No. Indicators 1 2 3 4 5
1. Exhibits comfort with sexual orietation √
2. Uses healthy coping behaviors to resolve sexual identity √
issues
3. Seeks social support √
4. Challenges negative images of sexual self √
Intervesi :
1. Membentuk hubungan terapeutik dengan saling percaya dan menghormati dengan pasien.
2. Menjaga privasi dan menjamin rahasia pasien
3. Kaji keefektifan pola seksualitas pasien.
4. Memberitahukan pasien pada awal pertemuan bahwa seksualitas adalah bagian penting dari
kehidupan dan penyakit, obat-obatan, stress adalah sebagian faktor penyebab yang dapat
merubah fungsi seksualitas.
5. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan kekhawatirannya.
6. Beritahu pasien bahwa anda bersedia menjawab pertanyaan tentang fungsi seksualitas.
7. Diskusikan mengenai efek penyakit/situasi kesehatan seksualitas pada pasien.
8. Diskusikan mengenai efek dari perubahan seksualitas pada pasien.
9. Diskusikan modifikasi kebutuhan dalam aktivitas seksual.
10. Berikan informasi pada pasien mengenai fungsi seksualitas.
11. Libatkan pasangan (suami/istri) pasien dalam konseling seksualitas.
12. Kolaborasikan dengan dokter terkait perberian obat untuk meningkatkan kemampuan dalam
aktivitas seksual.
13. Kolaborasikan dengan ahli terapi seksual terkait perubuahan aktivitas seksualitas.
Evaluasi
P : setelah dilakukan perawatan 3x24jam diharapkan pasien melaporkan disfungsi ereksi yang
di alami sudah hilang.