Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi Aktivitas Kelompok
Pelaksanaan
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat : Ruang Intensif Wanita RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
Sasaran/Kriteria Klien:
A. Landasan Teori
1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah
terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia
dalam Yosep, 2007). Jumlah minimum peserta adalah 4 orang dan maksimum
10 orang. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK
adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif
(Yosep, 2007).
2. Halusinasi
a. Pengetian
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses diterimanya rangsangan
sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti oleh penginderaan atau
sensasi : proses penerimaan rangsangan (Stuart, 2007).
b. Macam-macam Halusinasi
1) Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap
antara dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar
dimana klien dapat mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk
melakukan sesuatu terkadang dapat membahayakan.
2) Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris,
gambar kartun, bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bias
menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.
3) Penciuman
Mencium bau-bauan tertentu seperti bau darah, urine, dan feses
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghindu
sering akibat dari stroke, tumor, kejang atau dimensia.
4) Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urine atau feses.
5) Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidak nyamanan tanpa stimulus yang jelas.
Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
6) Cenesthenic
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah divena atau arteri,
pencernaan makan atau pembentukan urine.
2) Faktor presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan
setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan,isolasi, perasaan
tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap
stresor dan masalah koping dapat mengidintifikasi kemungkinan
kekambuhan (Keliat, 2006).
e. Rentang Respon
Adatif Maladaptif
Pikiran logis Distorsi pikiran Ganggan pikir /
Persepsi kuat Ilusi delusi
Emosi Reaksi emosi berlebihan Halusinasi
Konsisten dengan pengalaman Atau kurang Sulit berespon
Perilaku sesuai Perilaku aneh/ tidak biasa Perilaku disorganisasi
Berhubungan dengan sosil Menarik diri Isolasi sosial
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
b. Tujuan Khusus
1. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat
3. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
4. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
C. Peserta
1. Karakteristik / kriteria
Pasien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi
1) Pasien yang sudah kooperatif dan tenang
2) Pasien tidak cacat fisik atau tidak ada kekurangan anggota tubuh
3) Komunikasi verbalnya baik
4) Dengan masalah gangguan persepsi sensori: halusinasi
5) Bisa baca tulis
6) Tidak adalam pengaruh terapi
2. Proses Seleksi
a. Pengkajian
Perawat mengidentifikasi jumlah dan masalah keperawatan yang ada
diruangan. Pasien diseleksi berdasarkan jenis masalah keperawatan,
yang dipilih adalah pasien dengan masalah halusinasi, pasien dipilih
sejumlah 8 orang. Perawat mengidentifikasi jenis terapi aktivitas
kelompok yang akan dilakukan, yaitu Terapi Aktivitas Kelompok:
Stimulasi Persepsi: Halusinasi.
b. Perawat mengidentifikasi pasien yang akan mengikuti Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK): Stimulasi Persepsi. Dimana pasien yang akan
mengikuti TAK stimulasi persepsi tersebut adalah pasien dengan
masalah keperawatan halusinasi.
c. Mengklarifikasi pasien sesuai kriteria dan bekerjasama dengan perawat
di ruangan.
d. Mengadakan kontrak dengan pasien.
D. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.
E. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
c. Bila klien lain ingin ikut
d. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
e. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh
klien tersebut
f. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan in.
F. Pengorganisasian Kelompok
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
1. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan
1) Tempat :
2) Hari/Tanggal :
3) Waktu :
4) Alokasi waktu :
- Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
- Terapi aktivitas kelompok (20 menit)
- Penutup (5 menit)
1. Jumlah Peserta
2. Tim Terapis
a. Pemimpin kelompok (Leader) : Azmi Elenda
Tugas :
Membaca tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib.
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
Menjelaskan permainan.
b. Co. Leader : Makiah
Uraian tugas :
a. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader dan sebaliknya
b. Mengingatkan pada leader bila diskusi menyimpang
c. Mengintervensi klien bila ada masalah
d. Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan
L
c
O
K
K
F
K
F K
O K
K
Keterangan :
: Leader
: Co leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien
5. Proses Pelaksanaan
Pra Interaksi
a. Persiapan alat dan media
b. Persiapan tempat
c. Persiapan pasien dan papan nama
Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam leader kepada klien
Leader memperkenalkan diri beserta tugasnya
b. Evaluasi/validasi
Tanyakan kabar dan perasaan klien saat ini.
Tanyakan kembali pengalaman halusinasi yang pernah terjadi : isi,
waktu, situasi, perasaan dan apa yang dilakukan pada saat halusinasi
tersebut muncu.
Berikan pujian dengan bertepuk tangan kepada klien yang mampu
menjawab pertanyaan leader.
c. Kontrak topik
Leader menjelaskan tujuan dari kegiatan, yaitu klien dapat mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
Leader mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
Leader menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
1) Lama kegiatan 30 menit
2) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Kerja
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik.
2) Leader memperagakan cara mengardik halusinasi yaitu : ” pergi, pergi
saya tidak mau dengar, kamu suara palsu”
3) Leader menentukan giliran peserta dengan permainan, sebagai
berikut:
Klien melempar bola sambil menyanyi semuanya
Jika lagu habis dan bola terhenti disalah satu klien itulah klien yang
selanjutnya memperagakan cara menghardik halusinasi
4) Leader meminta klien untuk memperagakan cara menghardik
halusinasi
5) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
6) Ulangi 4 dan 5 sampai semua klien mendapat giliran.
7) Leader menyimpulkan hasil kegiatan
b. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di
latih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
a) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
b) Memasukkan kegiatan menghardik kedalam jadwal kegiatan
harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat.
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
Total
Petunjuk :
0 : Tidak bisa/mampu
1 : Dibantu perawat
2 : Mandiri
b. Dokumentasi
Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
menggunakannya jika halusinasi muncul.
2. Jumlah Peserta
3. Tim Terapis
a. Pemimpin kelompok (Leader) : Dufriansyah
Tugas :
e. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
f. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
g. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
h. Memimpin diskusi kelompok.
b. Media
Papan nama
Bola
Lembar observasi
Media Obat
6. Setting Tempat
F c
K K
K O
K
O K
K
F F
Keterangan :
: Leader
: Co leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien
7. Proses Pelaksanaan
Pra Interaksi
a. Persiapan alat dan media
b. Persiapan tempat
c. Persiapan pasien dan papan nama
Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam terapis kepada klien
Terapis memperkenalkan diri beserta tugasnya
b. Evaluasi/validasi
Tanyakan kabar dan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak topik
Leader menjelaskan tujuan dari kegiatan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan mengenal obat (nama obat, warna dan kegunaan obat)
Leader menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
1) Lama kegiatan 30 menit
2) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Kerja
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan tentang obat
2) Leader meminta pasien menyampaikan obat yang dikonsumsi (nama
obat, warna dan kegunaannya) dengan menggunakan permainan.
3) Leader menentukan giliran peserta dengan permainan, sebagai
berikut:
Musik dimainkan
Klien diminta memberikan bola kepada teman disampingnya
secara berurutan hingga musik berhenti
Bagi klien yang memegang bola pada saat musik berhenti maka
mendapat giliran menyebutkan nama obat apa saja yang klien
konsumsi, warna dan kegunaannya.
4) Berikan pujian pada klien yang menyebutkan secara benar.
5) Ulangi 3 dan 4 sampai semua klien mendapat giliran
6) Leader menyimpulkan hasil kegiatan
b. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di
latih
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
Memasukkan kegiatan patuh minum obat kedalam jadwal kegiatan
harian klien
b. Dokumentasi
Klien mampu meyebutkan nama obat, warna dan Manfaat obat.
(.…………….……………..……) (………………………………)