Sehingga terkadang ada orang-orang yang menyindir gereja-gereja kharismatik dengan

mengatakan jemaat yang paling dekat dengan Tuhan, karena doanya yang berseru-seru dengan
kuat dan menangis-nangis dan juga yang menari-nari ketika ibadah. Tapi, itu bukanlah masalah
itu yang akan dibahas dalam paper ini karena saya berpikir bahwa memang manusia cenderung
menilai dan membandingkan lewat pengalamannya dan dengan apa yang dipercayai dan
dianutnya.
Termasuk gereja-gereja protestan yang biasanya tertib dan mengikuti ibadah sesuai
dengan liturgi dalam gereja
Tulisan ini berangkat dari keprihatinan saya terhadap gereja Protestan yang minim mengenai
liturgi di dalam gereja. Hal ini diakibatkan karena gereja, khususnya gereja Kristen Protestan
sudah melegalisir suatu jenis liturgi tertentu, bahkan sulit untuk diubah. Gereja kurang terbuka
dengan liturgi-liturgi yang baru. Jadi, ketika ada sesuatu yang berbeda dari liturgis dalam gereja
masing-masing hal itu dianggap sebagai sesuatu yang asing bahkan dianggap salah. Termasuk
salah satunya adalah simbolik tari.

ingin menjelaskan dan memperkenalkan bahwa gereja kharismatik khususnya GSJA

Tamborin adalah salah satu jenis alat musik dari banyak alat musik yang ada di Alkitab yang
digunakan untuk memuji Tuhan sambil menari. Tamborin memiliki beberapa simbal atau
kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi bergemerincing
bila alat musik ini digoyangkan.Tamborin biasanya dimainkan dengan cara dipegang secara
vertikal dan digoyang dengan salah satu tangan disertai tabuhan pada membran kulit dengan
menggunakan tangan yang lainnya.
Tamborin memiliki bentuk yang bundar dan memiliki selaputdi salah satu sisinya. Selaput itu
bisa berupa kulit binatang atau plastic mengkilap yang disebut hologram. Bunyi tamborin dengan
selaput hologram lebih nyaring daripada yang terbuat dari kulit binatang atau plastik transparan.
Pada sisi keras tempat kita memegang tamborin terdapat 1 atau 2 gemerincing berwarna perak
seperti warna sendok dan garpu.