Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rajungan (Portunus pelagicus Linn) termasuk dalam kelas Krustase, family portunidae,
penyebarannya meliputi perairan Indo-Pasifik. Rajungan banyak ditemukan pada daerah
dengan kondisi perairan yang sama seperti Kepiting Bakau (Scylla serrata). Rajungan
dikenal dengan nama blue swimming crabs atau kepiting pasir dan merupakan hasil samping
dari tambak tradisional pasang surut di Asia. (Cowan, 1992 dalam susanto et al., 2005)
Rajungan merupakan komoditas perikanan yang banyak diminati, memiliki nilai
ekonomis tinggi dan mulai dikembangkan pembudidayaannya. Rajungan telah banyak
diekspor diberbagai negara dalam bentuk rajungan segar maupun olahan.
Rajungan ukuran kecil ini telah menjadi makanan baru yang banyak diminati oleh orang
Indonesia sebagai cemilan. Hal ini, menjadi peluang baru dalam usaha budidaya rajungan.

BABY CRABS
Baby crabs merupakan cemilan kekininan yang terbuat dari kepiting kecil mungil dan
masih lunak yang sudah diolah seenak mungkin dan memiliki varian rasa, seperti original,
pedas, balado, barbeque, keju.
1.2 Identifikasi Masalah
a. Kurangnya kreativitas untuk mengembangkan produksi rajungan atau kepiting dengan
varian rasa
1.3 Perumusan Masalah
a. Bagaimana caranya agar Baby Crabs ini laris di pasaran?
1.4 Tujuan
a. Untuk memperkenalkan dan mengetahui cara pembuatan baby crabs serta mampu
menjadi produk unggulan
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran Baby Crabs yang crunch diharapkan dapat
memberikan peluang baru dan meningkatkan perkembangan skill enteurphrenur
mahasiswa
1.5 Kegunaan Program

Anda mungkin juga menyukai