Leonardo
Semester : 4
Fakultas : Pariwisata
Tak seperti kebanyakan wisata pantai lainnya yang sengaja dipermak untuk menarik
pengunjung. Pantai Pandawa Bali malah “terpaksa” dibuka untuk umum karena
permintaan pengunjung yang begitu banyak.
Sejarah Pantai Pandawa Bali bermula dari difungsikannya destinasi ini sebagai
tempat menjalankan Upacara Melasti. Upacara ini adalah sejenis ritual penyucian
diri untuk pemeluk Hindu sebagai persiapan menghadapai Hari Raya Nyepi.
Karena itu, orang orang sekitar menyebut tempat ini sebagai Pantai Melasti. Selain
ritual keagamaan, objek yang terletak di Desa Kutuh ini sering dijadikan ladang
pengembangbiakan rumput laut.
Untuk bisa menjangkau tempat ini, masyarakat sekitar harus berusaha ekstra keras.
Mereka harus rela berjalan paling tidak 4 km, menyusuri jalan terjal serta naik turun
tebing untuk bisa menjalankan ritual disini.
Saking terpencilnya, tak ada yang tahu keberadaan pantai ini selain masyarakat
sekitar. Sampai suatu hari, beberapa turis asing yang ingin mencari tempat yang
lebih privat untuk surfing mulai merambah destinasi yang terletak di Bali Selatan ini.
Mereka menyukai surfing disini karena menilai ombaknya bagus. Karena tidak tahu
nama tepatnya dan masyarakat juga bingung apa nama asli pantai ini, para
wisatawan pun menyebutnya “Secret Beach”.
Tahun 2004 ketika jumlah pengunjung sudah lebih banyak, akses jalan mulai
dibangun. Namun belum sepenuhnya sempurna. Pengunjung pun sudah tak lagi
wisatawan asing, melainkan wisatawan domestik juga.
Di tahun 2010, jumlah pengunjung semakin banyak. Hal ini membuat prajuru desa
(pihak yang memegang otoritas di desa) mulai mengambil langkah. Mereka
berencana membuka destinasi ini menjadi kawasan wisata.
Namun, mereka berhasil melarikan diri ke hutan dengan menggali jalan rahasia dan
bekerja keras membangun kekuatan mereka lagi di hutan tersebut.
Masyarakat Desa Kutuh menganggap bahwa ada kemiripan antara cerita Pandawa
dengan terjadinya sejarah Pantai Pandawa Bali. Karena itulah, nama tersebut yang
dipilih.
Sumber: Instagram.com/pandawabeachofficial/
Sumber: Instagram.com/adimukti/
Paralayang/Paragliding
Pengen menikmati keindahan seluruh lokasi Pantai Pandawa Bali dari ketinggian?
Coba aja olah raga seru paralayang atau paragliding.
Hanya saja, untuk mencoba atraksi ini, kamu harus pergi ke Bukit Timbis dulu yang
berjarak 4 km dari destinasi ini. Disini paling tidak ada 3 penyedia jasa paralayang
bersertifikat yang bisa membantumu melakukan atraksi adu nyali ini.
Biayanya sekitar Rp450.000 untuk wisatawan domestik dan $73 untuk wisatawan
asing. Nantinya kamu akan didampingi pemandu bersertifikat saat terbang.
Waktu terbaik untuk melakukan paralayang antara pagi atau sore. Kamu akan bisa
melihat birunya langit dan air laut dipadu kokohnya tebing tebing serta bentangan
hijau ladang rumput laut yang menyejukan mata.
Tarif / Harga
Produk wisata / variasi
Sarana Penyampaian informasi dan promosi
1. Tarif / Harga :
Di Pantai Pandawa sendiri untuk biaya / tiket masuknya tidak dipungut biaya ( free ). Jadi siapa
saja yang ingin masuk kesana bisa masuk tanpa harus mengeluarkan biaya.
Di pinggiran pantai Pandawa ada orang – orang yang menawarkan jasa untuk foto dan langsung
cetak di tempat. Jasa tersebut pun banyak yang meminatinya dikarenakan para pengunjung
wisatawan bisa dapat mengambil gambar di pantai tersebut dengan sesuka hati, bisa dipilih dan
langsung bisa dicetak. Proses pencetakannya juga cepat. Dan tentunya tarif sekali foto dan cetak
pun tidak mahal. Untuk sekali cetak foto dihargai Rp. 15.000,. /foto.
Untuk media promosi dan penyampaian informasi tempat wisata bisa lewat media sosial
dengan cara mengambil foto dan menguploadnya / menyebarkannya ke media sosial.