0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan2 halaman
1. Nata dibuat dari air kelapa melalui proses fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum.
2. Bakteri ini membentuk selulosa dari glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa.
3. Pembuatan nata harus steril agar hanya bakteri Acetobacter xylinum yang tumbuh.
Deskripsi Asli:
pembahasan praktikum kimia terapan percobaan nata de coco
1. Nata dibuat dari air kelapa melalui proses fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum.
2. Bakteri ini membentuk selulosa dari glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa.
3. Pembuatan nata harus steril agar hanya bakteri Acetobacter xylinum yang tumbuh.
1. Nata dibuat dari air kelapa melalui proses fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum.
2. Bakteri ini membentuk selulosa dari glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis sukrosa.
3. Pembuatan nata harus steril agar hanya bakteri Acetobacter xylinum yang tumbuh.
Nata adalah polimerisasi polisakarida menjadi sellulosa dengan bantuan bakteri
Acetobacter xylinum. Pada percobaan yang dilakukan nata yang dibuat berbahan dasar air kelapa sehingga nantinya akan dihasilkan nata de coco. Nata de coco merupakan produk makanan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Bahan yang diperlukan pada pembuatan nata adalah asam cuka 25%, pupuk ZA (food grade) atau ammonium sulfat, Acetobacter xylinum, sukrosa atau gula pasir. Bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan starter, berperan dalam proses fermentasi dimana bakteri ini akan membentuk selulosa. Penambahan gula (sukrosa) pada pembuatan nata berfungsi sebagai sumber glukosa, dimana sukrosa akan mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Asam cuka 25% berfungsi sebagai pemberi suasana asam, dimana bakteri Acetobacter xylinum akan bekerja optimum pada pH asam yaitu 4-4,5. Pupuk ZA berfungsi sebagai medium pertumbuhan atau sumber gizi bagi bakteri Acetobacter xylinum, karena medium pertumbuhan dari Acetobacter xylinum harus mengandung cukup sumber karbon dan nitrogen. Pada tahap awal pembuatan nata, sukrosa yang ditambahkan akan terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa, dimana reaksi yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 1. berikut.
Gambar 1. Hidrolisis Sukrosa
Glukosa yang diperoleh akan diubah menjadi glukosa-6-fosfat melalui reaksi
heksokinase. Kemudian glukosa-6-fosfat akan mengalami isomerisasi menjadi glukosa-1-fosfat oleh pospoglukomutas. Selanjutnya UDP-glukosa dan UDPG-piroposporilase disintesis dan setelah itu terjadi reaksi pembentukan selulosa. Berikut persamaan reaksi yang terjadi 𝑝ℎ𝑜𝑠𝑝𝑜𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑒 D-glukosa 6P → D-glukosa-1P
Pembuatan nata de coco harus dilakukan pada kondisi yang sterril dan bebas dari bakteri lain. Apabila kondisi tidak steril, maka pada proses fermentasi akan terganggu serta kerja bakteri A. xylinum menjadi tidak maksimal dan juga akan menyebabkan tumbuhnya jamur pada nata yang dibuat. Nata dikatakan berhasil terbentuk apabila pada saat pengangkatan nata tetap utuh. Untuk menghilangkan bakteri A. xylinum pada nata yang telah jadi, maka dilakukan proses perebusan selama lebih kurang 15 menit dan kemudiann direndam selama 5 hari dengan mengganti air rendaman setiap 1 hari sekali. Setelah itu, nata direbus kembali.