Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse 7 PDF
Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse 7 PDF
KARYA ILMIAH
Oleh
Heru Santoso, S.Pi., M.Si.
Fermenas Bawole, A.Md.Pi.
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan, Yang Maha Kuasa
karena berkat rahmat dan HidayahNYA sehingga Tim Penulis diberi kemampuan
tentang pengoperasian alat tangkap ikan Purse seine beserta dengan alat-alat bantu
maupun alat tambahan nya, disamping itu juga diharapkan tulisan ini akan
menjadi salah satu referensi bagi pelaku perikanan maupun akademisi perikanan
diberikan dalam penulisan karya ilmiah ini. Tim penulis menyadari bahwa tulisan
ini masih terdapat kekurangan, karena itu saran dan koreksi yang sifatnya
TIM PENELITI
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN KARYA ILMIAH ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Tempat dan Posisi geografis Penangkapan 2
DAFTAR PUSTAKA 52
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
I. PENDAHULUAN
yang efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil tangkapan yang diinginkan
Purse Seine adalah alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan
pelagis yang bersifat bergerombol dan hidup di dekat perairan. Alat tangkap ini
mempersempit ruang gerak dari ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri dan
Hal ini dikarenakan sebagian besar hasil usaha masih pada pemilik alat
atau armada yang sebagian juga pemilik rumpon. Rumpon juga berfungsi sebagai
tempat ikan berkumpul (Fish Agregating Device) dan merupakan tempat atau
6
lahan utama dalam pengoperasian alat ini. Daerah penangkapan small purse seine
diusahakan orang saat ini, yang mana dalam pengoperasiannya ditujukan untuk
menangkap jenis-jenis ikan pelagis dalam jumlah yang besar. Ikan yang
ditangkap adalah ikan yang memiliki nilai ekonomis penting serta pasaran yang
tulisan ilmiah dengan judul ” Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse Seine
1.2 Tujuan
keselamatan
Pathemang Raya pada KM. Timur Laut 00 dan untuk lokasi atau daerah
7
penagkapan terletak pada Laut Buru dengan Koordinat 03000’00’’ LS -
8
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
7 Bendera Indonesia
Laut seram
9
Tabel 02 . Ukuran KM. Timur Laut 00
No Spesifikasi Ukuran
3 Dalam 2 meter
4 Isi kotor 68 Gt
5 Isi bersih 40 Gt
No Spesifikasi Keterangan
10
KM. Timur Laut 00 selama melakukan operasi di laut tidak diberlakukan
penangkapan.
kendala maupun kerusakan-kerusakan parah pada bagian mesin, alat tangkap, dan
badan kapal yang sudah tidak dapat di perbaiki di laut serta jika terdapat surat-
surat kapal yang harus segera diperbaharui sehingga mengharuskan kapal kembali
ke darat. Segala kebutuhan terkait operasional kapal dan kebutuhan ABK disuplay
tangkapan.
Daerah penangkapan ikan (fishing ground) KM. Timur Laut 00adalah Laut
Buru, Laut Maluku, Laut Halmahera, dan Laut Seram, tetapi selama melakukan
penangkapan ikan (fishing ground) hanyan dilakukan pada Laut Buru dapat dilihat
11
2.3 Definisi Alat Tangkap Purse Seine
Purse seine biasanya disebut jaring kantong karena bentuk jaring tersebut
merupakan jaring berbentuk empat persegi panjang yang bagian bawah jaringnya
3. bentuk lekuk
Keterangan gambar :
12
2.3.1. Jaring Utama
2.3.2. Selvedge
yang diikatkan pada tali ris agar bagian tepi jaring utama tidak cepat rusak atau
robek. Bahan selvedge biasnya lebih kaku dari jaring utama seperti polyethylene.
