Anda di halaman 1dari 2

Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan

DO: Trauma testis Ketidakefektifan pola


- seksualitas
DS: Testis mengirim stimulus abnormal Domain 8 : seksualitas
- Pasien mengeluh kehilangan Kelas 2 : fungsi seksual
jati diri Hipothalamus menerima stimulus dari
- Pasien mengeluh ketakutan testis
tentang seksualitas
- Pasien mengeluh timbul rasa Menghasilkan hormon testosteron yang
tidak mampu ttg seksualitas abnormal
- Pasien menyatakan
keterbatasan dlm aktivitas Disfungsi ereksi
seksual (disfungsi ereksi,
ejakulasi dini) Timbul rasa ketidakmampuan ttg
- Pasien mengeluh takut seksualitas
mendapat infeksi menular
seksual Ketidakefektifan pola seksualitas
Ketidakefektifan pola seksualitas

Tujuan : Keefektifan pola seksualitas pasien kembali normal

Kriteria Hasil : Selama dilakukan perawatan 2x24jam pasien mampu melaporkan

1. Keluhan pasien mengenai hilangnya jati diri, ketakutan, rasa ketidakmampuan


pasien ttg seksualitas dapat hilang.
2. Mengetahui koping yang tepat dalam mencapai keefektifan pola seksualitas.

NOC : Sexual Identity-1207

No. Indicators 1 2 3 4 5
1. Exhibits comfort with sexual orietation √
2. Uses healthy coping behaviors to resolve sexual identity √
issues
3. Seeks social support √
4. Challenges negative images of sexual self √

NIC : Sexual counseling (5248)

Intervesi :

1. Membentuk hubungan terapeutik dengan saling percaya dan menghormati dengan pasien.
2. Menjaga privasi dan menjamin rahasia pasien
3. Kaji keefektifan pola seksualitas pasien.
4. Memberitahukan pasien pada awal pertemuan bahwa seksualitas adalah bagian penting dari
kehidupan dan penyakit, obat-obatan, stress adalah sebagian faktor penyebab yang dapat
merubah fungsi seksualitas.
5. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan kekhawatirannya.
6. Beritahu pasien bahwa anda bersedia menjawab pertanyaan tentang fungsi seksualitas.
7. Diskusikan mengenai efek penyakit/situasi kesehatan seksualitas pada pasien.
8. Diskusikan mengenai efek dari perubahan seksualitas pada pasien.
9. Diskusikan modifikasi kebutuhan dalam aktivitas seksual.
10. Berikan informasi pada pasien mengenai fungsi seksualitas.
11. Libatkan pasangan (suami/istri) pasien dalam konseling seksualitas.
12. Kolaborasikan dengan dokter terkait perberian obat untuk meningkatkan kemampuan dalam
aktivitas seksual.
13. Kolaborasikan dengan ahli terapi seksual terkait perubuahan aktivitas seksualitas.

Evaluasi

S : setelah dilakukan perawatan 2x24jam diharapkan pasien mampu melaporkan rasa


kekhawatiran hilang dan jati diri kembali.

O : setelah dilakukan perawatan 2x24jam diharapkan pasien mampu melaporkan frekuensi


seksualnya kembali normal.

A : setelah dilakukan perawatan 2x24jam diharapkan pasien melaporkan rasa kekhawatiran


dan jati diri pasien kembali normal namun disfungsi ereksi ereksi yg dialami pasien belum teratasi.

P : setelah dilakukan perawatan 3x24jam diharapkan pasien melaporkan disfungsi ereksi yang
di alami sudah hilang.

Anda mungkin juga menyukai