Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

T
Dengan Ulkus Pedia Diabetikum Di
Ruang Internal Wanita RSUD Dr. M
Haulussy Ambon

Oleh kelompok V
DEFINISI

• Diabetes melitus adalah penyakit


hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan
absolut insulin atau insensitifitas sel
terhadap insulin (Corwin, 2001).
• Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan
komplikasi yang berkaitan dengan
morbiditas
akibat DiabetesMelitus. Ulkus kaki Diabete
s merupakan komplikasi serius
akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).
KLASIFIKASI

DM TIPE I : DM TIPE
DMII II : DMTTI
ETIOLOGI
1. DMTI
• FAKTOR GENETIK
• FAKTOR IMUNOLOGI
• FAKTOR LINGKUNGAN
2. DMTTI
Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum
diketahui, factor genetic diperkirakan memegang
peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
MANIFESTASI KLINIS
1. Diabetes Tipe I
• hiperglikemia berpuasa
• glukosuria, poliuria, polidipsia, polifagia
• keletihan dan kelemahan
• ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas
bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
2. Diabetes Tipe II
• lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
• gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung, poliuria,
polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal,
penglihatan kabur
• komplikaasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular
perifer)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Inisial : Ny. T Tanggal MRS/Jam : 10 April 2019 /
Usia : 69 tahun 24.00 WIT
Jenis Kelamin : Perempuan Pengkajian Tgl/Jam : 23 April 2019 /
Suku : Maluku 11.00 WIT
Agama : Kristen Protestan Diagnosa Medis
Pendidikan : SMP : Diabetes Melitus +
Pekerjaan : IRT Asal Masuk Ulkus pedis dextra
No. RM : 14 15 20 Cara Tiba di : IGD
Alamat : Kudamati Ruangan : Brankar
RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan utama : Nyeri

Riwayat penyakit : Pada tgl 06 April 2019 pasien merasa lemas, nafsu makan menurun, karena
saat ini pada saat itu kaki pasien juga ada luka dan keluarga takut kondisi pasien
semakin menurun maka keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke
rumah sakit dr.M.Haulussy Ambon. Saat tiba di RS keluarga mengatakan
bahwa tampak gelisah dan meringis kesakitan, sambil memegang daerah
kaki yang luka.
Penyakit yang : - HIPERTENSI
pernah diderita - DIABETES MILITUS

Nama obat Cara pemberian Frekuensi Waktu terakhir diberikan

Amlodipin 5 mg Oral 1 x 1 tablet 15 Maret 2019


Metformin 500 mg Oral 1 x 1 tablet 15 Maret 2019
GENOGRAM
B1- (BREATHING) PERNAPASAN
PEMERIKSAAN FISIK Pola nafas : Irama regular
Bunyi nafas : Ka : vesikuler, Ki: vesikuler
Sesak nafas : Tidak
Keadaan : Baik
Otot bantu : Tidak ada penggunaan otot bantu
umum
Kesadaran Composmentis napas napas
Batuk : Tidak ada batuk
GCS :  Eye :4
Produksi : Tidak ada sputum
 Verbal : 5
Sputum
 Motorik : 6 Pergerakan : Simetris kiri dan kanan
Total : 15 dada
Terpasang WSD : Tidak terpasang WSD
Tanda vital :  TD : 120/ 70 mmHg Alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu napas
 Nadi : 70 x/m napas (O2)
 RR : 20x/m Inspeksi : Pergerakan dada pasien simetris,
 Suhu : 37 0C tidak terdapat retraksi dinding dada
 Spo2 : 96 % dan tidak ada lesi.
Tgl pengkajian : Selasa 23-04-
2019 Auskultasi : Terdengeran vesikuler, tidak ada
suara nafas tambahan.

BB : 79 kg Perkusi : Terdengar sonor.


