Anda di halaman 1dari 2

Nama : hayyunisa arum sari

Kelas :XI MIPA 5

BAB IV (ISLAM MODERN)

Biografi Oemar Mukhtar


Nama : Omar Mukhtar Muhammad bin Farhat Bredan

Tanggal Lahir : 20 Agustus 1858

Tempat Lahir : Timur Cyrenaica, Al Butnan

Tanggal Wafat : 16 September 1931

Orang Tua

Ayah : Al-Mukhtar ibn Muhammad

Ibu : Aisha Binti Muharib

Pekerjaan : Pengajar Qur'an, Penguasa Senussi Zawiyas

Julukan : Singa Padang Pasir

Perang yang pernah diikuti : Penjajahan Perancis atas Chad


Perang Italia-Turki
Perang Senussi-Britania Raya
Perang Senussi-Italia
Umar Mukhtar yang dijuluki oleh orang Eropa sebagai “Lion Of The Desert”. Ini salah
satu tokoh yang mungkin bagi sebagian orang tidak seterkenal seperti 2 Umar yakni Umar bin
Khattab dan Umar bin abdul Aziz. namun pada masanya dia menjadi tokoh utama dalam
menangkal serangan pasukan Italia di bawah komando Benito Mussolini pada perang dunia ke II
di wilayah Afrika Utara. Ia adalah seorang tokoh dan figur yang memiliki semangat juang tinggi,
intelektual, cerdas dan berdedikasi tinggi pada agamanya.berikut sepenggal kisah singkat dari
Umar Mukhtar Sang Singa dari Padang Pasir

Umar kecil dilahirkan tahun 1861 di kota kecil di Libya bernama Zawia Janzour. Umar
memulai hidupnya menjadi seorang sufi dan memasuki tarekat yang bernama Sanusiyah sampai
beliau meninggal. Tarekat yang tidak meninggalkan dunia tetapi peduli terhadap persoalan
dunia. Tarekat ini sering berperang melawan ketidakadilan.

Awal Perjuangan Umar Mukhtar, pada Tahun 1911 kapal-kapal perang Itali berlabuh di
pantai Tripoli, Libya. Mereka membuat permintaan kepada kekhalifahan Turki Ustmaniyah
untuk menyerahkan Tripoli kepada Italia. Kalau tidak kota itu akan dihancurkan.

Bersama rakyat Libya, kekhalifahan menolaknya mentah–mentah permintaan itu. Mereka


menganggap hal ini sebuah penghinaan. Akibatnya, titisan bangsa Romawi ini pun mengebom
kota Tripoli tiga hari tiga malam. Peristiwa ini menjadi seri perjuangan mujahidin Libya,
bersama tentara Turki melawan pasukan Italia.
Tahun 1912, Sultan Turki menandatangani sebuah perjanjian damai yang sejatinya
sebagai simbol menyerahnya Turki kepada Italia. Perjanjian itu diadakan di kota
Lausanne,Switzerland. Itulah awal pemerintahan kolonial Italia berkuasa di Libya. Namun,
perjanjian ini ditolak rakyat Libya. Mereka tetap melanjutkan perang jihad. Di beberapa wilayah,
mereka masih tetap dibantu oleh tentara Turki yang tidak mematuhi perintah dari Jenderal Turki
di pusat kekhalifahan, Istanbul.

Umar Mukhtar merupakan seorang komandan perang yang juga master dalam strategi
perang gerilya di padang pasir. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang peta geografi
Libya,untuk memenangi pertempuran. Terlebih pasukan Italia ‘buta’ dengan padang pasir.

Peperangan yang berkisar pada tahun 1923– 931, menyebabkan Italia menderita kerugian
yang amat sangat. Italia kalah perang di mana-mana. Setelah mendapat laporan dari Libya,
Benito Musollini turun tangan. Ia mengirim 400.000 pasukannya ke Libya. Perang menjadi
sangat tidak seimbang. Ibarat David versus Goliath. Pasukan Umar Mukhtar ‘hanya’ 10.000
orang. Di dalam al-Quran disebutkan bahwa bandingan pasukan muslim melawan pasukan kafir
1:10. Sangat wajar 10.000:400.000 mengakibatkan kekalahan mujahidin Libya

Tahun 1931, Umar Mukhtar tertangkap. Sebuah pukulan telak kepada rakyat Libya.
Beliau pun diadili dalam pengadilan yang tidak ada keadilan di dalamnya. Akhirnya, 16
September 1931 Umar Mukhtar mendapatkan karunia Ilahiyah yang mengabadikannya; tiang
gantungan. Sebuah icon paling penting dalam sejarah tirani abad ke-20. Simbol yang sangat
akrab di telinga kaum muslimin khususnya

Anda mungkin juga menyukai