Anda di halaman 1dari 2

Nama : Balqis Sahasika

Kelas : 12.1 / 04

Sinopsis novel

Crazy Love

Aku adalah Anya Khaerunnisa. Panggil saja Anya. Siswa kelas satu SMA N 67
Jakarta. Hal terbodoh yang pernah aku lakukan adalah menyatakan cinta kepada
kakak kelas setingkatku. Kevin Anggoro. Panggil saja Kevin. Lebih bodohnya aku
tidak berkaca dulu sebelum menyatakan cinta padanya. Mana mungkin dia menerima
cintaku, sedangkan aku adalah wanita gemuk, jelek dan chubby, sedangkan dia adalah
kakak kelas terganteng seantero sekolah yang tajir melintir. Ganteng? Ya. Definisi
ganteng menurut sebagian kaum hawa itu : hidung mancung, kulit putih, rambut
lurus, dan jangkung. Tak heran jika dia disukai hampir seluruh kaum hawa di sekolah.
Aku mengenal Kevin dari pandangan pertama ketika aku melihatnya. Aku
menyatakan cintanya melalui chat yang ada di sosial media. Balasan Kevin membuat
diriku sangat sedih dan kecewa. Akan tetapi, Anya tidak pernah patah semangat.
Setiap hari dia selalu memberi Kevin coklat dan sepotong surat tentang perasaan
dirinya di kolong mejanya tanpa sepengetahuannya, dan selalu membuntuti
kemanapun Kevin pergi. Karena mungkin Kevin merasa terusik kehidupannya
olehku, dia membalas dendam mengusikku dengan membagikan screenshot chat
pernyataan cintaku dulu kepada semua kontak yang ada di gawai Kevin. Hal itu
membuat diriku harus menahan malu selama 3 tahun disekolah. Aku memang bodoh,
mencintai seseorang hanya dari ketampanannya saja tanpa mencari tahu seperti apa
sifatnya. Sifat Kevin yang tidak punya hati pada seorang perempuan. Sejak saat itu
pula aku menjadi sangat membencinya.
Disaat hatiku sedang sedih, datanglah Angga, teman sekolahku yang kelasnya
bersebelahan. Mungkin dia merasa kasihan melihatku setiap hari tampak murung dan
tidak bersemangat. Dia selalu menghiburku, bahkan dia sempat menyatakan cintanya
padaku. Disaat hatiku sedang sedih dan membutuhkan seorang teman, akhirnya aku
menerima cintanya. Aku melihat Kevin seakan tidak terima jika aku berpacaran
dengan Angga, tetapi Kevin tidak menunjukannya secara langsung.
Hari kelulusan telah tiba. Aku dan Angga harus LDR, karena Angga akan
melanjutkan sekolahnya di Brazil. Sedangkan aku dituntut oleh orang tuaku terutama
ibuku untuk mengikuti les menjadi seorang model. Awalnya aku menolaknya tapi ibu
tetap memaksa. Mana mungkin aku mau mengikuti les model, karena aku merasa
tidak pantas menjadi model, aku tidak pernah ke salon, tidak pernah berjalan
berlenggak-lenggok dan tidak pernah mengenal make-up, dituntut harus menjadi
seorang model.
Sejak aku menjadi model, hubunganku dengan Angga semakin merenggang,
mungkin karena kurangnya komunikasi, dan sibuk dengan kerjaannya masing-
masing. Akan tetapi, tiba-tiba Kevin yang dulu waktu SMA pernah menolak cintaku,
akan melamarku malam ini. Dan lebih parahnya kedua orang tuaku pun
menerimanya. Disaat aku sudah tidak mencintainya, Kevin datang tiba-tiba dan
memaksaku untuk mencintainya. Akhirnya selang beberapa bulan, aku dan Kevin
menikah dan hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai