Anda di halaman 1dari 8

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

E Dengan Diagnosa Medik Post Herniotomi di Ruang Ruang


Teratai Putih
RSUD R. SYAMSUDIN, SH

Tanggal pengkajian : 27 Mei 2009


Pukul : 14.30 WIB
A. PENGKAJIAN
• Data Demografi
o Data Klien :
Nama : Tn. E
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sunda/ Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ranca Oray, RT 01/02 Desa Kerta Angsana, Kab. Sukabumi
No.RM : 00009144
Diagnosa medic : Post Herniotomi
Tanggal masuk RS : 25 Mei 2009
Ruang perawatan : Teratai Putih

o Data penanggung jawab :


Nama : Ny. P
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ranca Oray, RT 01/02 Desa Kerta Angsana, Kab. Sukabumi
Hubungan dengan klien : Istri

• Riwayat Kesehatan klien :


a. Alasan masuk perawatan
Klien mengatakan sudah dari 4 bulan yang lalu mengeluh adanya benjolan di selangkangan.
Menurut penuturan klien ± 1 minggu sebelum dibawa kerumah sakit klien mengeluh benjolan
diselangkangan semakin besar pada selangkangan saat mengangkat benda yang berat diatas
lemari. Satu hari setelah mengangkat beban berat mengeluh nyeri yang sangat hebat sampai
klien tidak bisa melakukan aktivitas apapun, karena keluarga dan klien merasa takut akhirnya
pada tanggal 25 Mei 2009 klien dibawa ke rumah sakit R. Syamsudin, S.H dan harus dirawat
dan direncanakan operasi pada tanggal 27 Mei 2009.

b. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri di sekitar luka operasi abdomen kanan bawah.

c. Riwayat kesehatan sekarang ( PQRST )


Klien mengatakan nyeri di sekitar luka operasi pada abdomen kanan bawah. Nyeri yang
dirasakan seperti disayat-sayat. Nyeri itu dirasakan terutama pada saat klien bergerak namun
pada saat klien sedang diam pun nyeri masih terasa sehingga pada saat klien bergerak klien
tampak berhati-hati. Nyeri dirasakan bertambah bila klien bergerak dan berkurang apabila
perut disokong oleh bantal. Klien mengatakan nyeri yang dirasakan mengganggu tidurnya
sehingga klien tidak dapat beristirahat dengan tenang (klien tampak gelisah). Klien juga
mengatakan saat nyerinya datang cukup menggangu aktivitasnya. Nyeri dirasakan di 8
cm.daerah perut bagian bawah sebelah kanan dengan panjang luka Skala nyeri 3 (0-4).
Nyeri yang dirasakan terus-menerus sejak 1 jam setelah operasi sampai pada saat dikaji.
d. Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut penuturan klien, klien belum pernah dirawat di rumah sakit. Kira-kira 20 tahun yang
lalu klien bekerja sebagai supir pengangkut barang (mebel), terkadang klien membantu
mengangkut barang dan klien pun kurang minum apabila sedang bekerja. Oleh sebab itu pada
saat BAB klien sering mengalami kesulitan sehingga klien sering mengejan dengan kuat.
Namun pada tahun 2003 klien berhenti dari pekerjaannya dan mulai mengurus kebun di
rumahnya dan klien sering mengangkat hasil perkebunannya sendiri. Klien mengatakan
memiliki hipertensi beberapa bulan yang lalu.

e. Riwayat kesehatan keluarga dan lingkungan


Menurut pengakuan klien dan keluarga di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit serupa dengan klien dan atau penyakit keturunan juga penyakit menular,
seperti TBC, Diabetes Melitus, dan lain – lain.
• Data Biologis dan Fisiologis
 Pola aktivitas harian
Pola Aktifitas Sebelum Sakit Selama di RS Keterangan
 Pola Nutrisi
a. Makan
1. Frekuensi
2. Jumlah
3. Pantangan
4. Diet
b. Minum
1. Frekuensi
2. Jumlah

• 3 x sehari
• 1 piring sedang
• Tidak ada
• Nasi, sayur, lauk

• 5-6 x perhari
• ± 500-1000 cc air putih, kadang-kadang kopi

• 3 x sehari
• 1 piring sedang
• Tidak ada
• Bubur, sayur, lauk

• 7-8 x perhari
• ± 800-1000 cc air putih
Klien makan dan minum dibantu
 Pola Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi
2. Konsistensi
3. Warna
b. BAK
1. Frekuensi
2. Warna
3. Bau
4. Jumlah

• 1 x per 3 hari
• Lembek
• Kuning

• 5-6 x perhari
• Kuning jernih
• Khas urine
• ± 50 cc / BAK

• Belum
• Belum
• Belum

• 2 x pasca operasi
• Kuning jernih
• Khas urine
• ± 200 cc / BAK

Klien BAB dan BAK dibantu keluarga

 Pola Tidur
a. Siang

b. Malam

c. Kesulitan Tidur
• ± 1 jam (pkl 14.00-15.00 WIB)
• ± 8 jam (pkl 21.00-05.00 WIB)

• Tidak
• Tidak tentu

• Tidak tentu

• Nyeri pada luka operasinya Klien tidur tidak nyenyak


 Personal Hygiene
a. Mandi
b. Mencuci Rambut
c. Menggosok gigi
d. Menggunting kuku
• 2 x sehari
• 3 x perminggu
• 2 x sehari
• ± 1 x perminggu
• 1x sehari
• Belum
• ± 1 x per hari
• Belum

Dibantu keluarga

 Pemeriksaan Fisik
• Sistem Pernapasan :
Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, pertumbuhan bulu hidung merata, bentuk dada
simetris, irama napas teratur, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi otot dada
saat bernapas, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, bunyi paru vesikuler, frekuensi napas
20 x / menit, tidak ada nyeri tekan pada tulang hidung, tidak ada krepitasi pada dada, tidak
ada nyeri tekan pada dada, saat diperkusi suara paru sonor.

• Sistem Kardiovaskular :
Tidak ada edema pada ekstremitas maupun pada palpebra dan wajah, tidak ada sianosis pada
bibir dan sekitar ujung kuku, Capilari Refil Time (CRT) kurang dari 3 detik, tidak ada
peningkatan JVP, tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60 x /menit, nadi teraba kuat dan
teratur. Pada saat auskultasi bunyi jantung murni regular, tidak ada mur-mur, perkusi jantung
pekak.

• Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir tampak lembab, warna bibir merah muda, terdapat bau
mulut, gigi tampak kotor, lidah bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil,
bentuk abdomen datar, perut tidak kembung, bising usus 8 x /menit, tidak ada nyeri tekan
pada epigastrium, terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen kanan bawah (daerah luka
operasi).

• Sistem Perkemihan
Blass teraba kosong, tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak ada nyeri pada ginjal
kiri dan kanan, tidak ada pembesaran pada ginjal kiri dan kanan.

• Sistem Reproduksi
Bulu pubis sekitar genetalia tampak pendek (dicukur pra operasi), tampak bersih, tidak ada
kemerahan pada penis, tidak ada nyeri tekan pada daerah genetalia. pertumbuhan pubis
merata, akral teraba hangat klien tidak sering kencing.

• Sistem Persarafan
Kesadaran compos mentis, nilai GCS 15, klien tidak mengalami gangguan orientasi waktu,
tempat dan orang. Klien tampak meringis saat merasa sakit. Klien dapat merasakan sentuhan
tangan.
Nervus I (olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau kayu putih dengan kopi.
Nervus II (optikus) : Kedua mata dapat membaca kartu mahasiswa pada jarak ± 15 cm.
Nervus III (Okulomotorius) : Mata kiri dan kanan dapat digerakan keatas dan kebawah, reflek
pupil positif, pupil berkontriksi saat diberi rangsang cahaya.
Nervus IV (Toklearis) : Mata kiri dan kanan dapat melirik keluar.
Nervus V ( Trigeminus) : Klien dapat merasakan usapan kapas di pipi.
Nervus VI ( Abducen) : Mata kanan dan kiri dapat digerakan ke lateral.
Nervus VII ( Fasialis) : Klien dapat mengerutkan dahi dan membuka mulut.
Nervus VIII (Auditorius ) : Klien dapat mendengar suara detak jarum jam ±5cm.
Nervus IX (Glosoparingeal) : Klien dapat menelan makanan dengan baik.
Nervus X (Vagus) : Klien dapat bicara aktif
Nervus XI (Aksesorius) : Klien dapat menggerakan bahu dan kepala
Nervus XII (Hipoglosus) : Klien dapat menjulurkan lidah ke kiri dan ke kanan.

• Sistem Integumen
Kulit tampak bersih, penyebaran rambut merata, warna rambut beruban, kulit tampak kering,
terdapat luka operasi yang ditutup opsite yang masih baru di daerah abdomen sebelah kanan
bawah, balutan luka tampak kotor, luka tampak masih basah, area sekitar luka bersih,
panjang luka 8 cm, warna kulit sawo matang, tidak ada edema, akral teraba hangat, suhu
tubuh : 35° C, kuku tampak kotor dan panjang.

• Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas kanan dan kiri simetris, jumlah jari lengkap, ROM bebas, bentuk tulang
simetris, tampak menonjol pada pergelangan tangan, tidak ada nyeri pada daerah persendian,
terpasang infus ditangan kiri cairan Ringer Laktat 15 tetes permenit.
44
44
Ekstremitas bawah kanan dan kiri simetris, jumlah jari lengkap, ROM bebas, bentuk tulang
simetris, tampak menonjol pada mata kaki, tidak ada nyeri pada daerah persendian, tidak ada
tremor pada tangan, tidak ada keram, kekuatan otot :

• Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran tyroid, klien dapat bertoleransi terhadap panas dan dingin,

 Data Psikologis
- Status emosional : Emosi klien tampak stabil, namun agak sedikit gelisah menahan nyeri
yang dirasakan klien. Klien lebih sering berdiam diri ditempat tidur.
- Konsep Diri :
1. Gambaran diri / Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya dan
tidak ada salah satu bagian tubuh yang tidak klien sukai, walaupun didaerah perut sebelah
kanan bawahnya terdapat luka operasi.
2. Identitas diri : Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki yang sedang sakit dan telah
menjalani operasi herniotomi.
3. Peran diri : Klien mengatakan dirinya seorang suami dan ayah dari 3 orang anaknya dan
harus menafkahi istri dan 1 orang anaknya yang masih sekolah
4. Harga diri : Klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaannya sekarang.
5. Harapan diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh dan ingin cepat pulang kembali ke
rumah dan berkumpul dengan keluarga.
- Harapan dan pemahaman klien tentang kondisi kesehatan sekarang/ pola pikir :
Ketika dikaji tingkat pengetahuan tentang perawatan pasca operasi (herniotomi) didapatkan
tingkat pengetahuan keluarga kurang. Terbukti saat keluarga bertanya pantangan yang tidak
boleh dilakukan oleh klien dan aktivitas yang boleh dilakukan oleh klien serta ekspresi wajah
klien yang tampak bingung.
 Data Sosial dan budaya
- Pola komunikasi dan interaksi personal : Klien berkomunikasi dengan bahasa Sunda, klien
dapat berkomunikasi baik dengan orang-orang di sekitarnya termasuk petugas kesehatan.
- Gaya hidup : Klien mempunyai kebiasaan merokok dalam sehari habis satu bungkus dan
klien mempunyai kebiasaan minum kopi.
- Support sistem : Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dan selalu memberi
dukungan adalah istri dan anak-anaknya. Klien berharap penyakitnya segera sembuh dan
tidak kambuh lagi setelah dioperasi.
 Data Spiritual
- Keyakinan dan kepercayaa:
Klien beragama islam dan yakin kepada Allah SWT bahwa dirinya akan sembuh dengan
pertolongan-Ny.
- Pola religious
Selama sakit klien selalu menjalankan ibadah dan selalu berdoa supaya cepat sembuh dan
berkumpul dengan keluarganya.

 Data Penunjang
Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
27 Mei 2009 Hemoglobin
Jumlah Leukosit
Hematokrit
Jumlah Trombosit 12
11.000
36,1
288.000 P= 12-16 g/dl
L= 14-18 g/dl
Dewasa = 4.000-9.000 /ul
Bayi = 7.000-17.000 /ul
P= 35,5 – 45,5 %
L= 45-55 %
150.000-350.000 / ul

Radiologi : Foto Thorax tanggal 25 Mei 2009 : kesan tidak tampak KP aktif

• Farmakotherapy / Pengobatan tanggal 27 Mei 2009


Gol / Nama Obat Dosis Rute Waktu
Antibiotik / cefotaxim 2×1 gr IV Pkl 05.00 WIB, Pkl 17.00 WIB
Antasida / Ranitidine 2×1 amp IV Pkl 05.00 WIB, Pkl 17.00 WIB
Analgetik / ketorolak 2×1 amp IV Pkl 05.00 WIB, Pkl 17.00 WIB
Infus Ringer Laktat 20 tetes / Menit IV 6 ¼ jam

B. Analisis Data dan Diagnosa Keperawatan


a. Analisis data
Data Etiologi Masalah
DS : – klien mengatakan nyeri disekitar luka operasi.
- Klien mengatakan nyeri seperti disayat-sayat

DO : – Klien bergerak
tampak berhati-hati
- Klien tampak meringis saat merasa sakit, dan gelisah
- skala nyeri 3 ( 0-4 )
Panjang luka ± 8 cm
- TD : 120 / 80 mmHg
- N: 60 x/ menit
- R : 20 x / menit
- S : 35 0 C
- Hb : 12 g / dl
- Lk : 11.000 / ul
- Ht : 36,1 %
- Tb : 288.000 / ul P.O Herniatomi

Terputusnya jaringan abdomen kanan bawah

Merangsang reseptor nyeri

Nyeri abdomen kanan bawah

Gangguan nyaman dan nyeri Gangguan nyaman dan nyeri
DS : – klien dan keluarga menanyakan pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh klien dan
aktivitas yang boleh dilakukan oleh klien
DO : – klien tampak bingung dengan penjelasan ttg perawatan pasca operasi yg diberikan
perawat P.O Herniatomi

Kurang informasi perawatan pasca operasi

Kurangnya pengetahuan ttg perawatan pasca operasi Kurangnya pengetahuan ttg perawatan
luka pasca operasi
DS : – klien mengatakan belum pernah gunting kuku.

DO : – terdapat luka operasi yang ditutup opsite yang masih baru di daerah abdomen sebelah
kanan bawah.
- Balutan luka tampak kotor
- Luka tampak masih basah
- Area sekitar luka bersih
-
P.O Herniatomi

Terputusnya jaringan abdomen kanan bawah

Luka insisi

Kurangnya pengetahuan ttg perawatan luka pasca operasi

Resiko tinggi infeksi Resiko tinggi infeksi
DS : – Klien mengatakan saat nyerinya datang cukup mengganggu aktivitasnya
DO : – klien tampak lemah berbaring terlentang ditempat tidur
- Kekuatan otot
44
44

Spinal Anestesi

P.O Herniatomi

Terputusnya jaringan abdomen kanan bawah

Merangsang reseptor nyeri

Nyeri abdomen kanan bawah

Lemas

Bed rest

Imobilisasi Gangguan mobilisasi
DS : – Klien mengatakan belum keramas
- Klien mengatakan belum pernah gunting kuku
DO : – Kuku tampak kotor dan panjang
- Rambut klien tampak kotor Nyeri P.O Herniatomi

Lemas

Bed rest

Defisit Perawatan Diri Defisit Perawatan Diri
DS : – Klien mengatakan tidak dapat tidur karena nyeri pada luka operasinya
DO: – Klien tampak mengantuk dan lemas Nyeri P.O Herniatomi

Gelisah

Gangguan istirahat tidur Gangguan istirahat tidur

b. Diagnosa Keperawatan
Dx. Keperawatan 1 : Gangguan nyaman dan nyeri b.d luka P.O Herniatomi
Dx. Keperawatan 2 : Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi ttg perawatan luka
pasca operasi
Dx. Keperawatan 3 : Resiko tinggi infeksi b.d luka P.O Herniatomi
Dx. Keperawatan 4 : Gangguan mobilisasi b.d kelemahan fisik
Dx. Keperawatan 5 : Defisit perawatan diri b.d tirah baring
Dx. Keperawatan 6 : Gangguan istirahat tidur b.d nyeri P.O Herniatomi ditandai dengan
gelisah

Anda mungkin juga menyukai