Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Pisang merupakan komoditi yang cukup menarik untuk dikembangkan dan ditingkatkan
produksinya, jika ditinjau dari aspek perdagangan internasional. Namun, Indonesia yang tercatat
sebagai negara produsen ranking keenam dunia, belum tercatat sebagai eksportir buah pisang.
Sedangkan beberapa negara importir justru tercatat juga sebagai negara eksportir, contohnya
yang menonjol dari negara-negara importir buah pisang yang juga menjadi eksportir adalah
Belgia, Amerika Serikat, Jerman, dan Francis (Rusdiansyah, 2013).

Batang pisang merupakan salah satu komponen penting pada pohon pisang. Batang
pisang atau yang sering disebut gedebog sebenarnya bukan batang melainkan batang semu yang
terdiri dari pelepah yang berlapis menjulang menguat dari bawah keatas sehingga dapat
menopang daun dan buah pisang. Batang pisang mengandung lebih dari 80% air dan memiliki
kandungan selulosa dan glukosa yang tinggi sehingga sering dimanfaatkan masyarakat sebagai
pakan ternak dan sebagai media tanam untuk tanaman lain (James, 1952).

Batang tanaman pisang mengandung senyawa metabolit sekunder yang kompleks. Dari
hasil uji fitokimia dengan menggunakan pelarut etanol batang pisang ambon positif mengandung
adanya flavonoid, saponin, dan tannin yang bersifat antibakteri (Nugroho, 2016). Selain itu,
terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit.
Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian
tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah gedebong pisang bersifat mendinginkan. Zat
tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat
mengencerkan dahak.

Hal tersebut diperkuat dari hasil penelitian (Apriasari, 2013) yang menunjukkan bahwa
batang pisang mauli dapat berpengaruh pada bakteriostatik terhadap Streptococcus mutans
dimana paling efektif pada konsentrasi 25%. Selain flavonoid, saponin, dan tannin senyawa fenol
merupakan komposisi terbanyak yang digunakan untuk membuat antiseptik, karena senyawa
tersebut tidak hanya terdapat pada antibiotik sintetik, namun juga terdapat pada senyawa alam
yang dikenal dengan polifenol.

Pada penelitian (Ariningsih,. Dkk, 2015) menunjukan bahwa pemilihan pelepah pisang
sebagai bahan untuk pembuatan antiseptic berup hand sanitizer adalah karena adanya kandungan
senyawa polifenol yang tinggi. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang melaporkan
bahwa pelepah pisang mengandung tiga zat yang berperan dalam menyembuhkan luka dan
sebagai antibakteri, yaitu saponin, flavonoid, dan asam askorbat. Adapun fungsi Saponin yaitu
untuk meningkatkan pembuluh darah baru pada luka. Flavonoid berfungsi untuk memperpendek
waktu peradangan /inflamasi. Asam askorbat berfungsi untuk memperkuat dan mempercepat
pertumbuhan jaringan ikat/kolagen baru. Selain itu saponin dan tanin juga merupakan zat
antiseptik alami.

Kemudian pada pengujian stabilitas hand sanitizer berbahan dasar bonggol dan pelepah
pisang yang diformulasikan dalam bentuk cairan menunjukkan ketidakstabilan pada hari ketiga.
Sedangkan, penggunaan pada sedian gel akan tahan lama dalam penyimpanan dan lebih efektif.
Penelitian (Prasetyo, 2008) menunjukkan sediaan gel ekstrak batang pisang ambon masih tetap
stabil sampai minggu ke-8 sebagai penyembuh luka pada mencit terutama pada penyimpanan
suhu 27° C. Dari pelepah pisang sebagai bahan pembuatan hand sanitizer dalam bentuk gel
dengan penambahan alkohol dan triklosan diharapkan dapat menghambat bakteri pada tangan
dan menghasilkan warna, aroma, dan pH yang tidak mengiritasi kulit.

Oleh karena itu batang tanaman pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan antiseptik. Hal tersebut juga dikuatkan hasil penelitian Fadhilah, (2017) yang
menunjukkan bahwa ekstrak dari batang daun pisang kepok dapat mengurangi jumlah bakteri
secara konstan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan handsanitizer merk A.
DAFTAR PUSTAKA

Apriasari, M. L. 2013. “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Batang Pisang Mauli (Musa sp.)
terhadap Streptococcus mutans”. Dentofasial, 12(3), 148-151.

Ariningsih,dkk. 2015. Produksi Handsang “Hand sanitizer Berbahan Utama Pelepah Pisang”
Sebagai Program Percontohan UMKM. PKM - K: 2.

Fadhilah, N. L. (2017). Potensi Pelepah Daun Pisang Kepok Sebagai Handsanitizer Alami.
Biologi, 2(5), 1-8.

James P. Casey. 1952. “Pulp and Paper”. 2nd ed. New York: Interescience Publisher

Nugroho, K. M. 2016. “Isolasi Senyawa Bioaktif Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca
Var.Sapientum) sebagai Bahan Baku Antibakteri”. Indo. J. Chem. Sci., 5(3), 206-210.

Rusdiansyah, D.2013. Potensi dan Peluang Investasi serta Permasalahan Komoditi Pisang di
Kalimantan Timur. Badan Perijinan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan
Timur

Biodata anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Falah Dinar Al Hamra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 1813010016
5 Tempat dan Tanggal Lahir Purbalingga, 29 Desember 2000
6 Alamat Email diinarfalah@gmail.com
7 No. Telp. / HP 081339675973

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat Commented [A1]: Tulis semua kegiatan yang ada sertifikatnya
maupun yang tidak ada SELAMA KULIAH.
1 Training BEST Peserta 6-7 Agustus 2018
AK. Anshori Commented [A2]: Misal: pembicara, moderator, peserta,
trainer, dll
2 Training SMART - -
3 Program Pengenalan Peserta 30-31 Agustus
Kampus tingkat 2018
Universitas Auditorium
Ukhuwah Islamiah
4 Program Pengenalan Peserta 3-6 September
Kampus tingkat Fakultas 2018
Fakultas
Kedokteran UMP
5 Masa Ta’aruf Mahasiswa Peserta 25 Agustus 2018
(Masta IMM) Auditorium
Ukhuwah Islamiah

C. Penghargaan yang pernah diterima


No Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan Tahun
1 Best Member CIMSA Nasional 2019
SCORA
2 Best PETRA SCORA CIMSA Nasional 2019
SCORA
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan PKM – Penelitian.

Purwokerto, 29 Oktober 2019

Anggota Tim,
Falah Dinar Al Hamra
NIM: 1813010016

Anda mungkin juga menyukai