Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT

BAB I
PENDAHULUAN

“PROJECT TEAM”

1. Muhammad Dias Fahlevi (113140009)


2. Furqon Tri Kurniawan (113140008)
3. Daniel Chirstomean A. (113140127)
4. Fistian Bayau Keshawa (113140123)
5. Aditya Nurmawan (113140064)
6. Haidar Nasir (113140109)
7. Beatrix Adinda Dasilva Dianayul Valeriza (113140015)
8. Achmad Budiawan (113140051)
9. Jery Maryadi (113140)
10. Girisha Vevaya (113140040)
11. Muhammad Mustakdir Rapi (113140018)
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB I
PENDAHULUAN

PROFIL PERUSAHAAN
Nama : ConocoPhillips
Tahun Pendirian : 1875

ConocoPhillips Company merupakan sebuah perusahaan energi multinasional Amerika dengan


kantor pusatnya terletak di distrik Energy Corridor of Houston, Texas di Amerika Serikat. Ini
adalah eksplorasi & produksi perusahaan murni sekaligus pemain independen terbesar di dunia
dan juga merupakan salah satu perusahaan Fortune 500. ConocoPhillips diciptakan melalui
penggabungan Conoco Inc dan Phillips Petroleum Company pada 30 Agustus 2002 dan adalah
perusahaan minyak terbesar kelima terintegrasi sampai berputar off aset hilir ke Phillips 66.

Conoco Inc didirikan pada tahun 1875 sebagai Minyak kontinental dan Perusahaan Transportasi.
Berbasis di Ogden, Utah, perusahaan adalah batubara, minyak, minyak tanah, minyak dan lilin
distributor di Barat. Marland Oil Company (didirikan oleh pelopor eksplorasi EW Marland)
kemudian mengakuisisi aset (tergantung kewajiban) Continental Oil Company, untuk
pertimbangan 2.317.266 saham. Pada tanggal 26 Juni 1929, Marland Oil berubah nama ke
Continental Oil Company dan memindahkan kantor pusatnya ke Ponca City, Oklahoma. Akuisisi
ini memberikan Conoco merah logo bar-dan-segitiga sebelumnya digunakan oleh Marland.

Pengajuan telah dilakukan ke berbagai perusahaan negara diidentifikasi “Continental Oil


Company” dan “Continental Oil Corp” dan “Continental Oil Company of Texas” yang tercatat
dengan Sekretaris Negara dan Sekretaris Negara Delaware Texas. Penggabungan San Jacinto
Petroleum Corp dan Continental Oil Corporation tercatat pada tahun 1964 dengan Delaware
Sekretaris Negara. Pada tahun 2005, sebelum merger ConocoPhillips mulai rebranding (Union)
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB I
PENDAHULUAN

76 SPBU dari Perusahaan Tosco . Selanjutnya pada bulan Maret 2006, ConocoPhillips membeli
Wilhelmshavener Raffineriegesellschaft mbH di Jerman, dan Burlington Resources di Amerika
Serikat. Pada tanggal 10 Mei 2006, Richard Armitage, mantan wakil sekretaris Departemen Luar
Negeri AS, terpilih menjadi anggota dewan direktur perusahaan minyak ConocoPhillips.

Sejalan dengan perkembangan bisnis energi yang semakin meningkat, tanggal 14 Juli 2011,
ConocoPhillips mengumumkan niatnya untuk memisahkan bisnis hulu dan hilir perusahaan
menjadi dua berdiri sendiri, publik perusahaan, dengan maksud memaksimalkan nilai pemegang
saham. Pada tanggal 1 Mei 2012, semua tengah sungai, hilir. Operasi pemasaran dan kimia
dipisahkan menjadi sebuah perusahaan baru bernama Phillips 66, yang berkantor pusat di
Houston. Akibatnya, ConocoPhillips melanjutkan operasinya sebagai perusahaan eksplorasi dan
produksi.
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB I
PENDAHULUAN

TINJAUAN LAPANGAN PESUT

Gambar A. Daerah Peninjauan Lapangan Pesut

1. Nama Lapangan : Lapangan Pesut


2. Jumlah Sumur : 11 Sumur
3. Letak Geografis : 0o 31’52.68” S 117o 08’51.43” E
4. Ql : 500 BPD
5. Tek Kepala Sumur : 300 psia
6. Temp Kepala Sumur : 50 degC
7. GLR : 600 SCF/STB
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB II
KARAKTERISTIK DAN ANALISA FLUIDA

Hasil Uji Laboratorium


 Menentukan Kadar Air dan Endapan
Kandungan Air : 0,02 ml
Kandungan Sedimen : 0 ml
%BS & W : 0,2%
 Menentukan Specific Gravity dan ˚API
Spesific Graivity : 0,8582
0
API : 33,38
 Menentukan Titik Beku, Titik Kabut dan Titik Tuang
Titik beku : <20C
Titik kabut : 130C
Titik tuang : <=20C
 Menentukan Titik Nyala dan Titik Bakar
Titik nyala : 580C = 136,4 oF
Titik bakar : 690C = 156,2 0F
 Menentukan Tekanan Uap
400C = 0,28
450C = 0,40
500C = 0,80
 Menentukan Bau, Warna, Rasa dan pH pada Air Formasi
Bau : Minyak mentah
Warna : kuning jernih
Rasa : asin
pH :8
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB II
KARAKTERISTIK DAN ANALISA FLUIDA

Minyak yang baik memiliki kadar air dan endapan > 2 %, pada percobaan yang telah
kami lakukan kami mendapatkan hasil kadar air dan endapan sebesar 0,2 % sehingga sampel
minyak yang kami gunakan saat praktikum merupakan minyak yang baik.
Pada penentuan Specific Gravity, hasilnya dapat digunakan untuk menentukan
perhitungan ˚API. Minyak mentah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu minyak berat 0-20˚API,
minyak sedang 20-30˚API dan minyak ringan >30˚API. Pada percobaan yang kami lakukan,
kami mendapatkan hasil Specific Gravity sebesar 0,8582 dan ˚API sebesar 33,38˚API.
Berdasarkan penggolongan minyak, sampel minyak yang digunakan saat kami praktikum
merupakan Minyak Ringan.
Penentuan Titik kabut Titik Tuang dan Titik Beku dilakukan untuk menentukan pada
temperatur berapa minyak mulai mengkabut dan membeku supaya kita dapat tetap menjaga
temperature dari minyak tersebut sehingga tidak menimbulkan problem pada peralatan produksi.
Data yang kami peroleh berdasarkan hasil percobaan sebagai berikut :
Titik Kabut : 13˚C
Titik Beku : < 2˚C
Titik Tuang : ≤2˚C
Karakteristik minyak ringan mudah terbakar sehingga kita harus mengetahui pada
temperature berapa minyak tersebut masih aman untuk diproduksikan dengan cara percobaan
titik nyala dan titik bakar. Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil titik nyala
sebesar 58˚C atau 136,4 oF dan titik bakar sebesar 69˚C atau 156,2 0F.
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB III
PROBLEM PRODUKSI

Problem yang mungkin terjadi pada peralatan produksi antara lain adalah:
 Scale
Scale merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang berasal dari reaksi ion-ion
yang terkandung dalam air formasi.
Penyebab terjadinya scale adalah
 Bercampurnya 2 jenis air yang berbeda
 Penurunan tekanan
 Perubahan temperature
Cara pencegahan
 Menghidari tercampurnya air yang incompatible (tidak boleh tercampur)
 Mengontrol pH
 Menghilangkan zat pembentuk scale (fluida yang bersifat basa)
Cara mengatasi
 Penambahan larutan EDTA
 Acidizing
 Pigging
 Emulsi
Emulsi adalah campuran dua macam cairan yang dalam keadaan biasa tidak dapat
bercampur (immiscible). Problem ini umumnya timbul pada saat air muai terproduksi
bersama minyak.
Emulsi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
 Water in oil (W/O) emulsion, dimana air sebagai dispersed dan minyak sebagai
continious phase. Water in oil emulsion inilah yang sering dijumpai.
 Oil in water (O/W) emulsion, dimana minyak sebagai dispersed phase dan air
sebagai continuous phase.
Pencegahan emulsi dapat dilakukan dengan mencegah timbulnya agitasi.
Penanggulangan emulsi ini dapat dilakukan dengan
 Metode settling time
 Metode kimiawi
 Metode pemanasan
 Metode elektrik
 Metode kombinasi
 Paraffin
Paraffin atau asphaltin adalah unsure-unsur pokok yang banyak terkandung dalam
minyak mentah. Jenis kerusakan akibat endapan organic ini umumnya menyebabkan
perubahan komposisi hydrocarbon, kandungan wax (lilin) di dalam crude oil, turunya
temperature dan tekanan sehingga minyak makin mengental (pengendapan parafinik) dan
menutup pori-pori batuaan.
Penyebab terjadinya paraffin:
 Turunnya tekanan reservoir
 Hilangnya fraksi minyak ringan
 Pemindahan panas dari minyak ke dinding pipa dan diteruskan ke tempat
sekitarnya
 Aliran cairan yang tidak tetap dan tidak merata
 Adanya partikel lain yang menjadi inti pengendapan
 Kecepatan aliran dan kekerasan dinding pipa
 Terhentinya aliran fluida
Cara mengatasi problem paraffin :
 Mekanik
 Kombinasi dengan pemakaian solvent dengan cara pemanasan
 Pemakaian larutan air + calcium carbide atau acethylene
 Acidzing
 Kepasiran
Kepasiran adalah masuknya butiran pasir ke dalam fluida yang kita produksikan.
Kepasiran dapat menyebabkan abrasi atau pengikisan diatas permukaan (termasuk
endapannya), dapat terjadi penurunan laju produksi, bahkan dapat mematikan sumur.
Penyebab terjadinya kepasiran:
 Kekuatan formasi
 Sementasi batuan
 Kandungan lempung
 Laju aliran kritis
Cara mengatasi problem kepasiran:
 Pengurangan drag force
 Metode mekanik
 Metode resin consolidation
 Korosi
Korosi adalah kerusakan logam akibat reaksi elektrokimia dengan ligkungannya, dimana
besi bereaksi membentuk senyawa hidroksida, karbonat atau sulfide yang rapuh dan
mudah tererosi oleh aliran. Akibatnya adalah penipisan dinding pipa, alat-alat produksi
yang akhirnya dapat menimbulkan kebocoran pada pipa.
Penyebab terjadinya problem korosi :
 Pengaruh komposisi logam
 Pengaruh komposisi air
 Kelarutan gas
 Akibat reaksi perubahan fasa dan reaksi kimia secara langsung seperti pipa yang
mengalami peregangan
Pencegahan problem korosi :
 Pelapisan khusus (coating) pada pipa dengan memakai “polyethylene” dan “poly-
vinyl chloride”
 Pemakaian corrosion inhibitor secara efektif
 Cathodic Protection yaitu memasukkan listrik ke dalam logam
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB IV
DIAGRAM ALIR
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB V
KESIMPULAN

KESIMPULAN

1. Dari hasil percobaan di laboratorium di peroleh harga SG sebesar 0,874 dan oAPI
sebesar 30,4, sehingga dapat di kategorikan sebagai minyak ringan.
2. Dari percobaan BS & W dengan Centrifige tabung besar di peroleh harga BS & W
sebesar 0,2%, sehingga dapat dikategorikan sebagai kualitas minyak baik.
3. Karena GLR sebesar 600 SCF/STB maka digunakan separator vertikal.
4. Karena yang diproduksikan adalah minyak ringan maka menggunakan Storage
Tank Floating Roof.
5. Flowline yang digunakan dibuat melalui jembatan karena kita dapat mengetahui
problem yang timbul dan dapat segera diperbaiki

Anda mungkin juga menyukai