Daftar Pustaka Terumbu Karang
Daftar Pustaka Terumbu Karang
A., Haruddin., Purwanto, Edi. dan Budiastuti ,Sri. 2011. Dampak Kerusakan
Ekosistem Terumbu Karang Terhadap Hasil Penangkapan Ikan Oleh Nelayan
Secara Tradisional Di Pulau Siompu Kabupaten. Jurnal EKOSAINS. Vol.3
(3) : 29-41
Ali, Iqbal. 2008. Analisis Vegetasi 1. http://iqbalali.wordpress.com. (diakses 10 Mei
2016)
Alwidakdo, Adhi., Azham, Zikri. dan Kamarubayana, Legowo. 2014. Studi
Pertumbuhan Mangrove Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove
Di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal AGRIFOR. Vol 13 (1) : 11-18
Atmajaya, W.S., 1992. Sebaran dan Beberapa Aspek Vegetasi Rumput Laut (Makro
Alga) Di Perairan Terumbu Karang Indonesia. Puslitbang Oseanologi –
LIPI. Jakarta.
Azkab, M.H. 2000. Struktur dan Fungsi Komunitas Lamun. Oseana, Volume XXV,
Nomor 3, 2000 : 9-17.
Australian Institut of Marine Science. Townsville-Australia. 368 hlm.
Bengen, D.G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem
Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor, Indonesia.
C. Anwar dan H. Gunawan (2006). Peranan Ekologis Dan Sosial Ekonomis Hutan
Mangrove Dalam Mendukung Pembangunan Wilayah Pesisir. Prosiding
Ekspose Hasil-Hasil Penelitian, 23 – 34
Dahuri,R. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Peisisir dan Lautan Secara
Terpadu. Jakarta: PT.Pradnya Paramita,
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Darmadi, M.W. Lewaru dan A.M.A. Khan. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi
Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat di Muara Harmin Desa
Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan
dan Kelautan. 3(3): 347 - 358.
English, S., C. Wilkinson & V. Barker. 1994. Survey Manual for Tropical Marine
Resources.
Ginoga,Dion A., Katili , Deidy Y. dan Papu ,Adelfia. 2016. Kondisi Tutupan Karang
di Desa Ratatotok Timur Kabupaten Minahasa Tenggara . Jurnal MIPA
Unstrat Online. Vol 5(1) :14-19
Giesen, W., et al. (2007). Mangrove Guidebook for Southeast Asia. Bangkok.
Dharmasarn Co., Ltd.
Heddy, S dan Kurniati, M. 1996. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hendra, 2011. Pertumbuhan dan Produktifitas Biomassa Daun Lamun Halophila
Ovalis, syringgodium isoetifolium Dan Holodule uninerversis Pada Ekosistem
Padang Lamun di Perairan Pulau Barrang Lompo, Propinsi Sulawesi Selatan.
Skripsi. Unhas
Kadi, dan Atmajaya, W. S., 1988. Rumput Laut (Alga), Jenis, Reproduksi, Produksi,
Budidaya dan Pasca Panen. LIPI. Jakarta.
Karyono. 2010. Ekosistem Padang Lamun. Jurusan Ilmu Kelautan. FIKP. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Kiswara, Wawan. dan Hutomo, Malikusworo 1985. Habitat dan Sebaran Geografik
Lamun. Oseana, Volume X, Nomor 1 : 21- 30.
Kordi K. M. (2011). Ekosistem Lamun (seagrass): Fungsi, Potensi, dan Pengelolaan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Noor, Yus Rusila., Khazali, M. dan Suryadiputra, I.N.N. 2006. Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia. Bogor : Wetlands International – Indonesia
Programme.
Ramzahas.2012.Analisa.Vegetasi.http://www.nakertrans.go.id/statistik_trans/INFO%
20 lainnya/A.php. (diakses 20 Oktober 2017)
Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 200
Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Dan Pedoman Penentuan
Status Padang Lamun. Sekretariat Negara. Jakarta
Rudi, Edi. 2007. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Sabang Nanggroe Aceh
Darussalam setelah Tsunami. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol 10 (1): 50-60
Setyawan, Ahmad Dwi. ,Winarno, Kusumo. Dan Purnawan, Purin Chandra. 2003.
Ekosistem Mangrove di Jawa: 1. Kondisi Terkini. Jurnal Biodiversitas.
Vol.4 (2): 133-145.