Anda di halaman 1dari 59

RENSTRA

(RENCANA STRATEGIS)
UPT DINAS PUSKESMAS BUNTEN BARAT
TAHUN 2013 - 2018

Jalan Kesehatan No. 09 Desa Bunten Barat Kecamatan Ketapang Kode Pos 69261
Email : puskesmas.buntenbarat@gmail.com
KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Bunten Barat merupakan dokumen


perencanaan yang berisi upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam
bentuk program/ kegiatan, indikator, target, sampai dengan kerangka pendanaan dan
kerangka regulasinya. Renstra ini menjadi dasar dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Sampang. Amanat Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa SKPD
menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode lima tahun. Puskesmas Bunten Barat
menyusun Renstra dengan mengacu pada Visi dan Misi Bupati yang ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018.
Renstra Puskesmas Bunten Barat Tahun 2013-2018 ini digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu
2013-2018, serta dilaksanakan oleh seluruh stakeholders jajaran kesehatan baik di
Puskesmas maupun Desa termasuk dukungan lintas sektor dan dunia usaha.
Selanjutnya Renstra Puskesmas Bunten Barat Tahun 2013-2018 dijabarkan dalam
bentuk Rencana Kerja dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA).
Saya mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah berkonstribusi dalam penyusunan Renstra Puskesmas Bunten Barat Tahun
2013-2018. Pada kesempatan ini pula saya mengajak kepada semua pihak untuk saling
bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna tercapainya
sasaran pembangunan kesehatan. Semoga penyusunan dan penerbitan Renstra
Puskesmas Bunten Barat Tahun 2013-2018 ini mendapatkan ridha dari Tuhan Yang
Maha Esa. Aamin.

Sampang, Januari 2013


Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Bunten Barat

ACHMAD YANI
DAFTAR ISI

Hal.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : Pendahuluan 1
: 1.1. Latar Belakang 1
: 1.2. Landasan Hukum 2
: 1.3. Maksud dan Tujuan 4
: 1.4. Sistematika Penulisan 4
BAB 2 : Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Sampang 6
: 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Bunten 6
Barat
: 2.2. Sumber Daya SKPD 10
: 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 21
: 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 29
BAB 3 : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 35
: 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 35
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
: 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil 42
Kepala Daerah Terpilih
: 3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas
45
Kesehatan Provinsi Jawa Timur
: 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian 52
: 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 54
BAB 4 : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 55
: 4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang 55
: 4.2. Tujuan dan Sasaran 58
: 4.3. Strategi dan Kebijakan 67
BAB 5 : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok 70
Sasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD
BAB 6 : Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang Mengacu Pada 77
Tujuan dan Sasaran RPJMD
BAB 7 : Penutup 80
LAMPIRAN 81
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai organisasi atau lembaga milik Pemerintah berperan sebagai
ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan.
Supaya fungsi Puskesmas berjalan dengan baik secara sistematis dan
berkesinambungan, Puskesmas harus menyusun perencanaan dan strategi
pelaksanaan program di Puskesmas yang diwujudkan dalam bentuk dokumen Rencana
Strategi (Renstra) Puskesmas. Renstra Puskesmas Bunten Barat adalah dokumen
perencanaan Puskesmas Bunten Barat untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat
visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
Puskesmas Bunten Barat, disusun sesuai tugas & fungsi Puskesmas Bunten Barat
serta berpedoman kepada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.
Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Bunten Barat disusun berpedoman pada
(1) Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2013 - 2018 dan acuan lain yang juga menjadi
pertimbangan yaitu hasil evaluasi pencapaian kinerja Puskesmas Bunten Barat selama
3 tahun sebelumnya sesuai peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008.
Dokumen ini menjadi penting karena dalam masa 5 (lima) tahun tersebut
Puskesmas Bunten Barat berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya
sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain Itu Renstra Puskesmas Bunten Barat
dapat digunakan.
1. Acuan penyusunan Rencana kerja Puskesmas Bunten Barat.
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Puskesmas Bunten Barat.
3. Menjadi acuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja.

1.2 Landasan Hukum


Penyusunan Renstra Puskesmas Bunten Barat tahun 2013 - 2018 ini didasarkan
pada landasan hukum sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025;
3. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 03.01/160/I/2010 tentang Rencana
Strategis Kemenrian Kesehatan 2010 -2014;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005
tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah
12. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202 / MENKES / SK / VIII / 2003
tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator
Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat;
13. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
14. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sampang Tahun
2013 - 2018.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra Puskesmas Bunten Barat ini adalah tersedianya
dokumen perencanaan kesehatan lima tahunan.
Tujuan penyusunan renstra Puskesmas Bunten Barat adalah:
a. Tersedianya suatu dokumen perencanaan strategis dan komprehensif yang
menjamin konsistensi penyelesaian masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Bunten Barat.
b. Sebagai arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Bunten Barat.
c. Tersedianya program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang
kesehatan.
d. Menjadi acuan dan pegangan Puskesmas Bunten Barat serta penyelenggara
Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan,
khususnya di bidang kesehatan.
e. Sebagai arahan pemangku kebijakan (stakeholder) dan instansi terkait untuk
berperan aktif dalam mencapai tujuan dan sasaran.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2013 - 2018 ini
disusun dalam sitematika sebagai berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada BAB ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan,
serta Sistematika penulisan.
BAB 2. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pada Bab 2 diuraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber daya,
Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang.
BAB 3. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pada BAB 3 dijelaskan tentang identifikasi permasalahan tugas dan fungsi Puskesmas,
Telaah Visi. Misi Puskesmas, penentuan isu strategis.
BAB 4. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Pada BAB 4 dijabarkan tentang Visi dan misi Puskesmas, tujuan dan sasaran jangka
menengah Puskesmas, strategi dan kebijakan Puskesmas.
BAB 5. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN SUMBER ANGGARAN
Pada BAB 5 diuraikan rencana program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
program dan sumber anggaran.
BAB 6. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Di Dalam BAB 6 akan menyajikan tentang Penetapan indikator kinerja Puskesmas yang
bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan
misi pada akhir periode Renstra. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian
indikator outcome program pembangunan SKPD setiap tahun atau indikator capaian
yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode Renstra dapat dicapai.
BAB 7. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan isi Renstra serta harapan kedepan dalam penyusunan
dan pelaksanaan Renstra SKPD.
BAB 2
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS BUNTEN BARAT

