Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nicky F.

Leonardo

Semester : 4

Mata Kuliah : Ekologi

Fakultas : Pariwisata

Universitas Katolik De La Salle Manado

Tak seperti kebanyakan wisata pantai lainnya yang sengaja dipermak untuk menarik
pengunjung. Pantai Pandawa Bali malah “terpaksa” dibuka untuk umum karena
permintaan pengunjung yang begitu banyak.

Sejarah Pantai Pandawa Bali bermula dari difungsikannya destinasi ini sebagai
tempat menjalankan Upacara Melasti. Upacara ini adalah sejenis ritual penyucian
diri untuk pemeluk Hindu sebagai persiapan menghadapai Hari Raya Nyepi.

Karena itu, orang orang sekitar menyebut tempat ini sebagai Pantai Melasti. Selain
ritual keagamaan, objek yang terletak di Desa Kutuh ini sering dijadikan ladang
pengembangbiakan rumput laut.

Untuk bisa menjangkau tempat ini, masyarakat sekitar harus berusaha ekstra keras.
Mereka harus rela berjalan paling tidak 4 km, menyusuri jalan terjal serta naik turun
tebing untuk bisa menjalankan ritual disini.

Saking terpencilnya, tak ada yang tahu keberadaan pantai ini selain masyarakat
sekitar. Sampai suatu hari, beberapa turis asing yang ingin mencari tempat yang
lebih privat untuk surfing mulai merambah destinasi yang terletak di Bali Selatan ini.

Mereka menyukai surfing disini karena menilai ombaknya bagus. Karena tidak tahu
nama tepatnya dan masyarakat juga bingung apa nama asli pantai ini, para
wisatawan pun menyebutnya “Secret Beach”.

Tahun 2004 ketika jumlah pengunjung sudah lebih banyak, akses jalan mulai
dibangun. Namun belum sepenuhnya sempurna. Pengunjung pun sudah tak lagi
wisatawan asing, melainkan wisatawan domestik juga.

Di tahun 2010, jumlah pengunjung semakin banyak. Hal ini membuat prajuru desa
(pihak yang memegang otoritas di desa) mulai mengambil langkah. Mereka
berencana membuka destinasi ini menjadi kawasan wisata.

Akhirnya di pada tanggal 27 Desember 2012, Pantai Melasti ditetapkan sebagai


kawasan wisata. Karena Melasti hanya julukan, maka dicari nama lain yang lebuh
sesuai, yaitu Pantai Pandawa Bali.

Sebagai ajang promosi, pihak pengelola pun mengadakan festival bernama


Pandawa Beach Festival di tahun 2012 tersebut.
Alasan Kenapa memilih nama Pandawa? Karena di dalam Kitab Mahabharata
diceritakan Keluarga Pandawa yang berasal dari keluarga kerajaan sempat kalah
pertarungan dan disekap oleh musuh.

Namun, mereka berhasil melarikan diri ke hutan dengan menggali jalan rahasia dan
bekerja keras membangun kekuatan mereka lagi di hutan tersebut.

Dengan semangat kebersamaan antara keluraga dan masyarakat sekitar, akhirnya


mereka berhasil membangun kerajaan mereka sendiri yang bernama Amertha.
Rakyat pun jadi bisa hidup makmur.

Masyarakat Desa Kutuh menganggap bahwa ada kemiripan antara cerita Pandawa
dengan terjadinya sejarah Pantai Pandawa Bali. Karena itulah, nama tersebut yang
dipilih.

Pantai Pandawa Bali


Alamat
Jl. Pantai Pandawa, Nusa Dua, Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung
Bali 80361

Hari & Jam operasional


Setiap hari: 24 jam

Harga tiket masuk


Domestik – Dewasa: Rp4.000/orang
Asing – Dewasa: Rp15.000/orang

Destinasi yang terletak di daerah Kuta ini dulunya sering


dijadikan alternatif bagi mereka yang kurang suka suasana
pantai yang ramai. Seperti Pantai Kuta misalnya. Karena
tersembunyi, tak heran bila sebutan Pantai Pandawa adalah
“Secret Beach”.

Walaupun sekarang sudah tak serahasia dulu, bukan berarti


pesonanya memudar, ya. Objek satu ini tetap memiliki pesona
yang siap dieksplorasi siapa pun yang berniat mencari
pemandangan pantai yang menawan.

Daripada cuma mantengin keindahannya lewat gambar Pantai


Pandawa Bali, simak ulasannya di bawah ini yuk!
Si Cantik yang Tersembunyi

Sumber: Instagram.com/pandawabeachofficial/

Tak seperti kebanyakan wisata pantai lainnya yang sengaja


dipermak untuk menarik pengunjung. Pantai Pandawa Bali
malah “terpaksa” dibuka untuk umum karena permintaan
pengunjung yang begitu banyak.

Sejarah Pantai Pandawa Bali bermula dari difungsikannya


destinasi ini sebagai tempat menjalankan Upacara Melasti.
Upacara ini adalah sejenis ritual penyucian diri untuk pemeluk
Hindu sebagai persiapan menghadapai Hari Raya Nyepi.

Karena itu, orang orang sekitar menyebut tempat ini sebagai


Pantai Melasti. Selain ritual keagamaan, objek yang terletak di
Desa Kutuh ini sering dijadikan ladang pengembangbiakan
rumput laut.

Untuk bisa menjangkau tempat ini, masyarakat sekitar harus


berusaha ekstra keras. Mereka harus rela berjalan paling tidak 4
km, menyusuri jalan terjal serta naik turun tebing untuk bisa
menjalankan ritual disini.

Saking terpencilnya, tak ada yang tahu keberadaan pantai ini


selain masyarakat sekitar. Sampai suatu hari, beberapa turis
asing yang ingin mencari tempat yang lebih privat untuk surfing
mulai merambah destinasi yang terletak di Bali Selatan ini.

Mereka menyukai surfing disini karena menilai ombaknya


bagus. Karena tidak tahu nama tepatnya dan masyarakat juga
bingung apa nama asli pantai ini, para wisatawan pun
menyebutnya “Secret Beach”.

Tahun 2004 ketika jumlah pengunjung sudah lebih banyak,


akses jalan mulai dibangun. Namun belum sepenuhnya
sempurna. Pengunjung pun sudah tak lagi wisatawan asing,
melainkan wisatawan domestik juga.

Di tahun 2010, jumlah pengunjung semakin banyak. Hal ini


membuat prajuru desa (pihak yang memegang otoritas di desa)
mulai mengambil langkah. Mereka berencana membuka
destinasi ini menjadi kawasan wisata.

Akhirnya di pada tanggal 27 Desember 2012, Pantai Melasti


ditetapkan sebagai kawasan wisata. Karena Melasti hanya
julukan, maka dicari nama lain yang lebuh sesuai, yaitu Pantai
Pandawa Bali.

Sebagai ajang promosi, pihak pengelola pun mengadakan


festival bernama Pandawa Beach Festival di tahun 2012
tersebut.

Kenapa memilih nama Pandawa? Karena di dalam Kitab


Mahabharata diceritakan Keluarga Pandawa yang berasal dari
keluarga kerajaan sempat kalah pertarungan dan disekap oleh
musuh.

Namun, mereka berhasil melarikan diri ke hutan dengan


menggali jalan rahasia dan bekerja keras membangun kekuatan
mereka lagi di hutan tersebut.

Dengan semangat kebersamaan antara keluraga dan


masyarakat sekitar, akhirnya mereka berhasil membangun
kerajaan mereka sendiri yang bernama Amertha. Rakyat pun
jadi bisa hidup makmur.

Masyarakat Desa Kutuh menganggap bahwa ada kemiripan


antara cerita Pandawa dengan terjadinya sejarah Pantai
Pandawa Bali. Karena itulah, nama tersebut yang dipilih.
Hal Asyik yang Bisa Kamu Lakukan Disini

Labelnya sih emang Pantai Pandawa Bali, tapi disini kamu


enggak cuma bisa renang, lho. Ada beberapa hal menarik lain
yang bisa dilakukan, misalnya:

Berjemur sambil Menikmati Panorama

Sumber: Instagram.com/adimukti/

Buat kamu yang bosen banget dengan rutinitas padatnya


perkotaan, boleh lah sekali memanjakan mata dengan
menikmati pemandangan Pantai Pandawa Bali. Warna biru air
yang menyejukan mata disertai dengan pasir putih, bikin adem
hati yang melihat.

Kalau enggak pengen kulitmu jadi gosong, ada banyak “payung”


yang disewakan. Setiap “payung” dihargai Rp50.000. Tapi
payung disini berbeda dengan payung yang biasa.

Istilah “payung” disini adalah 2 buah kursi panjang untuk


berjemur disertai dengan satu payung besar di atasnya.
Biasanya, para penjual makanan atau minuman di pinggir pantai
yang menyewakannya.
Kamu juga bisa sekalian pesan minuman atau makanan selama
berjemur.

Paralayang/Paragliding

Pengen menikmati keindahan seluruh lokasi Pantai Pandawa Bali dari ketinggian?
Coba aja olah raga seru paralayang atau paragliding.

Hanya saja, untuk mencoba atraksi ini, kamu harus pergi ke Bukit Timbis dulu yang
berjarak 4 km dari destinasi ini. Disini paling tidak ada 3 penyedia jasa paralayang
bersertifikat yang bisa membantumu melakukan atraksi adu nyali ini.

Biayanya sekitar Rp450.000 untuk wisatawan domestik dan $73 untuk wisatawan
asing. Nantinya kamu akan didampingi pemandu bersertifikat saat terbang.

Waktu terbaik untuk melakukan paralayang antara pagi atau sore. Kamu akan bisa
melihat birunya langit dan air laut dipadu kokohnya tebing tebing serta bentangan
hijau ladang rumput laut yang menyejukan mata.

Unsur – unsur kriteria pemasaran Pantai Pandawa, Bali :

 Tarif / Harga
 Produk wisata / variasi
 Sarana Penyampaian informasi dan promosi

1. Tarif / Harga :

Di Pantai Pandawa sendiri untuk biaya / tiket masuknya tidak dipungut biaya ( free ). Jadi siapa
saja yang ingin masuk kesana bisa masuk tanpa harus mengeluarkan biaya.

2. Produk wisata / Variasi :

Di pinggiran pantai Pandawa ada orang – orang yang menawarkan jasa untuk foto dan langsung
cetak di tempat. Jasa tersebut pun banyak yang meminatinya dikarenakan para pengunjung
wisatawan bisa dapat mengambil gambar di pantai tersebut dengan sesuka hati, bisa dipilih dan
langsung bisa dicetak. Proses pencetakannya juga cepat. Dan tentunya tarif sekali foto dan cetak
pun tidak mahal. Untuk sekali cetak foto dihargai Rp. 15.000,. /foto.

3. Sarana Penyampaian Informasi dan Promosi :

Untuk media promosi dan penyampaian informasi tempat wisata bisa lewat media sosial
dengan cara mengambil foto dan menguploadnya / menyebarkannya ke media sosial.

Anda mungkin juga menyukai