi.
yang dapat memenuhi
kebutuhan perawatan diri.

-
- Atur konsul dengan lembaga
lainnya, mis: pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
5. Kurang Pengetahuan Setelah diberikan asuhan O:
(kebutuhan belajar) keperawatan selama 3 x 24 - Tinjau proses penyakit, prognosis, -
mengenai penyakit, jam kebutuhan informasi dan dan harapan masa depan.
prognosis, dan kesalahan interpretasi
kebutuhan pengobatan terhadap penyakit klien N:
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria hasil : - Diskusikan kebiasaan pasien -
kurangnya informasi - Menunjukkan pemahaman dalam penatalaksanaan proses
dan kesalahan tentang kondisi/ prognosis, sakit melalui diet, obat-obatan,
interpretasi informasi. perawatan. dan program diet seimbang,
- Mengembangkan rencana latihan dan istirahat.
untuk perawatan diri,
termasuk modifikasi gaya - Bantu dalam merencanakan -
hidup yang konsisten dengan jadwal aktivitas terintegrasi yang
mobilitas dan atau realistis,istirahat,perawatan
pembatasan aktivitas. pribadi, pemberian obat-obatan,
terapi fisik, dan manajemen stres.

E:
- Tekankan pentingnya -
melanjutkan manajemen
farmakoterapeutik.

- Tekankan pentingnya membaca -


label produk dan mengurangi
penggunaan obat- obat yang
dijual bebas tanpa persetujuan
dokter.

- Berikan informasi mengenai alat -


bantu
C:
- Diskusikan pentingnya obat -
obatan lanjutan/ pemeriksaan
laboratorium, mis: LED, Kadar
salisilat, PT.

6. Risiko cedera Setelah diberikan asuhan N:


berhubungan dengan keperawatan selama ........ x - Kendalikaan lingkungan dengan -
penurunan lapang 24 jam, diharapkan risiko menyingkirkan bahaya yang
pandang, kelemahan cedera tidak terjadi dengan tampak jelas, mengurangi
fungsi motorik dan kriteria hasil: potensial cedera akibat jatuh
factor lingkungan Klien tidak menujukkan seperti mencegah lantai
tanda-tanda mengalami licin,menggunakan pencahayaan
cedera. dan menyediakan pegangan.
Klien terbebas dari cedera
- Ijinkan kemandirian dan -
kebebasan maksimum dengan
memberikan kebebasan dalam
memilih lingkungan yang aman.

- Usahakan untuk mendampingi -


klien terutama kalau klien jalan
atau pergi ketempat yang jauh.

- Bantu klien untuk mobilisasi. -

E:
- Beritahu klien tatanan -
ruangan,usahakan untuk tidak
selalu mengubah dekorasi atau
letak perabotan.
4. Implementasi
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan) yang telah direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus
mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya fisik dan perlindungan kepada
pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman
tentang hak-hak pasien tingkat perkembangan pasien. Dalam tahap pelaksanaan
terdapat dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi. (Aziz
Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1. Page 111).
5. Evaluasi

NO DX Evaluasi

1. Nyeri berhubungan - Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,


dengan agen pencedera; mampu menggunakan teknik non farmakologik
distensi jaringan oleh untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan.
akumulasi cairan/ proses - Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
inflamasi, destruksi menggunakan manajemen nyeri.
sendi. - Merasakan nyaman setelah nyeri berkurang.
- Pasien terlihat rileks, dapat tidur,beristirahat dan
berpartisipasi dalam aktivitas sesuai
kemampuan.
2. Kerusakan mobilitas fisik - Mempertahankan fungsi posisi , tidak terjadinya
berhubungan dengan kontraktur.
deformitas skeletal, - Mempertahankan ataupun meningkatkan
nyeri, penurunan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau konpensasi
kekuatan otot. bagian tubuh.
- Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang
memungkinkan melakukan aktivitas
- Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatan kekuatan dan kemampuan
berpindah
- Memperagakan penggunaan alat bantu untuk
mobilisasi (walker).
3. Gangguan citra tubuh - Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri
berhubungan dengan dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit,
perubahan kemampuan perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan
untuk melaksanakan keterbatasan.
tugas-tugas umum, - Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
ketidakseimbangan
mobilitas.
4. Defisit perawatan diri - Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada
berhubungan dengan tingkat yang konsisten dengan kemampuan
kerusakan individual.
muskuloskeletal; - Mendemonstrasikan perubahan teknik/ gaya
penurunan kekuatan, hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan
daya tahan, nyeri pada diri.
waktu bergerak, depresi. - Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi/
komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
5. Kurang Pengetahuan - Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/
(kebutuhan belajar) prognosis, perawatan.
mengenai penyakit, - Mengembangkan rencana untuk perawatan diri,
prognosis, dan kebutuhan termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten
pengobatan berhubungan dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
dengan kurangnya
informasi dan kesalahan
interpretasi informasi.
6. Risiko cedera - Klien tidak menujukkan tanda-tanda mengalami
berhubungan dengan cedera.
penurunan lapang - Klien terbebas dari cedera
pandang, kelemahan
fungsi motorik dan factor
lingkungan
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. D
DENGAN REUMATIK DI PANTI SOSIAL
TRESNA WERDHA WANA SERAYA

2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas Klien
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 80 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah (Janda)
Pekerjaan : -
Alamat : Br. Lebah Denpasar Timur
Tanggal Pengkajian : 06 Maret 2016

2.1.2 Keluhan Utama


Ny.D mengeluh linu pada kaki kanannya

2.1.3 Riwayat Kesehatan


a. Masalah kesehatan yanng pernah dialami dan yang dirasakan saat ini:
Ny. D mengatakan kaki kanannya merasa linu dan kesemutan. Hal itu
dirasakan oleh Ny. D sejak 2 tahun terakhir. Rasa kesemutan dan linu
bertambah ketika Ny. D terkena udara dingin dan berkurang ketika diberi
obat-obatan.
b. Masalah kesehatan gerontik/keturunan
Ny. D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Genogram :
Tidak terkaji karena klien mengatakan tidak mengetahui orang tua sejak
lahir

2.1.4 Kebiasaan Sehari-hari


a. Biologis
1. Pola Makan
Klien mengatakan makan nasi dengan daging ayam, terkadang daging
babi, jarang makan sayur, dan makan 3-4 kali sehari. Klien
mengatakan sebelumnya sering makan jeroan dan bebek goreng
2. Pola Minum
Klien mengatakan hanya minum air, terkadang minum kopi. Klien
tidak mengingat dengan jelas berapa banyak minum air putih dalam
sehari.
3. Pola Tidur
Klien mengatakan biasa tidur siang namun tidak mengingat berapa
lama. Klien juga mengatakan saat tidur malam hari, sering terbangun
karena linu yang dirasakannya
4. Pola Eliminasi (BAB/BAK)
Klien mengatakan tidak mengingat dengan pasti berapa kali BAB dan
BAK dalam sehari, namun dia mengingat setiap hari pasti BAB dan
BAK. Klien juga mengatakan tidak pernah mengalami masalah
seperti mencret ataupun mengompol.
5. Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4

Makan √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi ditempat tidur √

Mobilisasi berpindah √

Berias √

ROM √
Untuk mandi, mobilisasi dan ROM, Ny. D membutuhkan alat
bantu dalam melakukan itu. Sementara ADL selain itu, mampu
dilakukannya secara mandiri.
6. Rekreasi
Klien mengatakan tidak memiliki hobi yang menetap
7. Indeks KATZ

Indeks Keterangan
Inde
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
ks
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
KAT
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
Z
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
tidak
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
men
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
unju
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
kkan
fungsi yang lain.
salah
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
satu
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
dari
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
huru
f diatas, melainkan indeks “Lain-Lain”

b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/MMSE)

Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Skore
N0 Pertanyaan
+ -

√ 1. Tanggal berapa hari ini?

√ 2. Hari apa sekarang ini?

√ 3. Apa nama tempat ini?


