Askep Anak Bronkhitis
Askep Anak Bronkhitis
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Bronkitis adalah suatu peradangan dari bronkioli, bronkus dan trakea oleh
Bronkitis akut adalah penyakit infeksi saluran nafas akut (inflamasi bronkus) yang
biasanya terjadi pada bayi dan anak yang biasanya juga disertai dengan trakeitis
Bronkitis biasa juga disebut dengan laringotrakeobronkitis akut atau croup dan
B. Etiologi
Respiratory Syncitial virus (RSV), virus influenza, virus para influenza, dan
coxsackie virus. Bronkitis akut juga dapat dijumpai pada anak yang sedang
1997; 37).
Penyebab lain dari bronkitis akut dapat juga oleh bakteri (staphylokokus,
disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur (Purnawan Junadi; 1982;
206).
Penyebab non infeksi adalah akibat aspirassi terhadap bahan fisik atau kimia.
Faktor predisposisi terjadinya bronkitis akut adalah perubahan cuaca, alergi, polusi
udara dan infeksi saluran nafas atas kronik memudahkan terjadinya bronkitis
C. Pathofisiologi
Virus dan kuman biasa masuk melalui “port de entry” mulut dan hidung “dropplet
Alergen
Aktivasi IG.E
Peningkatan
pelepasan histamin
Hipertermia
Ketidakefektifan
bersihan jalan Mungkin dahak berwarna
nafas kuning (infeksi sekunder)
Malaise
D. Manifestasi klinik
0 Tanda toksemi : Malaise, demam, badan terasa lemah, banyak keringat
dibawah sternum
E. Prognosis
Bila tidak ada komplikasi prognosis bronkitis akut pada anak umumnya baik. Pada
bronkitis akut yang berulang dan bila anak merokok (aktif atau pasif) maka dapat
terjadi kecenderungan untuk menjadi bronkitis kronik kelak pada usia dewasa
oleh virus maka belum ada obat kausal. Obat yang diberikan biasanya untuk
ada unsur alergi maka bisa diberikan antihistamin. Bila terdapat bronkospasme
berikan bronkodilator.
minum lebih banyak daripada biasanya, dan tingkatkan intake nutrisi yang
adekuat.
Bila pengobatan sudah dilakukan selama 2 minggu tetapi tidak ada perbaikan
maka perlu dicurigai adanya infeksi bakteri sekunder dan antibiotik boleh
diberikan. Pemberian antibiotik adalah 7-10 hari, jika tidak ada perbaikan maka
segmental dan lobaris, benda asing dalam saluran pernafasan dan tuberkulosis.
G. Pengkajian
2. Pemeriksaan fisik
pernafasan (mungkin didapatkan adanya bentuk dada barrel/ tong), suara nafas
Perubahan pada pemeriksaan gas darah, perubahan pada eosinopil (pada hitung
dengan kenyamanan klien (waktu tidur, waktu istirahat dan benda kesayangan).
riwayat asthma.
secara teratur serta mencegah kontak dengan alergen atau iritan (jika diketahui
Tujuan:
Jalan nafas bersih dan patent setelah mendapat tindakan keperawatan, dengan
kriteria:
Pada saat bernafas tidak menggunakan otot-otot bantu, frekwensi nafas dalam
Intervensi:
Tujuan:
dengan kriteria:
Produksi urine dalam batas normal, tekanan darah dalam batas normal, denyut
nadi dalam batas normal dan teraba penuh, ubun-ubun besar datar, mata tidak
cowong.
Intervensi:
R/ mengetahui sejak dini dengan menghitung secara tepat agar tidak terjadi
defisit cairan.
Tujuan:
Suhu tubuh dalam batas normal setelah mendapat tindakan keperawatan dengan
kriteria:
Suhu tubuh dalam batas normal, tekanan darah dalam batas normal, nadi dan
Intervensi:
b. Berikan kompres.
di hipotalamus.
vomiting, malaise.
Tujuan:
dengan kriteria:
Berat badan dalam batas normal, terjadi peningkatan berat badan, klien mau
Intervensi:
a. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang manfaat dari nutrisi yang
adekuat.
badan.
Tujuan:
Interevensi:
b. Berikan motivasi pada keluarga untuk ikut secara aktif dalam kegiatan
perawatan klien.
R/ Peran serta keluarga secara aktif dapat mengurangi rasa cemas klien.
Tujuan:
dengan kriteria:
Intervensi:
oleh petugas.