Ada enam macam tali ris yang termasuk dalam kelompok tali ris, yaitu :
Untuk mengumpulkan ring atau jaring bagian bawah pada waktu operasi
maka digunakan tali kolor yang ditarik setelah jaring selesai dilingkarkan. Karena
dengan terkumpulnya ring maka jaring bagian bawah akan terkumpul menjadi
13
2.3.5. Pelampung
permukaan air. Bahan yang digunakan adalah bahan yang berat jenisnya lebih
kecil dari berat jenis air laut. Pada purse seine umumnya digunakan bahan
2.3.6. Pemberat
Agar jaring lebih cepat tenggelam sewaktu dioperasikan maka tali ris
bawah perlu di beri pemberat. Bahan yang digunakan timah atau tambul.
2.3.7. Cincin
Fungsi cincin sebagai tempat lewatnya tali kolor sewaktu ditarik agar
bagian bawah jaring dapat terkumpul. Bahan yang digunakan terbuat dari
gerombolan ikan tersebut dengan jaring dari dua arah, baik pergerakan kesamping
seine pada prinsipnya terdiri dari bagian kantong yang berbentuk empat persegi
panjang, bagian badan dan sayap yang bentuknya seperti trapesium atau jajaran
jaring penguat yang dihubungkan pula dengan tali ris atas (head rope) dan tali ris
bawah (foot rope) serta dilengkapi dengan pelampung (float) dan pemberat
(sinker).
14
Ukuran purse seine bervariasi sesuai dengan ikan yang menjadi tujuan
penangkapan dan perairan. Sebagai contoh purse seine tuna (termasuk cakalang)
dapat berukuran antara 600 – 850 depa (1000 – 1500 m) dan ukuran dalam antara
110 - 140 depa (190 - 250 m). Purse seine ini dapat dioperasikan memakai kapal
Pengoperasian alat tangkap purse seine dapat dilakukan pada siang maupun
malam hari, namun biasanya banyak dioperasikan pada malam hari karena ikan
relatif tidak bergerak cepat dan lebih mudah dikumpulkan dengan media lampu
Pengoperasian alat tangkap ini pada dasarnya terdiri dari 2 tahapan kegiatan
yang meliputi setting (penurunan alat tangkap) dan hauling (pengangkatan alat
tangkap).
15
Proses setting dimulai dengan komando Nakhoda, pelampung besar (buoy)
dilepas kelaut, kapal dijalankan dengan cepat hampir searah dengan arus,
jari-jari lingkaran jaring dan gerombolan ikan maka setelah selesai penawuran
jaring maka pelampung besar sudah berada di haluan kapal dan segera dinaikan ke
alat tangkap dan hasil tangkapan ke atas kapal. Kegiatan ini terbagi dalam
2 (dua) kegiatan utama, yaitu penarikan tali kolor dan penarikan isi jaring.
Penarikan tali kolor harus dilakukan sehalus dan secepat mungkin sampai
seluruh cincin-cincin purse seine terkumpul dan muncul dari laut, atau sampai
dirasa cukup (Ben Yami, 1994). Untuk menghindari kesalahan sering dilakukan
hauling sebagian tali pelampung dan isi jaring dengan cara manual.
Alat-alat bantu proses penarikan tali kolor dapat dibedakan dalam 5 jenis, sesuai
memakan waktu yang lama kira-kira 30 menit dengan kecepatan sedang agar
supaya tali kolor tidak cepat aus sehingga tidak mudah putus, disamping itu
16
penarikan tali kolor yang terlalu cepat akan menyebabkan kapal akan tertarik
Semakin cepat proses penarikan tali kolor, maka semakin cepat pula cincin purse
seine akan terkumpul sehingga jaring akan membentuk sebuah kantong dan
kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri lagi. Hal ini dimaksudkan demi
mengingat ikan masih dapat lolos dan melarikan diri dengan cara melompati tali
jaring dari laut ke atas kapal dapat dipermudah dengan penggunaan alat-alat bantu
seperti :
1. Power block
2. Net houler
3. Drum seining
manusia dapat dilakukan ketika penarikan tali kolor belum selesai semuanya, hal
ini dimaksudkan untuk mengurangi beban tarik Capstand serta efisiensi waktu
17
2.5 Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi
penangkapan ikan
penangkapan ada beberapa hal yang harus menjadi pengetahuan dasar sebelum
3) Sifat-sifat ikan
penangkapan ikan adalah kita harus tahu dimana ikan tersebut hidup. Ikan-ikan
18
yang menjadi tujuan penangkapan purse seine berada di daerah pesisir pantai serta
layer di sekitar permukaan air. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut sinar
tumbuhnya klorofil makanan ikan plankton yang merupakan makanan dari ikan-
ikan pelagis sehingga membuat ikan tersebut senang berkumpul atau bergerombol
pada daerah tersebut. Ikan-ikan yang tertangkap oleh alat tangkap purse seine
dengan cara terkurung oleh jaring sehingga pergerakannya terhalang oleh dua
jaring dari dua arah, baik pergerakan ke samping (horizontal) maupun kearah
dalam (vertical).
Pengetahuan lain yang juga harus kita pahami ketika akan menentukan
suatu metode penangkapan ikan, teknologi penangkapan ikan adalah tingkah laku
Salah satu sifat dari ikan-ikan tujuan penangkapan yang telah disebutkan
diatas adalah suka bergerombol dalam konsentrasi yang cukup besar dan sangat
padat, dengan kata lain volume individu dari ikan tersebut banyak. Sifat lain dari
ikan tersebut yaitu sangat peka terhadap rangsangan cahaya atau disebut dengan
phototaksis positif.
Untuk menangkap ikan dengan sifat yang senang bergerombol lebih efektif
19
ruang gerak ikan, sehingga ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya
tertangkap. Mata jaring dapat berfungsi sebagai dinding penghadang., dan bukan
sebagai penjerat ikan. Hal lain yang menjadi pertimbangan kenapa ikan-ikan
tersebut ditangkap dengan jaring adalah ikan tersebut dapat ditangkap dalam
jumlah yang banyak dibandingkan jika ditangkap satu demi satu dengan tali dan
pancing. Tipe alat penangkap ikan dengan disini banyak macam jenis, untuk ikan
yang memiliki sifat bergerombol dan berada di permukaan lebih tepat jika
2.6. 1 Rumpon
Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang
dipasang dan ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkpan (fishing
ground) agar ikan – ikan tertarik untuk berkumpul disekitar rumpon sehingga
mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan. Ikan – ikan kecil berkumpul
disekitar rumpon karena terdapat lumut dan plankton yang menempel pada
atraktor rumpon. Ikan – ikan kecil ini mengundang ikan – ikan lebih besar untuk
memangsanya dan demikian seterusnya sampai ikan tuna juga berada pada sekitar
rumpon pada jarak tertentu (food chains). Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap
20
atau kedalaman perairan permanen dari rumpon dan tingkat teknologi yang
diterapkan.
Rumpon dapat dibedakan antara Rumpon laut dangkal yang biasa disebut
“Rumpon” dan Rumpon laut dalam yang biasa disebut “Payaos”. Alat bantu
penangkapan yang sangat vital yang digunakan pada kapal purse seine, begitu
juga seperti yang terdapat pada KM.Timur Laut 00. Rumpon ini berfungsi sebagai
penarik ikan-ikan kecil yang berguna untuk memancing ikan yang lebih agar
a. Ponton
Gambar 04 . Ponton
21
b. Gara-gara
kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang dan
c. Pemberat
memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar
rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini
22
dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak
d. Tali penghubung
23
Secara keseluruhan bentuk rumpon tanam yang dipakai pada KM. Timur Laut 00
terdapat pada gambar di bawah ini:
24
2.6.2 Power Block
Dalam operasi penangkapan ikan pada kapal purse seine alat yang
2.6.3 Gardan/winch
Dalam proses penangkapan ikan pada kapal purse seine khususnya
pada KM Timur Laut 00 hal yang paling penting adalah proses penarikan
tali kerut agar jaring cepat menutup dan ikan tidak lepas.
Proses penarikan tali kerut ini harus dilakukan dengan cepat agar ikan
yang sudah berada di dalam jaring tidak dapat melepaskan diri dari jaring.
25
Gambar 10 . Gardan/winch
diantaranya :
akan ditancapkan.
26
Gambar 11 . GPS
b. Echo Sounder
melakukan setting.
27
c. Radio/SSB
Alat ini sangat berfungsi untuk melakukan antara suatu
berupa radio.
penangkapan.
28
perhatian ikan yang bersifat fototaksis positif untuk berkumpul di sekitar
Jenis ikan yang tertarik pada cahaya (phototaksis positif) adalah jenis-
jenis ikan pelagis kecil seperti : tembang, lemuru, teri, kembung, selar,
seine adalah untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Dalam hal ini yang
perlu diusahakan adalah bagaimana agar rambatan cahaya lampu dapat terbias
29
2.7 Persiapan Pengoperasian Purse Seine
memungkinkan, maka alat tangkap purse seine perlu di persiapakan yaitu antara
lain:
Berbeda dengan persipan yang dilakukan pada KM. Timur Laut 00 kecuali
pada kegiatan memasukan tali kerut kecicin yang sama. Persiapan-persiapan yang
dilakukan pada KM. Timur Laut 00 adalah mulai dari pencarian rumpon,terminal,
rumpon yang akan dijadikan sebagai sasaran operasi penangkapan Semua lokasi
rumpon sudah tercatat pada note book kapal KM. Timur laut 00 maupun tiga
dilihat melalui fish finder kapal lampu (light boat).Setelah mendapat rumpon
30
2.7.2 Pengumpulan Ikan dengan cahaya lampu
Pada sore hari pukul 18:00 kapal lampu mengambil gara-gara pada
rumpon terminal dan diikat di samping kanal kapal. Bersamaan dengan itu juga,
lampu dihidupkan, kemudian secara perlahan kapal lampu menjauh dari lokasi
rumpon. Lampu yang digunakan adalah jenis lampu merkuri sebanyak 2 buah di
gerombolan ikan yang ada dan segala yang terkait dengan kondisi perairan mulai
segera menuju ke kapal lampu yang berada di terminal rumpon sesuai informasi
yang di berikan nahkoda kapal lampu. Lama perjalanan yang ditempuh menuju
terminal rumpon antara 1-2 jam, tergantung jauh hanyut kapal saat standby .
Pada waktu mendekati kapal lampu (light boat) pada jarak kurang lebih 1 mil
memastikan proses shooting dan area pengoperasian. Selain itu juga Fishing
Master melihat kemana arah arus dan angin, karena arah arus dan angin sangat
menentukan kedudukan badan jaring dan pemberat pada saat operasi pengkapan.
Pukul 04:00 dini hari Fishing Master membunyikan bel alaram sebagai
intruksi kepada seluru ABK untuk persiapan shooting purse seine.Lampu kerja
bagian buritan kapal jaring dihidupkan segera, maestro/kepala kerja dan dua orang
31
Selanjutnya kapal lampu penahan menuju bagian buritan kapal jaring pada
sisi kiri buritan. Pada saat kapal lampu penahan (skif light boat) mendekati kapal
penangkap, ada beberapa hal yang dilakukan sebelum shooting adalah sebagai
berikut :
1) Memasukan tali kerut pada block T-boom dimana tali ini tersambung
2) Menghidupkan mesin gardan (purse line winch) dan mengalirkan air pada
pipa diatas silindernya agar pada saat tali kerut ditarik dengan garden,
panas yang ditimbulkan antara gesekan tali dengan takal tidak besar yang
tersambung dengan three angle serta tali buangan cincin pada kapal lampu
penahan (skiff light boat) yng mendekat ke kapal jaring, selanjutnya tali
ikatakn pada bolder kanan kapal lampu penahan untuk menahan ujung alat
kepada Fishing Master yang berada di anjungan. Kapal jaring bergerak diikuti
32
kapal lampu penahan (skiff light boat) di belakang menuju ke kapal lampu yang
Posisi shooting light boat berada disebelah kanan kapal jaring. Semua
ABK sudah siap di posisi masing-masing 3-4 ABK di haluan kapal, 3 ABK
mungkin sesuai kondisi arus dan angin terhadap gerombolan ikan dan kapal
lampu shooting sama seperti yang dikemukakan oleh Tomasila dan Usemahu
(2004), dimana posisi kapal harus di atas arus dan dibawah angin. Setelah posisi
tepat maka nahkoda kapal lampu memberikan isyarat kepada fishing master
shooting. Selanjutnya tali tambat antara kapal purse seine dan kapal lampu di
ariah.
penurunan alat tangkap (shooting) sama seperti yang di kemukakan oleh Tomasila
dan Usemahu (2004) kecuali pada pelampung tanda, karena pada KM Timur Laut
00 peranan pelampung tanda diganti dengan kapal lampu penahan (skiff light
boat).
33
pelampung, di ikatkan pada haluan, siap untuk menarik dengan
dimana arah arus datang dari depan haluan atau arus berlawanan
dengan haluan.
Ket:
1 : KM Timur Laut oo
2 : KM Terbit III
3 : KM Terbit II 1
3 4
4 : KM Terbit I
34
Arah pelingkaran alat tangkap adalah putaran kanan sesuai putaran baling-
baling kapal sama seperti yang di kemukakan oleh Tomasila dan Usemahu (2004),
jarak kapal jaring terhadap shooting light boat pada saat penurunan alat tangkap di
sesuaikan dengan jaring yaitu 450 m. Besarnya sudut putar yang diambil oleh
fishing master adalah antara 300 - 400 dari haluan semula. Kecepatan kapal saat
melingkar adalah 6-7 knot. Pada saat cincin pemberat tersisi 33 pertanda alat
informasi kepada fishing master melalui radio. Selanjutnya cincin pemberat sisa
memperkirkan berapa jarak lagi yang harus ditempuh agar pelingkaran alat
tangkap tepat, lama proses pelingkaran jaring antara 5-6 menit dan pengaruhi
Kapal berhenti pada saat mendekati kapal lampu penahan, fishing master
berusaha mendekatkan haluan kapal jaring dengan skiff light boat, jika kapal
Salah satu ABK kapal jaring melemparkan tali ayoda ke kapal lampu, selanjutnya
tali selambar yang mengikat three angle dan tali kerut buangan dari kapal lampu
dilemparkan ke kapal jaring dan ditangkap oleh ABK jaring yang telah siaga.
(hauling) diawali dengan penarikan tali kerut, setelah tali kerut tertarik semua
selanjutnya sedikit demi sedikit bagian jaring dinaikan keatas kapal sambil
disusun di tempat yang telah di tentukan seperti pada waktu mulai operasi. Hal
35
tersebut sam seperti yang di lakukan pada KM. Timur Laut 00 pada saat hauling
Tali kerut buangan segera di tarik oleh ABK kebelakang melalui sebelah
kanan kapal dan dimasukan ke katrol T-boom selanjutnya digulung pada roler line
setelah melalui mesin winch. Sedangkan tali selambar yang mengikat three angle
sementara di ikatakan pada bolder sebelah kanan kapal. Pada saat pelemparan tali
buangan segera penyelam dari kapal lampu dan kapal purse seine terjun ke
perairan dan memeriksa keduduka alat tangkap agar tidak terjdi trouble sebelum
proses hauling dilakukan. Selanjutnya kapal lampu penahan segera menarik tali
ayoda dan mempertahankan kedudukan kapal jaring supaya kapal tidak tertaik
ketengah lingkaran alat tangkap karena daya tenggelam alat tangkap sangat besar.
Tali cincin yang melewati ke dua katrol T-boom digulung di roller line
36
Penarikan tali kerut dilakukan secara terus menerus sampai semua cincin
terangkat di katrol T-boom, namun biasanya jika tali kerut yang melalui katrol T-
boom sebelah kiri sudah ditarik sampai tanda sambung eyes plice ke
persambungan ke dua kerut maka penarikan dihentikan dan roller line di kunci
sedangakan roller line sebelahnya tetap diputar sampai semua cincin terangkat.
Penarikan tali selambar pada bagian kantong ditarik hingga three angle
terangkat dan dinaikan ke atas kapal. Penarikan kembali dipindah ke tali selambar
pada bagian sayap yang ditarik hingga three angle terangkat. Pada saat yang
bersamaan setelah cincin terangkat pada ke dua roller line dikunci dan tali kerut
37
diikat dengan rantai. Setelah tahap ini selesai maka ABK berpindah ketempat
winch hydraulic selanjutnya tali selambar dilepas dipindah dengan tali bantuan
yang dilewatkan power block dan ditarik dengan mesin garden (purse line winch).
Three angle dan badan jaring di tarik naik melewati power block yang berputar
Power block kembali digerakan oleh fishing master dari kemudi hydraulic
yang berada di geladak atas sehingga pelampung, badan jaring, dan rantai
pemberat akan tertarik secara bersamaan. Maka tali yang menghubungkan cincin
kecil dengan tali cincin yang tergantung di T-boom dibuka oleh 2 orang ABK satu
persatu tali dibuka mengikuti penarikan jaring selanjutnya jaring disusun oleh
ABK sesuai bagian masing-masing. Pelampung dan selvage atas di susun oleh 7-8
barisan, untuk badab jaring atas dibagian depan dan badan jaring bawah sisi
belakang. Sedangkan rantai pemberat dan selvage bawah berada disamping badan
jaring.
38
Penarikan di bantu oleh 3 orang penyelam (diver) yang selalu memberikan
lampu shooting akan keluar dari lingkaran jaringsesudah lampu dipadamkan dan
ABK kapal penampung akan membongkar es yang berada di dalam palka yang
dibawa dari fishing base. Banyaknya palka es yang di bongkar ini berdasarkan
informasi densitas ikan yang tertangkap dari informasi fishing master kapal jaring
Pada saat mencapai bagian kantong jaring, penarikan jaring dengan power
yang nantinya akan dinaikan di atas deck kapal penampung diikat oleh penyelam,
selanjutya jaring bagian kantong dinaikan sedikit demi sedikit ke atas deck kapal.
Dengan menggunakan tali-tali pengikat jaring yang terhubung dengan katrol pada
tiang Boom yang di tarik dengan mesin winch dan winch hydraulic.
39
2.9.3. Pengangkatan Hasil Tangkapan
Setelah tali kerut tertarik semua, maka sedikit demi sedikit bagian-
bagian jaring dinaikkan ke atas kapal yang dimulai dari ujung sayap. Pada tahap
penarikan jaring dapat dibantu dengan power block sehingga pengangkatan jaring
menggunakan serok.
Pada tipe alat penangkapan ikan dengan purse seine yang lebih modern
hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan scop net yang ditarik dengan mesin
winch langsung naik ke dalam palka kapal penampung. Dengan cara tersebut ikan
dapat diperoleh lebih segar dan komposisi dari ikan itu tetap utuh.
Dari purse seine adalah ikan-ikan yang membentuk suatu gerombolan dan berada
dekat dengan permukaan air, diharapkan pula densitas dari gerombolan tersebut
tinggi yang berarti jarak ikan dengan ikan yang lain haruslah sedekat mungkin.
Sama seperti KM. Timur laut 00 dimana hasil tangkapan utama adalah jenis ikan-
ikan pelagis yang umumnya tertarik terhadap cahaya dan merupakan ikan
Jenis hasil tangkapan yang menjadi sasaran KM. Timur Laut 00 adalah
40
cakalang/skipjack tuna (katsuwonus pelamis), ikan tongkol/easternlittle tuna
(auxis thazard).
Ikan Cakalang
Ikan tongkol
Ikan Layang
41
2.10 Penanganan Hasil Tangkapan
tercurah di atas dek kapal langsung di sortir atau di pilih dan dipisahkan untuk
ikan-ikan ekonomis penting yang kurang atau tidak mempunyai nilai ekonomis
penting. Berbeda dengan penanganan yang dilakukan pada KM. Timur laut 00
kapal jaring dari sebelah kanan. Tali-tali tambat di lemparkan dan diikat pada
bolder kapal. Saat sudah tertambat cincin pada tali pelampung bagian kantong
yang diikat oleh diver dinaikan ke atas dek kapal penampung dan diikat pada
badan kapal, sehingga ikan-ikan yang terkumpul pada kantong jaring berada
diantara
Tali-tali pada block-block yang ada di stick boom sebelah kanan yang mengarah
segera dilakukan.
bukan menjadi tangkapan utama. Jenis-jenis ikan layang, ikan selar dan ikan kuwe
diambil dengan menggunakan brailling net yang lebih kecil. Sehingga dikantong
42
Penggunaan brailling net melalui bantuan tali-tali yang tersambung dengan
block-block pada stick boom yang diatur ABK melalui putaran winch, saat
dimasukan pada rongga yang ada pada cincin brailling net kemudian stick dan
brailling net didorong kebawah kantong jaring , setelah merasa cukup stick
tersebut ditarik , selanjutnya brailling net diangkat melalui putaran winch dan
diarahkan kepalka yang akan diisi ikan. Tali kantong brailling net dibuka
sehingga ikan akan tercurah ke dalam palka, selanjutnya palka ditimbun dengan es
yang sebelumnya telah dikeluarkan , sementara itu tali kantong brailling net
diikatan kembali dan pengambilan ikan dilakukan begitu seterusnya sampai palka
43
curah yanmg sebelumnya telah dibongkar di atas dek. Penanganan dengan metode
ini tidak memakan waktu lama sehingga ikan segara dapat ditangani. Selama
Kontruksi puirse seine pada KM. Timur Laut 00 pada dasarnya sama
dengan kontruksi purse seine umumnya seperti yang di kemukakan oleh Sadhori
(1985), kontruksi alat tangkap purse seine secara umum terdiri dari jaring utama,
jaring penguat, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung, pelampung, tali
pemberat, pemberat, tali cincin, cincin, dan tali kerut. Purse seine tersebut
merupakan kontruksi tipe purse seine Amerika, tetapi dengan adanya bantuan
power block pada saat hauling dimana posisi kantong tidak berada ditengah
namun berada dibagian samping, selain itu juga terdapat three angle yang
44
menyatukan tali pelampung, badan jaring, dan pemberat. Adapun kontruksi purse
I
seine pada KM. Timur Laut 00 adalah sebagai berikut :
J J
E D B A B C M
H F
K L
atau nylon twine .sedangkan nomor benang yang digunakan juga berada pada
bagian atas yang tersambung dengan selvedge atas menggunakan nylon twine
no.210/30 berwarna merah dengan ukuran mata jaring 2 inchi, sedangkan pada
45
Gambar 24. bagian badan jaring dari bahan nylon Twine.
2.11.2 Kantong
Khusus pada bagian kantong jaring dipilih benang yang lebih kuat dan
tahan terhadap gesekan, panas, maupun gigitan ikan. Benang yang digunakan
pada bagian kantong adalah benang dari jenis netlis twine no.80, mata jaring pada
46
2.11.3 Jaring penguat (selvedge)
selvedge yang bersambungan dengan tali ris atas dan badan jaring digunakan
braided twine no. Dengan kedalaman cm dan mata jaring inchi. Selvedge yang
bersambungan dengan tali riss bawah dan badan jaring digunakan braided twine
busa plastik dan karet yang keras, berbentuk tabung oval dengan panjang 20
cm, diameter luar 17 cm dan diameter dalam 4,2 cm. Pelampung ini sangat
Tali pelampung adalah tali jenis telepropylene roof no 24, tali ini
sangat kuat namun lunak dan mudah di splicing. Untuk tali ris atas
47
digunakan tali jenis telepropylene roof berdiameter 1,5 cm. Tali pelampung
Karena itu daya tengelam (sinker power) karena semakin cepat daya
tenggelamnya badan jaring, maka kemungkinan ikan untuk meloloskan diri secara
horizontal akan lebih kecil. Pemberat yang di gunakanadalah rantai yang terbuat
dari besi yang telah dilapisi timah. Rantai pemberat ini melekat pada tali ris
bawah dari jenis telepropylene roof berdiameter 1,5 cm dan diikat dengan tali
48
Rantai pemberta yang digunakan terdapat dua jenis yang memiliki ukuran
serta berat yang berbeda. Pada bagian sayap, kantong, dan pertengahan badan
rantai pemberat besar terdapat rantai pemberat yang ukurannya lebih kecil.
dan bagian pemberat yang terbuat dari besi putih stainless still dan berbentuk
segitiga dengan penahan pada bagian sudutnya. Bagian three angle yang pertama
kali akan diturunkan pada saat shooting dan yang pertama dinaikan pada saat
49
Gambar 29. Three angle
Cincin pada purse seine berperan sebagai tempat lewatnya tali kerut
(wire) sehingga saat alat tangkap tenggelam maka bagian bawah dapat tertutup
melalui penarikan tali kerut, sehingga memungkinkan sedikitnya ikan yang akan
meloloskan diri. Cincin tersambung dengan tali cincin yang digantung pada tali ris
bawah dengan cincin yang lebih kecil yang terbuat dari besi putih.
sedangkan cincin kecil yang berkaitan dengan cincin kerut berdiameter 8 cm, tali
cincin yang digunakan adalah jenis tali telepropylene roof dengan diameter 4 cm
dan memiliki panjang yang berbeda-beda. Tali cincin pada bagian sayap dan
panjang 150 cm. Tali penghubung antara tali cincin dan cincin kecil digunakan
50
Gambar 30 . Cincin, Tali cincin, dan Cincin Penghubung.
Untuk mengumpulkan ring atau jaring bagian bawah pada waktu operasi
maka digunakan tali kerut yang ditarik setelah jaring selesai dilingkarkan.Hal ini
disebabkan karena terkumpulnya ring maka jaring bagian bawah akan terkumpul
menjadi satu dan jaring akan berbentuk kantong. Bahan yang digunakan adalah
51
2.12 Spesifikasi Purse Seine
Secara umum spesifikasi purse seine pada KM. Timur Laut 00 adalah
sebagai berikut :
No Spesifikasi Ukuran
52
Tabel 06. Spesifikasi Tali-tali Purse Seine KM. Timur Laut 00
53
2.13 Kendala-kendala Yang Sering terjadi dalam Pengoperasian
sehingga operasi penangkapan tidak berjalan dengan baik sama seperti yang di
A) Bulan terang; pada saat fase bulan terang maka cahaya bulan akan tersebar
merata di seluruh perairan, sehingga penggunaan cahaya kapal lampu tidak efektif
tertarik cahaya didominasi oleh ikan-ikan kecil. Sedangkan ikan yang lebih besar
umumnya berada di lapisan yang dalam membentuk suatu komunitas. Kondisi ini
terkosentrasi.
C) Badai yang di sertai oleh hujan deras; Badai yang besar sering berpengaruh
pantulan air laut yang tidak beraturan. Kondisi ini juga sangat menggangu proses
Pada KM. Timur laut juga sering terjadi kerusakan pada power block
sehingga power block tersebut harus diturunkan untuk diperbaiki ataupun harus
diganti, masalah ini memang tidak mempengaruhi hasil tangkapan tetapi sangat
mengganggu kelancaran pada proses hauling selain itu putusnya swivel pada tali
54
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
dari tiga tahapan yaitu; pertama kegiatan persiapan yang teridiri dari
Konstruksi purse seine pada KM. Timur Laut 00 yaitu terdiri dari
tali ris bawah, rantai pemberat (sinker chain), three angle, cincin, tali
dan kapal lampu (light boat) yang berfungsi sebagai alat bantu
55
Jenis hasil tangkapan di KM. Timur Laut 00 yaitu: Tuna sirik kuning
3.2 Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
Von Brandt ( 1946 ), Alat dan Cara Penangkapan Ikan. Departemen Kelautan
dan Perikanan Jakarta.
57
58