DI SUSUN OLEH :
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing.
Isrowiyatun Da’iyah,SST.,M.Keb
NIP.
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS
Telah disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus untuk laporan dokumentasi
kompetensi dengan judul “Perawatan Pasien Dengan Imatur Di Ruang VK
Bersalin RSDI Kota Banjarbaru”
Nama : Ny. J
Hari/Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Alamat : Jl.A Yani Gg.Rahayu rt 014 rw. 005, simpang 4 , tanah laut
B. VULVA HYGIEN
1. Pengertian Vulva Hygiene
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat.Vulva adalah
organ ekternal genetinal wanita yang terdiri dari mons veneris, labia
mayora, labia minora, klitoris, dan vestibulum (introitus vagina, urethra,
ductus bartolini, ductus scene kiri dan kanan).
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.
Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi,
pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan
pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu
sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin
biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Vulva hygieneuga
merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan dalam prosedur asuhan
kebidanan seperti, pemeriksaan dalam pada masa inpartu, pengambilan
secret vagina dan lain lain.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya
daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau
wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian
tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum
dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot.
3. Prosedur
Sebelum dilakukan vulva hygiene hendaknya perawat memberikan
penjelasan terlebih dahulu tentang hal yang akan dilakukan kepada klien.
a. Peralatan :
1) Kapas basah / sublimat untuk desinfektan
2) Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
3) Handuk besar: 2 buah
4) Air hangat dan dingin dalam baskom
5) Tempat membersihkan (cebok) berisi larutan desinfektan
6) Waslap: 2 buah
7) Pinset
8) Bengkok
9) Pengalas glutea
10) Pispot
11) Sarung tangan
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan padaklien/keluarga
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
c. Tahap Kerja
d. Tahap Terminasi
Pengkajian
Hari / Tanggal : Sabtu 12 Oktober 2019
Pukul : 09.30 wita
No. RM : 319259
Identitas
Ibu Suami
Nama Ny. J Tn. M
Umur 23 Tahun 34 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMU SMU
Pekerjaan IRT Karyawan Swasta
Alamat Guntung Manggis Guntung Manggis, Banjarbaru
Banjarbaru
Prolog
Ny. M 20 tahun G1P0A0 usia kehamilan 21 minggu datang ke RSUD Idaman
Banjarbaru pada tanggal 12 oktober 2019 pada jam 09.30 wita, dengan keluhan
tadi pagi pasien kontrol ke dokter poli kandungan dan disarankan untuk induksi
karena janin sudah meninggal. Setelah dilakukan pemeriksaan, diperoleh KU baik
, TD : 110/90 mmHg, N : 87 x/m , R : 21x/m , S: 35,6 C, palpasi TFU : 4 jari
simfisis, nyeri tekan (-) , portio kuncup. Kemudian pasien diobservasi dan
dilaporkan pada dokter-dokter yang jaga pada hari itu. Pada pukul 12.14 pasien
diberikan induksi persalinan berupa misoprostol 1⁄2 tab per pornix per 6 jam
sampai pelvic score 5. Pada tanggal 10 oktober 2019 jam 01.32 janin lahir spontan
BB janin + plasenta 200 gram, perineum utuh perdarahan / v ± 50cc TD : 100/70
mmHg.
A. Subjektif
Pasien baru dengan keluhan tadi pagi pasien kontrol ke dokter poli kandungan dan
disarankan untuk induksi karena janin sudah meninggal.
B. Objektif
KU baik , TD : 120/90 mmHg, N : 87 x/m , R : 21x/m , S: 35,6 C, palpasi TFU :
4 jari simfisis, nyeri tekan (-) , portio kuncup.
C. Analisa
P0A1 usia kehamilan 21 minggu dengan IUFD dd Missed Abortion + Pro Induksi.
D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kondisi ibu dan janin dalam keadaan tidak baik
Rasionalisasi : karena janin yang ada didalam rahim ibu sudah meninggal
sehingga ibu harus dilakukan pemberian induksi untuk
mengeluarkan janin yang sudah meninggal tersebut.
Evaluasi : ibu mengerti dan menerima tindakan yang akan dilakukan
2. Pengkajian dan pencatatan perkembangan ibu.
Evaluasi : ibu mengerti
3. Menjelaskan dan melakukan perawatan vulva hygiene pada ibu saat setelah
bayi lahir spontan
Rasionalisasi : Untuk menghilangkan dan membersihkan darah yang ada
didaerah kewanitaan ibu setelah melahirkan
Evaluasi : Pasien mengerti dan menerima segala tindakan yang dilakukan
4. Menjelaskan tentang KIE perawatan vulva hygiene
Rasionalisasi : Ibu harus dilakukan setiap hari dengan mengganti celana
dalam minimal 2 kali dalam sehari, membersihkan alat
kewanitaan dengan air bersih dan air rebusan sirih , dan jika
saat ibu lagi menstruasi harus lebih sering mengganti pembalut
agar ibu terhindar dari infeksi.
Evaluasi : ibu mengerti dan paham yang dikatakan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10967682/VULVA_HYGIENE