Anda di halaman 1dari 37

ABSORBER

Tugas : Menyerap H2S dan H2O dari campuran gas hasil gasifier
menggunakan solven dimethyl ether polyethylene glycol
(DEPG)
Jenis alat : Menara absorber dengan bahan isian (packed tower)
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi : Tekanan : 6,8 atm
Suhu : 120 oC

Asumsi-asumsi yang digunakan :


1. Hanya gas H2S dan H2O yang terserap, kelarutan gas-gas lain dalam
DEPG dapat diabaikan.
2. Sifat fisis gas dan cairan tetap pada kondisi operasi menara.
3. Jumlah absorbent tetap selama operasi.
4. Suhu dan tekanan sepanjang kolom absorber dianggap sama.
5. Aliran gas dan cairan pada absorber dianggap plug flow.

Teori :
Absorbsi adalah peristiwa perpindahan massa secara difusi dari fasa gas ke
fasa cair pada suhu dan tekanan operasi tertentu. Absorbsi umumnya dilakukan
dengan menggunakan menara yang dirancang sedemikian rupa sehingga diperoleh
kontak yang baik antara kedua fasa. Menara yang digunakan untuk menyerap
hidrogen sulfida dan air dari produk syn gas adalah menara absorber dengan
bahan isian dan kontak yang kontinyu. Penyerapan air dan hidrogen sulfida
dengan penyerap dimethyl ether polyethylene glycol mengikuti penyerapan fisis
tanpa reaksi kimia.
Tabel 1. Komposisi gas masuk absorber

Fraksi Fraksi
Komponen kg/jam BM kmol/s
Mol Massa
H2 37.647,26 2 5,2287 0,577 0,0789
CO 210.923,4 28 2,0924 0,2309 0,4423
CH4 25.616,08 16 0,4447 0,049 0,0537
H2 S 2.418,4948 34 0,0197 0,0021 0,005
CO2 199.002,2 44 1,2563 0,1386 0,4173
O2 20,2144 32 0,0001 0,0021 0,0026
H2 O 1.241,5896 18 0,0191 0,00002 0,00004
Total 476.869,24 9,0614 1 1

Sifat fisis umpan gas pada tekanan 6,8 atm dan suhu 120 oC :

BMgas = 31,9843 ⁄

ρgas = 2,8523 ⁄

μgas = 1,78.10-6 ⁄

Komponen yang terambil selama proses penyerapan adalah H2S dan H2O,
sedangkan jumlah gas-gas lain dapat dianggap tetap karena kelarutannya yang
amat rendah.
Jumlah mol gas bebas solute (GS)
GS =
= 9,0614–0,0197– 0,0191
= 8,9835 kmol/s
Tabel 2. Komposisi gas keluar absorber
Komponen kg/jam BM kmol/s Fraksi Mol Fraksi Massa
H2 37.647,26 2 5,2287 0,5795 0,0795

CO 210.923,4 28 2,0924 0,2319 0,4456

CH4 25.616,08 16 0,4447 0,0493 0,0541

H2 S 99,6119 34 0,0197 0,00009 0,0002

CO2 199.002,2 44 1,2563 0,1392 0,4204

O2 20,2144 32 0,0001 0 0

H2 O 0 18 0,0191 0,00002 0,00004

Total 473.308,7684 9,0233 1 1

Menentukan jenis absorbent (penyerap)


Hidrogen sulfida dan air dalam produk syn gas diserap menggunakan
Dimethyl Ether Polyethylene Glycol (DEPG). DEPG dipilih karena kelarutan air
dan hidrogen sulfida dalam DEPG tinggi tetapi kelarutan komponen gas lain
dalam syn gas rendah..Hal itu tidak dimiliki oleh solvent lainnya, terutama yang
bersifat chemical solvent seperti MEA, DEA, dan MDEA. Sifat-sifat solvent
DEPG lainnya yang mendukung pemilihan solvent ini :
- Tidak beracun dan tidak korosif.
- Viskositas rendah sehingga transfer massa lebih baik dan mudah.
- Merupakan physical solvent yang dapat beroperasi pada suhu relative
tinggi.
- Stabilitas tinggi pada suhu dan tekanan yang berbeda.
Sifat fisis DEPG :

BMDEPG = 280 ⁄

CpDEPG = 2,6 ⁄

kDEPG = 0,19 ⁄

ρDEPG = 1030 ⁄

μDEPG =8,48.10-4 ⁄

Menentukan jenis dan ukuran bahan isian (packing)


Karena bahan bersifat korosif (H2S) maka dipilih yang berbahan keramik, dipilih
juga yang memiliki packing factor (Fp) kecil dan mempunyai surface area yang

besar. Menurut Treybal (1983) pada kecepatan gas (Q) 0,25 ⁄ digunakan

packing berdiameter 25 mm atau lebih sedangkan packing berdiameter 50 mm

atau lebih digunakan untuk kecepatan gas 1 ⁄.

Karena kecepatan gas lebih besar dari 1 ⁄ maka digunakan packing

berdiameter 75 mm. Berdasarkan tabel 13.13 Walas (1999), untuk packing Intalox
Saddles ceramic dengan diameter 75 mm, diperoleh data sebagai berikut :
dp = 0,075 m
Fp = 72 m-1
ε = 79 %

ap = 92 ⁄
Menentukan diameter absorber
Diameter dan luas penampang absorber dapat dihitung menggunakan
figure 11.44 Coulson (1983) yang menghubungkan kecepatan aliran dan sifat fisis
cairan dan gas dengan laju aliran massa gas per luas tampang kolom absorber
pada kondisi flooding dan pressure drop sebagai parameter.

Gambar 1. Hubungan antara FLV dengan K4 (Coulson, 1983)

K4 dan FLV pada figure 11.44 merupakan fungsi dari :

( ⁄ )



( ⁄ )

Dengan :

GK = kecepatan aliran massa gas per satuan luas menara, ⁄

Fp = packing factor, m-1

Ltotal = kecepatan aliran massa cairan total, ⁄

Menghitung diameter bagian bawah absorber


Data cairan dan gas pada bagian bawah menara :
Bila H2S dan H2O seluruhnya terserap, maka kecepatan massa cairan total pada
bagian bawah menara adalah :
Ltotal = Lmurni + Lgas terserap
= 171,2081 + 0,989

= 172,2 ⁄

Pada bagian bawah menara, kecepatan gas masuk adalah

Gtotal = 132,46 ⁄

Sehingga :

Dari figure 11.44 diperoleh nilai K4 saat flooding adalah 3,8. Absorber beroperasi
optimum pada 42 – 83% dari kondisi flooding (Ludwig, 1964). Dipilih kondisi
operasi absorber 70% dari flooding.

K4operasi = 0,72.3,8 = 1,862



( ⁄ )

Luas penampang menara dapat dihitung dengan rumus :

Menghitung diameter bagian atas absorber


Data cairan dan gas pada bagian atas menara :
Pada bagian atas menara kecepatan cairan sebagai absorben adalah

Ltotal = 171,2081 ⁄

Massa gas total pada bagian atas menara adalah :


Gtotal = kecepatan massa gas masuk – kecepatan gas terserap

=131,47 ⁄

Sehingga :

Dari figure 11.44 diperoleh nilai K4 saat flooding adalah 3,8. Absorber beroperasi
optimum pada 42 – 83% dari kondisi flooding (Ludwig, 1964). Dipilih kondisi
operasi absorber 70% dari flooding.
K4operasi = 0,72. 3,8 = 1,862

( ⁄ )

Luas penampang menara dapat dihitung dengan rumus :

Digunakan menara dengan diameter 6 m, sehingga :


 Luas tampang menara

 Kecepatan aliran massa gas persatuan luas tampang menara

 Kecepatan aliran massa cairan per satuan luas tampang menara

Menentukan koefisien difusivitas gas


Koefisien difusivitas gas yang digunakan merupakan koefisien difusivitas
gas campuran antara solute dengan komponen-komponen penyusun gas umpan
yang lain. Persamaan yang digunakan adalah persamaan Wilke untuk menghitung
difusivitas suatu gas melalui campuran gas.

( )
(Perry, 1997)
Dengan,
Dim = difusivitas slut melalui campuran, ⁄

xj = fraksi mol komponen penyusun gas selain solute

Dij = difusivitas biner antara solute (i) dengan komponen j dalam gas, ⁄

Difusivitas biner dapat dihitung menggunakan persamaan


Chapman – Enskog.
⁄ ⁄

Dengan,
T = suhu, K
P = tekanan, atm
Mij = berat molekul gabungan

= ( )

σij = diameter tumbukan gabungan, Å


= ( )

( ( ) ( ) )

= karakteristik Lennard – Jones gabungan, K



=( )

(Perry, 1997)
Menghitung koefisien difusivitas gas H2S melalui campuran gas umpan
Hasil perhitungan koefisien difusivitas antara H2S melalui masing- masing
komponen penyusun gas umpan dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Difusivitas Biner Gas
Komponen Biner σij, Å ԑij/k,K Mij, mol/g ΩD Dij, m2/s
H2S-H2 3,6410 83,5079 0,5294 0,8338 5,3576E-06
H2S-CO 3,8838 167,1164 0,0651 0,9890 1,3924E-06
H2S-CH4 3,9393 200,1072 0,0919 1,0537 1,5091E-06
H2S-CO2 3,9363 252,8113 0,0521 1,1576 1,0362E-06
H2S-N2 3,8681 162,7081 0,0651 0,9805 1,4160E-06
H2S-O2 3,7518 180,2190 0,0607 1,0145 1,4038E-06
H2S-H2O 3,7261 368,7299 0,0850 1,3724 1,2452E-06

Dengan persamaan Wilke dihitung koefisien difusivitas H2S melalui campuran


gas sebagai berikut.

( )

Menentukan koefisien difusivitas cairan


Koefisien difusivitas cairan dihitung menggunakan persamaan Wilke –
Chang, sebagai berikut.

Dengan,
Indeks B menunjukkan solven dan indeks A menunjukkan solute.
MB = berat molekul solven (DEPG) = 280 g/gmol
VA = volume molar solute pada titik didihnya
= viskositas solven, cP
Tb = suhu didih solute, K

Data :
Tb H2S = 212,8 K
R = 0,082

Menghitung koefisien difusivitas H2S – DEPG

VH2S = 872,48 ⁄

Menghitug koefisien transfer massa overall


Koefisien transfer massa fasa gas dan cair ditentukan menggunakan
metode Onda, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

[ ( ) ( ) ( ) ( ) ]


( ) ( ) ( )

⁄ ⁄ ⁄
( ) ( ) ( ) ( )

( )

dengan,
Indeks L menunjukkan cair
Indeks G menunjukkan gas

aw = interfacial area efektif, ⁄

σc = tegangan muka kritisuntuk bahan packing


= 61 ⁄ untuk bahan ceramic
σL = tegangan muka solven pada 186 oC

D = koefisien difusivitas, ⁄

kg = koefisien transfer massa pada film gas,

ky = koefisien transfer massa pada film gas,


kl = koefisien transfer massa pada film cairan, ⁄ ( ⁄ )

kx = koefisien transfer massa pada film cairan,

Kya = koefisien transfer massa overall volumetric,

Po = tekanan uap, atm


Tekanan uap dapat dihitung dengan persamaan :

P dalam mmHg
T dalam K
Data konstanta A, B, C, D, dan E didapat dari Yaws :

Tabel 4. Konstanta Persamaan Tekanan Uap


A B C
H2S 16,104 1768,69 -22,72

Berdasarkan data-data di atas, diperoleh hasil sebagai berikut.

aw = 91,9999 ⁄

Tabel 5. Hasil perhitungan Koefisien Transfer Massa

Komponen kg ky kl kx Kya

H2S 4,487.10-9 0,009 0,0014 4,487.10-9 0,0101


Tinggi Packing
Tinggi packing dihitung berdasarkan neraca massa total, neraca komponen
dan persamaan kesetimbangan sepanjang absorber.
Penyusunan neraca massa

GT1 LT1
GE|Z+Z LE|Z+Z
GF|Z+Z LF|Z+Z
GG|Z+Z LG|Z+Z
TG1 TL1

Z+Z
Z

GT0 LT0
GE|Z LE|Z
GF|Z LF|Z
GG|Z LG|Z
TG0 TL0

Gambar 1. Aliran mol komponen melalui elemen volum A.ΔZ

1. Neraca massa total

2. Neraca massa komponen pada elemen volume A.Δz


Indeks :
C = CO2
Neraca massa CO2 gas :

Neraca massa CO2 overall :

3. Persamaan kesetimbangan
Tumpukan bahan isian
Tinggi tumpukan packing dapat dihitung dengan cara
menyelesaikan persamaan simultan dari persamaan neraca massa dengan
menggunakan data yang telah terhitung pada bagian awal. Persamaan
simultan diselesaikan menggunakan program MATLAB.
Tabel 6. Kondisi pada Bagian Bawah dan Atas Menara
Komponen X0 Y0 XM YM
H2 S 0,0485 0,00218 0,0354 0.00009
Program MATLAB :
function menaraabsorberh2s
clear
clc
hm=[0:1:40];
Y0=0.00098;
X0=0.0486;
init=[Y0 X0];
[h,n]=ode45(@pdmenarah2s,hm,init);
Ym=n(:,1);
Xm=n(:,2);
fprintf('--------------------------------- \n')
fprintf('Tinggi,m \t \t Ym \t \t Xm \n')
fprintf('--------------------------------- \n')
fprintf('%7.2f \t %7.5f \t %7.5f \n',[h Ym Xm]')
end

function dabsdz=pdmenarah2s(z,n)
Y=n(1);
X=n(2);
%Data-Data umum
T=393;%K
P=6.8;%atm
R=8.314; %kJ/kmolK
Raks=0.082; %atmL/molK
g=9.8;%m/s2

%Sifat Gas
%Mass flow awal (kg/jam) :
Fh20=37647.264; %kg/jam
Fco0=210923.384; %kg/jam
Fch40=25616.081; %kg/jam
Fh2s0=2418.4956; %kg/jam
Fco20=199002.24; %kg/jam
Fn20=1120842.1; %kg/jam
Fo20=20.2135; %kg/jam

Ftot=(Fco0+Fh20+Fco20+Fch40+Fo20+Fh2s0+Fn20)/3600; %kg/s

%Berat Molekul (kg/kmol) :


BMco=28;
BMh2=2;
BMco2=44;
BMch4=16;
BMo2=32;
BMh2s=34;
BMn2=28;

%Konversi satuan reaktan ke kmol/sec dan perhitungan fraksi mol :


Fco1=Fco0/BMco/3600;
Fh21=Fh20/BMh2/3600;
Fco21=Fco20/BMco2/3600;
Fch41=Fch40/BMch4/3600;
Fo21=Fo20/BMo2/3600;
Fh2s1=Fh2s0/BMh2s/3600;
Fn21=Fn20/BMn2/3600;

Ftot1=(Fco1+Fh21+Fco21+Fch41+Fo21+Fh2s1+Fn21);

%fraksi mol
yco=Fco1/Ftot1;
yh2=Fh21/Ftot1;
yco2=Fco21/Ftot1;
ych4=Fch41/Ftot1;
yo2=Fo21/Ftot1;
yh2s=Fh2s1/Ftot1;
yn2=Fn21/Ftot1;

%Perhitungan viskositas gas :


miuco=23.811+(T*5.39E-01)+((T^2)*-1.54E-04);
miuh2=27.758+(T*2.1200E-01)+((T^2)*-3.2800E-05);
miuco2=11.811+(T*4.98E-01)+((T^2)*-1.09E-04);
miuch4=3.884+(T*4.0112E-01)+((T^2)*-1.4303E-04);
miuo2=44.224+(T*5.62E-01)+((T^2)*-1.13E-04);
miuh2s=-14.839+(T*5.10E-01)+((T^2)*-8.29E-05);
miun2=-11.49+(T*4.98E-01)+((T^2)*-1.00E-04);

yipermiu=(yco/miuco)+(yh2/miuh2)+(yco2/miuco2)+(ych4/miuch4)+(yo2/
miuo2)+(yh2s/miuh2s)+(yn2/miun2);
miugas=(1/yipermiu)*(10^-6)*(0.1); %(kg/ms)

%Massa jenis
BMg=Ftot/Ftot1; %kg/kmol
rhog=P*101.325*BMg/R/T; %kg/m3

%Jumlah gas bebas solut


GS=(Fco1+Fh21+Fco21+Fch41+Fo21+Fn21); %kmol/s

%Mass Flow Gas yang terabsorbsi solvent


YL=0.0000002;
Fh2sabs=YL*GS*BMh2s; %kg/s

%Sifat Cairan DEPG


%Berat Molekul
BMliq=280; %kg/kmol
%konduktivitas
kliq=0.19; %W/mK
%Kapasitas panas
Cpliq=2600; %J/kg.K
%Viskositas cair
miuliq=8.48e-04; %kg/ms
miuliqcp=0.848; %cp
%Massa jenis cairan
rholiq=1030;%kg/m3

%Jumlah cairan solven


%Cairan yang masuk dari atas menara
L=171.8214; %kg/s
LS=L/BMliq; %kmol/s

%Penentuan bahan isian packing


Qgas=Ftot/rhog; %m3/s
%Karena Qgas>1 maka digunakan intalox saddle ceramic dengan d=75
mm, dari tabel 6.3 treyball
dp=0.075; %m
fp=72;
eps=0.79;
ap=92; %m2/m3

%Diamater menara
%Bagian atas
Ltota=L;%kg/s
Gtota=Ftot-Fh2sabs;%kg/s
flva=(Ltota/Gtota)*(rhog/rholiq)^0.5;
k4flooda=3.8;
k4opa=(0.7^2)*k4flooda; %kondisi operasi absorber 70 % dari
flooding.
GKa=(k4opa*rhog*(rholiq-rhog)/(13.1*fp*(miuliq/rholiq)^0.1))^0.5;
%kg/m2s
Aa=Gtota/GKa; %m2
da=(4*Aa/3.14)^0.5; %m

%Bagian bawah
Ltotb=L+Fh2sabs; %kg/s
Gtotb=Ftot;%kg/s
flvb=(Ltotb/Gtotb)*(rhog/rholiq)^0.5;
k4floodb=3.8;
k4opb=(0.7^2)*k4floodb;
GKb=(k4opb*rhog*(rholiq-rhog)/(13.1*fp*(miuliq/rholiq)^0.1))^0.5;
%kg/m2s
Ab=Gtotb/GKb; %m2
db=(4*Ab/3.14)^0.5; %m

%Diameter menara yang dipilih


d=9.7; %m
A=(3.14*d^2)/4; %m2
Gk=Gtota/A; %kg/m2.s
Lk=Ltota/A; %kg/m2.s

%Tc K & Pc atm komponen


Tcco=132.92;
Tch2=33.19;
Tcco2=304.19;
Tcch4=190.58;
Tco2=154.58;
Tch2s=373.53;
Tcn2=126;

Pcco=34.99*0.986923;
Pch2=13.13*0.986923;
Pcco2=73.82*0.986923;
Pcch4=46.04*0.986923;
Pco2=50.43*0.986923;
Pch2s=89.63*0.986923;
Pcn2=34*0.986923;

%Penentuan koefisien difusivitas gas menggunakan persamaan


chapman-enskog
%Perry table 5-15 7th ed
psico=2.44*((Tcco/Pcco)^0.33); %Amstrong
psih2=2.44*((Tch2/Pch2)^0.33); %Amstrong
psico2=2.44*((Tcco2/Pcco2)^0.33); %Amstrong
psich4=2.44*((Tcch4/Pcch4)^0.33); %Amstrong
psio2=2.44*((Tco2/Pco2)^0.33); %Amstrong
psih2s=2.44*((Tch2s/Pch2s)^0.33); %Amstrong
psin2=2.44*((Tcn2/Pcn2)^0.33); %Amstrong

epskco=0.75*Tcco; %K
epskh2=0.75*Tch2; %K
epskco2=0.75*Tcco2; %K
epskch4=0.75*Tcch4; %K
epsko2=0.75*Tco2; %K
epskh2s=0.75*Tch2s; %K
epskn2=0.75*Tcn2; %K

%menentukan difusivitas gas H2S


%H2S dengan CO
Mh2sco=((1/BMh2s)+(1/BMco));%mol/gram
psih2sco=(psih2s+psico)/2;%Amstrong
epskh2sco=(epskh2s*epskco)^0.5; %K
omgh2sco=((44.54*((T/epskh2sco)^-4.909))+(1.911*((T/epskh2sco)^-
1.575)))^0.1;
Dh2sco=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2sco^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2sco^2)*omgh2sco);
%H2S dengan H2
Mh2sh2=(1/BMh2s)+(1/BMh2);
psih2sh2=(psih2s+psih2)/2;%Amstrong
epskh2sh2=(epskh2s*epskh2)^0.5; %K
omgh2sh2=((44.54*((T/epskh2sh2)^-4.909))+(1.911*((T/epskh2sh2)^-
1.575)))^0.1;
Dh2sh2=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2sh2^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2sh2^2)*omgh2sh2);
%H2S dengan CO2
Mh2sco2=(1/BMh2s)+(1/BMco2);
psih2sco2=(psih2s+psico2)/2;%Amstrong
epskh2sco2=(epskh2s*epskco2)^0.5; %K
omgh2sco2=((44.54*((T/epskh2sco2)^-
4.909))+(1.911*((T/epskh2sco2)^-1.575)))^0.1;
Dh2sco2=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2sco2^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2sco2^2)*omgh2sco2);
%H2S dengan CH4
Mh2sch4=(1/BMh2s+1/BMch4);
psih2sch4=(psich4+psih2s)/2;%Amstrong
epskh2sch4=(epskch4*epskh2s)^0.5; %K
omgh2sch4=((44.54*((T/epskh2sch4)^-
4.909))+(1.911*((T/epskh2sch4)^-1.575)))^0.1;
Dh2sch4=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2sch4^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2sch4^2)*omgh2sch4);
%H2S dengan O2
Mh2so2=(1/BMh2s)+(1/BMo2);
psih2so2=(psih2s+psio2)/2;%Amstrong
epskh2so2=(epskh2s*epsko2)^0.5; %K
omgh2so2=((44.54*((T/epskh2so2)^-4.909))+(1.911*((T/epskh2so2)^-
1.575)))^0.1;
Dh2so2=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2so2^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2so2^2)*omgh2so2);
%H2S dengan n2
Mh2sn2=(1/BMh2s)+(1/BMn2);
psih2sn2=(psih2s+psin2)/2;%Amstrong
epskh2sn2=(epskh2s*epskn2)^0.5; %K
omgh2sn2=((44.54*((T/epskh2sn2)^-4.909))+(1.911*((T/epskh2sn2)^-
1.575)))^0.1;
Dh2sn2=(0.001858*(T^1.5)*(Mh2sn2^0.5)*(10^-
4))/(P*(psih2sn2^2)*omgh2sn2);

Dmgas=((yco/Dh2sco)+(yh2/Dh2sh2)+(yco2/Dh2sco2)+(ych4/Dh2sch4)+(yn
2/Dh2sn2)^-1); %m2/s

%Penentuan koefisien difusivitas cairan dengan persamaan Wilke-


Chang
%H2S dengan DEPG
Tbh2s=212.8; %K, suhu didih H2S
Va=872.48; %volume molar h2s pada Tb,m3/kmol
Dh2sair=(1.1073*(BMliq^0.5)*T*(10^-13))/(miuliqcp*(Va^0.6)); %m2/s

%Koefisien transfer massa overall menggunakan metode onda


%Tegangan muka
tgc=61; %tegangan muka kritis untuk bahan packing,mN/m
tgl=69.860*(1-T/651)^1.2106; %tegangan muka air pada saat T
aw=ap*(1-exp(-
1.45*((tgc/tgl)^0.75)*((Lk/(ap*miuliq))^0.1)*(((Lk^2)*ap/((rholiq^
2)*g))^-0.05)*(((Lk^2)/(rholiq*tgl*(10^-3)*ap))^0.2)));
kg=5.23*((Gk/(ap*miugas))^0.7)*((miugas/(rhog*Dmgas))^(1/3))*((ap*
dp)^-2)*(ap*Dmgas/Raks/T);%kmol/m2.atm.s
kl=0.0051*((Lk/aw/miuliq)^(2/3))*((miuliq/(rholiq*Dh2sair))^-
0.5)*((ap*dp)^0.4)*((miuliq*g/rholiq)^(1/3));%m/s
ky=kg*P; %kmol/m2.s
kx=kl*P/Raks/T; %kmol/m2.s
Psat=(10^(35.0187+(-1.5119e3/T)+(-11.335*log10(T))+(9.3383e-
3*T)+(7.7626e-10*(T^2))))/760; %atm
kp=Psat/P;
Kya=aw*(((1/ky)+(kp/kx))^-1); %kmol/m3.s

%Neraca Massa
yst=kp*X/(1+X);
Ystar=yst/(1-yst);
dydz=-(Kya/GS)*(Y-Ystar)*A;
dxdz=GS*dydz/LS;
dabsdz=[dydz;dxdz];
end

Hasil Run Program Matlab :


---------------------------------
Tinggi,m Ym Xm
---------------------------------
0.00 0.00098 0.04860
1.00 0.00096 0.04795
2.00 0.00094 0.04729
3.00 0.00092 0.04662
4.00 0.00090 0.04594
5.00 0.00088 0.04526
6.00 0.00086 0.04457
7.00 0.00084 0.04388
8.00 0.00081 0.04317
9.00 0.00079 0.04246
10.00 0.00077 0.04173
11.00 0.00075 0.04099
12.00 0.00073 0.04024
13.00 0.00070 0.03948
14.00 0.00068 0.03870
15.00 0.00065 0.03791
16.00 0.00063 0.03710
17.00 0.00060 0.03627
18.00 0.00058 0.03542
19.00 0.00055 0.03454
20.00 0.00052 0.03363
21.00 0.00050 0.03269
22.00 0.00047 0.03171
23.00 0.00043 0.03067
24.00 0.00040 0.02958
25.00 0.00036 0.02839
26.00 0.00032 0.02709
27.00 0.00028 0.02561
28.00 0.00022 0.02379
29.00 0.00013 0.02079
30.00 0.00009 0.01947
31.00 0.00012 0.02032
32.00 0.00013 0.02083
33.00 0.00015 0.02144
34.00 0.00014 0.02087
35.00 0.00010 0.01957
36.00 0.00011 0.02016
37.00 0.00009 0.01926
38.00 0.00007 0.01876
39.00 0.00010 0.01980
40.00 0.00011 0.01989
Hasil run menunjukkan bahwa tinggi menara yang dibutuhkan untuk
mencapai target yo yang diinginkan adalah 37 meter dan diameter menara 6
meter.
MECHANICAL DESIGN
1. Distributor Cairan
Distributor cairan berfungsi untuk mengalirkan cairan secara merata ke
seluruh penampang menara. Untuk operasi ini dipilih distributor jenis
trough distributor sebab diameter menara cukup besar

Data hubungan antara diameter dalam menara dengan ukuran distributor


yang harus digunakan, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tower ID Number of Net Weight (lbs.) Max. Flow

Stainless
Throughs Carbon Stl. Rate, GPM
Stl.

36"-42" 3 120 65 400

48"-54" 4 180 100 700

60"-66" 5 275 150 1000

72"-78" 6 365 200 1500

84"-90" 7 475 260 2000

96"-102" 8 600 320 2500

108"-114" 9 730 400 3100

120” – 126” 10 802,15 435,72 3414,3

132” – 138” 11 904,65 491,256 3867,87

144” – 150” 12 1007,15 5467,792 4321,44

156” – 162” 13 1109,65 602,328 4775,01

168” – 174” 14 1212,5 657,864 5228,58

180” – 186” 15 1314,65 713,4 5862,15


192"-198" 16 1417 769 6135

204” – 210” 17 1519,65 824,472 6589,29

252"-258" 21 1929 1046 8403

264”-270” 22 2032.15 1102.15 8857.14

( Process Fabricator Inc. )

Berdasarkan table diatas, untuk diameter dalam 207,0866 inci digunakan


ukuran standar 210 inci dengan distributor 17 buah trough. Dipilih
distributor dengan bahan Stainless Steel. Data distributor yang
digunakan, adalah sebagai berikut.

Jenis = trough distributor

Bahan = metal jenis stainless steel

Jumlah trough = 17

Berat = 1102.15 lbm

Tinggi = 12,25 in = 1,0208 ft

2. Redistributor
Redistributor berfungsi untuk mengumpulkan cairan yang berpindah ke
dinding menara dan mengalirkannya secara merata ke seluruh packing.
Jenis redistributors yang digunakan adalah trough distributor dengan
spesifikasi yang sama dengan distributor cairan.

Untuk packing jenis Intalox Saddles ceramic, redistributor diperlukan 1


buah redistributors untuk setiap tinggi packing 4.93 m.Tinggi packing pada
absorber ini mencapai 11 meter. Maka packing yang dibutuhkan adalah 3 buah

Jenis = trough distributor


Bahan = metal stainless steel

Jumlah trough = 17

Berat = 1102,15 lbm

Tinggi = 12,25 in = 1,0208 ft

3. Packing Support
Packing support berfungsi untuk menahan berat packing basah dan
membantu aliran gas dan cairan. Packing support yang digunakan
berjenis grid plate dengan bahan metal.

Data hubungan antara diameter dalam menara dengan ukuran grid plate
yang digunakan, dapat dilihat pada table berikut.

Tower ID Support Load Capacity lbs./sq. ft H.

Ring W. Carbon Stl Stainless Stl

6"-11 3/4" Clips 1170 1400 1"

12"-17 3/4" 3/4" 780 930 1"

18"-22 3/4" 1" 580 690 1"

24"-29 3/4" 1 1/4" 580 690 1 1/4"

30"-59 1/2" 1 1/2" 550 660 2"

60"-89 1/2" 2" 340 400 2 1/2"

90"-119 1/2" 2 1/2" 550 660 2"

120"-179
2 1/2" 510 610 2 1/2"
1/2"

138"-179 1/2" 3" 330 400 2 1/2"


160"-189 1/2" 3 1/2" 300 380 3"

190"-219
3 1/2" 270 350 3 1/2"
1/2"

220"-279
4 1/2" 230 270 3"
1/2"

( Process Fabricator Inc. )

Packing support digunakan setiap 25 - 30 ft tumpukan packing, dipilih


25 ft packing. Sehingga diperlukan 2 buah packing support ( Coulson,
1983 ) untuk tinggi menara 36,0892 feet. Berat satu buah grid plate 12
lbm/ft2 sehingga untuk menara dengan luas 71,4681 ft2, berat grid plate
adalah 857,6172 lbm.

Berdasarkan data pada table diatas dipilih grid plate dengan spesifikasi
sebagai berikut.

Jenis = grid plate

Bahan = metal jenis stainless steel

Berat = 857,6172 lbm

Tinggi = 3,5 in

4. Menghitung dimensi head


Dipilih jenis torispherical dished head untuk mengatasi tekanan internal
yang cukup tinggi. Head bagian atas dipasangi flange sehingga dapat
dibuka untuk membersihkan internal menara bagian atas. Persamaan
yang digunakan untuk menghitung tebal head adalah sebagai berikut.
Tebal head

k = 2

1
V  (2  k 2 )
6
Pd 0V
t c
2 fE  0,2 P

dengan :

V = stress – intensification factor

E = welded – joint efficiency = 0,85

c = corrosion allowance, in = 0,125 in

f = allowable tensile strength = 12650 psi untuk SA 285 grade C

 = densitas steel = 460 lbm/ft3

d0 = diameter dalam menara = 207,0867 in

P = tekanan internal dengan over design 20 %

= 338,1 psi

sehingga :

V=(2+22)/6=1

digunakan plate dengan tebal standard 3,5 in

Ukuran head yang digunakan dalam perancangan reaktor adalah:


a = 1/2 IDS
= 103,5434 in
Dari tabel 5.7 Brownell and Young diperoleh nilai berikut:
OD terhitung = 214 in
OD standard = 216
icr = 13 in
r = 170 in
AB = a - (icr)
=103,5434 in – 13 in
= 90,5433 in
BC = r - (icr)
= 170 in – 13 in
= 157 in

b =r- BC 2  AB 2
( √ )

= 41,7389 in

OD

OA b

sf
t
ID

a r

Keterangan :

t : tebal head, inc

sf : straight flange, inc


r : jari-jari dish, inc

OD : diameter luar head, inc

ID : diameter dalam head, inc

b : tinggi head, inc

a : jari-jari head, inc

Tinggi Head

Tinggi head = b + sf + th

b = 41,7389 in

Untuk tebal head 3,5 inc, nilai sf standar berkisar antara 1,5– 4,5 inc
(Brownell and Young, 1979). Berdasarkan data tersebut dipilih sf 2,25 inc.

Tinggi head = 41,7389 + 2,25 + 3,5 = 47,4889 in = 1,2062 m

Volume Head

V = 0,000076 ID3

= 0,000076. 207,08673

= 674,948 ft3

= 19,127 m3

5. Hand hole
Hand hole berfungsi sebagai jalan untuk masuknya peralatan untuk
membersihkan internal menara. Hand hole terletak pada sisi ruang
kosong antara packing support dan redistributors cairan. Hand hole
dengan flange berdiameter 12 in. Jumlah hand hole tidak boleh
terlalu banyak sebab dapat menurunkan kekuatan shell menara.
Dimensi hand hole mengikuti standard ASA B16E – 1939 untuk blind
flange, sebagai berikut.

Jenis = blind

Nominal pipe size = 12 in

Diameter luar flange = 19 in

Tebal flange minimum = 1,25 in

Diameter luar raised face = 15 in

(Brownell, 1979 )

6. Man hole
Man hole berfungsi sebagai jalan masuk orang ke dalam menara,
umumnya dengan tujuan untuk membersihkan bagian dalam menara.
Man hole terletak pada bagian bawah packing support ke 2 ( jumlah
packing support dihitung dari bagian atas menara ). Man hole dengan
flage berdiameter 24 in. Dimensi flange mengikuti standard ASA
B16E-1939.

Jenis = Blind

Ukuran = 24 in

Diameter luar flange = 32 in

Tebal flange = 17 in
8

Diameter luar raised face = 27,25 in

( Brownell, 1979 )
7. Menghitung tinggi total menara
Tinggi packing = 36 ft

Tinggi distributor = 1,0208 ft

Tinggi redistributors = 3,0624 ft

Tinggi packing support = 3,2496 ft

Tinggi ruang di antara redistributors dan packing support = 3,2808 ft

Tinggi ruang di atas distributor cairan = 4 ft

Tinggi ruang di bawah packing = 4 ft

Tinggi head = 3,0624 ft

Tinggi self support = 7 ft

Total Tinggi menara = 72.4536 ft

= 22,6417 m

8. Menghitung tebal shell


Tebal shell dapat dihitung dengan rumus :

Dengan :

tshell = tebal shell, in

P = tekanan dalam shell, psi

Ri = jari-jari shell, in

f = allowable stress (12000 psi untuk stainless steel SA 285 grade C)

E = joint efficiency = 0,8


c = corrosion allowance = 0,125 in

Diambil tebal shell standar 3,75 in

9. Menentukan ukuran pipa pemasukkan dan pengeluaran


Ukuran pipa ekonomis ditentukan dengan :

d opt  282.G 0,52 . 0,37

dengan : G = kecepatan massa,


kg
s

 = densitas fluida, kg
m3

dopt = diameter dalam ekonomis untuk carbon steel pipe, mm

Pipa pemasukkan gas

G = 176,72
kg
s

g = 10,2 kg
m3

dopt = 136,6604 mm

= 5,3844 in

dari kern dipilih pipa dengan spesifikasi :

NPS = 6 in

Schedule Number = 80

ID = 5,761 in
OD = 6,625 in

Pipa pengeluaran gas

G = 175,36
kg
s

g = 10,2 kg
m3

dopt = 136,111 mm

= 5,3627 in

dari kern dipilih pipa dengan spesifikasi :

NPS = 6 in

Schedule Number = 80

ID = 5,761 in

OD = 6,625 in

Pipa pemasukkan cairan

G = 24,6316
kg
s

g = 1030 kg
m3

dopt = 8,8935 mm

= 0,3504 in

dari kern dipilih pipa dengan spesifikasi :

NPS = 0,25 in
Schedule Number = 40

ID = 0,364 in

OD = 0,54 in

Pipa pengeluaran cairan

G = 24,6316
kg
s

g = 1030 kg
m3

dopt = 8,8935 mm

= 0,3504 in

dari kern dipilih pipa dengan spesifikasi :

NPS = 0,25 in

Schedule Number = 40

ID = 0,364 in

OD = 0,54 in

Menghitung pressure drop

1. Pressure drop pada dry packing.

( Treybal, 1983 )

dengan :
2. Pressure drop pada irrigated packing
Data :

L = 3939,82 lbm
ft 2 j

G = 5972,18 lbm
ft 2 j

lbm
gas = 0,6359
ft 3

lbm
air = 64,2152
ft 3

 = sg cairan = 1

air = 0,725 cP

a
= 16,5 ( Figure 9 – 12, Ludwig )
3

maka :

L   gas 
0.5

   0,0302
G   air 
( Ludwig, 1964 )
G2  a  
2 0, 2
   0,01738
 gas   3   air gc

dari Figure 9 – 11 A Ludwig diperoleh P/z = 0.08 in H2O

untuk tinggi packing = 11 m = 36,08 ft maka

P = 2,8864 in H2O = 0.0069 atm


3. Pressure drop pada packing support
Diambil 1 in H2O, maka untuk 3 packing support :

P = 3 x 1 = 3 in H2O

= 0,0072 atm

4. Pressure drop pada distributor


P = 1 in H2O = 0,0024 atm

5. Pressure drop pada redistributors


Diambil 1 in H2O, maka untuk 6 redistributor

P = 16 in H2O

= 0,0384 atm

Pressure drop total = 0,1843 + 0,0069 + 0,0072 + 0,0024 + 0,0384


= 0,2392 atm
Gambar 7. Gambar Absorber dengan bahan isian random packing
secara umum di pabrik.

Anda mungkin juga menyukai