Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPALA SEKOLAH SMK REVITALISASI

BAHAN AJAR
PENGEMBANGAN RENCANA KERJA SEKOLAH

Penyusun
Wanti Simanjuntak, S.Pd.,M.Pd.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Bangunan dan Listrik Medan
2019
BAB I.
PENDAHULUAN

Perencanaan adalah salah satu komponen yang berfungsi sebagai pengendali


manajemen di lingkungan sekolah. Perencanaan juga memegang peran penting dalam
upaya kemajuan sekolah. Rencana merupakan blue print sebuah sekolah, mau dibawa
kemana perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang Saudara
pimpin. Pencanaan yang baik pada suatu kegiatan adalah awal dalam meraih sebuah
kesuksesan. Sehingga dalam membuat perencanaan harus menggunakan data, fakta
dan estimasi yang ada dasarnya. Untuk itu Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,
dan ketentuan lain yang menunjang telah dibuat sebagai landasan dalam penyusunan
rencana kerja sekolah.
Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menjelaskan
bahwa Rencana Kerja Sekolah (RKS) terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai sekolah dalam kurun waktu empat
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan, dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
merupakan kegiatan sekolah selama satu tahun yang tidak lepas dari RKJM.
Penganggaran RKT dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS). RKJM, RKT dan RKAS merupakan pedoman bagi kepala sekolah beserta
tim pengembang sekolah dalam mengelola sekolah untuk selalu mengembangkan mutu
pendidikan. RKS memberikan banyak peluang bagi Saudara sebagai kepala sekolah
dalam mengelola segala sumberdaya yang ada di sekolah dengan cara yang terbaik,
efektif dan efisien, untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta
didik. Modul ini disusun untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam proses
penyusunan rencana kerja sekolah yang dikembangkan dengan memperhatikan standar
nasional pendidikan, yang akan membantu Saudara dalam mengkaji rencana kerja
sekolah.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 1


Target Kompetensi
Setelah mempelajari bahan ajar ini, saudara mampu:
1. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan
(Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007).
2. Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan (Permendiknas
Nomor 13 Tahun 2007).

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta diklat dapat menganalisis Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) serta membaca dan menganalisis Rapor Peta
Mutu sekolah.
2. Peserta diklat dapat memahami pengertian Rencana Kerja Sekolah (RKS),
menjelaskan tujuan dan prinsip penyusunan RKS, menentukan kegiatan dalam
RKS, menyusun rancangan RKS, dan menganalisis pengembangan RKS.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 2


BAB I

KONSEP RENCANA KERJA SEKOLAH

P
eraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah menyebutkan bahwa beban kerja
kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Sebagai salah satu tugas pokok kepala sekolah adalah melakukan
pengelolaan sekolah.Salah satu aktivitas atau tahapan penting dalam kegiatan
manajemen adalah menyusun perencanaan.
Perencanaan adalah langkah atau tahapan yang sangat penting dalam
manajemen. Menurut Garth N. Jone (2007: 15), perencanaan yaitu pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekati (estimate) sebagai
persiapan untukmelaksanakan tindakan-tindakan kemudian. Sedangkan menurut Terry
(2015), perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah pengambilan keputusan secara rasional dan sistematisuntuk
menentukan tindakan yang dianggap tepat sebagai upaya mencapai tujuan.
Pentingnya fungsi perencanaan dalam pengelolaan sekolah dapat dilihat dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan. Setiap sekolah pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK)
harus membuat rencana kerja sekolah yang meliputi:
a) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
b) Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) yang dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM).

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 3


Rencana kerja sekolah akan memberikan banyak peluang bagi kepala sekolah
dalam mengelola segala sumber daya yang ada di sekolahdengan cara yang terbaik,
efektif dan efisien, untuk mendapatkan prestasi terbaik, memberikan pembelajaran
yang berkualitas bagi peserta didik.
Rencana kerja sekolah (RKS) disusun dengan tujuan:
a) menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat
kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
b) memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangansekolah;
c) acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan dalam pengembangan sekolah;
d) menjamin keterkaitan dan konsistensi dan perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
e) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan
f) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkesinambungan.
RKS disusun bersama antara kepala sekolah dengan seluruh pemangku
kepentingan dan warga sekolah. Adapun RKS berfungsi sebagai:
1) Legitimasi
RKS disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang yang menjadi dasar dan
legitimasi sekolah untuk menjalankan seluruh progrm dan kegiatan.RKS dapat
dikatakan sebagai dokumen perencanaan yang menjadi landasan bagi warga
sekolah untuk menjalankan seluruh aktivitas sekolah.

2) Pengarah
RKS akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara lebih
terkoordinasi dan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Sekolah yang tidak
menyusun RKS sangat mungkin mengalami konflik kepentingan, pemborosan
sumberdaya, dan ketidak berhasilan dalam pencapaian tujuan karena bagian-bagian
dari organisasi bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas dan
terarah.
3) Minimalisasi ketidakpastian

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 4


Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak ada
yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan seringkali sesuai
dengan apa yang kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula di luar perkiraan
kita sehingga menimbulkan ketidakpastian. Ketidakpastian inilah yang coba
diminimalkan melalui penyusunan RKS.
4) Minimalisasi pemborosan sumberdaya
RKS juga berfungsi untuk meminimalisasikan pemborosan sumberdaya. RKS
disusun dengan baik akan memberikan gambaran tentang jumlah sumberdaya yang
dilperlukan,bagaimana cara penggunaannya, dan untuk pengunaan apa saja
sumberdaya tersebut dimanfaatkan dapat diestimasi sebelum kegiatan dijalankan.
Dengan demikianpemborosan yang terkait dengan pengunaan sumberdayayang
dimiliki sekolah akan diminimalkan sehingga tingkat efisiensi menjadi meningkat.
5) Penetapan standar kualitas
RKS berfungsi sebagai penetapan kualitas yang harus dicapai oleh sekolah dan
diawasi pelaksanaannya dalam fungsi pengawasan manajemen. Dalam proses
pengawasan, manajemen sekolah membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan realisasi di lapangan. Selain itu juga membandingkan antara standar yang
ingin dicapai dengan kenyataan di lapangan, mengevaluasi penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi hingga dapat diambil tindakan yang diangap
perlu untuk memperbaiki kinerja sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 menempatkan
penyusun program kerja atau RKS sebagai tahap awal dari seluruh aktivitas
manajemen sekolah yang didahului dengan penenetapan visi, misi, dan tujuan
sekolah.Peraturan tersebut juga mengamanatkan dilakukannya Evaluasi Diri Sekolah
(EDS) sebagai salah satu dasar penyusunan program. Selain peraturan tentang Standar
Pengelolaan, pemerintah juga menerbitkan Peraturan MenteriPendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) yang memuat tentang penyusunan RKS dikaitkan dengan
peningkatan dan penjaminan mutu sekolah. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016
menyatakan tugas satuan pendidikan adalah:
a) Membuat perencanaan mutu yang dituangkan dalam RKS.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 5


b) Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam pengelolaan satuan pendidikan
maupun proses pembelajaran.
c) Membentuk tim penjaminan mutu pada satuan pendidikan.
d) Mengelola data mutu satuan pendidikan.

Penyusunan RKS diawali dengan pelaksanaan Evaluasi DiriSekolah


(EDS).Pelaksanaan EDS menggunakan instrumen yang diturunkan dari regulasi
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).Dari EDS dihasilkan peta mutu sekolah
yang menggambarkan kondisi sekolah yang merupakan capaian SNP sekolah.Peta
mutu sekolah juga bisa dilihat dari rapor mutu sekolah. Yang perlu dicermati dengan
penggunaan rapor mutu sekolah adalah proses pengisian instrumen dan proses entri
instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) di satuan pendidikan. Apabila proses
pengisian dilakukan dengan baik, maka rapor mutu dapat menggambarkan kondisi
sekolah saat instrumen tersebut diisi dan dientri ke dalam aplikasi PMP. Apabila ada
keraguan tentang rapor mutu sekolah maka diperlukan validasi data yang ada di rapor
mutu sekolah tersebut.Rapor mutu sekolah dapat diunduh pada alamat
http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/raporNG/index.phpatau alamat laman sesuai
dengan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan Nasional.Peta mutu sekolah merupakan data awal yang menjadi salah satu
pertimbangan penting dalam penyusunan RKS.
Dari hasil EDS kemungkinan diperoleh berbagai kekurangan atau masalah
pada masing-masing standar. Dari kekurangan atau masalah akan dibuat rekomendasi
untuk perbaikan. Mengingat keterbatasan sumberdaya, kumpulan rekomendasi yang
jumlahnya cukup banyak kemudian dipilih dengan menggunakan skala prioritas.Kajian
rapor mutu atau hasil EDS adalah temuan atau masalah pada Standar Kompentensi
Lulusan (SKL) sebagai muara dari seluruh aktivitas sekolah. Kekurangan atau masalah
pada SKL harus dianalisis untuk dicari akar masalahnya, dan ada kemungkian
berhimpitan dengan masalah pada standar yang lain. Dengan demikian,program kerja
dan kegiatan yang disusun dan dimuat dalam RKS adalah hal-hal penting atau urgen
yang mempunyai dampak signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah.
Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses pelaksanaan program dan
kegiatan dilakukan monitoring secara internal oleh satuan pendidkan. Selain itu pada

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 6


akhir periode dilakukan evaluasi kegiatan dan hasilnya dibuat laporan sebagai salah
satu bentuk akuntabilitas manajemen penyelenggaraan sekolah.Hasil evaluasi kegiatan
digunakan sebagai peta mutu sekolah berikutnya, dan hasil tersebut digunakan sebagai
dasar penentuan standarkinerja, dan selanjutnya digunakan sebagai dasar
untukmenyusun rencana kerja berikutnya.

TAGIHAN 1
Berdiskusilah dengan sesama kepala sekolah di kelompok Saudara untuk
mengidentifikasi jawaban-jawaban pertanyaan nomor 1 dan 2, sedangkan untuk
pertanyaan nomor 3 Saudara bisa menjawab atas pendapat pribadi.
1. Mengapa perencanaan itu penting? Tulislah 5 alasan pentingnya perencanaan bagi
sekolah Saudara!
2. Apa yang akan terjadi jika sekolah Saudara tidak memiliki perencanaan? .
3. Apa pendapat Saudara tentang perencanaan sekolah Saudara yang ada sekarang ini?

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 7


BAB II
PENGEMBANGAN RKJM DAN RKAS

egembangan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dilakukan setelah sekolah

P memetakan dan menyusun program prioritas dalam pemenuhan 8 Standar


Nasional Pendidikan (SNP) dalamkurun waktu 4 tahun yang dijabarkan
dalam program tahunan. Pemenuhan 8 SNP memerlukan strategi pencapaian
standar pengelolaan pendidikan. Pada hakikatnya, strategi pencapaian
standar pengelolaan pendidikan merupakan cara dan upayauntuk mengubah
pengelolaan pendidikan saat ini menujuSekolah Standar Nasional yang diharapkan
masa datingberdasarkan kesenjangan yang ada. Strategi pencapaian yangdimaksud
adalah ilmu dan seni untuk memanfaatkan faktorfaktor lingkungan eksternal secara
terpadu dengan faktor-faktor lingkungan internal untuk mencapai tujuan lembaga
(Siburian,2010:5). Kesenjangan digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Penyusunan dan Pelaksanaan Perencanaan Program Sekolah


Kepala sekolah sebagai manajer sekolah mampu menentukantarget capaian dan
tonggak keberhasilan dalam melaksanakanRKS, baik dalam Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM) 4 tahun maupun Rencana Kerja Tahunan (RKT) 1 tahun sehingga

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 8


pelaksanaan perencanaan program lebih operasional dan terukur pencapaiannya.
Secara konkret, kepala sekolah menentukan tujuan atau sasaran 1 tahunan dan 4 tahun
ke depan dalam program RKJM dan RKAS, sekaligus merumuskan tonggak
keberhasilan dan output yang akan dihasilkan, baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif danstrategi pencapaiannya.

Sistematika Penyusunan RKS


Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Kata Pengantar
Rencana Kerja Sekolah (RKS)
I Analisis Lingkungan Strategis
II Analisis Pendidikan Masa Depan
III Analisis Pendidikan Masa Sekarang
PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 9
IV Visi Sekolah dan Indikator-indikator Visi
V Misi Sekolah
VI Nilai yang Dikembangkan
VII Tujuan sekolah
VIII Program Strategis
IX Strategi Pencapaian
X Indikator Keberhasilan (Milestone)
XI Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Penutup

TAGIHAN 2
Cermati rapor mutu sekolah saudara, kemudian temukan kekurangan/masalah, buatlah
rekomendasi, dan tentukan skala prioritas.Tuangkan ke dalam kolomberikut ini.
No Standar Indikator Rekomendasi Program
Nasional Mutu yang Prioritas
Pendidikan Rendah
1 Isi
2 Proses
3 Kompetensi Lulusan
4 Penilaian
5 Sarana dan
Prasarana
6 Pendidik dan tenaga
kependidikan
7 Pengelolaan
8 Pembiayaan

TAGIHAN 3
Saudara telah selesai mengidentifikasi kondisi nyata sekolah berdasarkan rapor mutu
sekolah.Selanjutnya saudara diminta untuk membuat daftar permasalahan dan
alternatif penyelesaian atas kesenjangan yang terjadi.Inventarisasi kesenjangan kondisi
nyata sekolah berdasarkan analisis konteks dan analisis SWOT harus saudara lakukan
sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.Tuliskan hasil analisis pada table berikut:

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 10


No Standar Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Nasional
Pendidikan
1 Isi
2 Proses
3 Kompetensi
Lulusan
4 Penilaian
5 Sarana dan
Prasarana
6 Pendidik dan
tenaga
kependidikan
7 Pengelolaan
8 Pembiayaan

TAGIHAN 4
Dari setiap masalah sangat mungkin akan dapat diidentifikasi banyak alternatif
pemecahan masalah. Tulislah alternatif pemecahan masalah tersebut.Lakukanlah
analisis untuk menentukan satu diantara pemecahan masalah tersebut. Dasar analisis
untuk memilih satu dari banyak alternatif adalah, antara lain: a) memberikan hasil
paling besar, b). biaya dan kebutuhan untuk melaksanakan paling minimal, dan, c)
mudah dilaksanakan.
N Standar Permasalaha Alternatif Alternatif Alasan
o Nasional n Penyelesaian Terpilih
Pendidikan
1 Isi Belum Semua Melibatkan Melibatkan : Pelibatan
Unsur semua 1. Unsur Dinas Pengawas
Pendidikan /
Sekolah dan Komponen Pengawas
sekolah
Industri Mitra Sekolah Sekolah sebagai
Sebagai Tim sbagai tim 2. Unsur Pendamping
Pengembang pengembang Praktisi dalam
Kurukukum kurikulum Pendidikan Pengembanga
3. Unsur
Industri
n Kurikulum
Pelibatan
Praktisi
Pendidikan
untuk sering
dan tenaga
ahli dalam
Pengebangan
Kurikulum

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 11


Unsur
Industri Agar
kurikulum
yang
dihasilkan
mamapu
menyesuaiaka
n dengan
perkembanga
n industri
Layanan Perlu Sebelum jumlah Layanan
Bimbingan menambah terpenuhi maka terhadap
Perlu membuat
Konsuling guru BK kelompok
sisiwa adalah
Tidak sesuai jadwal layanan yang utama
Berimbang dengan pada sisiwa
dengan jumlah dengan jadwal
jumlah Siswa layanan per kelompok
150 sisiwa
minimal layanan
siswa 1 : 150
2 Proses Monev, Supervisi Supervisi Supervisi
Supervisi melibatkan dilaksakan sangat
Kepala guru senior preodik dan penting dalam
sekolah yang terjadwal menjaga
belum kompeten oleh guru kualitas
konsisten dan dedikasi senior layanan
melaksanakan yang tinggi pembelejaran
supervisi yang baik
pembelajaran terhadap
sisiwa dan
membantu
guru dalam
penyelesaian
masalah
dalam pbm.
Guru Belum Pelatihan Pendampinga Pendampinga
seluruhnya dalam bentuk n teman n teman
dapat workshop sebaya dalam sebaya lebih
menyusun penyusunan penyususuna effektif dan
RPP yang RPP n RPP terus
baik sesuai Pendampinga menerus.
sintak model n teman Sehingga
pembelajaran sebaya dalam guru yang
yang penyusunan belum
digunakan RPP maksimal
dalam
penyususnan

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 12


RPP lebih
mudah
memahaminy
a.
3 Kompetensi Kurangnya Perlu Menerapkan Komunikasi
Lulusan kemapuan peningkatan pola yang baiak
berkomunikas pembelajaran komunikasi sebagai salah
i bagi sisiwa yang melatih dalam proses satu kunci
sisiwa cakap pembelajaran utama
dalam secara aktif keberahsilan
berkomunika pada setiap siswa
si baik verbal sisiwa
maupun non
verbal
Standar Perlu Menyusun Peningkatan
kompetensi menyusun skema kompetensi
lulusan belum skema kualifikasi lulusan
semua sertifikasi KKNI Level sampai
mencapi kualifiksi 3 kualifikasi
standart level 3 KKNI level 3
KKNI Level menjadi
3 prioritas
karana
ketatnya
persaingan
pencari kerja
di industri
4 Penilaian Uji Perlu Membuat Perolehan
Kompetensi mengandeng MoU dengan serifikasi
belum Semua lembaga Lembaga kompetensi
menggunakan sertifikasi LSP P3 yang P3 lebih di
LSP P3 diluar BNSP kredibel akui di dunia
industri
terutama di
Teknik Sipil
dan
konstruksi
5 Sarana dan Belum semua Perlu Kerjasama Peralatan
Prasarana Peralatan pengadaan dengan praktik harus
Praktek peralatan ( industri di sesuiakan
sesuai Pembelian, dalam dengan
kebutuhan Sewa, Kerja rangaka perkembanga
industri sama, ) penambahan n teknologi
fasisliatas industri agar
praktik kompetensi
sisiwa. Atau yang dikuasi

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 13


dengan sisiwa sesuai
membuka harapan
kelas Industri industri
Kurangnya Pembanguna Mengajukan Fasilitas ini
jumlah MCK n sarana anggaran ke sangat
dengan MCK komite peniting
perbandingan sekolah atau mengingat
jumlah sisiwa ke industri jumlah sisiwa
1 : 20 sisiwa melalui yang cukup
program CSR banyak
6 Pendidik Tenaga Pengiriman Mengirim Kompetensi
dan tenaga Kependidikan pelatihan pelatihan tenaga
kependidika Belum semua pada tenaga tendaga kependidikan
n menguasiai pendidik kependidikan menjadi
kompetensi penting guna
yang sesuai Sering dan peninkatan
tupoksi pendampnga pelayanan
n antar pada sisiwa
tenaga dan
kependidikan masyarakat
dalam
kompetensi
tertentu
7 Pengelolaan Belum Penyediaan Melakukan Agar layanan
optimalnya fasilitas IT kerjasama lebih cepat
standart yang dengan pihak dan efektif
Pengelolaan mumpuni lain penyedia
layanan layanan
berbais IT Melakukan bebasisi IT
kerjasama
dengan pihak
lain penyedia
layanan
bebasisi IT
8 Pembiayaan Penerimaan Penggunan Penggunan Kegiatan
dana PSM anggaran anggaran yang sudah
sering sementara sementara terprogram
terlamabat dari pos dari pos jika tidak
Kegatan anggaran anggaran dilaksnakan
harus yang lain yang lain makan kinerja
dilakaskanan layanan pada
sesuai dengan Menunda sisiwa tidak
RKT tatapi kegiatan baik.
anggaran
belum
terkumpul

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 14


TAGIHAN 5
Kini Saudara telah menyelesaikan alternatif terbaik dari pemasalahan yang dihadapi
sekolah.Maka diskusikanlah pertanyaan di bawah ini untuk memahami komponen-
komponen apa saja yang harus ada pada RKS.
1. Komponen apa yang harus ada pada perencanaan sekolah?
(Diisi sesuai Indikator Sekolah Berdasarkan Standar Sarana Prasarana SMK)
2. Mengapa komponen-komponen tersebut penting?
3. Apa yang akan terjadi jika ada komponen yang tidak dicantumkan?
4. Apa yang akan terjadi jika ada satu komponen yang tidak sesuai dengan komponen
lain?

TAGIHAN 6
Menganalisis Aspek-Aspek Dokumen RKJM dan RKAS (Diisi sesuai dengan RKJM
dan RKAS sekolah masing-masing)
No. Aspek Kekurangan Saran Perbaikan
1 Analisis Lingkungan Keamananan Kerjasama dengan
Strategis lingkungan…. masyarakat
lingkungan
setempat
2 Identifikasi Tantangan Nyata
(Kesenjangan Kondisi) antara
Kondisi Pendidikan Saat Ini
terhadap Kondisi Pendidikan
Masa Datang
3 Visi Sekolah
4 Misi Sekolah
5 Tujuan Sekolah dalam 4 Tahun
6 Program strategis
7 Strategi pelaksanaan/ pencapaian
8 Hasil yang diharapkan
9 Monitoring dan evaluas (monev)
10 RKAS

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 15


TAGIHAN7
Tagihan ini Saudara lakukan pada saat kembali ke sekolah .Bersama Tim Pengembang
Sekolah (TPS), Saudara diharapkan bisa mendapatkan rumusan RKJM yang
menggambarkan kondisi ideal yang diharapkan semua stakeholder sekolah. Untuk
mendapatkan hasil identifikasi yang ideal, Saudara juga diharapkan mengacu pada
berbagai bahan rujukan termasuk memperhatikan visi sekolah kedepan.Tulislah hasil
identifikasi tersebut pada tabel berikut ini.

Setelah memahami kondisi sekolah saat ini dan kondisi sekolah yang diharapkan di
masa depan, tahap berikutnya Saudara akan merumuskan target capaian dan
menentukan kunci keberhasilan (milestone), menggunakan tabel berikut ini.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 16


PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 17
Selanjutnya Saudara Menyusun Rencana Pelaksanaan Program Sekolah berdasarkan
tabel di bawah ini.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 18


TAGIHAN 8
Saudara dapat menentukan arah perencanaan program penyusunan RKAS masing-
masing dengan mengisi tabel berikut ini.

Selanjutnya, saudara dapat membuat rencana kegiatan dalam RKAS dengan mengisi
tabel di bawah ini.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 19


Saudara dapat melanjutkan kegiatan untuk pelaksanaan evaluasi aspek Program dalam
RKAS, dengan mengisi tabel berikut ini.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 20


DAFTAR PUSTAKA

Kirkpatrick, D. L.,1994. Evaluating Training Programs. San Francisco: Berrett-


Koehler Publishers, Inc.

Suharsimi Arikunto, Jabar, Abdul, Cepi Safrudin. 2010. Evaluasi Program Pendidikan.
Jakarta: Buni Aksara.

Suharsimi Arikunto.2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Terry, George R. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007


tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kemdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar


Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta:Kemdiknas.

Suharsimi Arikunto. 2004. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta.

Siburian, Paningkat. 2010. Generasi Kampus. Strategi Pencapaian Standar Pengelolaan


SNP. Vol.3., No.2.

PENGEMBANGAN RENCANA SEKOLAH | 21

Anda mungkin juga menyukai