√ 4. Berapa nomer telepon anda?
K
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
e
mempunyai telepon
t
√ e 5 Berapa umur anda?
r
√ 6 Kapan anda lahir?
a
√ n 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
g
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
a
√ n 9 Siapa nama kecil ibu anda?
:
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
N
y1 Jumlah kesalahan total
.
D menjawab dengan salah 0 dari 10 pertanyaan, hal tersebut menunjukan
fungsi intelektual Ny. D masih utuh

Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore

A. Kesedihan 1

3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya

2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya

1 Saya merasa sedih atau galau √

0 Saya tidak merasa sedih


B. Pesimisme 0

3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan


sesuatu tidak dapat membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang


kedepan

1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan

0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √

C.Rasa kegagalan 0

3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang


tua, suami, Istri)

2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat


saya lihat hanya kegagalan

1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal √

D. Ketidakpuasan 0

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

0 Saya tidak merasa tidak puas √

E. Rasa Bersalah 0

3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah

1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari


waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √

F. Tidak Menyukai Diri Sendiri 0

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √


membahayakan diri sendiri

G. Membahayakan Diri Sendiri 0

3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai


kesempatan

2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √


membahayakan diri sendiri

H. Menarik Diri dari Sosial 1

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka

1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya √

0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain

I. Keragu-raguan 2

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan √


1 Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik

J. Perubahan Gambaran Diri 0

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet


dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik

1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √


sebelumnya

K. Kesulitan Kerja 1

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk


melakukan sesuatu

1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan √


sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya

L. Keletihan 2

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu √

1 Saya lelah lebih dari yang biasanya

0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya

M. Anoreksia 0
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Total 7

Keterangan: Ny.D mengalami depresi ringan.

2. Keadaan Emosi
Klien merasa sedih namun masih mampu mengendalikannya dan
memendam kesedihannya
3. Konsep Diri
- Identitas Diri
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya seperti nama,
umur, dimana ia tinggal, dsb.
- Gambaran Diri
Klien mengatakan merasa agak malu dengan teman-
temannya karena sering terganggu dengan kakinya yang
sering sakit
- Ideal Diri
Klien mengatakan pernah memiliki cita-cita dan sudah
dapat diwujudkannya
- Peran Diri
Klien tidak tinggal bersama keluarga, kini hanya tinggal
bersama para lansia di panti
- Harga Diri
Klien mengatakan dirinya disenangi oleh sesama penghuni
panti, namun dia mengatakan tidak begitu tertarik terhadap
orang lain
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik

No Fungsi Uraian Skore

1 Saya puas bahwa dapat kembali pada Gerontik 1


Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2


Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya

3 Saya puas bahwa Gerontik saya menerima dan 2


Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.

4 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2


mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.

5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2


Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama

5. Sosial
- Dukungan Gerontik
Keluarga sangat mendukung terhadap setiap keputusan
yang diambil oleh klien dengan sebelumnya
mempertimbangkan bersama dengan baik
- Hubungan dengan Gerontik
Sekalipun klien berada di panti, hubungan klien dengan
keluarganya diakui oleh klien tidak mengalami masalah.
Klien mengatakan keluarganya sering mengunjunginya dan
membawakannya sesuatu.
- Hubungan dengan orang lain
Klien disenangi oleh sesama penghuni panti namun dirinya
tidak begitu tertarik untuk mengenal orang-orang baru

6. Spiritual
- Pelaksanaan ibadah
Klien biasa sembahyang di sore hari
- Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan dengan seringnya berdoa, kesehatan
akan mudah didapat

7. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
- Keadaan Umum : Badan kurang tegap, jalan sedikit
terganggu
- GCS: 15 (E:4, V:5, M:6)
- Tingkat kesadaran: Compos Mentis
- Suhu : 36 C, Nadi : 80x/mnt, TD: 130/90 mmHg, RR:
24x/mnt, BB: 50 kg, TB:156 cm
- Kepala
Bentuk kepala pasien lonjong, rambut tidak tersebar rata,
kulit kepala pasien tidak terdapat ketombe, tidak terdapat
luka. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan adanya
nyeri tekan.
- Mata, Telinga, Hidung dan Mulut
Mata:
Konjungtiva pasien terlihat anemis, sklera berwarna
kuning, pupil mata ishokor dan terdapat lingkar hitam
pada mata pasien. Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
Telinga:
Keadaan hidung pasien terlihat bersih, tidak ada nodul,
tidak ada polip, tidak ada lesi, tidak ada sekret. Setelah
dipalpasi pasien tidak merasakan adanya nyeri tekan.
Hidung:
Keadaan telinga pasien bersih, tidak ada serumen.
Setelah dilakukan tes pendengaran didapatkan hasil
pendengaran pasien normal.
Mulut:
Mukosa bibir pasien terlihat pucat, tidak ada lesi, gusi
tidak berdarah, gigi pasien lengkap, lidah kotor, tonsil
(T1) normal. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan
adanya nyeri tekan.
- Leher
Bentuk leher pasien simetris, tidak ada lesi, tidak ada
tumor, tidak ada distensi kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis. Setelah dipalpasi pasien tidak merasakan
adanya nyeri tekan.
- Dada & Punggung
Bentuk thorax pasien simetris, gerakan dada bebas, suara
jantung S1-S2 tunggal reguler, suara paru vesikuler.
Payudara pasien simetris, tidak ada massa, tidak ada lesi,
tidak ada nodul, warna areola coklat muda, puting
menonjol keluar.
- Abdomen
Adanya distensi abdomen, nyeri tekan, ascites,
hepatomegali, adanya benjolan/tumor ganas dengan
diameter 7cm pada perut kanan atas. Tidak ada luka, tidak
ada massa, bising usus normal 30x/menit.
- Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas :
Tidak ada odema, sianosis pada ujung kuku, tidak ada
massa ataupun luka, Setelah dipalpasi pasien tidak
merasakan adanya nyeri tekan.
Ekstremitas bawah :
Tidak ada odema, sianosis pada ujung kuku, tidak ada
massa ataupun luka, Setelah dipalpasi pasien merasakan
adanya nyeri tekan pada persendian dengan :
P: peradangan sendi
Q: tertindih beban berat
R: kaki kanan
S: 5
T: hilang timbul, memberat ketika terkena udara dingin
dan membaik ketika minum obat
Kekuatan otot :
555 555
444 444
- Kulit
Tampak banyak kerutan, kering, sedikit pucat
- Genetalia
Tidak terkaji

8. Keadaan Lingkungan:
Ny.D tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya
Denpasar. Ny.D tinggal bersama lansia yang lainnya dan memiliki
hubungan yang harmonis dengan perawat maupun lansia yang
lainnya.
2.1.5 Informasi / Data Penunjang
-
2.1.6 ANALISA DATA
No. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS:
 Ny D mengatakan ± sudah dua tahun Nyeri Akut Proses inflamasi dan
merasa kesemutan dan linu pada destruksi sendi
kakinya
 Ny D mengatakan rasa kesemutan dan
linu bertambah jika terkena dingin dan
berkurang setelah minum obat.
DO:
 Ny D tampak memegangi kakinya
 Hasil pengkajian PQRST :
 P: peradangan sendi
 Q: tertindih beban berat
 R: kaki kanan
 S: 5
 T: hilang timbul, memberat
ketika terkena udara dingin dan
membaik ketika minum obat
2. DS:
 Ny D mengatakan tidak mengerti Kurang Kurangnya informasi
tentang penyakit rematik, makanan Pengetahuan mengenai penyakit yang
pantangan dan cara pengobatan diderita
untuk rematik
DO:
 Ny D tampak bertanya tentang
rematik, makanan pantangan dan
cara pengobatan rematik
2.2 PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORASI)
1. Nyeri b.d agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses
inflamasi, destruksi sendi d.d kesemutan dan rasa ngilu pada persendian,
pasien tampak memegangi kakinya, hasil pengkajian PQRST menunjukkan ; P
: peradangan sendi, Q: tertindih beban berat, R: kaki kanan, S: 5, T: hilang
timbul, memberat ketika terkena udara dingin dan membaik ketika minum
obat
2. Kurang Pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan b.d kurangnya informasi dan kesalahan interpretasi
informasi d.d pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik pasien tampak
bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematik.
2.3 RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. D
Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri berhubungan Tujuan : Setelah diberikan O:
dengan agen asuhan keperawatan - Kaji keluhan nyeri, catat -
pencedera; distensi selama3 x 24 jam nyeri dapat lokasidan intensitas (skala 0-Catat
jaringan oleh terkontrol, dengan Kriteria faktor-faktor yang mempercepat
akumulasi cairan/ hasil : dan tanda-tanda rasa sakit non
proses inflamasi, - Mampu mengontrol verbal.) -
destruksi sendi. nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu N:
menggunakan teknik - Berikanmatras/ kasur keras,
non farmakologik untuk bantal kecil. Tinggikan tempat
mengurangi nyeri, tidur sesuai kebutuhan.
mencari bantuan. E:
- Melaporkan bahwa - Dorong untuk sering mengubah
nyeri berkurang dengan posisi. Bantu untuk bergerak di
menggunakan tempat tidur, sokong sendi yang -
manajemen nyeri. sakit di atas dan bawah, hindari
- Merasakan nyaman gerakan yang menyentak.
setelah nyeri berkurang.
- Pasien terlihat rileks,
dapat tidur, beristirahat
dan berpartisipasi dalam -
aktivitas sesuai - Dorong penggunaan teknik
kemampuan. manajemen stres, misalnya
relaksasi progresif, sentuhan
terapeutik, visualisasi, pedoman
imajinasi, hypnosis diri, dan
pengendalian napas.

- Libatkan dalam aktivitas hiburan -


yang sesuai untuk situasi
individu.

- Beri obat sebelum aktivitas/


latihan yang direncanakan sesuai
petunjuk.

C:
- Berikan obat-obatan sesuai
petunjuk (mis:asetil salisilat)

2. Kurang Pengetahuan Setelah diberikan asuhan O:


(kebutuhan belajar) keperawatan selama 3 x 24 - Tinjau proses penyakit, prognosis,
mengenai penyakit, jam kebutuhan informasi dan dan harapan masa depan.
prognosis, dan kesalahan interpretasi
kebutuhan pengobatan terhadap penyakit klien N:
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria hasil : - Diskusikan kebiasaan pasien
kurangnya informasi 1. Menunjukkan dalam penatalaksanaan proses
dan kesalahan pemahaman tentang sakit melalui diet, obat-obatan,
interpretasi informasi. kondisi/ prognosis, dan program diet seimbang,
perawatan. latihan dan istirahat.
2. Mengembangkan rencana
untuk perawatan diri, - Bantu dalam merencanakan
termasuk modifikasi gaya jadwal aktivitas terintegrasi yang
hidup yang konsisten realistis,istirahat,perawatan
dengan mobilitas dan atau pribadi, pemberian obat-obatan,
pembatasan aktivitas. terapi fisik, dan manajemen stres.
E:
- Tekankan pentingnya -
melanjutkan manajemen
farmakoterapeutik.

- Tekankan pentingnya membaca -


label produk dan mengurangi
penggunaan obat- obat yang
dijual bebas tanpa persetujuan
dokter.

- Berikan informasi mengenai alat -


bantu

C:
- Diskusikan pentingnya obat -
obatan lanjutan/ pemeriksaan
laboratorium, mis: LED, Kadar
salisilat, PT.
2.4 IMPLEMENTASI

No. Dx. E
No Hari / Tgl, Jam Implementasi
Keperawatan R

1 Dx.1 Minggu - mengkaji keluhan nyeri, DS: pasi


06 Maret 2016 catat lokasi dan intensitas mengata
09.00 Wita (skala 0-Catat . faktor- pada kak
faktor yang mempercepat
dan tanda-tanda rasa sakit DO: pas
non verbal.) memega
P: perad
Q: tertin
berat
R: kaki
S: 5
T: hilan

dx.2 09.15 Wita - mendiskusikan kebiasaan DS: pasi


pasien dalam mengata
penatalaksanaan proses mengko
sakit melalui diet, obat- dengan l
obatan, dan program diet diberika
seimbang, latihan dan sosial
istirahat.

