Disusun oleh:
Nama : Fahrul Hidayat, A.Md.T
NIP : 19971211 201902 1 001
Golongan/Angkatan : II/CCXLI
No. Presensi : 23
Jabatan : Teknik Pengairan Terampil
Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Jepara
Coach : Erni Irawati, S.E., M.Pd.
Mentor : Muhammad Zidni Syukron, ST.
I
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
II
Coach, Mentor,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Coach, Mentor,
Narasumber,
III
PRAKATA
Semarang, 4 Oktober
2019
Penulis
A. Latar Belakang
Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah
penting, sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk
menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap kualitas
kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
(good govermance), sehingga dunia usaha (corporate govermance)
dan masyarakat (civil society) dapat terlayani dengan maksimal dan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang pada
akhirnya akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
Pelayanan publik menurut UU No. 25 tahun 2009 merupakan
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atau jasa, barang, dan/ atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
ASN sebagai Pelayan Publik juga harus menerapkan kode etik
ASN, perilaku pejabat publik harus berubah: pertama berubah dari
penguasa menjadi pelayan; kedua berubah dari wewenang menjadi
peranan; ketiga menyadari bahwa jabatan publik adalah tugas, yang
harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat. Perubahan mindset harus dilakukan pada sistem manajemen,
kelembagaan, ketatalaksanaan, budaya kerja dan lain-lain untuk
merealisasikan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) (LAN, 2015).
Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
selama 1 tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan
nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Pelatihan
Dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan
memiliki karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara prima sebagai pelayan publik.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Jepara merupakan sebagai salah satu unsur penyelenggara
Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas dan
fungs membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan
Bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan
kepada Kabupaten Jepara.
Air baku merupakan kebutuhan utama bagi manusia.
Ketersediaan air baku untuk masyarakat merupakan tagggung jawab
pemerintah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjuk Dinas
Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang untuk
mengelola air baku di wilayah Jawa Tengah dengan tujuan
menyejahterakan kehidupan warga. Dinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air dan Penataan Ruang (DINAS PUSDATARU) Provinsi Jawa
Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 60 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Provinsi Jawa
Tengah. Potensi sumber daya air di Provinsi Jawa Tengah meliputi
antara lain 128 buah sungai induk dengan panjang 4.116,89 Km, 38
buah waduk, 172 buah embung atau waduk lapangan, 602 mata air.
Potensi air permukaan sebesar 65,812 Milyar m3 per tahun, yang
berasal dari mata air 682 Juta m3 per tahun, sungai utama 65,13
Milyar m3 per tahun. Potensi tersebut baru dimanfaatkan sebesar
12,786 Milyar m3 per tahun atau 20% dan yang belum dimanfaatkan
serta terbuang ke laut sebesar 53,03 Milyar m3 atau 80%. Sawah
yang dilayani jaringan irigasi seluas 992.455 Ha atau sebanyak 9.127
Daerah Irigasi (DI), terdiri atas 39 DI dengan luas 346.998 Ha menjadi
kewenangan pusat, 106 DI dengan luas 86.252 Ha menjadi
kewenangan provinsi, dan 8.982 DI dengan luas 559.206 Ha adalah
kewenangan kabupaten/kota.
Menurut Peraturan Bupati Jepara No 52 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara, Jalan dan
Jemabatan dikelola oleh Bidang Bina Marga seksi yang terdapat
dalam bidang tersebut adalah Seksi Pembangunan Jalan dan
Jembatan dan Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang memiliki
tugas antara lain tugas merencanakan, melaksanakan
pembangunan, dan pemeliharaan jalan, jembatan, pengamanan
danpemanfaatan bagian-bagian jalan serta penerangan jalan umum.
Pada Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jemabatan kegiatan banyak
dilaksanakan di lapangan untuk menanggualangi kerusakan
bangunan di wilayah bidang Bina Marga. Oleh karena tu perlunya
adanya pembahasan penyebab kerusakan yang terjadi untuk
mengurangi tingginya kebutuhan pemeliharaan jalan. Salah satu
prasarana jalan yang sangat penting keberadaannya adalah saluran
drainase. Air pada permukaan jalan akan menyebabkan
teroksidasinya aspal atau menyebabkan korosifnya jalan beton yang
berakibat pada kerusakan jalan, sehingga air perlu disalurkan secara
cepat agar tidak tergenang melalui saluran drainase jalan .
Selama kurang lebih 6 bulan penulis ditempatkan, dalam
melakukan kegiatan di lapangan masih banyak ruas jalan yang belum
adanya dan optimalnya drainase jalan sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jalan dan tingginya pemiliharaan jalan. Dan kegiatan yang
belum berlandaskan pada Standar Operasional Prosedur (SOP)
pekerjaan yang ada dikarenakan memang belum adanya SOP
mengenai kegiatan di sana. Saat melaksanakan pekerjaan di
lapangan terdapat karyawan yang belum memakai Alat Pelindung Diri
(APD). APD itu sendiri sebenarnya adalah kebutuhan keselamatan
bagi masing-masing karyawan itu sendiri. Selain mengenai SOP di
atas, dalam ruang kantor penuh dengan dokumen-dokumen lelang
dan konstruksi yang tertumpuk. Kondisi kantor yang seperti ini
berpotensi dapat mengurangi semangat kerja para pegawai di
dalanya.
Dalam melaksanakan tugas, beberapa pegawai memikul beban
tugas yang besar. Hal ini terjadi karena jumlah pegawai yang tidak
sebanding dengan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan. Sering
kali terlihat tamu atau dalam hal ini penyedia jasa yang menunggu
untuk melakukan asistensi ataupun mendapat persetujuan
dikarenakan jadwal pemegang kebijakan yang kurang terbuka.
Setelah berkonsultasi dengan pimpinan, berkoordinasi dengan
rekan sejawat dan melihat sendiri beberapa isu yang terjadi antara
lain belum optimalnya drainase jalan sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jalan dan tingginya pemiliharaan jalan; belum optimalnya
SOP kegiatan pengawasan pekerjaan bagi personil Seksi
Pembangunan dan Rehabilitasi; Belum optimalnya penggunaaan Alat
Pelindung Diri (APD) saat berada di lapangan; Pengarsipan dokumen
lelang dan konstruksi yang kurang tertib dan efisien; Kurangnya
personil dan tidak efektifnya pekerjaan dalam bidang BIna Marga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; kurangnya informasi
jadwal pegawai bagi tamu yang datang.
Oleh karena itu, penulis mengangkat isu-isu tersebut sebagai
bahasan dalam rancangan aktualisasi yang akan diterapkan di unit
kerja penulis. Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam ANEKA, mampu membantu mencari solusi serta
pemecahan isu tersebut. Sekaligus sebagai upaya penanaman nilai
ANEKA dalam diri penulis.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Teknik Pengairan Terampil di instansi tempat bekerja,
yaitu di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sumber isu
yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek:
1. Whole of government (WoG),
2. Pelayanan publik, dan
3. Manajemen ASN.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan
validasi isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa
didapatkan core issue yakni belum optimalnya penggunaaan Alat
Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan lapangan di Dinas
Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Tengah. Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
melalui habituasi adalah: Bagaimana upaya Optimalisasi Penggunaan
APD pada saat melakukan pekerjaan lapangan di Dinas Pekerjaan Umum
Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah?
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya
aktualisasi ini adalah sebagai berikut : Mengaktualisasikan nilai nilai
PNS melalui upaya Optimalisasi Alat Pelindung Diri (APD) saat
melakukan pekerjaan lapangan Di Dinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah. Sehingga
keselamatan kerja pegawai dapat dimaksimalkan.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Pertama, penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar
PNS seperti ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta Manajemen ASN,
Pelayan Publik dan Whole of Goverment sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Yang kedua, hasil dari
kegiatan optimalisasi APD pada saat melakukan pekerjaan lapangan
Di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Tengah ini untuk lebih memperhatikan
keselematan diri di lingkungan kerja.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalisasi SOP kegiatan pengawasan
pembangunan dan rehabitasi irigasi dan bangunan air serta
mewujudkan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Jepara sehingga unit tempat penulis
khusunya dapat bekerja dengan lebih aman.
3. Masyarakat
Memberikan pelayanan yang optimal, tepat mutu, berdaya guna,
cepat dan efisien dengan maksimalnya kegiatan pelayanan
karena tidak terjadi kecelakaan kerja di dalamnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN, 2015).
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir (LAN, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat (LAN, 2017)
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
dialog atau pertukaran informasi;
joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
joint working, atau kolaborasi sementara;
joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
(LAN, 2017)
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DINAS
PUSDATARU) Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Penataan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Provinsi Jawa Tengah. Potensi sumber daya air di Provinsi Jawa Tengah
meliputi antara lain 128 buah sungai induk dengan panjang 4.116,89 Km, 38
buah waduk, 172 buah embung atau waduk lapangan, 602 mata air. Potensi
air permukaan sebesar 65,812 Milyar m3 per tahun, yang berasal dari mata
air 682 Juta m3 per tahun, sungai utama 65,13 Milyar m3 per tahun. Potensi
tersebut baru dimanfaatkan sebesar 12,786 Milyar m3 per tahun atau 20%
dan yang belum dimanfaatkan serta terbuang ke laut sebesar 53,03 Milyar
m3 atau 80%. Sawah yang dilayani jaringan irigasi seluas 992.455 Ha atau
sebanyak 9.127 Daerah Irigasi (DI), terdiri atas 39 DI dengan luas 346.998
Ha menjadi kewenangan pusat, 106 DI dengan luas 86.252 Ha menjadi
kewenangan provinsi, dan 8.982 DI dengan luas 559.206 Ha adalah
kewenangan kabupaten/kota. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air ada 6
(enam) Balai yaitu:
1. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Jratun Tuntang
2. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana
3. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo
4. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy
5. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Pemali Comal
6. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Lok Ulo
b. Misi:
1. Membangun Jawa Tengah Berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat
di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di
Bidang Kebudayaan;
2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran;
3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah
yang Bersih, Jujur dan Transparan, “ Mboten Korupsi Mboten
Ngapusi”;
4. Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan
Persatuan dan Kesatuan;
5. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan
dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang
Banyak;
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi
Kebutuhan Dasar Masyarakat;
7. Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa
Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.
c. Nilai-nilai Organisasi
1. Profesional
Aparat Dinas PUSDATARU adalah aparat yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
2. Inovatif
Dinas PUSDATARU mendukung kreativitas dan mengembangkan
inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
3. Komitmen mutu
Komitmen untuk membangun infrastruktur yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan
4. Akuntabel
Setiap Kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
5. Transparan
Dinas PUSDATARU terbuka dalam informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
Tingkat Pendidikan
No Bidang / Balai Jumlah
S SLP SL D S1/D S
D A III IV 2
1 Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah 0 13 41 12 56 37 159
Golongan
No Unit Kerja Jumlah
IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a
Dinas PSDA
1 1 3 7 34 29 44 11 5 7 5 7 4 2 0 0 159
Provinsi Jawa Tengah
Balai PSDA
2 0 0 1 4 7 7 3 3 10 26 16 6 2 6 0 91
Jragung Tuntang
Balai PSDA
3 0 1 0 2 13 11 1 5 0 42 20 6 0 5 0 106
Pemali Comal
Balai PSDA
4 Serang Lusi 0 1 1 1 2 9 4 3 9 35 20 9 2 6 12 114
Juana
Balai PSDA
5 0 0 1 3 9 6 5 1 3 54 2 2 2 3 0 91
Bengawan Solo
Jumlah Peralatan
komunikasi posko
No Instansi Jenis
banjir ( Bh )
C. Role Model
Ir. Sutami
Riwayat Jabatan
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan
Ir.Sutami, Menteri Pekerjaan Umum. Beliau tidak berasal dari partai, dan seorang
insinyur, kemudian menjabat dalam bidang atau kompetensi yang dikuasai merupakan
keterkaitan dengan nilai AKUNTABILITAS.
34
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan Alasan staf tidak Ketika berkomunikasi Berkelanjutan dan
koordinasi dan memakai APD saat melakukan interview Ramah Lingkungan.
interview dengan dengan rekan kerja saya
rekan kerja berbicara dengan
komunikatif dan sopan
santun (ETIKA PUBLIK)
Saya melakukan
interview dengan cermat
dan penuh integritas
(AKUNTABILITAS)
2. Melakukan 1. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-nilai
pengecekan APD konsultasi persetujuan saya menyampaikan adalah sebagai Organisasi berupa :
yang ada dengan Kasi dengan Kasi dengan sopan dan perwujudan visi dan Misi
Pembangunan Pembangunan santun (ETIKA PUBLIK) Dinas PUSDATARU Profesional
dan Rehabilitasi dan Rehabilitasi Provinsi Jawa Tengah Komitmen mutu
Ketika melakukan yaitu: Akuntabel
konsultasi menggunakan
bahasa yang jelas dan Visi: Menuju Jawa
tidak berbelit-belit Tengah yang Berdikari
(AKUNTABILITAS) Misi:
Misi 7: Meningkatkan
Adanya Musyawarah, Infrastruktur untuk
sesuai dengan pancasila Mempercepat
sila ke 4 saat berdiskusi Pembangunan Jawa
dengan atasan Tengah yang
(NASIONALISME). Berkelanjutan dan
Ramah Lingkungan.
35
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan Adanya Ketika koordinasi saya
koordinasi dengan persamaan menyampaikan dengan
bagian APD persepsi dengan saling menghargai dan
staf menghormati rekan
Pembangunan kerja saya ketika ada
dan Rehabilitasi masukan saran (ETIKA
PUBLIK)
Koordinasi dengan
bembangun kerja sama
antar rekan sejawat
(NASIONALISME)
Melakukan dengan
menjunjung tinggi nilai
kejujuran (ANTI
KORUPSI).
36
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan 1. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-nilai
Sosialisasi konsultasi dengan persetujuan saya menyampaikan adalah sebagai Organisasi berupa :
penggunaan APD Kasi dengan Kasi dengan sopan dan perwujudan visi dan Misi
Pembangunan dan Pembangunan santun (ETIKA PUBLIK) Dinas PUSDATARU Profesional
Rehabilitasi dan Rehabilitasi Provinsi Jawa Tengah Inovatif
mengenai Adanya Musyawarah, yaitu: Komitmen mutu
rancangan sesuai dengan pancasila Akuntabel
sosialisasi APD sila ke 4 saat berdiskusi Visi: Menuju Jawa
dengan atasan Tengah yang Berdikari
(NASIONALISME). Misi:
Misi 7: Meningkatkan
2. Mencari literatur Literatur Saya mengumpulkan Infrastruktur untuk
sosialisasi sosialisasi literatur yang berkaitan Mempercepat
dengan materi sosialisasi Pembangunan Jawa
pentingnya penggunaan Tengah yang
APD dengan mandiri Berkelanjutan dan
dan bertanggung jawab Ramah Lingkungan.
(ANTI KORUPSI).
Saya mengumpulkan
literatur yang berkaitan
dengan materi sosialisasi
pentingnya penggunaan
APD dengan
bertanggung jawab
(AKUNTABILITAS).
37
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melakukan Materi sosialisasi Melakukan penyusunan
penyusunan materi materi sosialisasi dengan
sosialisasi teliti dan penuh
tanggung jawab
(AKUNTABILITAS)
Melakukan penyusunan
materi sosialisasi dengan
disiplin (KOMITMEN
MUTU) (ANTI
KORUPSI)
38
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Melakukan Terlaksananya Melakukan sosialisasi
sosialisasi kegiatan dengan jelas dan lugas
pentingnya APD sosialisasi (AKUNTABILITAS)
dalam kegiatan di
lapangan
Saat menjawab dan
melakukan
sosialisasipertanyaan
menggunakan bahasa
yang sopan dan tidak
menyinggung (ETIKA
PUBLIK).
39
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Penggunaan APD 1. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-nilai
bagi petugas konsultasi dengan persetujuan saya menyampaikan adalah sebagai Organisasi berupa :
survey Kegiatan Kasi pelaksanaan dengan sopan dan perwujudan visi dan Misi
Tahun Anggaran Pembangunan dan survey santun (ETIKA PUBLIK) Dinas PUSDATARU Profesional
2020 Rehabilitasi Provinsi Jawa Tengah Komitmen mutu
Melakukan konsultasi yaitu: Akuntabel
demi perbaikan mutu
manajemen ASN Visi: Menuju Jawa
(MANAJEMEN MUTU) Tengah yang Berdikari
Misi:
Adanya Musyawarah, Misi 7: Meningkatkan
sesuai dengan pancasila Infrastruktur untuk
sila ke 4 saat berdiskusi Mempercepat
dengan atasan Pembangunan Jawa
(NASIONALISME). Tengah yang
40
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan Pembagian tugas Ketika akan Berkelanjutan dan
koordinasi dengan kegiatan survey melaksanakan koordinasi Ramah Lingkungan.
staff dilakukan secara
Pembangunan dan bersama-sama untuk
Rehabilitasi memperoleh
kesepakatan dan
kelancaran kegiatan
nantinya (ETIKA
PUBLIK)
Komunikatif dalam
menyampaikan informasi
dan lapang hati apabila
terdapat saran atau kritik
yang membangun
(KOMITMEN MUTU)
41
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melakukan survey Terlaksananya Melakukan survey
kegiatan survey kegiatan dengan
sungguh-sungguh,
efektif dan dengan
sepenuh hati
(KOMITMEN MUTU)
Melakukan kegiatan
survey dengan penuh
tanggung jawab,
disiplin, kemauan yang
kuat, dan fokus pada
kegiatan (ANTI
KORUPSI)
Saling menghormati
dengan mentor, rekan
setim dan pihak-pihak
yang membantu selama
survey berlangsung
(NASIONALISME)
Saat berkomunikasi
dengan penyedia jasa
maupun rekan
menggunakan Bahasa
yang sopan dan
menghargai mereka
saat mengemukakan
pendapat (ETIKA
PUBLIK, PELAYANAN
PUBLIK).
42
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan evaluasi 1. Melakukan Adanya Ketika berkonsultasi Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-nilai
konsultasi dengan persetujuan saya menyampaikan adalah sebagai Organisasi berupa :
Kasi pelaksanaan dengan apa adanya dan perwujudan visi dan Misi
Pembangunan dan evaluasi tidak melebih-lebihkan Dinas PUSDATARU Profesional
Rehabilitasi penggunaan APD mengenai kegiatan Provinsi Jawa Tengah Komitmen mutu
sebelumnya yaitu: Akuntabel
(KOMITMEN MUTU) dan
meminta saran serta Visi: Menuju Jawa
masukan Tengah yang Berdikari
Misi:
Adanya Musyawarah, Misi 7: Meningkatkan
sesuai dengan pancasila Infrastruktur untuk
sila ke 4 saat berdiskusi Mempercepat
dengan atasan Pembangunan Jawa
(NASIONALISME). Tengah yang
Berkelanjutan dan
2. Melakukan Loporan Melakukan evaluasi Ramah Lingkungan.
Evaluasi dengan penggunaan dengan jujur dan adil
menggunakan penggunaan APD (ANTI KORUPSI)
ceklis
Melakukan evaluasi
secara transparan
(AKUNTABILITAS)
43
Output/Hasil Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Nilai Mata Pelajaran Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melakukan Hasil evaluasi Melakukan pelaporan
Pelaporan Kepada penggunaan APD dengan penuh
Atasan Tanggung jawab dan
integritas
(AKUNTABILITAS)
Melakukan pelaporan
dengan jujur (ANTI
KORUPSI)
Menghormati atasan,
mentor dan rekan
selama kegiatan
berlangsung. (ETIKA
PUBLIK)
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi
Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 2019 sampai dengan tanggal 29 Juli 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di
jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
44
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Portofolio/
No Kegiatan JUNI JULI Bukti kegiatan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Mengidentifikasi alasan staff Foto/ video,
tidak memakai APD hasil interview
2 Melakukan pengecekan Foto/ video,
APD yang ada ceklist APD
yag tersedia
3 Melaksanakan Sosialisasi Foto/ video,
penggunaan APD materi
sosialisasi
4 Penggunaan APD bagi Foto/ video
petugas survey Kegiatan
Tahun Anggaran 2020
5 Melakukan evaluasi Foto/ video,
Laporan
Sosialisasi
dan ceklist
peserta yang
memakai
APD,
45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai nilia PNS,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga
rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut,
dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut.
Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Antisipasi
Strategi menghadapi
No Kendala menghadapi
kendala
kendala
1. Kegiatan tidak selesai Manajemen Displin waktu sesuai
tepat waktu waktu dengan dengan jadwal yg telah
baik dibuat
2. Kurangnya kompetensi - Membaca - Inventarisasi literatur
dalam kegiatan yang literatur tentang - Menemui seseorang
akan dilakukan kegiatan yang yang ahli di bidangnya
akan dilakukan
- Konsultasi
kepada ahlinya
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu yang terpilih dalam proses identifikasi adalah belum optimalnya
penggunaan APD saat melakukan pekerjaan lapangan di Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah. Dalam
penyelesaian isu tersebut diangkat gagasan penyelesaian isu, antara lain:
1. Mengidentifikasi alasan karyawan tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD).
2. Melakukan pengecekan APD yang ada.
3. Melaksanakan sosialisasi penggunaan APD.
4. Menggunakan APD bagi petugas Survey Kegiatan Tahun Anggaran 2020.
5. Melakukan evaluasi terkait sosialisasi penggunaan APD.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan formal:
2012 - 2017 : Teknik Sipil Universitas Diponegoro
2009 - 2012 : SMA Negeri 2 Semarang
2006 - 2009 : SMP Negeri 34 Semarang
2000 - 2006 : SDN Tlogosari Wetan 03
Riwayat Pekerjaan
Februari 2015 – Sekarang : Dinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air dan Tata Ruang Provinsi
Jawa Tengah
Juli 2017 – Januari 2019 : Pusat Studi Bencana LPPM UNDIP
Jehandyah Erma
Pahlevari, ST
NIP. 19941110 201902 2
008
49
50