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Bunten Barat


Puskesmas Bunten Barat memiliki tugas pokok sebagai pelaksana kebijakan dan
program urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan. Sedangkan fungsi
Puskesmas Bunten Barat yaitu :
1. Pelaksana kebijakan, program, dan kegiatan bidang kesehatan;
2. Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat menuju Masyarakat Sehat, Mandiri,
dan Berperan Aktif;
3. Pengelolaan upaya kesehatan (UKM dan UKP) melalui upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif;
4. Pengkoordinasian dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan melalui
peningkatan mutu dan profesionalisme;
5. Pemantauan ketersediaan obat di wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat;
6. Pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) dan sistem informasi
manajemen kesehatan (SIM KES)
Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat di wujudkan dalam pelaksanaan
program – program kesehatan, baik berupa UKP maupun UKM. Semua program
tersebut mempunyai goal yang sama yaitu membuat masyarakat menjadi sehat. Ada 2
kategori upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Bunten Barat yaitu :
1. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya kesehatan perorangan disediakan dalam bentuk:
a. Pelayanan Rawat Inap
b. Pelayanan Pemeriksaan umum
c. Pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut
d. Pelayanan kunjungan rumah (Public Health Nursing)
2. Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Perbaikan Gizi Masyarakat
b. Keluarga Berencana
Sedangkan program upaya kesehatan masyarakat disediakan dalam bentuk:
c. Promosi Kesehatan (PromKes)
d. Kesehatan Lingkungan (KesLing)
e. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
f. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) yang meliputi:
Program Imunisasi, P2-Kusta, Kecacingan dan Zoonosis, P2-TB Paru ISPA,
P2-DBD dan penyakit berbasis vektor.
2.2 Sumber Daya
Puskesmas Bunten Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh
berbagai sumber daya seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Berikut ini
akan disampaikan uraian terkait sumber daya-sumber daya sebagai input dalam
pelaksanaan tugasnya.
a) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di Puskesmas Bunten Barat terdiri dari tenaga
kesehatan dan non tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan menjadi pelaku
langsung pelaksanaan upaya kesehatan sedangkan tenaga kesehatan non
kesehatan berfungsi sebagai pendukung upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan di Puskesmas Bunten Barat tersebar dalam 7 desa.
Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Puskesmas Bunten Barat pada tahun
2016 sebanyak 86 orang. Berikut distribusi sumber daya manusia kesehatan
berdasarkan jenis tenaga dan status kepegawaian di Puskesmas Bunten Barat
pada tahun 2016.
Tabel 2.1 Distribusi SDM di Puskesmas Bunten Barat Berdasarkan Jenis Tenaga dan
Status Kepegawaian Tahun 2016
JUMLA
N
JENIS PENDIDIKAN JENIS TENAGA H
O
PN
PTT Kontrak Honda Sukwan
Tenaga Kesehatan S
1 Dokter Umum 2 2
2 Dokter Gigi
SII Magister Manajemen
1 1
3 Kes
4 D IV Kebidanan 7 8 15
5 D III Kebidanan 5 20 25
6 SI Keperawatan 7 5 12
7 DIII Keperawatan 2 5 11 18
8 SI Kesehatan Masyarakat 1 1
9 DIII Gizi 1 1
10 DI Gizi 1 1
11 DIII Perawat GIGI 1 1
12 DIII Kesling 1 1
13 DIII Analis Kesehatan 2 2
Tenaga Non Kesehatan
1 SI Ekonomi
2 SI Sos
3 SMA 1 3 4
4 SD 1 1 2
TOTAL 31 5 0 0 50 86
Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa jenis tenaga terbanyak adalah
dari tenaga sukwan. Hal ini merupakan kekuatan bagi Puskesmas. Adanya tenaga
sukwan di Puskesmas sangat membantu dalam pelaksanaan dan pencapaian
program di Puskesmas. Sedangkan berdasarkan jenis pendidikan, Puskesmas
Bunten Barat belum memiliki tenaga kefarmasian, tenaga laboratorium, tenaga
elektro medic dan tenaga rekam medic.

2.3 Sarana dan Prasarana


Puskesmas Bunten Barat memiliki sarana dan prasarana kesehatan dan non
kesehatan yang menunjang dalam pelayanan di Puskesmas dan diluar Puskesmas.
Secara rinci bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana di Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016
NO JENIS SARANA DAN PRASARANA Jumlah Keterangan
1. Puskesmas Pembantu 2
2. Kendaraan Roda Dua 14 1 Kondisi Rusak Berat
1 Kondisi Rusak Ringan
3. Puskesmas Keliling 1 Kondisi Baik
4. Ambulance 1 Kondisi Baik
5. Polindes/Poskesdes 5
6. Posyandu 42

Untuk meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan, Puskesmas


didukung oleh Ponkesdes dan Puskesmas Pembantu sebagai jaringan pelayanan
kesehatan hingga di desa. Saat ini di Puskesmas Bunten Barat telah memiliki 2
Puskesmas Pembantu, 5 Polindes/Poskesdes. Sedangkan untuk mendekatkan akses
pelayanan dengan masyarakat Puskesmas Bunten Barat memiliki 42 posyandu dan 1
kendaraan untuk Puskesmas keliling.

2.4 Kinerja Pelayanan Puskesmas Bunten Barat


1. Capaian Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Untuk
mengukur kinerja capaian upaya promosi kesehatan di Kabupaten Sampang
terdapat 3 indikator seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2.3 Capaian Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016

NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN

1. Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS 53% 17,20%


2. Cakupan Posyandu Aktif 100% 100%
3. Cakupan Desa Siaga Aktif 95% 95%

Berdasarkan tabel 2.3 menunjukkan bahwa cakupan rumah tangga ber-


PHBS capaiannya paling rendah dibanding 2 indikator lainnya. Sedangkan
indikator cakupan desa siaga aktif dan Posyandu aktif telah memenuhi target
nasional. Oleh karena itu butuh upaya lebih besar untuk meningkatkan
capaian indikator cakupan rumah tangga ber-PHBS.
b. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan kepada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi, balita, dan anak pra sekolah. Kesehatan Ibu
dan Anak merupakan fokus utama pembangunan kesehatan di Kabupaten
Sampang. Indikator untuk mengukur hasil upaya kesehatan ibu dan anak
pada umumnya yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB). Selain indikator utama tersebut ada beberapa indikator khusus untuk
mengukur proses pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti di bawah ini.
Tabel 2.4 Capaian Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta
Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 98% 104,05%
2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98% 76,59%
3. Cakupan Persalinan yang Ditolong Tenaga Kesehatan 95% 99,15%
4. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 95% 100%
5. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 80% 78,83%
6. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani 80% 110,02%
7. Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN2) 97% 115,85%
8. Cakupan Peserta KB Aktif 75% 89,71%%
9. Cakupan Pelayanan Anak Balita 83% 87,40%

Berdasarkan data pada Tabel 2.4 didapatkan beberapa indikator


dengan capaian melebihi 100%, hal ini dikarenakan adanya sasaran luar
wilayah yang melakukan pelayanan di wilayah Puskesmas Bunten Barat
serta mobilitas penduduk yang tinggi dan budaya masyarakat disaat
melahirkan kembali pulang ke kampong halaman.
Dari 9 indikator tersebut ada beberapa indikator yang belum memenuhi
target dan menjadi masalah. Indikator tersebut antara lain cakupan ibu hamil
K4.
c. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu upaya
kesehatan wajib Puskesmas. Usaha perbaikan gizi meliputi posyandu,
pemulihan gizi dan keluarga sadar gizi. Peningkatan cakupan pelayanan gizi
dan kesehatan diupayakan agar setiap tahunnya terjadi peningkatan status
gizi masyarakat melalui peningkatan pelaksanaan kegiatan gizi secara
optimal dan terorientasi.
Tabel 2.5 Capaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Bunten Barat
Tahun 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Cakupan Bayi Baru Lahir Ditimbang 95% 99,15%
2. Cakupan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2% 3,2%
3. Cakupan Balita Gizi Baik 80% 77,47%
4. Cakupan Balita Gizi Kurang dan Buruk 100% 100%
5. Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A 85% 95,23%
6. Cakupan Anak Balita Mendapat Vitamin A 85% 95,23%
7. Cakupan Penimbangan Balita (D/S) 80% 77,47%
8. Cakupan Balita Berat Badan Naik 83% 86,17%
9. Cakupan Balita BGM 2% 1,73%
10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100% 100%
11. Cakupan Bayi 0-6 Bulan yang Diberi ASI Ekslusif 42% 44,77%
12. Cakupan Rumah Tangga (RT) yang Mengkonsumsi 100% 100%
Garam Beryodium
13. Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 90 Tablet 85% 76,59%

Berdasarkan tabel 2.5 menunjukkan bahwa hal yang menjadi masalah


program peningkatan gizi masyarakat di Kabupaten Sampang yaitu: cakupan
ibu hamil mendapat tablet Fe3 90 tablet masih jauh di bawah target, dimana
indikator ini berhubungan erat dengan cakupan ibu hamil K4.
d. Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja,
tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. Kesehatan lingkungan
meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair,
limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan
penyehatan atau pengamanan lainnya.
Tabel 2.6 Capaian Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bunten Barat
Tahun 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Cakupan Rumah Sehat 60% 13,85%
2. Cakupan Keluarga yang Memiliki Sumber Air Bersih 80% 30,05%
3. Cakupan Keluarga Memiliki Jamban Sehat 100% 98,59%
4. Cakupan Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat 80% 40,34%
5. Cakupan Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah 80% 24,10%
Sehat
6. Cakupan TTU Sehat 75% 40,34%

Tabel 2.6 menunjukkan bahwa upaya kesehatan lingkungan yang


dilaksanakan masih jauh dari target keberhasilan. Semua indikator upaya
kesehatan lingkungan menunjukkan cakupan yang rendah. Rendahnya
angka cakupan upaya kesehatan lingkugan dapat disebabkan oleh
kurangnya pemeliharaan terhadap rumah sehingga menurunkan kualitas
rumah, faktor ekonomi masyarakat masih rendah. Rendahnya cakupan
upaya kesehatan lingkungan akan memberikan dampak terhadap tingginya
angka penyakit seperti: TBC, ISPA, Demam Berdarah dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya.
e. Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit
menular dilakukan untuk melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit,
menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta untuk
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit menular. Selain
Pemberantasan penyakit menular juga dilaksanakan pemberantasan
terhadap penyakit tidak menular. Pemberantasan penyakit tidak menular
dilaksanakan untuk mencegah dan mengurangi penyakit dengan perbaikan
dan perubahan perilaku masyarakat.
Tabel 2.7 Capaian Upaya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 26 Kasus 5,85%
2. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (per 100.000) 20% 190%
3. Cakupan Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani 10% 3,8%
4. Cakupan Diare Ditemukan dan Ditangani 10% 10,95%
5. Incidence Rate DBD per 100.000 Penduduk 80% 78,79%
6. Cakupan Desa/Kelurahan UCI 80% 42,86%

Penyakit menular seperti TB Paru, Kusta, dan DBD masih banyak


ditemukan dengan angka penemuannya masih tinggi, Hal tersebut
dipengaruhi oleh rendahnya cakupan upaya kesehatan lingkungan.
f. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
Kemandirian masyarakat dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan dapat tergambar dari pencapaian program
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Gambaran UKBM di
Puskesmas Bunten Barat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.8 Capaian UKBM Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Jumlah Posyandu 42 42
2. Jumlah Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) 3 3
3. Jumlah Pondok Bersalin Desa (Polindes) 7 7
4. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 7 7

Berdasarkan Tabel 2.8 didapatkan bahwa jumlah UKBM yang ada di


Puskesmas Bunten Barat sudah memenuhi target.

2. Capaian Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Setiap orang khususnya masyarakat miskin mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Selain itu
setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh keterjangkauan dan kemudahan akses ke
sarana pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan beberapa faktor penentu
antara lain: jarak tempat tinggal dengan sarana kesehatan, waktu tempuh dan alat
transportasi ke sarana kesehatan, serta status sosial ekonomi dan budaya.
Salah satu kemudahan yang harus dijamin oleh pemerintah adalah
kemudahan memperoleh pelayanan pengobatan dasar.
Tabel 2.9 Capaian Upaya Pengobatan Dasar di Puskesmas Bunten Barat Tahun 2016
NO. INDIKATOR CAPAIAN TARGET CAPAIAN
1. Cakupan Pasien Miskin (dan hampir miskin) Mendapat 100%
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 -
2. Cakupan Pasien Miskin (dan hampir miskin) Mendapat 1,5%
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
3. Cakupan kunjungan rawat jalan 60% 54,72%
4. Cakupan kunjungan rawat inap 0%

2.1 Tantangan dan Peluang Pengembangan


Tantangan pembangunan kesehatan yang dihadapi di tingkat global dan nasional
ke depan akan semakin besar dan bervariasi. Tantangan tersebut pastinya juga akan
berdampak pada pembangunan kesehatan di tingkat daerah khususnya di Puskesmas
Bunten Barat Kabupaten Sampang. Tantangan pembangunan kesehatan saat ini antara
lain :
1. Kondisi sosial budaya masyarakat seperti masih adanya kepercayaan-
kepercayaan masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan;
2. Kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian besar masih rendah;
3. Kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang sebagian besar masih rendah;
4. Kondisi status kesehatan masyarakat (masih tingginya AKI,AKB, Balita Gizi Buruk,
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular);
5. Partisipasi masyarakat yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan;
6. Kondisi geografis dan akses tranportasi yang sulit;
7. Ketersediaan SDM Kesehatan yang sesuai standar masih rendah.
Selain tantangan yang akan dihadapi, tetapi ada beberapa peluang yang harus
bisa dimanfaatkan dengan baik. Setiap peluang sekecil apapun bisa menjadi nilai positif
untuk menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang semakin besar ke depan.
Peluang tersebut antara lain:
1. Dukungan dari Dinas Kesehatan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh Puskesmas;
2. Dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat melalui program BOK dan JKN;
3. Kebijakan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat;
4. Kebijakan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi;
5. Perkembangan teknologi informasi;
6. Kemitraan dengan lembaga LSM dan FKMPP.
BAB 3
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Puskesmas Bunten Barat
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Sampang berkaitan erat dengan tugas
pokok dan fungsi Puskesmas. Dalam hal ini Puskesmas Bunten Barat memiliki tugas
pokok sebagai pelaksana kebijakan dan program urusan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan. Sedangkan fungsi Puskesmas Bunten Barat yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Bunten Barat dalam pembangunan
kesehatan tentunya terdapat permasalahan. Berikut ini beberapa hasil identifikasi
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Puskesmas Bunten Barat
Capaian/ Standar Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan
Aspek
Kondisi Saat yang Pelayanan di
Kajian INTERNAL EKSTERNAL
Ini Digunakan Puskesmas
Sumber 1. Jumlah Pedoman Kebijakan a. Lulusan Jumlah,
Daya SDM Puskesmas dan regulasi institusi mutu, dan
Manusia Kesehatan Standar tentang pendidikan distribusi
Kesehata masih 2013 Jawa pengelolaan belum siap SDM
n (SDM belum Timur dan pakai Kesehatan
Kes) merata dan pengaturan b. Faktor tidak merata
proporsiona SDM politik
l Kesehatan c. Belum
2. Mutu SDM di tingkat semua
Kesehatan Kabupaten organisasi
masih belum ada profesi
belum siap melaksanak
pakai/belu an standar
m memadai kompetensi
anggotanya
Sistem 1. Sistem Pedoman a. Jenis dan Peran serta SIK dan
Informasi pencatatan Puskesmas jumlah masyarakat SIMKES
Kesehat dan Standar form untuk belum optimal
an dan pelaporan 2013 Jawa pencatatan memberi input dikarenakan
Sistem dari tingkat Timur di dan terbatasnya
Informasi desa ke Puskesma mengakses petugas yang
Manajem Puskesmas s dan informasi mampu IT
en belum baik Renstra jaringanny masih rendah
Kesehat 2. Data yang Dinas a tidak
an dikumpulka Kesehatan lengkap
n belum Kab. sesuai
diolah/diana Sampang standar
lisa untuk 2013-2018 b. Petugas
menjadi tidak
informasi memahami
cara
pencatatan
dan
pelaporan
serta tidak
patuh

Sarana Alat Pedoman a. Pengelolaa Pembagian Sarana, dan


dan Kesehatan di Puskesmas n sarana alat prasarana di
Prasaran Puskesmas Standar dan kesehatan Puskesmas
a dan 2013 Jawa prasarana dari Dinas ke belum
Fasilitas jaringannya Timur di Puskesmas memenuhi
Kesehat masih Puskesma tidak sesuai standart
an banyak yang Sistem s belum dengan
belum Kesehatan optimal kebutuhan
lengkap dan Nasional b. Perawatan Puskesmas
belum (SKN) 2012 dan
memenuhi pemelihara
standard an alat
kesehatan
belum baik
Pengelol Petugas Pedoman a. Obat- Pengetahuan Tidak adanya
aan obat pengelola Puskesmas obatan masyarakat petugas obat
obat di Standar yang tentang yang sesuai
Puskesmas 2013 Jawa tersedia di penggunaan dengan
tidak sesuai Timur Puskesma obat masih kompetensi
dengan s tidak rendah menyebabkan
standar sesuai pengelolaan
kompetensi dengan obat belum
kebutuhan optmal
b. Tata kelola
obat (SOP,
Kebijakan,
dan
Jobdesk)
belum
tertata
dengan
baik
Upaya 1. Cakupan Juknis SPM a. Sistem a. Sosial Pergantian PJ
Kesehat rumah Tahun 2008 pencatatan budaya program
an tangga ber- Pedoman dan masyarakat menyebabkan
Masyara PHBS IPKM Tahun pelaporan b. Partisipasi program tidak
kat masih 2010 (SIK) dari aktif berjalan
(UKM) rendah level desa masyarakat secara
2. Masih MDG’S hingga masih kontinyu
adanya Dinas rendah
kematan ibu RPJMD Kab. Kesehatan c. Keterbatasa
dan bayi Sampang belum baik n sumber
3. Masih 2013-2018 b. Pelaksana air bersih
adanya kegiatan dan pangan
balita giz banyak
buruk dan yang belum
BGM memahami
4. Temuan program
kasus TBC, dan definisi
Kusta masih operasional
rendah nya
5. Cakupan
rumah
sehat masih
rendah
6. Cakupan
akses air
bersih
rendah
7. Cakupan
kepemilikan
sasanda
rendah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa permasalahan pelayanan di Puskesmas


Bunten Barat adalah yaitu:
1. Jumlah, mutu, dan distribusi SDM Kesehatan tidak merata;
2. Penggunaan anggaran masih tumpang tindih antar berbagai sumber anggaran,
belum ada sinkronisasi yang baik antar program dalam pelaksanaan program;
3. SIK dan SIMKES belum optimal dikarenakan terbatasnya petugas yang mampu IT
4. Pergantian PJ program menyebabkan program tidak berjalan secara kontinyu
5. Sarana, dan prasarana di Puskesmas belum memenuhi standart;
6. Tidak adanya petugas obat yang sesuai dengan kompetensi menyebabkan
pengelolaan obat belum optimal.
Permasalahan pelayanan di Puskesmas tersebut merupakan permasalahan
strategis yang harus diselesaikan oleh Puskesmas Bunten Barat, dikarenakan
permasalahan-permasalahan tersebut dapat mempengaruhi akan capaian program.
3.2 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok dan fungsi
Puskesmas dapat ditentukan isu – isu strategis yang harus ditindaklanjuti oleh
Puskesmas Bunten Barat. Isu – isu strategis yang dihadapi Puskesmas Bunten Barat
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya selama lima tahun ke depan adalah
sebagai berikut :
1. Masih adanya Kematian Ibu, Kematian Bayi, kasus Gizi Buruk dan BGM yang
menentukan derajat kesehatan dan kualitas derajat hidup;
2. Kualitas dan Kuantitas SDM Kesehatan yang Belum Optimal;
3. Rendahnya Kualitas Kesehatan Lingkungan;
4. Masih Tingginya Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular;
5. Akses Pelayanan Kesehatan Belum Merata, Bermutu, dan Berkeadilan;
6. Peran Serta Masyarakat Terhadap Pembangunan Kesehatan Masih Rendah;
7. SIK dan SIM Kesehatan belum dikelola dan berjalan baik.
BAB 4
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Puskesmas Bunten Barat


4.1.1 Visi
Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi
Puskesmas Bunten Barat dalam Renstra 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :
‘’Mewujudkan Masyarakat sehat dan Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan
Bermutu”
Makna yang terkandung dalam visi Puskesmas Bunten Barat tersebut
dijelaskan dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Penjelasan Visi Puskesmas Bunten Barat
VISI POKOK VISI PENJELASAN VISI
Mewujudkan Mewujudkan Karena salah satu tujuan dari puskesmas
Masyarakat sehat Masyarakat adalah untuk Pengelolaan upaya kesehatan
dan Menjadi sehat (UKM dan UKP) melalui upaya promotif,
Puskesmas preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Dengan Puskesmas akan menjadi sarang penyakit,
Pelayanan maka dari itu Puskesmas Bunten Barat akan
Bermutu mewujudkan masyarakat sehat, dimulai dari
peeilaku hidup bersih dan sehat.
Menjadi Lingkungan sehat di lingkungan Puskesmas
Puskesmas maka akan meningkatkan mutu pelayanan.
Dengan
Pelayanan
Bermutu

Pokok visi Puskesmas Bunten Barat menunjukkan bahwa Puskesmas


Bunten Barat merupakan penyelenggara dan pelaksana Pembangunan
Kesehatan di wilayah kerjanya untuk mampu mewujudkan masyarakat sehat dan
menjadi puskesmas dengan pelayanan bermutu.

4.1.2 Misi
Misi merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi Puskesmas Bunten Barat. Misi Puskesmas Bunten Barat
merupakan bentuk uraian upaya yang akan dilakukan. Dalam perencanaan misi
ini penting untuk memberikan kerangka dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
akan dicapai. Misi Puskesmas Bunten Barat sebagai berikut :
1. Meggerakkan masyarakat berwawasan kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Bunten Barat
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat
3. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan di wilyah kerja
Puskesmas Bunten Barat
4. Meningkatkan kegiatan lintas sektor Untuk mendorong terwujudnya
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat bersih di wilayah Kerja
Puskesmas Bunten Barat
Misi di atas merupakan hasil dari perumusan visi Puskesmas Bunten Barat
Hal tersebut sesuai dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Perumusan Misi Puskesmas Bunten Barat
VISI POKOK VISI MISI
Mewujudkan Mewujudkan 1. Meggerakkan masyarakat berwawasan
Masyarakat sehat Masyarakat sehat kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
dan Menjadi Bunten Barat
Puskesmas 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
Dengan perorangan, keluarga dan masyarakat di
Pelayanan wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat.
Bermutu Menjadi 3. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yg
Puskesmas diselenggarakan di wilyah kerja Puskesmas
Dengan Bunten Barat
Pelayanan 4. Meningkatkan kegiatan lintas sektor Untuk
Bermutu mendorong terwujudnya lingkungan yang
sehat dan perilaku hidup sehat bersih di
wilayah Kerja Puskesmas Bunten Barat

