Anda di halaman 1dari 12

Mengembangkan Solusi Bisnis dan

Teknologi Informasi
Sistem Informasi Manajemen
Bp.ST HARYONO,DRS.Msi

Disusun oleh :
Hilda Kusuma Berlani ( 141170174 )
M Fatchurrochman A ( 141170177 )
Yohanes Panjaitan ( 141170 )

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian
informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman
dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan
tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu
mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas
cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan
masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat
pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang.
Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Mengembangkan solusi bisnis


Fase Siklus Bisnis terdiri dari empat periode yakni:
 Fase Puncak
Fase ini bukan merupakan awal dari sebuah siklus bisnis, tetapi ketika berada di puncak,
ekonomi berjalan dalam kecepatan dan kekuatan penuh. Jumlah pekerja berada di/dekat
dengan level maksimal, output gross domestic bruto (GDP) dalam batas atas dan tingkat
pendapatan mengalami peningkatan. Pada fase ini, harga cenderung bergerak naik karena
inflasi.
 Fase Resesi
Fase ini merupakan penurunan, perusahaan berada dalam keadaan sulit untuk merubah
upah dan harga barang-barang pada sebuah ekonomi. Jika resesi ini berlangsung lama maka
akan mengakibatkan pertumbuhan negative bagi perekonomian.
 Fase Depresi
Pada fase ini ekonomi digambarkan dengan total produksi dan jumlah pekerja, sedang
berada di dasar penurunan dan tetap berada dilevel tersebut menunggu siklus bisnis
selanjutnya untuk mulai bergulir.
 Fase Ekspansi/pulih
Ketika ekonomi sedang berusaha untuk pulih, ekonomi mulai tumbuh dan bergerak kearah
membaik. Jumlah pekerja, produksi dan pendapatan mengalami peningkatan dan iklim
bisnis mulai membaik.

Peran system informasi dalam mendukung solusi bisnis:


 Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
 Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
 Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing.

2. Siklus pengembangan system


Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Syarat suatu system adalah sebagai
berikut:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada
elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life sycle-SDLC) adalah aplikasi dari
pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus Perencanaan Strategi Sstem Informasi / Teknologi Informasi
1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
2. Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi
3. Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi
4. Membangun Rencana Implementasi

Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi
sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut Information Systems Development
(pengembangan sistem informasi) atau Application Development (pengembangan aplikasi).
System Approach digunakan dalam penyelesaian masalah dengan orientasi sistem guna
merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan
memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini:
1. Kenali dan rumuskan Masalah atau Peluang dengan menggunakan pemikiran sistem.
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.

Pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi/ Information Systems


Development Cycle (siklus pengembangan sistem informasi), yang juga dikenal sebagai System
Development Life Cycle-SDLC (siklus hidup pengembangan sistem) terdiri dari tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Investigasi
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. Pemeliharaan

Proses pengembangan sistem sering kali melibatkan pembuatan prototipe. Prototyping adalah
pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru
dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli system informasi
dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk
pemakai akhir karena pembuatan prototipe menyederhanakan dan mempercepat desain system
serta memungkinkan untuk mempercepat proses pengembangan yang lebih tanggap atau disebut
juga agile systems development.

Langkah-langkah dalam memulai proses mengembangkan system dengan menggunakan teknologi


informasi terdiri dari:
1. System Investigation Stage (tahap investigasi sistem).
Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses bisnis dan teknologi
informasi. Tahap investigasi juga termasuk studi awal solusi sistem informasi yang diusulkan
untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan, apa saja informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
akhir yang merupakan functional requirement untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem
secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:
• Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti anda
sendiri.
• Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang
saat ini digunakan.
• Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi anda, dan kepentingan pemilik bisnis lainnya yang mungkin
menggunakan sistem ini.
2. Analisis
Analisis system informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisa dalam mengembangkan system baru terdiri dari:
 Analisis Organisasional
Ditujukan untuk mengetahui organisasi, struktur manajemen, pengguna, aktivitas bisnis,
sistem lingkungan yang terkait, dan sistem informasi terbaru. Pemakai akhir bisnis sering
kali diikutsertakan dalam tim pengembangan sistem.
 Analisis Sistem yang Ada
Ditujukan untuk mengetahui penggunaan hardware, software, jaringan, dan sumber daya
manusia dalam mengolah data menjadi informasi, seperti laporan dan tampilan, serta
pengendalian system yang sudah ada.
 Analisis Persyaratan Fungsional
Ditujukan untuk menentukan kebutuhan jenis informasi oleh setiap aktiviats bisnis, tipe
formatnya, volume, dan frekuensi, serta waktu responsnya.

Persyaratan fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak


berkaitan dengan hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat
ini digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunakan dalam sistem yang baru.

3. Desain
Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Desain
sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi
persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.
Desain meliputi:
 Desain Interface Pemakai
Memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output pemakai
serta mudah digunakan.
 Spesifikasi Sistem
System Spesification mengembangkan interface pemakai dan produk aplikasi, struktur
database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian dengan melibatkan hardware,
software, jaringan, data, dan spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan.

4. Mengimplementasikan Sistem Baru


Pada tahap implementasi sistem melibatkan perolehan hardware, dan software, pengembangan
software, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data, dan berbagai alternatif konversi.
Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan menjalankan sistem
yang baru tersebut. Implemenatsi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu.
Implementasi merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan sistem yang baru
dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan gagal
jika tidak diimplementasikan dengan baik.
Dalam proses implementasi terdapat beberapa metode konversi/ peralihan dari system lama ke
system baru yakni:
a. Konversi langsung
Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian sistem lama.
Konversi ini dapat dilakukan apabila:
• Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari
kemungkinan kesalahan sistem.
• Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay).
• User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari
sistem baru yang akan diterapkan.
Resiko yang mungkin terjadi pada konversi dengan Direct Cut-Over ini adalah:
• Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.
• User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user untuk
menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik mengenai sistem
baru tersebut.
• User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru.
Hal ini terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak punya pilihan
untuk membandingkannya dengan sistem yang lain.

b. Konversi parallel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian system lama selama jangka
waktu tertentu.

Keuntungan konversi parallel


• Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem
dimungkinkan dilakukan secara bersamaan.
• Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung
seketika itu namun melalui proses peralihan paralel.
Kekurangan konversi paralel
• Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani
sistem lama dan sistem baru.
• Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih
banyak sehingga berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.
• Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru
terhadap sistem lama.

c. Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke dalam organisasi
secara sebagian-sebagian. Penggunaan metode ini sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan
metode langsung dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel. Metode ini
memungkinkan untuk melokalisir dan melakukan koreksi sebelum konversi lebih jauh
diimplementasikan. Metode pilot lebih cocok digunakan apabila sistem baru melibatkan prosedur
baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat lunaknya.

d. Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada
konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi
phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Keuntungan menggunakan metode konversi phased in cut over
• User terlibat dalam konversi ini.
• Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data.

Kerugian menggunakan metode konversi phased in cut over:


• Membutuhkan waktu yang lebih lama.
• Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.

5. Pemeliharaan system informasi


Setelah sistem diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional bisnis, fungsi
pemeliharaan dimulai. System Maintenance (pemeliharaan sistem) adalah pengawasan, evaluasi,
dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan yang lebih diinginkan atau
perlu. Pemeliharaan ditujukan untuk peningkatan ssistem dalam hal kurva belajar, kegagalan dan
masalah lainnya yang muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem
informasi kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan
solusi atas masalah-masalah tersebut.
Aktivitas pemeliharaan mencakup post implementation review (tinjuan pascaimplementasi) untuk
memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan.
Kesalahan dalam pengembangan atau tinjauan berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa
sistem berjalan dengan benar dan memenuhi tujuannya. Audit ini merupakan tambahan dari
pengawasan terus menerus terhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang
diperlukan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena
perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.

Mengelola Perubahan Organisasional


Implementasi strategi bisnis dan teknologi informasi baru memerlukan pengelolaan terhadap
perubahan utama dalam dimensi organisasi kunci seperti proses bisnis, struktur organisasi, peran
manajerial, penugasan kerja karyawan, dan hubungan di antara pemilik kepentingan yang muncul
dari penyebaran sistem informasi bisnis yang baru.
Keterlibatan dan Resistensi Pemakai Akhir
Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah end user resistance (resistensi pemakai akhir)
terhadap teknologi informasi yang baru adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai,
keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan organisasi dan dalam pengembangan sistem
informasi yang baru.

Supaya system baru yang dikembangkan mendapat sambutan yang baik, maka diperlukan
beberapa pendekatan seperti:
• Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perusahaan saat perencanaan bisnis dan
teknologi informasi untuk pengembangan aplikasi.
• Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkan dari budaya.
• Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering
mungkin, sebaiknya secara pribadi.
• Berikan insentif keuangan dan pengakuan.
• Bekerjalah di dalam budaya perusahan, bukan di sekitarnya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk
pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut
pengembangan sistem informasi (information systems development) atau
pengembangan aplikasi (application development).

Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem


informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus
pengembangan sistem informasi (Information Systems Development Cycle), yang juga
dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle-
SDLC). Siklus pengembangan sistem informasi memiliki beberapa langkah dalam
proses ini, yang mencakup investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem,
implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem.

Investigasi sistem merupakan tahap pertama dalam proses pengembangan


sistem. Tahap ini bertujuan menghasilkan proposal untuk perencanaan proses
pengembangan sistem. Dari tahap ini akan diperoleh informasi mengenai apa saja
yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Analisis sistem merupakan sebuah studi mendalam mengenai kebutuhan


informasi pengguna. Tahapan ini menghasilkan kebutuhan fungsional sebagai dasar
atasi desain sistem informasi. Analisis sistem melibatkan studi mendetail atas
kebutuhan informasi perusahaan dan pengguna, aktivitas, sumber daya, dan produk
dari sistem informasi yang sedang digunakan.

Desain sistem berfokus pada tiga area, yaitu desain User Interface, desain data,
serta desain proses. Proses implementasi sistem mencakup perolehan hardware,
software, dan service, pengembangan atau modifikasi software, melakukan pelatihan
kepada end user. Mengenai metode konversi, pengembang dapat memilih salah satu di
antara metode paralel, metode pilot, metode phased, serta metode langsung.

Pemeliharaan sistem dilakukan setelah tahap implementasi berhasil. Tahapan ini


berguna untuk memastikan bahwa sistem yang baru diterapkan dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pemeliharaan memperbaiki segala
macam error yang mungkin timbul. Dalam tahap ini juga dilakukan pemantauan dan
review secara periodik atas sistem baru yang telah berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

• O’Brien, James.A. (2005). Introduction to Information System. 12th Edition. McGraw-Hill.


Singapore
• Whiteley, David. (2000). E-Commerce: Strategy, Technologies and Applications.
International Edition. McGraw-Hill. Singapore
• O’Brien Intoduction to Information System 15 ed, Mc Graw Hill, 2010
• Abdul kadir, pengenalan teknologi Informasi, penerbit andi, Yogyakarta, 2003
• Gordon B. Davis, introduction to computer, Mc Graw Hill
• Williams Sawyer, “Using Information Technology”, 6th edition, McGraw-Hill
• Computers: InformationTechnology in Perspective, 11e, Larry Long and Nancy Long

Anda mungkin juga menyukai