Tugas : Menyerap H2S dan H2O dari campuran gas hasil gasifier
menggunakan solven dimethyl ether polyethylene glycol
(DEPG)
Jenis alat : Menara absorber dengan bahan isian (packed tower)
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi : Tekanan : 6,8 atm
Suhu : 120 oC
Teori :
Absorbsi adalah peristiwa perpindahan massa secara difusi dari fasa gas ke
fasa cair pada suhu dan tekanan operasi tertentu. Absorbsi umumnya dilakukan
dengan menggunakan menara yang dirancang sedemikian rupa sehingga diperoleh
kontak yang baik antara kedua fasa. Menara yang digunakan untuk menyerap
hidrogen sulfida dan air dari produk syn gas adalah menara absorber dengan
bahan isian dan kontak yang kontinyu. Penyerapan air dan hidrogen sulfida
dengan penyerap dimethyl ether polyethylene glycol mengikuti penyerapan fisis
tanpa reaksi kimia.
Tabel 1. Komposisi gas masuk absorber
Fraksi Fraksi
Komponen kg/jam BM kmol/s
Mol Massa
H2 37.647,26 2 5,2287 0,577 0,0789
CO 210.923,4 28 2,0924 0,2309 0,4423
CH4 25.616,08 16 0,4447 0,049 0,0537
H2 S 2.418,4948 34 0,0197 0,0021 0,005
CO2 199.002,2 44 1,2563 0,1386 0,4173
O2 20,2144 32 0,0001 0,0021 0,0026
H2 O 1.241,5896 18 0,0191 0,00002 0,00004
Total 476.869,24 9,0614 1 1
Sifat fisis umpan gas pada tekanan 6,8 atm dan suhu 120 oC :
BMgas = 31,9843 ⁄
ρgas = 2,8523 ⁄
μgas = 1,78.10-6 ⁄
Komponen yang terambil selama proses penyerapan adalah H2S dan H2O,
sedangkan jumlah gas-gas lain dapat dianggap tetap karena kelarutannya yang
amat rendah.
Jumlah mol gas bebas solute (GS)
GS =
= 9,0614–0,0197– 0,0191
= 8,9835 kmol/s
Tabel 2. Komposisi gas keluar absorber
Komponen kg/jam BM kmol/s Fraksi Mol Fraksi Massa
H2 37.647,26 2 5,2287 0,5795 0,0795
O2 20,2144 32 0,0001 0 0
BMDEPG = 280 ⁄
CpDEPG = 2,6 ⁄
kDEPG = 0,19 ⁄
ρDEPG = 1030 ⁄
μDEPG =8,48.10-4 ⁄
besar. Menurut Treybal (1983) pada kecepatan gas (Q) 0,25 ⁄ digunakan
berdiameter 75 mm. Berdasarkan tabel 13.13 Walas (1999), untuk packing Intalox
Saddles ceramic dengan diameter 75 mm, diperoleh data sebagai berikut :
dp = 0,075 m
Fp = 72 m-1
ε = 79 %
ap = 92 ⁄
Menentukan diameter absorber
Diameter dan luas penampang absorber dapat dihitung menggunakan
figure 11.44 Coulson (1983) yang menghubungkan kecepatan aliran dan sifat fisis
cairan dan gas dengan laju aliran massa gas per luas tampang kolom absorber
pada kondisi flooding dan pressure drop sebagai parameter.
( ⁄ )
√
√
√
( ⁄ )
Dengan :
= 172,2 ⁄
Gtotal = 132,46 ⁄
Sehingga :
Dari figure 11.44 diperoleh nilai K4 saat flooding adalah 3,8. Absorber beroperasi
optimum pada 42 – 83% dari kondisi flooding (Ludwig, 1964). Dipilih kondisi
operasi absorber 70% dari flooding.
Ltotal = 171,2081 ⁄
=131,47 ⁄
Sehingga :
Dari figure 11.44 diperoleh nilai K4 saat flooding adalah 3,8. Absorber beroperasi
optimum pada 42 – 83% dari kondisi flooding (Ludwig, 1964). Dipilih kondisi
operasi absorber 70% dari flooding.
K4operasi = 0,72. 3,8 = 1,862
√
( ⁄ )
( )
(Perry, 1997)
Dengan,
Dim = difusivitas slut melalui campuran, ⁄
Dij = difusivitas biner antara solute (i) dengan komponen j dalam gas, ⁄
Dengan,
T = suhu, K
P = tekanan, atm
Mij = berat molekul gabungan
= ( )
( ( ) ( ) )
(Perry, 1997)
Menghitung koefisien difusivitas gas H2S melalui campuran gas umpan
Hasil perhitungan koefisien difusivitas antara H2S melalui masing- masing
komponen penyusun gas umpan dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Difusivitas Biner Gas
Komponen Biner σij, Å ԑij/k,K Mij, mol/g ΩD Dij, m2/s
H2S-H2 3,6410 83,5079 0,5294 0,8338 5,3576E-06
H2S-CO 3,8838 167,1164 0,0651 0,9890 1,3924E-06
H2S-CH4 3,9393 200,1072 0,0919 1,0537 1,5091E-06
H2S-CO2 3,9363 252,8113 0,0521 1,1576 1,0362E-06
H2S-N2 3,8681 162,7081 0,0651 0,9805 1,4160E-06
H2S-O2 3,7518 180,2190 0,0607 1,0145 1,4038E-06
H2S-H2O 3,7261 368,7299 0,0850 1,3724 1,2452E-06
( )
⁄
Dengan,
Indeks B menunjukkan solven dan indeks A menunjukkan solute.
MB = berat molekul solven (DEPG) = 280 g/gmol
VA = volume molar solute pada titik didihnya
= viskositas solven, cP
Tb = suhu didih solute, K
Data :
Tb H2S = 212,8 K
R = 0,082
VH2S = 872,48 ⁄
⁄
⁄
[ ( ) ( ) ( ) ( ) ]
⁄
( ) ( ) ( )
⁄ ⁄ ⁄
( ) ( ) ( ) ( )
( )
dengan,
Indeks L menunjukkan cair
Indeks G menunjukkan gas
D = koefisien difusivitas, ⁄
P dalam mmHg
T dalam K
Data konstanta A, B, C, D, dan E didapat dari Yaws :
aw = 91,9999 ⁄
Komponen kg ky kl kx Kya
GT1 LT1
GE|Z+Z LE|Z+Z
GF|Z+Z LF|Z+Z
GG|Z+Z LG|Z+Z
TG1 TL1
Z+Z
Z
GT0 LT0
GE|Z LE|Z
GF|Z LF|Z
GG|Z LG|Z
TG0 TL0
3. Persamaan kesetimbangan
Tumpukan bahan isian
Tinggi tumpukan packing dapat dihitung dengan cara
menyelesaikan persamaan simultan dari persamaan neraca massa dengan
menggunakan data yang telah terhitung pada bagian awal. Persamaan
simultan diselesaikan menggunakan program MATLAB.
Tabel 6. Kondisi pada Bagian Bawah dan Atas Menara
Komponen X0 Y0 XM YM
H2 S 0,0485 0,00218 0,0354 0.00009
Program MATLAB :
function menaraabsorberh2s
clear
clc
hm=[0:1:40];
Y0=0.00098;
X0=0.0486;
init=[Y0 X0];
[h,n]=ode45(@pdmenarah2s,hm,init);
Ym=n(:,1);
Xm=n(:,2);
fprintf('--------------------------------- \n')
fprintf('Tinggi,m \t \t Ym \t \t Xm \n')
fprintf('--------------------------------- \n')
fprintf('%7.2f \t %7.5f \t %7.5f \n',[h Ym Xm]')
end
function dabsdz=pdmenarah2s(z,n)
Y=n(1);
X=n(2);
%Data-Data umum
T=393;%K
P=6.8;%atm
R=8.314; %kJ/kmolK
Raks=0.082; %atmL/molK
g=9.8;%m/s2
%Sifat Gas
%Mass flow awal (kg/jam) :
Fh20=37647.264; %kg/jam
Fco0=210923.384; %kg/jam
Fch40=25616.081; %kg/jam
Fh2s0=2418.4956; %kg/jam
Fco20=199002.24; %kg/jam
Fn20=1120842.1; %kg/jam
Fo20=20.2135; %kg/jam
Ftot=(Fco0+Fh20+Fco20+Fch40+Fo20+Fh2s0+Fn20)/3600; %kg/s
Ftot1=(Fco1+Fh21+Fco21+Fch41+Fo21+Fh2s1+Fn21);
%fraksi mol
yco=Fco1/Ftot1;
yh2=Fh21/Ftot1;
yco2=Fco21/Ftot1;
ych4=Fch41/Ftot1;
yo2=Fo21/Ftot1;
yh2s=Fh2s1/Ftot1;
yn2=Fn21/Ftot1;
yipermiu=(yco/miuco)+(yh2/miuh2)+(yco2/miuco2)+(ych4/miuch4)+(yo2/
miuo2)+(yh2s/miuh2s)+(yn2/miun2);
miugas=(1/yipermiu)*(10^-6)*(0.1); %(kg/ms)
%Massa jenis
BMg=Ftot/Ftot1; %kg/kmol
rhog=P*101.325*BMg/R/T; %kg/m3
%Diamater menara
%Bagian atas
Ltota=L;%kg/s
Gtota=Ftot-Fh2sabs;%kg/s
flva=(Ltota/Gtota)*(rhog/rholiq)^0.5;
k4flooda=3.8;
k4opa=(0.7^2)*k4flooda; %kondisi operasi absorber 70 % dari
flooding.
GKa=(k4opa*rhog*(rholiq-rhog)/(13.1*fp*(miuliq/rholiq)^0.1))^0.5;
%kg/m2s
Aa=Gtota/GKa; %m2
da=(4*Aa/3.14)^0.5; %m
%Bagian bawah
Ltotb=L+Fh2sabs; %kg/s
Gtotb=Ftot;%kg/s
flvb=(Ltotb/Gtotb)*(rhog/rholiq)^0.5;
k4floodb=3.8;
k4opb=(0.7^2)*k4floodb;
GKb=(k4opb*rhog*(rholiq-rhog)/(13.1*fp*(miuliq/rholiq)^0.1))^0.5;
%kg/m2s
Ab=Gtotb/GKb; %m2
db=(4*Ab/3.14)^0.5; %m
Pcco=34.99*0.986923;
Pch2=13.13*0.986923;
Pcco2=73.82*0.986923;
Pcch4=46.04*0.986923;
Pco2=50.43*0.986923;
Pch2s=89.63*0.986923;
Pcn2=34*0.986923;
epskco=0.75*Tcco; %K
epskh2=0.75*Tch2; %K
epskco2=0.75*Tcco2; %K
epskch4=0.75*Tcch4; %K
epsko2=0.75*Tco2; %K
epskh2s=0.75*Tch2s; %K
epskn2=0.75*Tcn2; %K
Dmgas=((yco/Dh2sco)+(yh2/Dh2sh2)+(yco2/Dh2sco2)+(ych4/Dh2sch4)+(yn
2/Dh2sn2)^-1); %m2/s
%Neraca Massa
yst=kp*X/(1+X);
Ystar=yst/(1-yst);
dydz=-(Kya/GS)*(Y-Ystar)*A;
dxdz=GS*dydz/LS;
dabsdz=[dydz;dxdz];
end
Stainless
Throughs Carbon Stl. Rate, GPM
Stl.
Jumlah trough = 17
2. Redistributor
Redistributor berfungsi untuk mengumpulkan cairan yang berpindah ke
dinding menara dan mengalirkannya secara merata ke seluruh packing.
Jenis redistributors yang digunakan adalah trough distributor dengan
spesifikasi yang sama dengan distributor cairan.
Jumlah trough = 17
3. Packing Support
Packing support berfungsi untuk menahan berat packing basah dan
membantu aliran gas dan cairan. Packing support yang digunakan
berjenis grid plate dengan bahan metal.
Data hubungan antara diameter dalam menara dengan ukuran grid plate
yang digunakan, dapat dilihat pada table berikut.
120"-179
2 1/2" 510 610 2 1/2"
1/2"
190"-219
3 1/2" 270 350 3 1/2"
1/2"
220"-279
4 1/2" 230 270 3"
1/2"
Berdasarkan data pada table diatas dipilih grid plate dengan spesifikasi
sebagai berikut.
Tinggi = 3,5 in
k = 2
1
V (2 k 2 )
6
Pd 0V
t c
2 fE 0,2 P
dengan :
= 338,1 psi
sehingga :
V=(2+22)/6=1
b =r- BC 2 AB 2
( √ )
= 41,7389 in
OD
OA b
sf
t
ID
a r
Keterangan :
Tinggi Head
Tinggi head = b + sf + th
b = 41,7389 in
Untuk tebal head 3,5 inc, nilai sf standar berkisar antara 1,5– 4,5 inc
(Brownell and Young, 1979). Berdasarkan data tersebut dipilih sf 2,25 inc.
Volume Head
V = 0,000076 ID3
= 0,000076. 207,08673
= 674,948 ft3
= 19,127 m3
5. Hand hole
Hand hole berfungsi sebagai jalan untuk masuknya peralatan untuk
membersihkan internal menara. Hand hole terletak pada sisi ruang
kosong antara packing support dan redistributors cairan. Hand hole
dengan flange berdiameter 12 in. Jumlah hand hole tidak boleh
terlalu banyak sebab dapat menurunkan kekuatan shell menara.
Dimensi hand hole mengikuti standard ASA B16E – 1939 untuk blind
flange, sebagai berikut.
Jenis = blind
(Brownell, 1979 )
6. Man hole
Man hole berfungsi sebagai jalan masuk orang ke dalam menara,
umumnya dengan tujuan untuk membersihkan bagian dalam menara.
Man hole terletak pada bagian bawah packing support ke 2 ( jumlah
packing support dihitung dari bagian atas menara ). Man hole dengan
flage berdiameter 24 in. Dimensi flange mengikuti standard ASA
B16E-1939.
Jenis = Blind
Ukuran = 24 in
Tebal flange = 17 in
8
( Brownell, 1979 )
7. Menghitung tinggi total menara
Tinggi packing = 36 ft
= 22,6417 m
Dengan :
Ri = jari-jari shell, in
= densitas fluida, kg
m3
G = 176,72
kg
s
g = 10,2 kg
m3
dopt = 136,6604 mm
= 5,3844 in
NPS = 6 in
Schedule Number = 80
ID = 5,761 in
OD = 6,625 in
G = 175,36
kg
s
g = 10,2 kg
m3
dopt = 136,111 mm
= 5,3627 in
NPS = 6 in
Schedule Number = 80
ID = 5,761 in
OD = 6,625 in
G = 24,6316
kg
s
g = 1030 kg
m3
dopt = 8,8935 mm
= 0,3504 in
NPS = 0,25 in
Schedule Number = 40
ID = 0,364 in
OD = 0,54 in
G = 24,6316
kg
s
g = 1030 kg
m3
dopt = 8,8935 mm
= 0,3504 in
NPS = 0,25 in
Schedule Number = 40
ID = 0,364 in
OD = 0,54 in
( Treybal, 1983 )
dengan :
2. Pressure drop pada irrigated packing
Data :
L = 3939,82 lbm
ft 2 j
G = 5972,18 lbm
ft 2 j
lbm
gas = 0,6359
ft 3
lbm
air = 64,2152
ft 3
= sg cairan = 1
air = 0,725 cP
a
= 16,5 ( Figure 9 – 12, Ludwig )
3
maka :
L gas
0.5
0,0302
G air
( Ludwig, 1964 )
G2 a
2 0, 2
0,01738
gas 3 air gc
P = 3 x 1 = 3 in H2O
= 0,0072 atm
P = 16 in H2O
= 0,0384 atm