Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

OSTEOPOROSIS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 75 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wirausaha
Status Pernikahan : Nikah
Alamat : Jl. Seberang Padang
Tanggal Masuk RS : 23-09-2017
Diagnosa Medis : Osteoporosis
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa merasakan nyeri pada punggung nya sehingga klien
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat di lakukan pengkajian pada tanggal 7 Agustus 2017 klien mengatakan
bahwa nyeri pada punggungnya, klien mengatakan sakit hebat dan terlokalisasi
pada vertebra yg terserang. Pasien mengatakan nyeri berkurang pada saat istirahat
di tempat tidur. Klien tampak meringis dan gelisah menahan nyeri tersebut. Selain
itu klien juga mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan untuk beraktivitas, klien
mengeluh kesakitan tiap kali bergerak, klien juga mengatakan bahwa ia
membutuhkan bantuan orang lain untuk bergerak. Klien tampak lemas, dan klien
tampak terbaring di tempat tidur.
Adapun hasil pemeriksaan TTV klien yaitu :
TD : 110/70mmHg S : 36.5°C
N : 76x/i RR : 20x/i

1
Sedangkan hasil dari pengkajian nyeri yaitu :
P : Adanya pergerakan fragmen tulang dan spasme otot
Q : Tumpul
R : Punggung
S:7
T : Hilang timbul

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia klien sering
mengalami nyeri pada punggungnya. Saat nyeri klien hanya beli obat di apotek,
minum jamu/herbal. Namun seiring berjalannya waktu, rasa nyeri yang
dialaminya semakin parah itulah mengapa pada 7 Agustus 2017 klien datang ke
RS untuk berobat.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien

Genogram

2
3. Pemeriksaan Head To Toe
a. Tanda-tanda vital meliputi : TD : 110/70 N : 76 x/i
S : 36,5 C RR : 20 x/i
b. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi kepala : Bentuk : simetris
Karakteristik rambut : gelombang
Kebersihan : bersih
Palpasi kepala : Tidak ada benjolan/lesi
c. Pemeriksaan mata
Inspeksi : Sklera : ikterik
Conjungtiva : anemis
Kornea : Normal
Iris : Normal
Tanda-tanda radang : tidak ada
Edema palpebrae : tidak ada nyeri tekan
Rasa sakit : tidak ada rasa nyeri
d. Telinga
Inspeksi : Daun telinga : Simetris, tidak ada massa
Liang telinga : Bersih
Membran tympani : tidak ada kelainan
Pendarahan : tidak ada
e. Hidung
Simetris/ tidak : cuping hidung simetris kiri dan kanan
Membran mukosa : tidak ada secret
Test penciuman / ketajaman membedakan bau : tidak ada kelainan
Alergi terhadap sesuatu : tidak ada alergi
f. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Mulut : lembab
Mukosa mulut : bersih
Lidah : merah muda, tidak ada bintik-bintik putih

3
Kesulitan menelan : tidak kesulitan dalam menelan
g. Leher
Inspeksi leher : Normal
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
Palpasi : Normal
Arteri carotis : tidak ada kelainan
Vena jugularis : tidak ada kelainan
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
Nodus limfa : tidak ada kelainan
Pembesaran kelenjar : tidak ada pembesaran kalenjar
h. Thorak/paru
Inspeksi : Bentuk thorak : Normal
Warna kulit : Kuning langsat
Pola nafas : efektif
Palpasi : Vocal remitus : Normal ada getaran
Perkusi : Batas paru kanan : Normal
Batas paru kiri : Normal
Auskultasi : Suara nafas : Normal
i. Kardiovaskuler
Inspeksi : Iictus cordis : tidak ada kelainan
Palpasi : Ictus cordis : Normal
Heart rate : Normal
Perkusi : Batas jantung : normal
Auskultasi : Bunyi jantung I&II : Normal
j. Abdomen
Inspeksi : Kuadran regio : -
Umbilikus : ada
Distensi : tidak mengalami distensi
k. Pola nutrisi
1. Berat badan : 45kg tinggi badan :150 cm sakit: bb 42 kg
2. Frekuensi makan : 3 kali sehari setelah sakit : 3 kali sehari

4
1. Pola tidur dan istirahat
- Waktu tidur : 21.00-05.00 wib setelah sakit : 21.00-04.00 wib
- Lama tidur : 8jam/hari setelah sakit : 7jam/hari
- Kesulitan dalam hal tidur: sulit tidur karena nyeri pada sendi lutut

2. Pola aktivitas & latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/ minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 

Ket : 0 :mandiri 1: dengan alat bantu 2 : dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan
alat 4: tergantung totl oksigenisasi

5
3. Analisa Data
Nama Klien : Tn.I No. Register : .....
Umur : 75 tahun Diagnosa Medis : OSTEOPOROSIS
Ruang Rawat : R IV Interne Alamat : Jl Seberang padang

No. Data Etiologi Masalah


1. Ds : Adanya Nyeri akut
• Klien mengatakan nyeri pergerakan
pada punggungnya fragmen tulang
• Nyeri berkurang saat dan spasme otot
klien beristirahat di
tempat tidur
Do :
• Klien tampak meringis
menahan nyeri
• Klien tampak gelisah

2. Ds : Disfungsi sekunder Hambatan


• Klien mengatakan tidak akibat perubahan mobilitas fisik
bisa bergerak dan skeletal (kifosis)
beraktivitas
• Klien mengatakan tidak
bisa beranjak dari tempat
tidur
Do :
• Klien tampak lemah
• Klien tampak terbaring
di tempat tidur

6
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d fragmen tulang dan spasme otot
2. Hambatan mobilitas fisik b.d disfungsi sekunder skeletal

C. Intervensi
No. Dx. Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut b.d  Pain level Pain mangement
perubahan patologis  Pain control  Lakukan
oleh atritis rematik  Comfort level pengkajian nyeri
Kriteria hasil : secara
 Mampu mengontrol komprehensif
nyeri (tahu penyebab termasuk lokasi,
nyeri, mampu karakteristik,
menggunakan tehnik durasi, frekuensi,
nonfarmakologi kualitas dan
untuk mengurangi faktor presipitasi
nyeri, mencari  Observasi reaksi
bantuan) nonverbal dari
 Melaporkan bahwa ketidaknyamana
nyeri berkurang n
dengan  Gunakan teknik
menggunakan komunikasi
manajemen nyeri terapeutik untuk
 Mampu mengenali mengetahui
nyeri (skala, pengalaman
intensitas, frekuensi nyeri pasien
dan tanda nyeri)
2. Hambatan mobilitas  join movement : Execise therapy :
fisik b.d kerusakan active ambulation
integritas struktur  mobility Level  monitoring vital
tulang, kekakuan  transfer perfomance sign

7
sendi kriteria Hasil : sebelum/sesudah
 klien meningkat latihan dan lihat
dalam aktivitas fisik respon pasien
 mengerti tujuan dari saat latihan
peningkatan  konsultasikan
mobilitas dengan terapi
 memverbalisasikan fisik tentang
perasaan dalam rencana ambulasi
meningkatkan sesuai dengan
kekuatan dan kebutuhan
kemampuan  bantu klien
berpindah untuk
menggunakan
tongkat saat
berjalan dan
cegah terhadap
cedera
 ajarkan pasien
atau tenaga
kesehatan lain
tentang teknik
ambulasi
 kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Osteoporosis merupakan kondisi terjadinya penurunan densitas/ matriks/massa
tulang, peningkatan prositas tulang, dan penurunan proses mineralisasi deisertai dengan
kerusakakn arsitektur mikro jaringan tulang yang mengakibatkan penurunan kekokohan
tulang sehingga tulang menjadi mudah patah.
Beberapa faktor resiko Osteoporosis antara lain yaitu : usia, genetik, defisiensi
kalsium, aktivitas fisik kurang, obat-obatan (kortikosteroid, anti konvulsan, heparin,
siklosporin), merokok, alcohol serta sifat fisik tulang (densitas atau massa tulang) dan
lain sebagainya.
Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur kompresi. Fraktur kompresi ganda
vertebra mengakibatkan deformitas skelet.

9
DAFTAR PUSTAKA

Huda Amin Nurarif dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA & NIC NOC. Jogjakarta : Mediaction.
Heather T. Herdman & Shigemi Kamitsuru. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definis &
Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 Terjemahan Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
M. Gloria Bulechek, dkk. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC). Singapore : El
Sevier.
Moorhead Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Singapore : El
Sevier.
Lukman, Ningsih Nurma. 2012. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL. Jakarta : Salemba Medika

10

Anda mungkin juga menyukai