69 125 1 SM
69 125 1 SM
2(2)
ABSTRAK
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini diadopsi dari istilah
dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).Penyakit infeksi akut yang menyerang
salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura.Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan
pencegahan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak balita di Puskesmas
Pulutan Kecamatan Pulutan Kabupaten Kepulauan Talaud.Metode penelitian analitik deskriptif
menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang yang didapat dengan
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian dengan Uji statistikspearman rho, didapatkan
hasil 0,001 lebih kecil dari α<0,01 yang berarti pengetahuan memiiliki hubungan dengan
pencegahan. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan pencegahan
penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak balita di Puskesmas Pulutan
Kecamatan Pulutan Kabupaten Kepulauan Talaud. Disarankan dengan tingginya pengetahuan
yang dimiliki oleh ibu balita penderita ISPA diharapkan angka kejadian ISPA lebih kurang karena
ibu balita sudah mengetahui tentang cara dan pencegahan Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
sebaliknya kurangnya pegetahuan ibu balita tentang ISPA maka menimbulkan angka kejadian
ISPA lebih tinggit.
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Pencegahan ISPA dan Balita
ABSTRACT.
Ispa an abbreviation of Acute Respiratory Infections, this term was adopted from the English
terminology Acute Respiratory Infections (ARI). Acute infectious disease that attacks one or more
parts of the airway from the nose (upper line) to the alveoli (the bottom line) including adneksanya
networks such as sinuses, middle ear and pleural cavity. This study aims to Know the relationship
between mother's knowledge to the prevention of acute respiratory infections (ARI) in children
under five in sub-district health center Pulutan Pulutan Talaud Islands. Methods descriptive analytic
study using cross sectional approach with a sample of 30 people obtained by using purposive
sampling. The results of the study with statistikspearman rho test, showed 0,001 smaller than α
<0.01, which means knowledge memiiliki relationship with prevention. Concluded that there is a
relationship between maternal knowledge to the prevention of acute respiratory infections (ARI) in
children under five in sub-district health center Pulutan Pulutan Talaud Islands. It is suggested by
the high knowledge possessed by mothers of patients expected ARI ARI incidence is less because
mothers already know about how and prevention of acute respiratory infections (ARI) otherwise
lack pegetahuan mothers about ARI then raises the incidence of ARI more tinggit.
Keywords: Knowledge Capital, Prevention of ARI and Toddlers
PENDAHULUAN
Saat ini ISPA masih menjadi masalah negara berkembang dengan angka kematian
kesehatan dunia.Hal ini dapat dilihat dari balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup
tingginya angka kesakitan dan kematian akibat adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia
ISPA (Putraprabu, 2009).World Health balita. Menurut WHO ± 13 juta anak balita di
Organization(WHO) memperkirakan insidens dunia meninggal setiap tahun dan sebagian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di besar kematian tersebut terdapat di negara
25
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survey Penelitian Cross Sectional adalah jenis
analitik, dengan menggunakan pendekatan penelitian yang menekankan pada waktu
cross sectional dengan menggunakan teknik pengukuran atau observasi data variabel
sampling Non Probability Sampling : Purposive independen dan variabel dependen hanya satu
Sampling dan didapat responden sebanyak 30 kali, pada satu saat (Nursalam,2008).
responden dari populasi yang berjumlah 32 Variabel yang diteliti adalah variabel
orang yang memiliki anak balita yang menderita independen dan variabel dependen, variabel
ISPA. independen dan dependent diukur dengan
Tempat dan Waktu Penelitianini menggunakan alat ukur yang sama yaitu
dilaksanakan di Puskesmas Pulutan kuesioner dengan menjawab pernyataan yang
Kecamatan Pulutan Kabupaten kepulauan ada dalam kuesioner. Data tersebut kemudian
Talaud terhadap para ibu yang memiliki anak dianalisis dengan menggunakan ujispearman
yang menderita ISPA.Penelitian ini rho dengan tingkat signifikan α <0,05
dilaksanakan pada tanggal 1-28 Februari 2015. dengan menggunakan bantuan computer.
1.HASIL PENELITIAN
1.1.ANALISIS UNIVARIAT
1.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan umur
7%
2 org 30% < 20 tahun
9 orang 20-35 tahun
63%
> 35 tahun
19 orang
Gambar 1.1. Karakteristik responden berdasarkan umur ibu pada pengetahuan Dan pencegahan
ISPA di wilayah kerja Puskesmas Pulutan Bulan Februari 2015.
26
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
Gambar diatas dapat dilihat bahwa menunjukkan paling banyak adalah umur
karakteristik responden berdasarkan umur > 35 tahun yaitu 19 orang (63%).
47% Rendah
53% Tinggi
Gambar diatas dapat dilihat bahwa pendidikan menunjukkan paling banyak adalah
karakteristik responden berdasarkan pendidikan tinggi yaitu 16 orang (53%).
23%
IRT
SWASTA
13%
64% PNS
Gambar diatas dapat dilihat bahwa paling banyak adalah IRT yaitu 19 orang(64%).
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
20%
33%
Baik
Cukup
Kurang
47%
27
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
Gambar diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan paling banyak adalah Cukup yaitu
karakteristik responden berdasarkan 14 orang (74%).
20%
30% Baik
Cukup
Kurang
50%
Gambar diatas dapat dilihat bahwa paling banyak adalah Cukup yaitu 15 orang
karakteristik responden berdasarkan (50%)
pencegahan pada ISPA menunjukkan yang
1.2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Pada Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak Balita di wilayah kerja Puskesmas Pulutan Kecamatan
Pulutan Kabupaten Kepulauan Talaud Bulan Februari 2015.
Tabel 1.6. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pencegahan Pada Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah kerja Puskesmas Pulutan Kecamatan Pulutan
Kabupaten Talaud Bulan Februari 2015.
Pengetahuan Total
dengan Pencegahan
Pencegahan Baik Cukup Kurang
Jumlah % Jumlah % Jumlah % jumlah %
Pengetahuan Baik 2 6,7 4 13,3 0 0 6 20
Cukup 4 13,3 6 20 4 13,3 14 46,7
Kurang 0 0 5 16,7 5 16,7 10 33,3
TOTAL 6 20 15 50 9 30 30 100
Signifikan (p) = 0,001
Dari tabel tabulasi silang hubungan dengan koefisien korelasi (r) = 0,572
pengetahuan ibu dengan pencegahan penyakit yang termasuk pada tingkat hubungan sedang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di (Pedoman Interpretasi koefisien korelasi: 0,40 –
wilayah kerja Puskesmas Pulutan Kecamatan 0,599 tingkat hubungan sedang) (Sugiyono,
Pulutan Kabupaten Kepulauan Talaud pada 2005), dengan nilai signifikan (p) = 0,001 yang
Bulan Februari 2015, menunjukkan yang paling menunjukkan nilai tersebut < α 0,05 dengan
banyak prosentasi pengetahuan pada tingkat demikian Ha diterima dan Ho ditolak atau ada
cukup yaitu 14 orang atau 46,7 % dan hubungan yang bermakna antara pengetahuan
pencegahan pada penyakit ISPA pada kategori ibu dengan pencegahan penyakit Infeksi
cukup yaitu 15 orang (50 %) Dari hasil analisis Saluran Pernapan Akut (ISPA) pada anak
hubungan kedua variabel diatas dengan Balita di wilayah kerja Puskesmas Pulutan
menggunakan uji statistik Correlation Kecamatan Pulutan Kabupaten Kepulauan
Spearman Rho menunjukkan tingkat hubungan Talaud Bulan Februari 2015.
28
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
2. PEMBAHASAN
2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Saluran Pernapan Akut (ISPA) pada anak
Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Balita di wilayah kerja Puskesmas Pulutan
Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak Balita Kecamatan Pulutan Kabupaten Kepulauan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulutan Talaud Bulan Februari 2015.
Kecamatan Pulutan Kabupaten Kepulauan Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini
Talaud Bulan Februari 2015 didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Isnaini M Sulfitri (2012) dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 jumlah sampel 35 orang menggunakan uji
responden paling banyak pengetahuan pada statistic Spearman Rho dengan nilai α= 0.001
kategori cukup yaitu 14 orang (46,7%), dan dengan standar deviasi 7,0 dijelaskan bahwa
Pencegahan paling banyak pada kategori pengetahuan berhubungan dengan
cukup yaitu 15 orang (50 %). pencegahan.
Dari hasil analisis hubungan kedua variabel Peneliti mengasumsikan bahwa : tingkat
diatas dengan menggunakan uji statistik pengetahuan respon sangat berpengaruh
Correlation Spearman Rho menunjukkan terhadap cara pencegahan, penatalaksanaan
tingkat hubungan dengan koefisien korelasi (r) terhadap ISPA .Tingkat pengetahaun yang
= 0,572 yang termasuk pada cukup dan kurang tentang ISPA pada sebagian
tingkat hubungan sedang (Pedoman responden tidak dapat menjaga kebersihan
Interpretasi koefisien korelasi: 0,40 – 0,599 perorangan dan lingkuangan sehingga kejadian
tingkat hubungan sedang) (Sugiyono, 2005), ISPA tidak dapat dicegah sejak awal.
dengan nilai signifikan (p) = 0,001 yang Hal ini di dukung oleh teori menurut Warman
menunjukkan nilai tersebut < α 0,05 dengan (2008), yang menyatakan pengetahuan ibu
demikian Ha diterima dan Ho ditolak atau ada yang tentang ISPA dapat membantu
hubungan yang bermakna antara pengetahuan mendeteksi dan mencegah penyakit ISPA lebih
ibu dengan pencegahan penyakit Infeksi awal.
3. SIMPULAN
4. SARAN
29
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
DAFTAR PUSTAKA
30
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
31
E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
32