Misi Puskesmas Bunten Barat perlu dijelaskan supaya mampu


diimplementasikan menjadi langkah-langkah pelaksanaan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Sampang yaitu:
1. Misi Pertama : Menggerakkan masyarakat berwawasan kesehatan
diwilayah kerja Puskesmas Bunten Barat dalam hal :
a. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Mengedepankan upaya promotif dan preventif pada masalah kesehatan
walaupun bukan berarti mengesampingkan kegiatan kuratif.
2. Misi Kedua : Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan,
keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat dalam
hal ini :
a. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk
menumbuhkan kesadaran dan kemauan hidup sehat.
b. Pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan puskesmas
3. Misi Ketiga : Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan di
wilyah kerja Puskesmas Bunten Barat dalam hal ini :
a. Mengevaluasi umpan balik dan melakukan tindak lanjut terhadap setiap
umpan balik.
b. Sarana dan prasrana puskesmas dilengkapi.
c. Meningktakan standart pelayanan.
4. Misi keempat : Meningkatkan kegiatan lintas sektor Untuk mendorong
terwujudnya lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat bersih di
wilayah Kerja Puskesmas Bunten Barat
a. Rutin menjalankan kegiatan yang bekerja sama dengan masyarakat
dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

4.2 Tujuan dan Sasaran


4.2.1 Tujuan
Dalam upaya mencapai visi dan misi Puskesmas Bunten Barat, dirumuskan
suatu bentuk yang lebih terarah yaitu berupa tujuan dan sasaran. Tujuan dan
sasaran akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima tahun. Tujuan yang
akan di capai Puskesmas Bunten Barat adalah sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Menggerakkan masyarakat
berwawasan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Bunten Barat”, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat tercapai.
b. Timbul masyarakat yang sehat.
c. Angka kesakitan berkurang.
2. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu Mendorong kemandirian hidup sehat
bagi perorangan, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Bunten Barat”, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
b. Meningkatkan status gizi masyarakat kesehatan.
c. Meningkatkan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat (Universal Coverage).
3. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu : “Mewujudkan mutu pelayanan
kesehatan yg diselenggarakan di wilyah kerja Puskesmas Bunten Barat”,
maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatkan peran dan fungsi serta keterlibatan stakeholder yang
terkait dalam pembangunan kesehatan.
b. Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan yang bermutu,
profesional, dan merata.
c. Meningkatkan ketersediaan obatdan alat kesehatan sesuai standar.
d. Meningkatkan manajemen kesehatan yang bermutu dan efektif.
4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu : ‘’Meningkatkan kegiatan lintas
sektor Untuk mendorong terwujudnya lingkungan yang sehat dan perilaku
hidup sehat bersih di wilayah Kerja Puskesmas Bunten Barat’’.
a. Meningkatkan persan serta masyarakat dalam pembangunan
puskesmas, meliputi minilokakarya lintas sektor, penyuluhan
kesehatan.
4.2.2 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu
berupa result (hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwulan atau bulanan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai
melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran
memberikan fokus pada penyusunan program dan kegiatan sehingga harus jelas,
dapat diukur, bisa dicapai, berorientasi hasil, dan memiliki rentang waktu
pencapaian. Berikut ini sasaran pembangunan kesehatan oleh Puskesmas Bunten
Barat :
1. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat”,
maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat”,
dengan indikator :
a. Usia Harapan Hidup
b. Jumlah Kematian Ibu
c. Jumlah Kematian Bayi
d. Jumlah Kematian Balita
2. Dalam mewujudkan tujuan “Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi,” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya Pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”, dengan
indikator :
a. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Strata 1 Masyarakat Miskin
b. Cakupan Kunjungan Rawat Inap Strata 1 Masyarakat Miskin
c. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1
d. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
e. Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
f. Cakupan Kunjungan Neonatal KN-1
g. Cakupan Kunjungan Neonatal KN-Lengkap
h. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani
i. Cakupan Peserta KB Aktif
j. Cakupan remaja yang dilayani
k. Cakupan Lansia dan Pra Lansia yang dilayani
l. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Siswa Setingkat
3. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan pemerataan akses fasilitas
kesehatan dan sarana prasarana kesehatan,” maka ditetapkan sasaran
“Terjaminnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
bermutu”, dengan indikator :
a. Jumlah Polindes
b. Rasio Posyandu dengan jumlah penduduk
c. Jumlah Puskesmas Pembantu
4. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan peran dan fungsi serta
keterlibatan stakeholder yang terkait dalam pembangunan kesehatan,”
maka ditetapkan sasaran “Terbangunnya sistem koordinasi lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan”, dengan indikator :
a. Tersusunnya dokumen regulasi sistem koordinasi lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan
b. Terbentuknya forum komunikasi masyarakat peduli kesehatan
(FKMPK)
5. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan
yang bermutu, profesional, dan merata,” maka ditetapkan sasaran
“Meningkatnya pemerataan jumlah dan mutu SDM Kesehatan”, dengan
indikator :
a. Rasio Dokter per Puskesmas
b. Rasio Bidan per Desa
6. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan ketersediaan obat dan alat
kesehatan sesuai standar,” maka ditetapkan sasaran “Meningkatnya
ketersediaan obat, dan alat kesehatan”, dengan indikator :
a. Cakupan Ketersediaan Obat
b. Cakupan Pemakaian Obat Generik
7. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan manajemen kesehatan yang
bermutu dan efektif,” maka ditetapkan sasaran yaitu “Meningkatnya mutu
dan efektifitas manajemen kesehatan”, dengan indikator :
a. Cakupan Masyarakat yang terdaftar JKN
b. Terlaksana pengelolaan data program
8. Dalam mewujudkan tujuan “Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
penyakit menular dan penyakit tidak menular,” maka ditetapkan sasaran
pertama yaitu “Meningkatnya kesehatan lingkungan”, dengan indikator :
a. Cakupan Rumah Sehat
b. Cakupan Akses Air Bersih
c. Cakupan Keluarga Memiliki Jamban Sehat
d. Cakupan TUPM Sehat
9. Dalam mewujudkan tujuan “Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
penyakit menular dan penyakit tidak menular,” maka ditetapkan sasaran
kedua yaitu “Perbaikan status gizi masyarakat”, dengan indikator :
a. Cakupan Pemberian Vit. A Dosis Tinggi Pada Bayi
b. Cakupan Pemberian Vit. A Pada Balita 2 kali Setahun
c. Cakupan Pemberian 90 Tablet Fe pada Ibu Hamil
d. Prevalensi Balita Gizi Kurang (BGM)
e. Cakupan Pemberian MP ASI pada Balita Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
f. Cakupan Balita dengan Berat Badan Naik (N/D)
g. Prevalensi Bayi BBLR
h. Prevalensi Ibu Hamil KEK
i. Prevalensi Balita Gizi Buruk
j. Penemuan dan Penanganan Kasus Gizi Buruk Sesuai Standar
10. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan jaminan kesehatan kepada
seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bunten Barat (Universal
Coverage),” maka ditetapkan sasaran yaitu “Meningkatnya jumlah
penduduk yang menjadi peserta JKN”, dengan indikator :
1) Cakupan peserta JKN
2) Cakupan peserta JKN yang berobat ke Puskesmas
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan
Kabupaten Sampang beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.3
sebagaimana berikut ini.
Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
1. Peningkatan peran 1) Meningkatnya 1. Jumlah Posyandu Aktif Pos 42 42 42 42 42 42
serta dan masyarakat yang 2. Cakupan Posyandu Strata % 40 40 40 40 40 42
pemberdayaan sehat dan mandiri Purnama & Mandiri
masyarakat 3. Cakupan Desa Siaga % 0 1 1 2 2 3
Strata Purnama & Mandiri
4. Cakupan Rumah Tangga % 53 53 60 62 63 65
ber-PHBS (Rumah
Tangga Sehat)
2. Peningkatan akses 2) Terjaminnya akses 1. Cakupan Kunjungan % 54 55 56 58 59 60
dan pemanfaatan pelayanan kesehatan Rawat Jalan Strata 1
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan Masyarakat Miskin
yang bermutu dan bermutu 2. Cakupan Kunjungan % 0,5 1 1 1,5 2 2,5
merata Rawat Inap Strata 1
Masyarakat Miskin
3) Meningkatnya 1. Cakupan Kunjungan Ibu % 90 91 92 93 94 95
Pelayanan Hamil K1
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
kesehatan yang 2. Cakupan Kunjungan Ibu % 90 91 92 93 94 95
bermutu dan Hamil K4
terjangkau bagi 3. Cakupan Ibu Hamil % 75 78 80 83 85 90
masyarakat dengan Komplikasi
Kebidanan yang ditangani
4. Cakupan persalinan oleh % 90 92 94 96 98 99
tenaga kesehatan
5. Cakupan Kunjungan % 85 90 95 100 100 100
Neonatal KN-1
6. Cakupan Kunjungan % 85 90 95 95 100 100
Neonatal KN-Lengkap
7. Cakupan Neonatal % 80 85 85 90 95 95
dengan Komplikasi yang
ditangani
8. Cakupan Pelayanan Nifas % 95 95 96 96 97 97
9. Cakupan Kunjungan Bayi % 95 95 96 96 98 98
10. Cakupan Pelayanan % 73 75 78 80 82 82
Anak Balita
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
11. Jumlah Kematian Ibu Org 5 3 2 0 0 0
12. Jumlah Kematian Bayi Bayi 5 3 2 0 0 0
3. Peningkatan status 4) Meningkatnya status 1. Cakupan Pemberian 90 % 90 91 92 93 94 95
gizi masyarakat dan gizi masyarakat dan Tablet Fe Pada Ibu Hamil
penanggulangan penanggulangan 2. Prevalensi Ibu Hamil KEK % 15 13 11 9 7 5
masalah kesehatan masalah kesehatan 3. Prevalensi Bayi BBLR % 4,5 4,2 4 3,5 2 1,5
yang efektif dan yang efektif dan 4. Cakupan ASI Eksklusif % 90 91 92 93 94 95
bermutu bermutu 5. Cakupan Pemberian Vit. A % 60 65 70 75 80 85
Pada Balita 2 kali Setahun
6. Cakupan Pemberian Vit. A % 60 65 70 75 80 85
Dosis Tinggi Pada Bayi
7. Cakupan Balita Gizi % 3 2,8 2,6 2,4 2 1,5
Kurang (BGM)
8. Jumlah Posyandu Lansia Pos 6 3 3 3 6 7
9. Cakupan Pelayanan % 50 55 60 65 65 70
Kesehatan Lansia
10. Cakupan Pelayanan % 80 81 82 83 84 85
Kesehatan Remaja
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
4. Peningkatan status 5) Meningkatnya 1. Cakupan Akses Air Bersih % 35 40 45 50 55 60
kesehatan pengamatan, 2. Cakupan Keluarga % 35 40 45 50 55 60
lingkungan, pencegahan, Memiliki Jamban Sehat
pencegahan, pengendalian, dan 3. Cakupan TUPM Sehat % 30 35 40 45 50 55
surveilans, pengobatan terhadap 4. Cakupan Imunisasi Dasar % 70 75 80 85 85 90
pengendalian, dan penyakit menular dan Lengkap Bayi
penanggulangan tidak menular serta 5. Angka Bebas Jentik % 70 73 75 80 85 90
penyakit yang efektif status kesehatan 6. Angka Penjaringan % 65 70 73 75 80 85
dan efisien lingkungan Suspek Penderita TB
Paru
7. Angka Kesembuhan % 65 70 73 75 80 85
Penderita TB BTA+
8. Prevalensi Kusta per 6,3 6 5,5 5,3 5
10.000
9. Angka Kesembuhan % 90 90 90 90 95 95
Kusta PB (RFT PB)
10. Angka Kesembuhan % 80 80 80 80 85 85
Kusta MB (RFT MB)
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
11. Prevalensi Kasus % 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
HIV/AIDS
12. Prevalensi Kasus %
Hipertensi
13. Prevalensi Kasus %
Diabetes Melitus
5. Terpenuhinya 6) Tertatanya 1. Rasio Bidan per 1000 1 1 2 2 2 2
kebutuhan SDM, manajemen SDM, Penduduk
Obat, Sarana dan Sarana Prasarana, 2. Rasio tenaga farmasi per 0 0 1 1 2 2
Prasarana Pembiayaan Puskesmas
Kesehatan, Kesehatan, SIK, dan 3. Rasio Analis Laboratorium 0 0 1 1 2 2
Pembiayaan SIM Kesehatan per Puskesmas
Kesehatan, SIK, dan 4. Cakupan ketersediaan % 90 90 95 95 100 100
SIM Kesehatan obat di Puskesmas
sesuai standar 5. Jumlah jenis obat sesuai
DOEN
6. Proporsi anggaran UKM %
7. Jumlah Puskesmas Unit 2 2 2 2 2 2
TARGET KINERJA SASARAN PADA
N SATU TAHUN KE-
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
O AN 2013 2014 201 201 2017 201
5 6 8
Pembantu
8. Jumlah Bangunan Unit 9 9 9 9 9 9
Polindes
6. Terlaksananya 7) Meningkatnya tata 1. Indeks Kepuasan 75 76 77 80 82 85
pengendalian dan kelola organisasi dari Masyarakat (IKM)
pengawasan yang level Puskesmas
efektif untuk hingga Dinas
mencapai kesehatan Kesehatan
wilayah Kabupaten
Sampang
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah merupakan strategi organisasi yang berisi rencana menyeluruh
dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional
dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran. Sebagai satu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, maka strategi
yang ditetapkan Puskesmas Bunten Barat terdiri atas :
1. Peningkatan Kemitraan Stakeholder Kesehatan dan UKBM
2. Pemenuhan Ketersediaan dan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Secara
Proporsional
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja, dan Lansia
4. Peningkatan Status Gizi Masyarakat
5. Peningkatan Akses Air Bersih, Akses Sanitasi, dan Tempat-Tempat Umum
Memenuhi Syarat
6. Peningkatan Pencegahan, Surveilans, Pengendalian, dan Penanggulangan
Penyakit
7. Pemenuhan Ketersediaan SDM, Obat, dan Alat Kesehatan
8. Penguatan Regulasi dan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
BAB 5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN SUMBER ANGGARAN