TB : 157 cm Palpasi : Tidak ada tanda krepitasi
LILA : 38 cm
B3- (BRAIN) PERSYARAFAN

Refleks Fisiologis :  Patella : Normal ( ++/++)


 Bisesps : Normal (++/++)
 Triseps : Normal (++/++)
B2-(BLOOD) KARDIOVASKULER
Refleks Patologis :  Babinski : Normal (-/-)
 Brudzinsky : Normal (-/-)
Irama jantung : Reguler  Kening : Normal (-/-)
Keluhan pusing : Tidak ada
Penglihatan (mata)
S1/S2 reguler : Tidak ada bunyi Bentuk mata : Ka/Ki Simetris
jantung tambahan Pupil : Isokor
Refleks mata (cahaya ka/ki) : +/+ normal (pupil mengecil ketika diberi reflek
Nyeri dada : Tidak ada nyeri cahaya)
dada Diameter (ka/ki) : 3mm / 3mm
Suara jantung : Normal (lup dup) Sclera/konjungtiva : Sclera anikterik / kojungtiva anemis
Penglihatan : Normal, pasien dapat melihat jam dinding dengan
jarak 6 meter
CRT : < 2 Detik Pendengaran (Telinga)
Bentuk telinga : Simetris kiri dan kanan
Akral : Hangat Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
Tinnitus : Tidak
Distensi vena : Tidak ada Otitis media : Tidak
jugularis Gangguan pendengaran : Tidak ada
Menggunakan alat bantu : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Penciuman (hidung)
Bentuk : Normal
Membau : Tidak bermasalah, (pasien dapat membedakan
bau kopi dan teh dengan mata tertutup)

Secret : Tidak ada


Polip : Tidak ada
Gangguan penciuman Tidak ada
Pola tidur : Pola tidur baik, pasien tidur nyenyak
Istirahat : 7 – 8 jam/ hari
B5- (BOWEL) PENCERNAAN

Nafsu makan : Menurun, makan dihabiskan ½ porsi


Nausea : Tidak ada
Vomiting : Tidak ada
Porsi makan : ½ porsi
Diet saat ini : TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Perubahan BB : Tidak ada
Alat bantu makan / minum : Makan dan minum menggunakan sendok
Mulut dan tenggorokan
Mulut : Bersih
Mukosa : Kering
Tenggorokan : Tidak ada nyeri saat menelan
Abdomen :  Inspeksi : Perut datar
 Auskultasi : Bising usus,10x/menit
 Perkusi : Terdengar timpani
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Pembesaran hepar : Tidak ada
Pembesaran limpa : Tidak ada
BAB : 1 x / hari
 Terakhir hari / tanggal : selasa 10 – 04 – 2019
 Konsistensi : Encer
 Bau : Khas feses
 Warna : Kuning
Penyebab nyeri berkurang
Pencetus Kualitas Region Skala Durasi
bertambah
Ketegangan otot Nyeri bertambah saat
didaerah kaki pasien melakukan Nyeri seperti ditusuk- Pada daerah Skala nyeri 5 1-2 menit hilang
pergerakan yang tusuk punggung kaki. timbul
berlebihan (Area luka)

Pemeriksaan 12 Saraf Kranial


Nervus I Olfaktorius : Normal (Dengan kondisi mata tertutup B4 –(BLADDER) PERKEMIHAN
pasien dapat membedakan bau kopi dan teh)
Nervus II Optikus : Normal (pasien tidak mengalami buta warna,
visus dan ukuran lapang pandang normal, pasien dapat melihat
Kebersihan : Bersih
jam dinding dengan jarak 6 meter) Urine :  Jumlah : 1500cc/24 jam
Nervus III Okulomotorius : Normal (pupil isokor, pasien dapat
menggerakan bola mata ke arah rektus superior, rektus inferior,  Warna : Kuning jernih
rektus medial)  Bau : Khas Urin
Nervus IV Troklearis : Normal (pasien dapat menggerakn bola
Kateter :  Jenis : Tidak ada
mata ke arah oblik superior)
Nervus V Trigeminus : Normal (fungsi mengunyah baik dan tidak  Waktu pemasangan:
ada masalah pada sensibilitas wajah) Tidak ada
Nervus VI Abdusen : Normal (pasien dapat menggerakan bola Kandung :  Membesar : Tidak
mata ke arah rekstus lateral) kemih
Nervus VII Fasialis : Normal (pasien dapat mengerutkan  Nyeri tekan : Tidak
dahi,mencucurkan bibir, pasien dapat membedakan rasa asam, Gangguan : Tidak ada
asin, dan manis)
Nervus VIII Vestibulokoklearis: Normal (pendengaran pasien Intake cairan :  IVFD : NaCl 500cc / 8jam
baik) Total : 1500cc/24 jam
Nervus IX Glosofaringeus : Normal (fungsi menelan pasien baik)  Oral : minum air putih
Nervus X Fagus : Normal (reflek muntah baik) 500 cc/ 24 jam
Nervus XI Asesorius : Normal (pasien dapat menggerakan bahu Frekuensi : 7-8 x/hari
kiri dan kanan) kemih
Nervus XII Hipoglosos : Normal (pergerakan lidah pasien baik)
B6- (BONE AND MUSCULOSKELETAL) INTEGUMEN DAN MUSKULOSKELETAL
Kemampuan pergerakan : Normal
sendi
Kekuatan otot : 5 5
5 5

Fraktur : Tidak ada


Decubitus : Terdapat luka decubitus pada kaki sebelah kanan di area punggung
kaki
Luka : Terdapat luka DM pada ibu jari dan punggung kaki pada kaki sebelah
kanan dengan Panjang luka 12 cm, lebar 5 cm dan kedalaman luka
0,3 cm.
Dengan Kondisi Luka :
1. Bau Luka : Khas DM
2. Eksudat/Pus : Terdapat Pus pada luka

Luka bakar : Tidak ada


Kulit : Tidak ikterus, tidak kemerahan
Analisa data
No Data Etiologi Problem
1 DS :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kaki. Proses penyakit Nyeri akut
DO:

 P: Nyeri bertambah saat pasien menggerakan kakinya


Q: Seperti ditusuk-tusuk
R : Pada daerah kaki kanan
S : Skala nyeri 5
T : 1 - 2 menit (hilang timbul)
 Pasien tampak memegang daerah kaki.
 Pasien tampak gelisah dan menangis sakit saat nyeri muncul
2 DS : Ulkus DM Kerusakan integritas
jaringan
Pasien mengatakan ada luka di punggung kaki pada kaki
sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu.
DO :
Ada luka di eksteremitas bawah ( punggung kaki )
Luka Ulkus dengan panjang luka 12 cm, lebar luka 5 cm dan
kedalaman luka 0,3 cm
Terdapat jaringan nekrotik

3 DS :Klien mengatakan kaki kesemutan dan badan teraasa lemas. Hiperglikemia Ketidakstabilan
kadar glukosa darah
DO : Gula darah sewaktu (GDS) 312 mg/Dl
Diagnose Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan proses
penyakit
• Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan Ulkus DM
• Ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan hiperglikemia
Rencana Penatalaksanaan
Diagnose
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 secara komprehensif
dengan proses jam diharapkan nyeri
2. Observasi reaksi
penyakit berkurang atau hilang
nonverbal dari ketidak
dengan criteria hasil :
nyamanan
1. Nyeri sedikit berkurang
3. Ukur TTV
( Nyeri yang dapat
ditoleransi) 4. Ajarkan teknik relaksasi
2. Pasien dapat 5. Berikan informasi tentang
beraktifitas secara nyeri, seperti penyebab
bertahap nyeri dan seberapa lama
nyeri itu berlangsung
3. Skala nyeri (0-3)
6. Kolaborasi dengan team
medis dalam pemberian
terapi analgetik
2. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji luka atau ulkus
integritas jaringan tindakan keperawatan dan laporkan tanda
berhubungan selama 3 x 24 jam kesembuhan
dengan Ulkus DM diharapkan nyeri 2. Ajarkan klien dan
berkurang atau hilang keluarga untuk
dengan criteria hasil : berikan dukungan
nutrisi yang
1. Jaringan secara
memadai
umum tampak
3. Laksanakan
utuh dan bebas
perawatan luka
dari tanda-tanda
sesuai dengan
infeksi.
prinsip perawatan
2. Luka terbuka
luka
berwarna merah
4. Oleskan preparat
muda dan bebas
antibiotic dan
dari infeksi
memasang balutan
3. Luka yang baru
sesuai ketentuan
sembuh teraba
medic
lunak dan licin.
3. Resiko ketidakstabilan Setelah dilakukan asuhan 1. Ajarkan keluarga untuk Monitor
kadar glukosa darah keperawatan, 3x24 jam kadar gula darah, sesuai
berhubungan dengan
hiperglikemia diharapkan ketidakstabilan indikasi
kadar glukosa darah 2. Monitor tanda dan gejala
normal.dengan KH : hiperglikemi: poliuria, polidipsi,
1. Kadar Glukosa darah polifagi, kelemahan, latergi,
dalam rentang normal malaise, pandangan kabur atau
sakit kepala.
3. Monitor ketourin, sesuai
indikasi.
4. Ajarkan Pasien dan keluarga
untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang manis.
5. Brikan insulin sesuai resep
6. Dorong asupan cairan oral
7. Dorong pemantauan sendiri
kadar glukosa darah
8. Intruksikan pada pasien dan
keluarga mengenai manajemen
diabetes.
implementasi
Hari/tgl/jam Dx. Keperawatan Implementasi Respon Paraf
Selasa Nyeri akut 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. P : Pasien mengatakan nyeri
23-04-2019 berhubungan dengan komprehensif bertambah saat
11.00 WIT proses penyakit menggerakan kaki.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di area kaki kanan
(luka/ulkus)
S : Nyeri sedang (5)
T : 1-2 menit nyeri dirasakan
hilang timbul.

11.30 WIT 2. Mengukur tanda-tanda vital 2. TD : 120/ 70 – mmHg


Nadi : 70 x/m
RR : 20 x/m
Suhu : 37 0C

11.40 WIT 3. Mengajarkan pasien relaksasi 3. Pasien dapat mengerti serta bisa
napas dalam melakukan teknik relaksasi yang
diajarkan perawat dan pasien
mengatakan nyeri sedikit
berkurang.

15.00 WIT 4. Memberikan anti nyeri sesuai 4. Setelah diberikan ketorolac klien
instruksi inj ketorolac 30 mg /IV mengatakan msih terasa nyeri.
Selasa Kerusakan integritas 1. Kaji perkembangan kesembuhan 1. Terdapat Pus pada luka, bau
23-04-2019 jaringan berhubungan luka/ulkus khas ulkus DM, luka belum
09.00WIT dengan Ulkus DM tampak membaik.
2. Klien mengerti dan memahami
2. Anjurkan klien untuk makan makanan tujuan makan makanan yang
yang tinggi protein (putih telur) tinggi protein.

3. Rawat luka/Ulkus sesusai prinsip 3. Setelah dilakukan perawatan


perawatan luka. luka, pasien merasa lebih
nyaman karena merasa lukanya
sudah bersih.
4. Dengan pengobatan
menggunakan cutimade gel,
4. Setelah luka sudah dicuci dan sorbcat dan ciltect karena
dibersihkan maka tindakan pasien merasa lukannya
keperawatan selanjutnya yaitu berkurang bau. Dan dengan
perawatan menggunnakan Cutimade prisip balutan tidak terlalu
a. Oleskan cutimade gel pada daerah tebal dan tidak terlalu kencang
luka membuat pasien lebih merasa
b. Tutup luka menggunakan cutimade nyaman.
sorbact
c. Kemudian luka ditutup menggunakan
cutimade ciltect
Kemudian luka ditutup menggunakan
kas steril dan di balut menggunakan
kasa rol, dengan prinsip balutan yang
tidak terlalu tebal dan tidak terlalu
kencang.
Selasa Ketidakstabilan 1. Cek Gula Darah Sewaktu 1. Hasil GDS : 312 mg/dL
23-04-2019 kadar glukosa (GDS) 2. - Poliuria : pasien
15.30WIT darah berhubungan 2. Memonitor tanda dan kencing 6-8 x/24 jam
dengan gejala hiperglikemi: - Polidipsi : pasien
hiperglikemia mengatakan sering
merasa haus
- Pasien merasa lemas

1. Klien mengerti dan


memahami, serta
mengikuti instuksi yang
diajarkan.
3. Ajarkan klien untuk tidak
mengkonsumsi makanan 2. Pasien memhami
yang manis, kurangi makan tentang Kepatuhan
nasi terhadap diet, dan
4. Mengintruksikan pada teratur minum obat
pasien dan keluarga
mengenai manajemen 3. Setelah diberikan
diabetes injeksi insulin pasien
mengatakan merasa
lebih nyaman.
5. Memberikan insulin sesuai
instruksi
Diagnosa
evaluasi
Hari/tgl/jam Keperawatan Evaluasi Para
 
Selasa,  Nyeri akut berhubungan dengan proes  S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa seperti ditusuk-tusuk  
 23-04-2019 penyakit O : Pasien tampak meringis  
16.00 WIT A : Masalah nyeri belum teratasi ditandai skala nyeri masih 5  
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji karakteristik nyeri
2. Ukur tanda-tanda vital
3. Anjurkan untuk tetap relaksasi napas dalam
4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik

Selasa Kerusakan integritas jaringan  S : pasien mengatakan rasa nyaman setelah lukanya dirawat  


23-04-2019 berhubungan dengan Ulkus DM O: terdapat pus pada luka dan ada jaringan nekrosis 
16.00 WIT  
 

A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Lakukan perawatan luka sesuai  SOP
Selasa  Ketidakstabilan kadar glukosa darah  S : Pasien mengatakan masih merasa lemas  
23-04-2019 berhubungan hiperglikimia O: GDS : 312 mg/dL
16.00 WIT A: Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Monitor kadar gula darah
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
3. Monitor ketourin, sesuai indikasi.
4. Berikan insulin sesuai resep
 
Hari/tgl/jam Diagnose keperawatan Evaluasi paraf
Rabu, 24-04-2019 Nyeri akut berhubungan dengan S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa seperti ditusuk-
proes penyakit tusuk
16.00 WIT
O : Pasien tampak meringis

A : Masalah nyeri belum teratasi ditandai skala nyeri masih 5

P : Intervensi dilanjutkan :

1. Kaji karakteristik nyeri


2. Ukur tanda-tanda vital
3. Anjurkan untuk tetap relaksasi napas dalam
4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik

Rabu Kerusakan integritas jaringan S : pasien mengatakan rasa nyaman setelah lukanya dirawat
24-04-2019 berhubungan dengan Ulkus DM O: terdapat pus pada luka dan ada jaringan nekrosis
16.00 WIT

A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi


P: intervensi dilanjutkan
1. Lakukan perawatan luka sesuai SOP

Rabu Ketidakstabilan kadar glukosa darah S : Pasien mengatakan masih merasa lemas
24-04-2019 berhubungan hiperglikimia O: GDS : 285 mg/dL
16.00 WIT A: Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Monitor kadar gula darah
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
3. Monitor ketourin, sesuai indikasi.
4. Brikan insulin sesuai resep
Hari/tgl/jam Diagnose keperawatan Evaluasi paraf
Kamis, 25-04-2019 Nyeri akut berhubungan S : Pasien mengatakan nyeri masih terasa seperti ditusuk-
dengan proes penyakit tusuk
16.00 WIT
O : Pasien tampak meringis
A : Masalah nyeri belum teratasi ditandai skala nyeri
masih 5
P : Intervensi dihentikan :
Pasien diinstruksikan untuk Debridemen

Kamis Kerusakan integritas jaringan S : pasien mengatakan rasa nyaman setelah lukanya
25-04-2019 berhubungan dengan Ulkus DM dirawat
16.30 WIT O: luka tampak memerah dan pus berkurang, bau khas
DM berkurang

A: masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi


sepenuhnya
P: intervensi dihentikan
Pasien diinstruksikan untuk Debridemen

Kamis Ketidakstabilan kadar glukosa S : Pasien mengatakan masih merasa lemas


25-04-2019 darah berhubungan O: GDS : 140 mg/dL
16.30 WIT hiperglikimia A: Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum
teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Pasien dialihkankan rawat Debridemen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai