BAB I
PENDAHULUAN
“PROJECT TEAM”
PROFIL PERUSAHAAN
Nama : ConocoPhillips
Tahun Pendirian : 1875
Conoco Inc didirikan pada tahun 1875 sebagai Minyak kontinental dan Perusahaan Transportasi.
Berbasis di Ogden, Utah, perusahaan adalah batubara, minyak, minyak tanah, minyak dan lilin
distributor di Barat. Marland Oil Company (didirikan oleh pelopor eksplorasi EW Marland)
kemudian mengakuisisi aset (tergantung kewajiban) Continental Oil Company, untuk
pertimbangan 2.317.266 saham. Pada tanggal 26 Juni 1929, Marland Oil berubah nama ke
Continental Oil Company dan memindahkan kantor pusatnya ke Ponca City, Oklahoma. Akuisisi
ini memberikan Conoco merah logo bar-dan-segitiga sebelumnya digunakan oleh Marland.
76 SPBU dari Perusahaan Tosco . Selanjutnya pada bulan Maret 2006, ConocoPhillips membeli
Wilhelmshavener Raffineriegesellschaft mbH di Jerman, dan Burlington Resources di Amerika
Serikat. Pada tanggal 10 Mei 2006, Richard Armitage, mantan wakil sekretaris Departemen Luar
Negeri AS, terpilih menjadi anggota dewan direktur perusahaan minyak ConocoPhillips.
Sejalan dengan perkembangan bisnis energi yang semakin meningkat, tanggal 14 Juli 2011,
ConocoPhillips mengumumkan niatnya untuk memisahkan bisnis hulu dan hilir perusahaan
menjadi dua berdiri sendiri, publik perusahaan, dengan maksud memaksimalkan nilai pemegang
saham. Pada tanggal 1 Mei 2012, semua tengah sungai, hilir. Operasi pemasaran dan kimia
dipisahkan menjadi sebuah perusahaan baru bernama Phillips 66, yang berkantor pusat di
Houston. Akibatnya, ConocoPhillips melanjutkan operasinya sebagai perusahaan eksplorasi dan
produksi.
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak yang baik memiliki kadar air dan endapan > 2 %, pada percobaan yang telah
kami lakukan kami mendapatkan hasil kadar air dan endapan sebesar 0,2 % sehingga sampel
minyak yang kami gunakan saat praktikum merupakan minyak yang baik.
Pada penentuan Specific Gravity, hasilnya dapat digunakan untuk menentukan
perhitungan ˚API. Minyak mentah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu minyak berat 0-20˚API,
minyak sedang 20-30˚API dan minyak ringan >30˚API. Pada percobaan yang kami lakukan,
kami mendapatkan hasil Specific Gravity sebesar 0,8582 dan ˚API sebesar 33,38˚API.
Berdasarkan penggolongan minyak, sampel minyak yang digunakan saat kami praktikum
merupakan Minyak Ringan.
Penentuan Titik kabut Titik Tuang dan Titik Beku dilakukan untuk menentukan pada
temperatur berapa minyak mulai mengkabut dan membeku supaya kita dapat tetap menjaga
temperature dari minyak tersebut sehingga tidak menimbulkan problem pada peralatan produksi.
Data yang kami peroleh berdasarkan hasil percobaan sebagai berikut :
Titik Kabut : 13˚C
Titik Beku : < 2˚C
Titik Tuang : ≤2˚C
Karakteristik minyak ringan mudah terbakar sehingga kita harus mengetahui pada
temperature berapa minyak tersebut masih aman untuk diproduksikan dengan cara percobaan
titik nyala dan titik bakar. Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil titik nyala
sebesar 58˚C atau 136,4 oF dan titik bakar sebesar 69˚C atau 156,2 0F.
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB III
PROBLEM PRODUKSI
Problem yang mungkin terjadi pada peralatan produksi antara lain adalah:
Scale
Scale merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang berasal dari reaksi ion-ion
yang terkandung dalam air formasi.
Penyebab terjadinya scale adalah
Bercampurnya 2 jenis air yang berbeda
Penurunan tekanan
Perubahan temperature
Cara pencegahan
Menghidari tercampurnya air yang incompatible (tidak boleh tercampur)
Mengontrol pH
Menghilangkan zat pembentuk scale (fluida yang bersifat basa)
Cara mengatasi
Penambahan larutan EDTA
Acidizing
Pigging
Emulsi
Emulsi adalah campuran dua macam cairan yang dalam keadaan biasa tidak dapat
bercampur (immiscible). Problem ini umumnya timbul pada saat air muai terproduksi
bersama minyak.
Emulsi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
Water in oil (W/O) emulsion, dimana air sebagai dispersed dan minyak sebagai
continious phase. Water in oil emulsion inilah yang sering dijumpai.
Oil in water (O/W) emulsion, dimana minyak sebagai dispersed phase dan air
sebagai continuous phase.
Pencegahan emulsi dapat dilakukan dengan mencegah timbulnya agitasi.
Penanggulangan emulsi ini dapat dilakukan dengan
Metode settling time
Metode kimiawi
Metode pemanasan
Metode elektrik
Metode kombinasi
Paraffin
Paraffin atau asphaltin adalah unsure-unsur pokok yang banyak terkandung dalam
minyak mentah. Jenis kerusakan akibat endapan organic ini umumnya menyebabkan
perubahan komposisi hydrocarbon, kandungan wax (lilin) di dalam crude oil, turunya
temperature dan tekanan sehingga minyak makin mengental (pengendapan parafinik) dan
menutup pori-pori batuaan.
Penyebab terjadinya paraffin:
Turunnya tekanan reservoir
Hilangnya fraksi minyak ringan
Pemindahan panas dari minyak ke dinding pipa dan diteruskan ke tempat
sekitarnya
Aliran cairan yang tidak tetap dan tidak merata
Adanya partikel lain yang menjadi inti pengendapan
Kecepatan aliran dan kekerasan dinding pipa
Terhentinya aliran fluida
Cara mengatasi problem paraffin :
Mekanik
Kombinasi dengan pemakaian solvent dengan cara pemanasan
Pemakaian larutan air + calcium carbide atau acethylene
Acidzing
Kepasiran
Kepasiran adalah masuknya butiran pasir ke dalam fluida yang kita produksikan.
Kepasiran dapat menyebabkan abrasi atau pengikisan diatas permukaan (termasuk
endapannya), dapat terjadi penurunan laju produksi, bahkan dapat mematikan sumur.
Penyebab terjadinya kepasiran:
Kekuatan formasi
Sementasi batuan
Kandungan lempung
Laju aliran kritis
Cara mengatasi problem kepasiran:
Pengurangan drag force
Metode mekanik
Metode resin consolidation
Korosi
Korosi adalah kerusakan logam akibat reaksi elektrokimia dengan ligkungannya, dimana
besi bereaksi membentuk senyawa hidroksida, karbonat atau sulfide yang rapuh dan
mudah tererosi oleh aliran. Akibatnya adalah penipisan dinding pipa, alat-alat produksi
yang akhirnya dapat menimbulkan kebocoran pada pipa.
Penyebab terjadinya problem korosi :
Pengaruh komposisi logam
Pengaruh komposisi air
Kelarutan gas
Akibat reaksi perubahan fasa dan reaksi kimia secara langsung seperti pipa yang
mengalami peregangan
Pencegahan problem korosi :
Pelapisan khusus (coating) pada pipa dengan memakai “polyethylene” dan “poly-
vinyl chloride”
Pemakaian corrosion inhibitor secara efektif
Cathodic Protection yaitu memasukkan listrik ke dalam logam
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB IV
DIAGRAM ALIR
LAPORAN PLAN OF FUTURE DEVELOPMENT
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan di laboratorium di peroleh harga SG sebesar 0,874 dan oAPI
sebesar 30,4, sehingga dapat di kategorikan sebagai minyak ringan.
2. Dari percobaan BS & W dengan Centrifige tabung besar di peroleh harga BS & W
sebesar 0,2%, sehingga dapat dikategorikan sebagai kualitas minyak baik.
3. Karena GLR sebesar 600 SCF/STB maka digunakan separator vertikal.
4. Karena yang diproduksikan adalah minyak ringan maka menggunakan Storage
Tank Floating Roof.
5. Flowline yang digunakan dibuat melalui jembatan karena kita dapat mengetahui
problem yang timbul dan dapat segera diperbaiki