Anda di halaman 1dari 4

Syallom !!! Hallo semua teman-teman terkasih.

Perkenalkan nama saya adalah Shira Dominique Gabriella Marpaung, saya dari SDK
Nasional Plus BPK Penabur Bandar Lampung, Grade 2B.

Hari ini saya akan menceritakan beberapa kisah saya di sekolah yang menunjukkan
karakter perduli dan kasih. Kiranya cerita saya ini dapat membuat kita semakin kuat dalam
berbagi dan mengasihi. Dan juga semoga kisah saya ini dapat memberi inspirasi kepada teman-
teman yang lain untuk tidak jemu-jemu berbuat baik.

Saya di kelas adalah anak yang paling tinggi dan saya sedikit gemuk, dan itu terkadang
membuat saya sering di bully oleh teman-teman saya. Saya selalu dibilang “sisir gendut” dan
itu ada satu orang teman saya yang selalu mengucapkan itu. Kenapa saya dibilang saya “sisir
gendut’, karena saya sering dipanggil sir..sir.. jadi mereka akhirnya mereka menjuluki saya
“sisir gendut”. Padahal teman saya yang sering bilang saya sperti itu gemuk juga lohh.
Terkadang saya sampai mau nangis, padahal saya selalu baik dengan dia. Sampai suatu hari
saya nangis dirumah dan dilihat oleh mama saya, dan akhirnya saya menceritakannya. Saya
minta papa untuk kesekolah menjumpai teman saya itu dan menegurnya. Tapi mama melarang,
kata mama saya harus belajar menyelesaikan masalah saya sendiri, dan mama berpesan agar
yang jahat tidak boleh dibalas dengan kejahatan juga karena Tuhan melarangnya. Mama saya
ajarin saya, kalau saya diejek lagi dengan kata “sisir gendut”, maka saya menjawabnya dengan
berkata : “kamu dirumah kan punya cermin, coba geh berkaca, apa kamu juga tidak gemuk
seperti aku?”. Dan benar, keesokan harinya kami bertemu di sekolah dan dia masih tetap
mengejek aku seperti itu. Namun aku tidak sedih dan lari, tapi aku beranikan diri menjawab
dia seperti yang mama aku ajarkan dirumah. Dan benar lohh, dia jadi malu dan apa yang terjadi,
sampai hari ini dia tidak pernah lagi menyebut aku “sisir gendut”. Kami jadi sering bermain
bersama dengan tanpa ada ejekan lagi.

Tapi saya juga sampai sekarang masih sering di bully oleh beberapa teman-teman di
sekolah. Ada yang bilang badan saya tidak nomal karena tidak sama dengan teman-teman
lainnya, ada juga yang bilang rambut saya jelek dan juga ada yang bilang saya jorok. Saya tidak
pernah membalas mereka dengan ejekan dan juga marah kepada mereka apalagi membenci.
Karena saya tidak mau kehilangan teman, dan saya mau punya teman sebanyak-banyaknya.

Saya juga pernah difitnah oleh satu teman BFF (Best Friend Forever) ku, padahal pada
saat grade 1 kami pernah berjanji akan selalu menjadi sahabat sampai kami tua. Padahal aku
juga sudah membuatkan dia gelang dan kalung persahabatan, karena aku punya hobby meronce
loh, dan hasil meronceku itu hanya aku berikan kepada teman yang sangat spesial bagi aku.
Dia mengatakan kepada beberapa teman-teman main kami yang lainnya kalau saya bilang dia
jelek, hanya karena saya mengatakan pada dia dan teman-teman lainnya kalau ada teman kami
yang sangat cantik. Saya tahu cerita itu karena ada satu teman main kami yang juga teman aku
di sekolah minggu ku bercerita padaku kenapa teman BFF ku yang ini tidak mau lagi berteman
kepada saya. Dan juga pada akhirnya ada beberapa teman mainku yang tidak mau lagi main
dengan saya. Padahal saya tidak pernah bilang begitu pada dia. Dan teman yang saya bilang
cantik itu memang benar-benar cantik pada saat itu. Saya kagum dengan penampilan dia. Saya
jadi sedih, dan pulang dari sekolah minggu setelah mendengar cerita itu saya menangis pada
papa. Tapi papa saya bercerita tentang kisah Tuhan Yesus, kalau Tuhan Yesus bukan saja
dihina, difitnah tapi disiksa dan disalibkan karena perbuatan yang Yesus tidak pernah perbuat.
Dan Yesus tidak membalaskan semuanya itu, malah Yesus mendoakan mereka. Dan papa
menasihatiku untuk ikut teladan kasih Yesus. Dan itu membuatku bahagia lagi, sampai
sekarang aku tidak kesal kepada teman BFF ku itu, aku berharap dan berdoa pada Tuhan Yesus
kalau kami masih bisa menjadi BFF kembali. Dan setiap bertemu di sekolah aku pasti selalu
tegur dia dan memberikan senyumku yang terbaik. Walau dia terkadang tidak membalas atau
hanya membalas dengan senyum kecil tapi aku tidak sedih lagi.

Waktu saya disekolah saya melihat ada teman saya yang teman saya yang tidak
membawa makanan dan saya membagi snack saya dan terkadang saya membagi bekal
makanan saya juga, karena saya sedih kalau melihat teman tidak makan padahal teman-teman
lain semuanya sedang makan. Oh iya, pernah suatu ketika ada teman saya lupa membawa bekal
dan saya hanya membawa bekal secukupnya. Dan saya sangat sedih melihat dia hanya diam,
saya tahu dia kelaparan dan malu meminta dari teman lain, karena ada peraturan sebenarnya
dilarang memberi makanan kepada teman lain. Tapi saya gak bisa membiarkannya, saya
panggil dia dan tanya apakah dia lapar, dan ternyata dia benaran lapar loh. Saya langsung
mengambil tutup bekal saya dan membagi dia nasi dan lauk saya, pada saat itu saya hanya
membawa 3 potong tahu, dan saya bagi dia satu, ternyata kata dia tahu masakan mama saya
enak loh, memang sih mama saya jago masak. Lalu dia cerita ke teman yang lain kalau tahu
masakan mama saya enak, dan saat itu ada teman yang gak mau makan karena tidak suka
dengan makanan bekalnya. Kemudian dia meminta saya untuk membagi tahu yang satu lagi,
padahal di kotak saya hanya ada dua tahu lagi. Tapi saya tidak perduli, saya tetap membagi
tahu saya kepada dia, dan dia jadi lahap makan juga. Saya senang, walaupun saya hanya bisa
memakan satu tahu saja. Dan juga kepada Ibu Guru saya, saya sering membagi snack saya,
biasanya yah pada jam istirahat pertama guru tidak membeli makan di kantin sekolah karena
waktunya yang hanya sebentar , jadi Ibu Guru hanya duduk dikelas mengawasi kami. Saya
tahu kalau Ibu Guru pasti juga kepingin makan dan saya membagi snack saya juga kepada
guru, karena saya kasihan melihat kalau Ibu Guru kelaparan. Kan kalau guru lapar pastinya
kurang semangat.

Dan bukan hanya makanan saja loh, saya juga pernah berbagi bahan tugas dengan teman
saya. Pada saat itu kami harus mengumpulkan jenis-jenis tanah pada mata pelajaran Science,
nah ternyata tugas dia tertinggal dimobilnya dan dia baru tahu pada saat sudah sampai di kelas.
Saya melihat dia, wajahnya sudah merah, sepertinya sudah ketakutan. Tapi dia tidak cerita ke
teman-teman lain. Saya menghampirinya dan bertanya kenapa, dan dia cerita kalau tugasnya
tertinggal di mobil mamanya. Pada saat itu saya bawa banyak contoh tanah sebagai tugas, saya
sedih melihat dia takut kena tegur Miss. Saya langsung mencari plastik-plastik kecil dan
membagi bahan tugas saya kepada dia, dan akhirnya teman-teman yang lain juga ikut mencari
plastik.

Oh iya sewaktu ada teman yang jatuh, saya membantu dia, menolongnya berdiri,
membersihkan luka dengan tisu saya dan menemaninya ke UKS sekolah. Dan juga kalau ada
teman yang kesulitan saya pasti membantu. Dan saya ada cerita loh, pada saat teman saya
kesusahan membuka kotak bekal saya dengan segera membantunya, namun akhirnya tutup
kotak makan dia jadi rusak dan saya diminta ganti kotak makannya. Saya jadi sedih karena
papa saya harus membeli kotak makan baru untuk teman saya. Tetapi saya tidak takut untuk
terus menolong teman.

Nah, itulah beberapa kisah kebaikan saya disekolah yang pernah saya alami, karena saya
percaya seperti yang Ibu Guru Sekolah Minggu saya katakan pada Galatia 6:9-10 : “Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika
kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Dan
untuk itu saya selalu berusaha berbuat baik karena Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi saya
dengan tidak jemu-jemu.

Ehhh, tahu gak, pada akhirnya apa yang saya perbuat kepada seluruh teman-teman saya
dibalas oleh Tuhan. Pada saat perayaan Imlek di sekolah kemarin, kami disuruh bawa makanan
dan snack, ternyata itu untuk sharing makanan dan snack kepada teman-teman, Mama mengira
makanan itu hanya untuk saya saja dan akhirnya Papa dan Mama hanya membekali saya
dengan 1 kotak makan bekal siang dan 1 kotak Roma Malkist kecil, saya sedih karena akhirnya
saya hanya membagi sedikit makanan saja kepada teman. Tapi tahu gak, pada saat saya ke
toilet, dan kembali ke kelas, dimeja belajar saya sudah terisi penuh dengan snack, sampai tas
saya tidak muat dan harus dimasukkan ke kotak bekal saya dan karena penuh saya pegang
dengan plastik lagi. Saya tidak menyangka akan mendapat kasih luar bisa dari teman-teman di
kelas. Dan bukan sampai disitu saja, saya sering diberi hadiah oleh teman-teman saya seperti
pensil, pulpen, penghapus semuanya merek smiggle, saya senang sekali karena papa dan mama
saya tidak mampu membelinya karena mahal. Semuanya mereka memberi dengan alasan yang
sama, yaitu karena saya sering membagi makanan saya kepada mereka dan juga karena saya
selalu menolong mereka pada saat mereka kesusahhan.

Saya sangat bahagia sekali dapat bersekolah di SDK Nasional Plus BPK Penabur,
dimana kami semua selalu diajarkan untuk saling mengasihi dengan orang tua, guru, teman dan
siapa saja karena itulah sebenarnya karakter Kristiani yang Yesus ajarkan kepada kita. Saya
berdoa semoga papa dan mama terus diberkati Tuhan dan diberikan rejeki agar bisa terus
menyekolahkan saya di sekolah ini sampai saya SMA dan juga kiranya Tuhan Yesus
memberkati saya dan juga teman-teman saya dan juga Miss Veronika Sinaga dan juga Pak
Ignatius yang dengan penuh kasih dan sabar mendidik, mengajar dan mengingatkan kami untuk
terus saling perduli dan berbagi kasih dengan sesama.

Anda mungkin juga menyukai