Laporan Percobaan Termokimia
Laporan Percobaan Termokimia
DISUSUN OLEH
NAMA : HUSNA LATIFATUL KARIMAH
NO : 13
KELAS : XI MIPA C
SMA N 1 KEBUMEN
2018/2019
I. JUDUL
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
II. TUJUAN
Mengidentifikasi yang termasuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
III. DASAR TEORI
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika
atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas atau termalnya. Berdasarkan
perubahan panas atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan menjadi reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi
ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu panas. Ciri-ciri reaksi
eksoterm yaitu kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, Entalpi produk lebih kecil
daripada entalpi pereaksi, perubahan entalpinya bertanda negatif.
Sedangkan Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ), ditandai dengan
adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Ciri-ciri reaksi endoterm yaitu kalor
mengalir dari lingkungan ke sistem, entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi,
perubahan entalpinya bertanda positif.
Reaksi kimia ketika terjadi dalam suatu wadah yang terbuka, pada umumnya akan
mengalami pertambahan energi atau kehilangan energi dalam bentuk panas. Jika suatu
reaksi yang terjadi dalam sistem menghasilkan panas, maka terasa panas bila sistem
disentuh. Contoh : Pada reaksi antara soda api (NaOH) dan asam lambung (HCl), wadah
reaksinya akan terasa panas. Panas mengalir antara sistem dan lingkungan sampai suhu
antara keduanya sama. Ketika reaksi kimia terjadi dimana sistem menyerap panas, maka
proses tersebut disebut reaksi endoterm, ditunjukkan dengan keadaan sistem yang lebih
dingin. Contoh reaksi endoterm adalah pada reaksi antara barium oksida dan ammonium
klorida maka wadah akan terasa dingin, karena adanya aliran kalor dari lingkungan ke
sistem. Perubahan entalpi (∆H), menunjukkan selisih antara entalpi sistem sebelum
reaksi dan setelah reaksi berlangsung. ∆H= Hakhir – Hawal Sehingga pada reaksi
endoterm, sistem memiliki entalpi yang lebih besar pada akhir reaksi, H akhir > H awal
dan ∆H positif (∆H = +) Pada reaksi eksoterm sistem memiliki entalpi yang lebih rendah
pada akhir reaksi, H akhir>H awal dan ∆H bernilai negatif (∆H = -).
b. Bahan
No Bahan Wujud Jumlah
1 HCl Cair 10 ml
2 NaOH Cair 10 ml
3 H2O Cair 100ml
4 Urea Padat 1 sendok
5 Kapur tohor Padat secukupnya
V. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil HCl dan NaOH masing-masing 10ml, masukkan ke dalam gelas kimia yang
berbeda, beri label
3. Ukur suhu awal masing-masing larutan
VII. PEMBAHASAN
a. Pembahasan untuk reaksi HCl dengan NaOH dan H2O dengan Kapur Tohor
Hasil dari pengamatan larutan HCl dicampur dengan NaOH serta H2O dicampur
dengan Kapur Tohor mengakibatkan suhu naik. Reaksi yang terjadi disebut reaksi
eksosterm sebab mengkaibatkan suhu naik. Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir
dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi
produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan
entalpinya (ΔH) bertanda negatif. Pada Reaksi Eksoterm:ΔH = Hp–Hr< 0 (negatif)
Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat
semula). H akhir < H awal H akhir – H awal < 0 H berharga negative.
b. Pembahasan untuk reaksi H2O dengan Urea
Reaksi yang terjadi disebut reaksi endoterm sebab mengkaibatkan suhu
turun..Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/ panas
dari lingkungan. Cirinya yaitu wadah akan terasa dingin, karena adanya aliran kalor
dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh
karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar
dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda
positif. Reaksi Endoterm: ΔH = Hp–Hr> 0 (positip)
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan disimpulkan bahwa reaksi eksoterm adalah
reaksi melepas kalor dari sistem ke lingkungan yang ditandai dengan kenaikan suhu
dan memiliki entalpi negatif. Sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor dari lingkungan ke sistem ditandai dengan penurunan suhu dan
memiliki entalpi positif. Reaksi antara HCL dengan NaOH serta reaksi antara H2O
dengan kapur tohor termasuk reaksi eksoderm sedangkan reaksi antara H2O dengan
Urea merupakan reaksi endoterm.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael dan Eti Sarwiyati. 2017. Kimia XI Peminatan MIPA. Jakarta
:Erlangga
Watoni, Haris. 2014. Kimia untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya
Rufiati, Etna.2011. Reaksi Eksoterm dan Endoterm.
http://www.google.com/search?safe=strict&source=androidhome&source=hp&ei=twq3W-
m7HYj1vgSi6KRo&ins=false&q=reaksi+eksoterm+endoderm+pdf&oq=reaksi+eksoterm+e
ndoderm+pdf
https://www.google.co.id/url?q=http://eprints.uny.ac.id/42493/28/Termokimia_8_Eksoterm
%2520dan%2520Endoterm.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwiNhr7h2_HdAhXnxVQKHRADCD
QQFggYMAc&usg=AOvVaw141P9Spdxb3KcgqCQZeIQF
https://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5122823221
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
DISUSUN OLEH
NAMA : HUSNA LATIFATUL KARIMAH
NO : 13
KELAS : XI MIPA C
SMA N 1 KEBUMEN
2018/2019
I. JUDUL
Penentuan H°n secara kalorimetri
II. TUJUAN
Menentukan perubahan entalpi reaksi larutan NaOH dengan HCl dengan kalorimetri
III. DASAR TEORI
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang melibatkan perubahan entalpi dan
penulisannya dikaitkan dengan koefisien reaksi dan wujud zat. Pada persamaan
termokimia koefisien reaksi menunjukkan perbandingan jumlah mol dan mempengaruhi
nilai perubahan entalpi.
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada keadaan standar yaitu pada 25°C (298 K) dan
tekanan 1 atmosfer (1 atm) disebut perubahan entalpi dasar dan diberi lambangΔH°.
Satuan energi yang digunakan untuk ΔH° menurut satuan internasional (SI) adalah joule
(J).
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sistem
pada suatu reaksi adalah kalorimeter. Secara sederhana kalorimeter dapat dibuat dari
gelas gabus atau styrofoam. Gabus bersifat isolator sehingga dianggap dapat menahan
kalor untuk pindah ke lingkungan. Pada reaksi eksotermis, kalor yang dilepaskan tetap
berada dalam larutan untuk menaikkan suhu.Sedangkan pada reaksi endotermis, kalor
diserap dari larutan dan suhu pun turun.Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang
dirancang khusus untuk reaksi pembakaran yang melibatkan gas. Pada kalorimeter bom
terdapat ruang khusus berisi pereaksi dan hasil reaksi (tempat terjadinya reaksi kimia
atau sistem). Ruang khusus ini dikelilingi oleh air, termometer, pengaduk dan wadah
pembatas kalorimeter sebagai lingkungan.
qlarutan= m x c x ∆T
qkalorimeter = Cx ∆T
Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan,
sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
qreaksi= - (qlarutan+qkalorimeter)
Dengan,
q = jumlah kalor
m= massa air larutan di dalam kalorimeter
c= kalor jenis air larutan di dalam kalorimeter
C= kapasitas kalor dari bom kalorimeter
∆T= kenaikan suhu larutan kalorimeter
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Alat Ukuran Jumlah
1 Kalorimeter - 1
2 Termometer - 1
3 Pengaduk - 1
4 Gelas Ukur 50ml 1
b. Bahan
No Bahan Wujud Jumlah
1 HCl Cair 10 ml
2 NaOH Cair 10ml
V. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
VII. PEMBAHASAN
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi total pada suatu
sistem reaksi yang terjadi ketika satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen
yangterjadi pada 298K atau 25°Cdan tekanan atmosfer 1 atm.
Perhitungan ▲H°n pada percobaan antara HCl (3M) dengan NaOH(3M)
*Diket
-Volume NaOH (3M) = 10ml -Suhu awal = 28°C
-Volume HCl (3M) = 10ml -Suhu akhir = 35°C
-Volume total = 20ml -▲T = 7°C / 7K
- Kapasitas kalor(C) = 958J/g°C
*Jawab
=1g/ml x 20 ml = 20 g
C larutan= C air =4,2J/g°C
a. qkalorimeter
= C x ▲t
=958J/°C x 7°C
=6706 J atau 6,706kJ
b. qlarutan
= m x c x ▲t
=20 gr x 4,2 J/g°C x 7 °C
=588 atau 0,588kJ
c. qr
= - (qkalorimeter + qlarutan)
= - (6,706kJ + 0,588kJ
= - 7,294kJ
d. Menentukan ▲H°n
HCl; 3M, 10ml
- 7,294kJ (0,03 mol)
NaOH; 3M, 10ml
(0,03 mol)
▲H°n => HCL (3M)
- 7,294kJ => 0,03 mol
-243,133 <= 1 mol
Jadi, ▲H°n dari NaOH (3M) dan HCl 3M adalah -243,133kJ/mol
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan disimpulkan ▲H°n suatu larutan dapat
diukur dengan kalorimeter dan nilai dari ▲H°n suatu larutan dipengaruhi oleh
perubahan suhu larutan, massa, kapasitas kalor kalorimeter, volume larutan dan
jumlah mol.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael dan Eti Sarwiyati. 2017. Kimia XI Peminatan MIPA. Jakarta
:Erlangga
Watoni, Haris. 2014. Kimia untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perubahan_entalpi_pembakaran_standar?_e_pi_=7%2CPA
GE_ID10%2C2923827379
https://www.google.com/search?q=pengukuran+entalpu+dengan+kalorimeter&client=ucw
eb-mini-b&channel=lb
https://googleweblight.com/i?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2905425560
http://googleweblight.com/i?u=http://www.nafiun.com/2013/06/cara-menentukan-dan-
menghitung-perubahan-entalpi.html?m%3D1&hl=en-ID