dx.1 09.30 Wita - memberikan matras/ kasur DS: pasi


keras, bantal mengata
kecil. Tinggikan tempat lebih ny
tidur sesuai kebutuhan. DO: pas
tertidur
dx.1 10.00 Wita - mendorong penggunaan DS: pasien
teknik manajemen stres, mengatakan
misalnya relaksasi teralihkan k
progresif, sentuhan mengobrol d
terapeutik, visualisasi, perawat.
pedoman DO: pasien
imajinasi, hypnosis diri, mampu men
dan pengendalian napas. nyeri

dx.1 11.30 Wita - memberikan obat-obatan DO: pasien


sesuai petunjuk (mis:asetil meminum o
salisilat) diberikan ol
perawat
Reaksi alerg

dx.2 13.00 Wita - membantu dalam DS: pasien


merencanakan jadwal mengatakan
aktivitas terintegrasi yang mengikuti ja
realistis,istirahat,perawata yang diberik
n pribadi, pemberian obat-
obatan, terapi fisik, dan
manajemen stres.

dx.2 15.00 Wita - menekankan pentingnya DS: pasien


melanjutkan manajemen mengatakan
farmakoterapeutik. paham meng
pentingnya
obat

dx.2 15.15 Wita - memberikan informasi DS: pasien


mengenai alat bantu mengatakan
mengeta
alat bant
diberika
DO: pas
menggu
bantu ja
berjalan

dx.2 16.00 Wita - mendiskusikan pentingnya DS: pasi


obat obatan lanjutan/ mengata
pemeriksaan laboratorium, mengen
mis: LED, Kadar salisilat, pemerik
PT. urat seca
DO: pas
selalu m
pemerik
2 Dx.1 Senin - mengkaji keluhan nyeri, DS: pasi
07 Maret 2016 catat lokasi dan intensitas mengata
09.00 Wita (skala 0-Catat . faktor- pada kak
faktor yang mempercepat
dan tanda-tanda rasa sakit DO: pas
non verbal.) memega
P: perad
Q: tertin
R: kaki
S: 5
T: hilan

dx.2 09.15 Wita - mendiskusikan kebiasaan DS: pasi


pasien dalam mengata
penatalaksanaan proses mengko
sakit melalui diet, obat- dengan l
obatan, dan program diet diberikan da
seimbang, latihan dan sosial
istirahat.

dx.1 09.30 Wita - memberikan matras/ kasur DS: pasien


keras, bantal mengatakan
kecil. Tinggikan tempat lebih nyama
tidur sesuai kebutuhan. DO: pasien
tertidur di m

dx.1 10.00 Wita - mendorong penggunaan DS: pasien


teknik manajemen stres, mengatakan
misalnya relaksasi teralihkan k
progresif, sentuhan mengobrol d
terapeutik, visualisasi, perawat.
pedoman DO: pasien
imajinasi, hypnosis diri, mampu men
dan pengendalian napas. nyeri

dx.1 11.30 Wita - memberikan obat-obatan DO: pasien


sesuai petunjuk (mis:asetil meminum o
salisilat) diberikan ol
perawat
Reaksi alerg

dx.2 13.00 Wita - membantu dalam DS: pasien


merencanakan jadwal mengatakan
aktivitas terintegrasi yang mengikuti ja
realistis,istirahat,perawata yang diberik
n pribadi, pemberian obat-
obatan, terapi fisik, dan
manajemen stres.
dx.2 15.00 Wita - menekankan pentingnya DS: pasi
melanjutkan manajemen mengata
farmakoterapeutik. paham m
pentingn
obat

dx.2 15.15 Wita - memberikan informasi DS: pasi


mengenai alat bantu mengata
mengeta
alat bant
diberika
DO: pas
menggu
bantu ja
berjalan

dx.2 16.00 Wita - mendiskusikan pentingnya DS: pasi


obat obatan lanjutan/ mengata
pemeriksaan laboratorium, mengen
mis: LED, Kadar salisilat, pemerik
PT. urat seca
DO: pas
selalu m
pemerik
3 Dx.1 Selasa - mengkaji keluhan nyeri, DS: pasi
08 Maret 2016 catat lokasi dan intensitas mengata
09.00 Wita (skala 0-Catat . faktor- pada kak
faktor yang mempercepat berkuran
dan tanda-tanda rasa sakit
non verbal.) DO: pas
memega
Skala ny
memburuk k
terkena udar
membaik ke
meminum o

dx.2 09.15 Wita - mendiskusikan kebiasaan DS: pasien


pasien dalam mengatakan
penatalaksanaan proses mengkonsum
sakit melalui diet, obat- dengan lauk
obatan, dan program diet diberikan da
seimbang, latihan dan sosial
istirahat.

dx.1 09.30 Wita - memberikan matras/ kasur DS: pasien


keras, bantal mengatakan
kecil. Tinggikan tempat lebih nyama
tidur sesuai kebutuhan. DO: pasien
tertidur di m

dx.1 10.00 Wita - mendorong penggunaan DS: pasien


teknik manajemen stres, mengatakan
misalnya relaksasi teralihkan k
progresif, sentuhan mengobrol d
terapeutik, visualisasi, perawat.
pedoman DO: pasien
imajinasi, hypnosis diri, mampu men
dan pengendalian napas. nyeri

dx.1 11.30 Wita - memberikan obat-obatan DO: pasien


sesuai petunjuk (mis:asetil meminum o
salisilat) diberikan ol
perawat
Reaksi alerg
dx.2 13.00 Wita - membantu dalam DS: pasi
merencanakan jadwal mengata
aktivitas terintegrasi yang mengiku
realistis,istirahat,perawata yang dib
n pribadi, pemberian obat-
obatan, terapi fisik, dan
manajemen stres.
dx.2 15.00 Wita - menekankan pentingnya DS: pasi
melanjutkan manajemen mengata
farmakoterapeutik. paham m
pentingn
obat

dx.2 15.15 Wita - memberikan informasi DS: pasi


mengenai alat bantu mengata
mengeta
alat bant
diberika
DO: pas
mampu
alat bant
berjalan

dx.2 16.00 Wita - mendiskusikan pentingnya DS: pasi


obat obatan lanjutan/ mengata
pemeriksaan laboratorium, mengen
mis: LED, Kadar salisilat, pemerik
PT. urat seca
DO: pas
selalu m
pemeriksaan
2.5 EVALUASI

No Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Jam Evaluasi

1 Nyeri b.d agen pencedera; Rabu, 9 Maret 2016 S ; pasien mengatakan nyeri pada kaki
distensi jaringan oleh 09.00 Wita berkurang, pasien mengatakan merasa l
akumulasi cairan/ proses pasien mengatakan nyerinya teralihkan
inflamasi, destruksi sendi d.d mengobrol dengan perawat.
kesemutan dan rasa ngilu pada
persendian, pasien tampak O;
memegangi kakinya pasien tampak mampu mengontrol nyer
pasien terlihat meminum obat yang dib
perawat dengan reaksi alergi (-), pasien
memegangi kakinya. Skala nyeri 3, mem
terkena udara dingin, membaik ketika m

A ; masalah teratasi
P ; pertahankan kondisi pasien.

2 Kurang Pengetahuan Rabu, 9 Maret 2016 S : pasien mengatakan biasa mengkons


(kebutuhan belajar) mengenai 09.15 Wita lauk yang diberikan dari panti sosial , p
penyakit, prognosis, dan mengatakan mau mengikuti jadwal yan
kebutuhan pengobatan b.d Pasien mengatakan sudah paham meng
kurangnya informasi minum obat, pasien mengatakan menge
dan kesalahan interpretasi bantu jalan yang diberikan, pasien men
informasi d.d pasien mengenai pentingnya pemeriksaan asam
mengatakan tidak mengerti teratur
tentang penyakit rematik,
makanan pantangan dan cara O : pasien terlihat mampu menggunaka
pengobatan untuk rematik dalam berjalan, pasien terllihat selalu m
pasien tampak bertanya pemeriksaan lab
tentang rematik, makanan
pantangan dan cara A : Masalah teratasi
pengobatan rematik P : Pertahankan kondisi pasien
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth’s. (2008). Textbook of Medical-Surgical Nursing.Philadelphia : LWW


Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC
Djuanda, Adhi. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit FK UI
Doenges, Marilynn E, et all. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2,
(terjemahan). Jakarta : EGC
Mansoer, Arif, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius FK UI
Muttaqin,Arif. (2007). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta:EGC.
NANDA.(2013). Nursing Diagnosis: Definitions and classification. Philadelphia : NANDA
Interational
Price, Sylvia. (2009) .Patofisiologi.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai