Anda di halaman 1dari 6

Main Cast: JIN BTS

Kim Yeon Ji ETERNITE

Other Cast :

Yeonji merasakan terpaan angin lembut di wajah nya, ia yakin bukan angin semilir yang masuk
lewat sela jendela kamarnya tapi seperti seseorang sedang bernafas di hadapan nya. dengan
susah payah gadis bermarga Kim itu mengumpulkan kekuatannya untuk terjaga dari rasa kantuk
yang menyelimuti nya karena baru beberapa jam yang lalu ia mengistirahatkan tubuh nya.

"kyaaaa...." Yeonji menjerit dan secara reflek menjauhkan diri dari sumber ketakutan nya,
sebuah wajah asing yang hanya berjarak 2 cm dari ujung hidungnya yang mancung.

"DUKKK"

"Aww..." Gadis berambut sebahu itu meringis ketika siku kanan nya beradu kekuatan dengan
meja dsamping ranjang nya.

"Kau tidak apa-apa? kenapa kamu melompat kelantai?" tanya mahkluk sang pemilik wajah
asing itu sembari berdiri dan melangkah mendekati yeonji yang masih asik mengelus siku nya
yang terasa perih karena lecet.

"Kamu siapa?" Tanya yeonji sigap berdiri menghadap makhluk yang ia ketahui berjenis kelamin
Laki Laki.

"Siku mu terluka, apa tidak sakit?" Tanya makhluk itu polos sambil menilik ke arah siku Yeonji.

Yeonji yang ingat kembali dengan siku nya lalu memegang lengan kanan nya, " sudah pasti
sakit, pabo" omel yeonji mengabaikan asal usul makhluk asing di depannya.

"aku obati" makhluk asing itu maju satu langkah dan tangan nya menggapai hendak menyentuh
lengan yeonji, namun yeonji mundur beberapa langkah.

"kau belum menjawab pertanyaan ku, dan bagaimana kamu bisa masuk ke kamarku?" tanya
yeonji menatap mata makhluk asing itu dan tanpa sadar ddalam hati nya mengakui makhluk itu
mempunyai mata yang indah.
Yeonji mengalihkan pandangannya dari makhluk itu ke arah jendela dan pintu kamarnya, semua
nya masih terkunci.

"Aku Jin penunggu kalung itu" tangannya menunjuk kearah Kalung yang menggantung di leher
Yeonji.

Yeonji menyentuh kalung yang di pakainya dan menatap bingung ke arah makhluk asing itu.

"Tidak mungkin. Bagaimana bisa?" ucap yeonji lirih sembari mengingat Kalung perak itu. ia
mengingat kembali beberapa minggu yang lalu ia menemukan kalung itu di halaman belakang
rumah nya, ketika ia dan kedua orang tua nya baru pindah ke rumah yang ia tempati saat ini.

"Kau sudah mengingat nya?" Tanya Jin penunggu kalung itu sembari tersenyum dan berbalik
melangkah ke arah pintu kamar nya. " oh ya, aku bukan makhluk asing seperti yang kau pikirkan
sejak tadi. dan jangan katakan kepada ibumu kalau aku disini"

Yeonji yang masih mematung malah tambah bingung dengan ucapan makhluk asing yang
mengaku penunggu kalung itu. makhluk itu bisa membaca pikirannya.

"TOK..TOK..TOK.."

"Yeonji-ya, kamu sudah bangun. eomma mendengar kamu berteriak. apa masih ada kecoa di
kamar mu? yeonji-ya buka pintu nya"

Belum habis rasa bingung Yeonji, ia malah di kageti suara ibu nya yang mengetuk dr luar pintu
kamarnya. Ia berlari ke arah pintu dan menatap Makhluk penunggu kalung itu. makhluk itu
hanya trsenyum sambil memberi isyarat untuk diam.

"Iya,eomma" Jawab Yeonji ketika pintu kamarnya sudah dibuka. "Aku sudah membunuh kecoa
itu. Tadi makhluk itu tiba-tiba muncul di dekat wajahku, hee.." Jawab Yeonji tegang.

"Baiklah, kalau begitu cepat mandi dan turun. eomma sudah membuat sarapan" ujar Eomma
sambil melirik ke belakang Yeonji,karena anak nya itu hanya membuka pintu nya setengah.

"arasho" jawab Yeonji dan langsung menutup pintu kamarnya.

"selesai"

"apa yang..." belum slesai yeonji bicara, makhluk penunggu kalung itu sudah memberi isyarat
untuk melihat ke siku yeonji.

yeonji langsung meraba siku kanan nya, tidak sakit lagi bahkan tidak ada bekas luka sedikit pun.
ia menatap makhluk penunggu kalung itu dengan rasa tidak percaya.
"ayo lah, berhenti memanggil ku makhluk asing, makhluk penunggu kalung atau apa pun
dengan kata makhluk" jin yang mengaku penunggu kalung itu protes dan duduk di tepi ranjang.

"lalu aku harus memanggil mu apa? nama mu siapa?

"nama? apakah itu sejenis panggilan untuk seseorang. seperti kau yang di panggil Yeonji oleh
ibu mu?

Yeonji mengangguk. "jadi kau tidak punya nama? bagaimana aku bisa aku memanggilmu
dengan benar. jadi jangan salahkan aku memanggilmu makhluk asing, atau makhluk penunggu
kalung atau jin penung... ahh, aku tau, bagaimana kalau kau kupanggil Jin?"

makhluk penunggu kalung itu mengangguk dan tersenyum. "Jin? nama ku Jin dan aku adalah jin
penunggu kalung itu"

"hahaha... itu terdengar aneh" yeonji terbahak mendengar kepolosan makhluk yang baru saja ia
namakan Jin.

"Lalu, apa kau membaca pikiran ku? bagaimana kau melakukan nya, menyembuhkan luka ku?
kenapa kau bisa menjadi penunggu kalung ini? apa sebelum nya kamu seorang manusia? apa
kamu bisa dilihat orang lain selain aku? ayo jawab" yeonji berdiri di hadapan Jin itu dan
melontarkan banyak pertanyaan.

"pertanyaan mu terlalu banyak,nona. tapi aku akan menjelaskannya dengan cepat, karena siang
ini kau ada janji bertemu dosen di kampus kan"

yeonji menoleh kearah jam di atas meja belajar nya. ia baru ingat, dan lagi lagi makhluk asing
itu tau.

Jin lantas berdiri dan menyentuh kening yeonji secara perlahan.

yeonji menutup mata nya dan melihat penggalan penggalan cerita, seolah diri nya sedang
menonton sebuah film.

****

Jin membuka mata nya perlahan, tidur panjang nya terusik. Mata nya membulat ketika ia
melihat seseorang di hadapan nya tengah menatap tajam kearah nya. seorang pria tua berusia
sekitar tujuh puluhan, dandanannya sedikit mencolok bagi Jin. sehelai kain yang dililit
sedemikian rupa di atas kepala lelaki tua itu, kumis dan jenggot putih yang panjang menutupi
sebagian mulut dan jemari nya penuh dengan cincin dengan batu berbagai warna, tak lupa
kalung besar yg menjuntai juga terbuat dari beberapa batu warna warni menjadi aksesoris lelaki
uzur yang ia kenal sebagai majikan dari leluhur nya.
"Tuanku..." sapa Jin sembari sedikit membungkuk karena posisi nya saat ini tengah bersila
berhadapan dengan majikannya tersebut yang juga sedang bersila.

lelaki tua yang menjadi majikan Jin itu hanya sedikit menundukkan kepala nya sebentar. "ada
tugas baru yang harus kau kerjakan, maka nya kau ku bangunkan dari tidur panjang mu"

"saya siap menjalankan perintah tuanku"

majikan nya itu pun mengeluarkan sebuah kalung perak dengan batu kalungnya sebuah berlian
sebesar almond. bentuk berlian itu menyerupai setetes air, permukaan luar nya mulus namun
didalam nya terlihat sudut sudut berlian seperti bentuk belian pd umum nya.

Jin kagum melihat keindahan berlian itu, bagai mana bisa material paling keras ke tiga di dunia
ini di buat begitu mulus di permukaan nya.

"atas perintah raja, kau kutugas kan untuk menjaga kalung berlian ini. tak hanya itu, majikan
baru mu ialah pemilik dari kalung ini. jadi mulai saat ini, aku bukan lah majikan mu. tak ada
yang berbeda, hanya saja sekarang kau tinggal di dalam berlian ini,bukan di kendi usang itu"

"terima kasih tuanku,aku berjanji akan menjaga kalung ini beserta majikan baru ku nanti"

"masuk lah, dan berhati hati lah"

Jin mengangguk sekali lalu tangan nya menyentuh perlahan berlian itu, seketika tubuh nya
bagai terhisap masuk ke dalam berlian.

Kalung itu menjadi sebuah hadiah pernikahan dan akhirnya sampai pada pemilik baru nya,
seorang putri dari kerajaan besar. Putri yang sangat cantik jelita. kecantikannya yang membuat
berlian itu kian bersinar tergantung di leher jenjang nya.

putri itu hanya tersenyum hambar ketika seorang pangeran memakaikan kalung berlian itu di
hadapan Raja dan ratu serta seluruh rakyat nya.

Jin tersenyum senang melihat majikan baru nya adalah seorang putri, ia berdiri tak jauh dari
posisi putri itu berada. tak ada seorang pun yang bisa melihat nya kecuali putri itu sendiri yang
sekarang resmi menjadi majikannya. sebenarnya ia bisa dilihat oleh orang lain, tapi itu
menghabiskan seperempat energi nya, dan kekuatannya itu hanya bertahan sampai matahari
tenggelam atau hingga terbit fajar, artinya ia tidak bisa terus menerus mengeluarkan
kekuatannya agar bisa di lihat orang lain. namun, ia bisa terlihat orang lain tanpa mengerahkan
kekuatannya bila bersentuhan langsung dengan majikannya.

"siapa kau? kenapa kau mengikuti ku. pergi sekarang atau ku panggil penjaga di luar." usir putri
itu ketika acara pernikahannya selesai dan ia kembali ke kamar nya.
"tenang putri, aku adalah jin penunggu kalung itu. aku di tugaskan untuk menjagamu, majikan
ku pemilik dari kalung itu" jelas jin sembari tersenyum ke arah putri itu, namun sang putri justru
murung dan duduk di depan meja rias nya.

jin melangkah mendekati majikan baru nya. putri itu menangis. jin terkejut ketika tau kehendak
dari majikannya itu. tanpa perlu putri itu bicara, ia tau karena ia bisa membaca pikiran dari
majikannya.

"maaf tuanku, meskipun itu adalah perintah pertamamu tapi aku tidak bisa melaksanakannya"
ujar Jin.

"apa? kau mengetahui isi pikiran ku? aku ingin pergi dari istana ini. aku tidak mencintai
pangeran itu, aku membenci perjodohan ini. buat aku menghilang dan menjauh dari istana
terkutuk ini" emosi putri itu tak terbendung lagi, ia bahkan berlutut dan menyentuh kaki Jin
memohon agar permintaannya di kabulkan. Jin tersentak melihat majikan baru nya menangis.

Jin berniat membangunkan putri itu ketika suara pintu kamar di buka dari luar. ia lantas
mengurungkan niat nya dan segera masuk kembali ke dalan kalung berlian itu.

pangeran yang merupakan suami dari putri itu masuk untuk menemui istri nya,ia terkejut
melihat putri itu tertunduk di lantai dengan bercucuran air mata. segera ia meraih tubuh putri
itu dan membantu nya berdiri.

hari berganti bulan, Jin hanya bisa diam memandang majikannya yang kian hari semakin
melemah. tak ada perintah lain selain kehendak putri untuk pergi dari istana itu, namun Jin tak
bisa menuruti nya karena itu di luar kemampuannya, bila di paksakan akan membahayakan
putri itu sendiri.

"jangan di lepas...!" kata Jin ketika ia tau niat sang putri untuk melepas kalung itu. "bila putri
melepasnya selama satu malam,putri tak akan bisa melihat ku lagi. dan aku takkan bisa
menjaga mu lagi,putri"

putri itu hanya diam dan tetap melepaskan kalung itu lalu menjatuhkannya begitu saja di lantai.
ia lalu beranjak keluar kamar. Jin mencoba menahan putri itu, tapi putri itu justru berbalik dan
menunjuk kearah wajah jin.

"diam disini, kau kuperintahkan untuk tidak mengikuti ku" titah sang putri yang kemudian pergi
meninggalkan Jin yang hanya bisa diam.

Jin bebas untuk keluar masuk dari kalung berlian itu, dan sudah berulang kali ia keluar,tapi putri
itu masih tak kembali. ia melihat ke luar jendela, langit di barat sudah mulai keemasan, itu
tandanya sudah satu malam putri itu pergi dan melepas kalung nya.
Jin hanya bisa tertunduk pasrah,ia tak bisa menentang perintah majikannya. akhirnya ia kembali
masuk kedalam kalung itu, dan ketika ia keluar kembali ia justru melihat seorang gadis cantik
tengah terlelap di atas ranjang. ia melihat sekitar, keadaannya sudah berbeda. entah sudah
berapa lama ia tertidur, hingga akhirnya ia menemukan majikan baru. Jin tersenyum manis
menatap wajah majikan baru nya itu.

……………….. BERSAMA EEHH BERSAMBUNG …………….

Hyung-ah… mianhe part 1 nya kependekkan.. soanya daku ngetik di HP, Jadi gak tau berapa
halaman. Next, bakal lebih panjang lagi deh… trus kalo banyak Typo nya, harap maklum yeth,,
kaga sempat di edit lagi,xixiii…

Anda mungkin juga menyukai