Berdasarkan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2013-2018 dijabarkan sebagai berikut :
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari 2
kegiatan yaitu :
a. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
b. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, terdiri dari 3 kegiatan yaitu :
a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
b. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya
c. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, terdiri dari 6
kegiatan yaitu :
a. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
b. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
c. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit
d. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
e. Peningkatan Imunisasi
f. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdiri dari 1 kegiatan yaitu :
a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 8 kegiatan yaitu :
a. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
b. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
c. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
d. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial
e. Peningkatan kesehatan masyarakat
f. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
g. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan Puskesmas
h. Penyediaan Biaya Operasional JKN
6. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, terdiri dari
a. Pemantapan manajemen pelayanan kesehatan ibu, anak, dan kespro
b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencapaian indikator program
KIB dan Kespro
7. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia, terdiri dari
a. Pelayanan Kesehatan Lansia
8. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, terdiri dari
a. Pendidikan dan pelatihan formal
b. Bimbingan teknis pemahaman tupoksi
c. Bimbingan teknis bidan dan keperawatan
d. Pembinaan penerapan budaya kerja
9. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, terdiri dari
a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, terdiri dari
a. Penyusunan Standar Kesehatan
b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
c. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Pengembangan manajemen dan mutu pelayanan kesehatan
f. Pengembangan manajemen dan perencanaan Puskesmas
g. Peningkatan standarisasi SDM Kesehatan
h. Penyusunan retribusi pelayanan kesehatan
11. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
j. Penyediaan makanan dan minuman
k. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
l. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis perkantoran
m. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam daerah
12. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, terdiri dari
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
d. Pengadaan mebeleur
e. Pengadaan komputer
f. Pengadaan tanah
g. Pengadaan alat-alat studio
h. Pengadaan instalasi listrik, telepon, dan air
i. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
j. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
k. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
l. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
m. Pengadaan papan informasi/baca, nama, data
n. Pembangunan Pagar
o. Pembangunan tempat parkir dan halaman
p. Pembangunan Website
13. Program peningkatan disiplin aparatur, terdiri dari
a. Pengadaan pakaian KORPRI
b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
c. Pengadaan pakaian senam
d. Pengadaan pakaian gerak jalan
14. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan, terdiri dari
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
c. Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD
d. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
15. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, terdiri dari
a. Pembangunan Puskesmas
b. Pembangunan puskesmas pembantu
c. Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas
d. Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu
e. Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
f. Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas
g. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
h. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
i. Pembangunan polindes/poskesdes
16. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan, terdiri dari
a. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil
produksi rumah tangga
Rencana Program dan Kegiatan di atas disertai indikator kinerja, kelompok
sasaran, serta pendanaan indikatifnya. Program Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018 yang
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama periode Renstra
tahun 2013 – 2018 beserta indikator kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk mencapai
tujuan dan sasaran sebagaimana ditetapkan pada Bab V dirinci pada uraian tabel
berikut (terlampir Excel).
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Bunten Barat 2013-2018
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
INDIKATOR KE-
NO. TUJUAN SASARAN SATUAN
SASARAN 1 2 3 4 5 6
(2013) (2014) (2015) (2016) (2017) (2018)
1 Meningkatkan 1 Meningkatnya 1 Cakupan Rumah % 65 70 65 70 75 80
Derajat Cakupan Perilaku Tangga ber-
Kesehatan Hidup Bersih dan PHBS (Rumah
Masyarakat Sehat (PHBS) di Tangga Sehat)
Masyarakat 2 Cakupan Desa % 70 75 70 75 80 85
Siaga Strata
Purnama dan
Mandiri
3 Cakupan % 80 90 80 90 100 100
Frekuensi
Penyuluhan
Kelompok di
Dalam Gedung
4 Cakupan % 80 90 80 90 100 100
Frekuensi
Penyuluhan
Kelompok di
Luar Gedung

2 Meningkatnya 1 Cakupan % 70 75 70 75 80 85
Status Gizi Pemberian Vit. A
Masyarakat Dosis Tinggi
Pada Bayi
2 Cakupan % 70 75 70 75 80 85
Pemberian Vit. A
Pada Balita 2
kali Setahun
3 Cakupan % 81 85 81 85 85 90
Pemberian 90
Tablet Fe pada
Ibu Hamil
4 Cakupan % 100 100 100 100 100 100
Pemberian MP
ASI pada Balita
Usia 6-24 Bulan
Keluarga Miskin
6 Prevalensi Bayi % 4 3.5 4 3.5 2 1.5
BBLR
7 Prevalensi Ibu % 11 9 11 9 7 5
Hamil KEK
8 Prevalensi Balita % 2.6 2.4 2.6 2.4 2 1.5
Gizi Kurang
(BGM)
3 Meningkatnya 1 Cakupan % 100 100 100 100 100 100
Cakupan Posyandu Aktif
Penimbangan 2 Cakupan % 50 55 50 55 60 65
Balita di Posyandu Posyandu
Purnama dan
Mandiri (PURI)
3 Cakupan % 70 75 70 75 80 85
Penimbangan
Balita
4 Menurunnya 1 Cakupan % 11 9 11 9 7 5
Prevalensi Penemuan dan
Penyakit Menular Penananan
dan Penyakit Tidak Penderita
Menular Pneumonia
Balita
2 AFP Rate (Non % 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
Polio) pada
Anak Usia < 15
Tahun

3 Angka Bebas % 75 80 75 80 85 90
Jentik
4 Angka %
Penjaringan
Suspek
Penderita TB
Paru
5 Angka % 73 75 73 75 80 85
Kesembuhan
Penderita TB
BTA+
6 Prevalensi Kusta % 5.5 5.3 5.5 5.3 5 4
7 Cakupan %
Penderita Kusta
Cacat Tingkat 2
8 Angka % 90 90 90 90 95 95
Kesembuhan
Kusta PB (RFT
PB)
9 Angka % 80 80 80 80 85 85
Kesembuhan
Kusta MB (RFT
MB)
10 Cakupan % 90 95 90 95 100 100
Penanganan
dan Penemuan
Penderita Diare
11 Prevalensi % 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
Kasus HIV/AIDS
12 Prevalensi %
Kasus
Hipertensi
5 Meningkatnya 1 Cakupan % 80 85 80 85 85 90
Cakupan Imunisasi Imunisasi Dasar
Bayi Lengkap Lengkap Bayi
2 DO Rate % 8 6 8 6 4 2
Imunisasi DPT1
- Campak
6 Meningkatnya 1 Cakupan Rumah % 35 45 35 45 55 65
Cakupan Akses Air Sehat
Bersih, Akses
2 Cakupan Akses %
Sanitasi, dan Air Bersih
Tempat-tempat 3 Cakupan % 45 50 45 50 55 60
Umum (TTU) Keluarga
Memenuhi Syarat Memiliki Jamban
Sehat
4 Cakupan TUPM % 40 45 40 45 50 55
Sehat
2 Menurunkan 1 Meningkatnya 1 Cakupan % 94 96 94 96 98 100
Angka Kematian Cakupan Kunjungan Ibu
Ibu (AKI) dan Pelayanan Hamil K1
Angka Kematian Kesehatan Ibu, 2 Cakupan % 95 95 95 95 95 95
Bayi (AKB) Bayi, Anak, Kunjungan Ibu
Remaja, dan Hamil K4
Lansia 3 Cakupan Ibu % 80 83 80 83 85 90
Hamil dengan
Komplikasi
Kebidanan Yang
Ditangani
4 Cakupan % 95 100 95 100 100 100
Kunjungan
Neonatal KN-1
5 Cakupan % 95 95 95 95 100 100
Kunjungan
Neonatal KN-
Lengkap
6 Cakupan % 85 90 85 90 95 95
Neonatal
Dengan
Komplikasi Yang
Ditangani
7 Cakupan % 70 70 70 70 75 75
Peserta KB Aktif
8 Cakupan % 88 89 88 89 90 92
Pelayanan Anak
Pra Sekolah
9 Cakupan % 82 83 82 83 84 85
Remaja Yang
Dilayani
10 Cakupan Lansia % 60 65 60 65 65 70
dan Pra Lansia
Yang Dilayani
11 Cakupan % 90 90 90 90 95 95
Penjaringan
Kesehatan
Siswa SD dan
Siswa Setingkat
2 Meningkatnya 1 Rasio Dokter per % 2 2 2 2 2 2
Rasio Puskesmas
Ketersediaan
SDM, Obat, 2 Rasio Bidan per % 2 2 2 2 2 2
Perbekalan, Alat Desa
Kesehatan, dan 3 Cakupan % 95 95 95 95 100 100
Fasilitas Ketersediaan
Kesehatan Obat
4 Cakupan % 92 92 92 92 95 95
Pemakaian Obat
Generik
3 Meningkatkan 1 Meningkatnya 1 Cakupan % 55 60 55 60 65 70
Umur Harapan Cakupan Kunjungan
Hidup (UHH) Pelayanan Rawat Jalan
Kesehatan Dasar Strata 1
Masyarakat Miskin Masyarakat
Miskin
2 Cakupan % 2 2 2 2 2 2
Kunjungan
Rawat Inap
Strata 1
Masyarakat
Miskin
2 Meningkatnya 1 Cakupan Sarana % 50 60 50 60 70 80
Cakupan Pengolahan
Pengawasan Makanan dan
Produksi dan Minuman Yang
Pengolahan Diawasi
Makanan dan 2 Cakupan % 50 60 50 60 70 80
Minuman Industri
Makanan dan
Minuman Yang
Memiliki Ijin
Kesehatan
Dari Tabel 5.1 diatas terdapat 6 program unggulan yang merupakan isu strategis
arah pembangunan dan kebijakan Puskesmas Bunten Barat yang merupakan isu
strategis arah pembangunan dan kebijakan Dinas kesehatan Kabupaten Sampang
selama lima tahun ke depan, Program tersebut antara lain :
1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
2. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
3. Perbaikan gizi masyarakat
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
5. Program pengembangan lingkungan sehat
6. Program upaya kesehatan
Dengan menjalankan ke enam program unggulan tersebut maka diharapkan
tujuan atau isu strategis pembangunan Puskesmas Bunten Barat akan tercapai lima
tahun mendatang.
Program kegiatan tersebut tentunya tiadk lepas dari dukungan program yang lain
terutama masalah sumber daya manusia dan aparatur serta juga dukungna
administrasi yang cukup memadai sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan
baik.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tentunya tidak akan berhasil jika tanpa
dukungan dana yang besar pula, maka dukungan untuk bidanng kesehatan selama
lima tahun terakhir meningkat dari tahun ke tahun selama 3 tahun terakhir mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yang dsajikan dalam Tabel berkut.
Tabel 5.2 Jumlah Anggaran Berdasarkan Sumber Anggaran di
Puskesmas Bunten Barat
TAHUN
NO SUMBER ANGGARAN
2015 2016 2017
1 APBD Kabupaten
Belanja Langsung 372.571.032 158.361.750 203.15.000
Belanja Tidak Langsung 84.780.000 113.160.000 -
2 Bantuan Operasional
Puskesmas (BOK) 117.600.000 214.280.000 354.996.000
3 Kaptasi Jaminan Kesehatan
Nasiona (JKN) 1.110.240.000 1.357.620.000 1.894.945.850
BAB 6
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD

Puskesmas Bunten Barat yang merupakan UPT Dinas Kesehatan mempunyai


tanggungjawab terhadap pelaksanaan Pembangunan kesehatan di Kabupaten
Sampang, Dalam pelaksanaannya diharapkan menerapkan prinsip-prinsip efektif,
efisien, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam rangka pencapaian visi dan misi
yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Bunten Barat 2015 -
2020.
Renstra Puskesmas Bunten Barat 2015 - 2020 merupakan pedoman dan dasar
dalam melaksanakan Program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Sampang.
Untuk itu perlu ditetapkan indicator kinerja yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai Puskesmas Bunten Barat yang mengacu kepada Renstra
Dinas Kesehatan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 6.1 Tabel Indikator Kinerja Puskesmas yang Mengacu padaTujuan dan Sasaran
RPJMD
KONDI
SI
KINERJ KONDI
A SI
PADA TARGET CAPAIAN SETIAP KINERJ
AWAL TAHUN A
N PERIO PADA
INDIKATOR
O DE AKHIR
RPJMD PERIO
(2013) DE
TAH TAH RPJMD
TAHUN UN 1 UN 2 TAHU TAHU TAHU (2018)
0 (2013 (2014 N 3 N4 N5
) ) (2015)(2016) (2017)
1 Usia Harapan Hidup 64.18 67 68 69 69 69 70
(tahun)
2 Angka Kematian Ibu 97 88 85 82 82 82 79
Melahirkan (per 100.000 (Rata-
kelahiran hidup) Kert: rata
Angka yang dipakai angka Provinsi
Dinkes )
3 Angka Kematian Bayi (per 55.11 55 54 53 53 53 52
1.000 kelahiran hidup)
Kert: Angka yang dipakai
angka Dinkes
4 Persentase Balita Gizi 5 4 3 3 3 3 2.75
Buruk (persen)
5 Cakupan pertolongan 91.65 94 96 98 98 98 98
Persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
(persen)
6 Cakupan Pelayanan Nifas 95.23 96 96 97 97 97 97
(persen)
7 Cakupan Kunjungan Bayi 98 96 96 98 98 98 98
(persen)
8 Cakupan Desa/Kelurahan 64.52 65 67.5 70 70 70 70
Universal Child Imunization
(UCI) (persen)
9 Cakupan Pelayanan Anak 71.19 78 80 82 82 82 82
Balita (persen)
1 CakupanBalitaGiziBurukM 100 100 100 100 100 100 100
0 endapatPerawatan
(persen)
1 PenemuanPasienBaru TB 58.73 60 65 65 65 65 70
1 BTA Positif (persen)
1 Penderita DBD yang 100 100 100 100 100 100 100
2 ditangani (persen)
1 CakupanPelayananKeseha 78.76 80 85 85 85 85 85
3 tanDasarPasienMasyaraka
tMiskin (persen)

1 Cakupandesamengalami 100 100 100 100 100 100 100


4 KLB
ygdilakukanpenyelidikanEp
id< 24 jam (persen)
1 CakupanDesaSiagaAktif 66.13 70 75 75 75 75 75
5 (persen)
BAB 7
PENUTUP

Perencanaan stratejik ini merupakan kesepakan bersama seluruh karyawan atau


petugas yang menjalankan program dan kegiatan di Puskesmas Bunten Barat yang
merupakan perwujudan komitmen dan cita-cita Puskesmas Bunten Barat dalam
pembangunan kesehatan di Kabupaten dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat
teutama di tingkat desa sebagai tonggak pelaksanaan kegiatan dan pembangunan
kesehatan.
Program dan kegiatan dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, dengan
memprioritaskan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat melalui standar pelayanan
minimal dengan pengembangan inovasi-inovasi unggulan dari masing-masing program
atau masing-masing puskesmas ataupun pelaksana program dan kegiatan itu sendiri.
Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara berkala bulanan melalui minilokakarya
Puskesmas, tribulanan melalui minilokakarya lintas sektor, semester dan tahunan atau
tergantung situasi keadaan saat itu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk
menentukan kebijakan dan langkah-langkah selanjutnya.
Demikianlah Rencana Strategis UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Bunten Barat
ini disusun sebagai arah dan pedoman bagi petugas kesehatan di Puskesmas dalam
merencanakan, melaksanakan pengembangan program yang tertuang dalam Rencana
Kerja tahunan, sehingga setiap program dan kegiatan disetiap unit kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai